Paparan P3K

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 44

Dasar-dasar Pertolongan

Pertama Pada Kecelakaan


(P3K) di Tempat Kerja
BIODATA DIRI
Nama : KRISNA JUANTA, ST
Tempat : Jakarta
Tanggal lahir : 13 Desember 1988
Jabatan : Pengawas Ketenagakerjaan
Alamat : Jl. Malaka II – Jakarta Timur
No. HP / WA : 081385460086
Email : [email protected]
Pendidikan : Teknik Elektro Universitas
Indonesia
Riwayat :
 Seksi Pengawasan Norma K3 Disnakertransgi Prov.
DKI Jakarta (2016 – 2021)
 Seksi Pengawasan Sudinakertransgi Kota Adm.
Jakarta Selatan (2021 – 2023)
 Sub Kelompok Pengawasan Norma K3
Dasar-dasar Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Definisi dan Penyebab
Latar Belakang

Tenaga Kerja merupakan aset berharga sebagai faktor utama


dalam meningkatkan produktivitas dan kinerja perusahaan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) salah satu aspek


perlindungan tenaga kerja wajib diberikan pengurus
perusahaan

K3 merupakan tanggung jawab semua pihak terkait dalam


kegiatan industri K3 sangat terkait dengan daya saing dalam
era globalisasi

Kesehatan kerja merupakan bagian tak terpisahkan dari K3


secara keseluruhan.
Adanya sumber bahaya di setiap tempat kerja
mempengaruhi kesehatan dan keselamatan
pekerja:
- Mesin/Pesawat/Alat Kerja
- Bahan
- Lingkungan Kerja
- Sifat Pekerjaan
- Cara Kerja Proses Produksi.
Sasaran Kesehatan Kerja
Mencegah terjadinya kecelakaan
You can Resize without
losing quality
Mencegah timbulnya penyakit akibat pekerjaan
You can Change Fill
Color &
Line Color Mencegah atau mengurangi kematian

Mencegah atau mengurangi cacat tetap

Mengamankan material, konstruksi, pemakaian, pemeliharaan bangunan,


alat kerja, mesin, pesawat, instalasi dan sebagainya
Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga kerja dan menjamin
FREE kehidupan produktifnya

PPT Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat2 dan sumber2 produksi
lainnya pada saat bekerja dan sebagainya
TEMPLATES Menjamin tenaga kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman sehingga
www.allppt.com dapat menimbulkan kegembiraan dan semangat kerja
Memperlancar, meningkatkan, dan mengamankan produksi, industri serta
pembangunan
Tujuan K3
Melindungi dan
menjamin
keselamatan setiap
tenaga kerja dan
orang lain di
tempat kerja.

Menjamin setiap
sumber produksi
dapat digunakan
secara aman dan
efisien.

Meningkatkan
kesejahteraan
dan produktivitas
Nasional.
Definisi
• Kecelakaan kerja atau kecelakaan akibat kerja adalah suatu kejadian yang
tidak terencana dan tidak terkendali akibat dari suatu tindakan atau reaksi
suatu objek, bahan, orang, atau radiasi yang mengakibatkan cidera atau
kemungkinan akibat lainnya (Heinrich, Petersen dan Roos, 1980)

• Suatu Kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda. (Permenaker No.
03/Men/98)

“Kecelakaan akibat kerja adalah suatu kejadian yang tidak


diduga, kehendaki, dan dapat menyebabkan kerugian baik jiwa
maupun harta benda yang terjadi disebabkan oleh pekerjaan
atauu pada waktu melaksanakan pekerjaan”
Penyebab
01 Faktor Alat
Penggunaan alat yang sudah rusak / tidak memenuhi standar,
Instalasi yang tidak sesuai dengan standar berlaku

02 Faktor Lingkungan
Lingkungan yang kotor, lembab, panas, ergonomic kerja yang buruk
dan sebagainya

03 Faktor Manusia
Melakukan pekerjaan dengan tidak fokus, faktor kelelahan
Keselamatan Kerja
UU No. 1 Tahun 1970
Sejarah K3 di Indonesia
Sebelum UU No. 1 tahun 1970

Stoom Ordonantie dan stoom Verordening Stbl No. 509 tahun Industrienbaan Ordonantie
Tahun 1847
Tahun 1930 (Stbl No. 225 dan Stbl N0. 225) 1931 dan Industriebaan Verordening

Hindia Belanda tentang keselamatan pemakaian pesawat mengatur pengawsan tentang pengawasan
melakukan uap ( sampai saat ini diterjemahkan terhadap bahan yang terhadap jalan kereta api,
pengawasan menjadi UndangUndang dan Peraturan mengandung racun loko dan gerbongnya yang
penggunaan mesin Uap) (pabrik cat, accu, diginakan sebagai alat
uap, keselamatan percetakan dll) angkut selain PJKA
ditujukan pada K3
belum pada rakyat
Indonesia
Undang-Undang No. 1 Tahun 1970
ZAMAN PEJAJAHAN BELANDA

12 JANUARI 1970

UNDANG UNDANG
Peraturan Perundangan No: 1 TAHUN 1970
Sebelum tahun 1970 TENTANG
KESELAMATAN KERJA
S/d
Th.1970
Sifat :
Repressive Sifat
Preventive
(Pembinaan)
Dasar Hukum Keselamtan Kerja
UUD 1945 Pasal 27 ayat (2) :
• Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan

UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan


• Pasal 2
• Pembangunan ketenagakerjaan berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar R.I tahun 1945.
Dasar Hukum Keselamtan Kerja
• UU No.13 Tahun 2003
Pasal 4

• Pembangunan ketenagakerjaan bertujuan :

a. Membudayakan & mendayagunakan tenaga kerja secar a optimal dan


manusiawi,
b. Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja & penyedian tenaga kerja yang
sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional nasional dan daerah,
c. Memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan
kesejahteraan tenaga kerja,
d. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya.
Dasar Hukum Keselamtan Kerja
Pasal 86
(1) Setiap pekerja / buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas :
a. keselamatan dan kesehatan kerja
b. Moral dan kesusilaan
c. Perlakuan yang seuai dengan harkat dan martabat
manusia serta nilai-nilai agama.
(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja / buruh guna mewujudkan produktivitas
kerja yang optimal diselenggarakan upaya K3.
(3) Perlindungan sebagaimana pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan dengan
peraturan perundangan yang berlaku.
Tenaga kerja

KESELAMATAN KERJA
PERLINDUNGAN
Orang lain

TUJUAN
Sumber-sumber produksi
dapat dipakai secara aman
dan efisien
TENAGA
KERJA

Tempat
SUMBER
Kerja
BAHAYA USAHA
Definisi UU No. 1 Tahun 1970
BAB I pasal 1:
Tempat Kerja : Setiap ruangan atau Lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap
dimana ada tenaga kerja sedang bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk
melakukan kegiatan suatu usaha dan terdapat sumber bahaya.

Termasuk Tempat Kerja : semua ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya yang
merupakan bagian atau berhubungan tempat kerja tersebut.

Pengurus : Orang yang mempunyai tugas memimpin langsung suatu temapt kerja

Pengusaha:
a. Orang atau Badan Hukum yang menjalankan suatu usaha milik sendiri
b. Orang atau Badan Hukum yang secara berdiri sendiri menjalankan suatu usaha
bukan miliknya
c. Orang atau Badan Hukum yang di Indonesia mewakili orang atau badan hokum
yang berkedudukan diluar Indonesia

Pegawai Pengawas : Pegawai tehnis berkeahlian khusus dari Depnaker RI

Ahli K3 : Tenaga tehnis berkeahlian khusus dari luar Depnaker yang ditunjuk oleh
Menaker untuk mengawasi ditaatinya UU ini
PENGERTIAN KESELAMATAN KERJA
Keselamatan Kerja adalah : Keselamatan diwaktu sedang bekerja, pengertian selamat
bukan dalam lingkup yang sempit seperti manusianya itu sendiri akan tetapi menyangkut
orang lain, peralatan dan juga barang atau bahan yang sedang dikerjakan

KELALAIAN DALAM BEKERJA


Kelalaian dalam bekerja akan dapat mengakibatkan hal-hal yang bersifat fatal baik nyawa
maupun materi
PENYEBAB KECELAKAAN
Faktor atau penyebab kecelakaan adalah Manusia itu sendiri
Sebab : - Teledor dalam bekerja
- Tidak hati-hati
- Bersifat masa bodoh

PENGERTIAN KECELAKAAN
Kecelakaan : adalah kejadian yang tidak diduga dari semua dan tidak dikehendaki
Kewajiban Pengurus : ( Pasal 11 )
- Pengurus perusahaan wajib melaporkan setiap kecelakaan kerja yang terjadi pada
tempat kerja dimana dia bekerja, kepada pemerintah setempat dalam tempo 2 x 24 jam

PENGAWASAN UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 1970 ( Psl 5 )


a. Direktur : sebagai pelaksanan umum
b. Pegawai Pengawas
c. Ahli Keselamatan Kerja
Pasal 11
Kewajiban melaporkan kecelakaan kerja

•• Pengurus
Pengurus wajib
wajib melaporkan
melaporkan kecelakaan
kecelakaan
yang
yang terjadi
terjadi di
di tempat
tempat kerja
kerja
•• Tata
Tata cara
cara Pelaporan
Pelaporan diatur
diatur oleh
oleh
Peraturan
Peraturan Perundangan
Perundangan Permen
Permen No.
No.
03/Men/1998
03/Men/1998
UNDANG-UNDANG Keselamatan Kerja No. 1 Tahun 1970:
Berlaku bagi semua tempat kerja yang memenuhi 3 (Tiga) unsur :
1. Ada suatu usaha/kegiatan
2. Ada Tenaga Kerja
3. Ada sumber bahaya

UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 1970 MEMBERIKAN HAK


Kepada:

PENGUSAHA/PENGURUS : ( BAB X psl 14 )


1. Pemerikasaan Kesehatan dan fisik pada seluruh karyawan awal maupun berkala
2. Menunjukkan dan menjelaskan kepada karyawan antara lain :
a. Kondisi-kondisi berbahaya
b. Memberikan Alat perlindungan diri secara cuma-cuma
c. Cara dan sikap yang aman dalam melakukan pekerjaan
d. Menyelenggarakan pembinaan bagi semua tenaga kerja
e. Melaporkan setiap ada kecelakaan kerja

KARYAWAN / TENAGA KERJA ( BAB VIII psl 12 )


1. Memakai alat pelindung diri yang diberikan oleh pengusaha
2. Mentaati syarat-syarat K3
3. Memberikan keterangan yang diminta oleh pegawai Pengawas
4. Meminta pengurus perusahaan mentaati syarat-syarat yang diberikan oleh
Pegawai pengawas mengenai K3
5. Menyatakan keberatan terhadap pekerjaan bila alat pelindung diri tidak diberikan

23
Kewajiban Pengurus/Pengusaha
• Menulis dan memasang semua syarat keselamatan kerja yang diwajibkan
pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk
pegawai pengawas atau Ahli K3 di tempat kerja yang dipimpinnya.
• Memasang semua gambar keselamatan kerja yang diwajibkan dan semua
bahan pembinaan lainnya pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan
terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau Ahli K3 di tempat kerja
yang dipimpinnya.
• Menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) yang diwajibkan pada tenaga kerja
yang dipimpin maupun orang lain yang memasuki tempat kerja disertai
petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut pegawai pengawas atau Ahli K3
di tempat kerja yang dipimpinnya.
• Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga
kerja baru tentang:
• Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta yang dapat timbul dalam tempat kerja;
• Semua pengamanan dan alat-alat perlindungan yang diharuskan dalam tempat kerja;
• Alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan;
• Cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya.
Kewajiban Tenaga Kerja :

• Memberi keterangan yang benar apabila diminta pegawai


pengawas/keselamatan kerja.
• Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang diwajibkan.
Memenuhi dan menaati semua syarat-syarat K3 yang
diwajibkan.
• Meminta pada Pengurus agar dilaksanakan semua syarat-
syarat K3 yang diwajibkan.
• Menyatakan keberatan kerja dimana syarat K3 dan APD
yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal khusus
ditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam batas yang
dapat dipertanggungjawabkan
Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja
Diatur dalam Pasal 12

Kewajiban
Kewajiban Hak
•• Memberikan Hak
Memberikan keterangan
keterangan •• Meminta
Meminta pengurus
pengurus
pada
pada Pegawai
Pegawai Pengawas
Pengawas untuk
•• Memakai untuk melaksanakan
melaksanakan
Memakai APD
APD Syarat
Syarat K3K3
•• Memenuhi
Memenuhi dan
dan mentaati
mentaati •• Menyatakan
syarat Menyatakan keberatan,
keberatan,
syarat K3
K3 jika
jika syarat
syarat K3
K3 belum
belum
terpenuhi
terpenuhi

Page 26
PEGAWAI TIDAK HANYA HARUS TAHU TENTANG PEKERJAAN SAJA

TAPI HARUS TAHU JUGA BAHAYA DARI PEKERJAANNYA DAN CARA


MENGERJAKANNYA DENGAN SELAMAT.
CARA INI DAPAT DIPELAJARI
Undang - Undang No. 1 tahun 1970
KECELAKAAN DAPAT DIHINDARI MELALUI

Undang - Undang No. 1 tahun 1970


P3K DI TEMPAT KERJA
Permenaker No. PER. 15/MEN/VIII/2008
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI
NO : PER. 15/MEN/VIII/2008 TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA
PADA KECELAKAAN DI TEMPAT KERJA (P3K)

LATAR BELAKANG
 Memberikan perlindungan bagi pekerja yang
mengalami kecelakaan di tempat kerja  perlu
pertolongan pertama secara cepat dan tepat

 Pelaksanaan Pasal 3 ayat (1) huruf e UU No. 1


tahun 1970 (memberi pertolongan pada
kecelakaan)
 P3K adalah upaya memberikan pertolongan pertama
secara cepat dan tepat kepada pekerja/buruh dan/atau
orang lain yang berada ditempat kerja, yang mengalami
sakit atau cidera di tempat kerja
 Petugas P3K ditempat kerja adalah pekerja/buruh yang
ditunjuk oleh Pengurus/Pengusaha dan diserahi tugas
tambahan untuk melaksanakan P3K di tempat kerja.
 Fasilitas P3K ditempat kerja adalah : semua peralatan,
perlengkapan dan bahan yang digunakan dalam
pelaksanaan P3K di tempat kerja.
 Pekerja/buruh adalah : setiap orang yang bekerja dengan
menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain.
Kewajiban Pengusaha

Menyediakan Petugas P3K


memiliki lisensi dan buku kegiatan P3K dari Kepala
Instansi yang bertanggung jawab di bidang
ketenagakerjaan setempat

Menyediakan Fasilitas P3K


ruang P3K, kotak P3K dan isi, alat evakuasi dan
alat transportasi dan Fasilitas tambahan berupa
alat pelindung diri dan / atau peralatan khusus

Melaksanakan P3K
Memberikan pertolongan pertama pada saat terjadi
kecelakaan di tempat kerja yang dipimpinnya
Syarat Petugas P3K
Bekerja pada perusahaan yang bersangkutan
Sehat jasmani dan rohani
bersedia ditunjuk menjadi petugas P3K dan
memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar di bidang
P3K di tempat kerja yang dibuktikan dengan sertifikat
pelatihan.
 Petugas P3K di tempat kerja ditentukan berdasarkan jumlah
pekerja/buruh dan potensi bahaya lain yang mengalami sakit
atau cidera di tempat kerja.

 Pengurus wajib mengatur tersedianya Petugas P3K pada :


a. tempat kerja dengan unit kerja berjarak 500 meter atau lebih,
sesuai jumlah pekerja / buruh dan potensi bahaya di tempat kerja.
b. tempat kerja di setiap lantai yang berbeda di gedung bertingkat
sesuai jumlah pekerja / buruh dan potensi bahaya di tempat kerja.
c. tempat kerja dengan jadwal kerja shift sesuai jumlah
pekerja/buruh dan potensi bahaya di tempat kerja.
Petugas P3K
Petugas P3K dalam melaksanakan tugasnya dapat meninggalkan pekerjaan
utamanya untuk memberikan pertolongan bagi pekerja/buruh dan/atau orang lain
yang mengalami sakit atau cedera.

Pengurus wajib memasang pemberitahuan tentang nama dan lokasi petugas P3K
di tempat kerjapada tempat yang mudah dilihat.

Petugas P3K di tempat kerja dapat menggunakan tanda khusus yang dikenal oleh
pekerja / buruh yang membutuhkan pertolongan

Petugas P3K di tempat kerja mempunyai tugas :


a. melaksanakan tindakan P3K di tempat kerja
b. merawat fasilitas P3K di tempat kerja
c. mencatat setiap kegiatan P3K dalam buku kegiatan dan
d. melaporkan kegiatan P3K kepada pengurus
Ruang P3K

Pengusaha wajib menyediakan ruang P3K dalam hal :

 mempekerjakan pekerja/buruh 100 orang atau lebih;


 mempekerjakan pekerja/buruh kurang dari 100 orang
dengan potensi bahaya tinggi.
Persyaratan Ruang P3K
lokasi ruang P3K :
1. dekat dengan toilet / kamar mandi
2. dekat jalan keluar
3. mudah dijangkau dari area kerja dan
4. dekat dengan parkir kendaraan
Mempunyai luas minimal cukup menampung satu tempat tidur pasien
dan masih terdapat ruang gerak bagi seorang petugas P3K serta
penempatan fasilitas P3K lainnya.
bersih dan terang, ventilasi baik, memiliki pintu dan jalan yang cukup
lebar untuk memindahkan korban.
diberi tanda dengan papan nama yang jelas dan mudah dilihat.
Persyaratan Ruang P3K
sekurang-kurangnya dilengkapi dengan :
1. Wastafel dengan air mengalir;
2. kertas tissu / lap;
3. usungan / tandu;
4. bidai / spalk;
5. kotak P3K dan isi;
6. tempat tidur dengan bantal dan selimut
7. tempat untuk menyimpan alat-alat, seperti : tandu dan/atau kursi roda;
8. Sabun dan sikat;
9. Pakaian bersih untuk penolong;
10. tempat sampah; dan
11. kursi tunggu bila diperlukan;
Kotak P3K
Kotak P3K harus memenuhi persyaratan diperlukan :
a. terbuat dari bahan yang kuat dan mudah dibawah, berwarna dasar putih;
b. Isi kotak P3K tidak boleh diisi bahan atau alat selain yang dibutuhkan untuk
pelaksanakan P3K di tempat kerja;
c. Penempatan kotak P3K :
1. Pada tempat yang mudah dilihat dan dijangkau, diberi tanda arah yang jelas, cukup cahaya
serta mudah diangkat apabila akan digunakan;
2. sesuai dengan jumlah pekerja / buruh, jenis dan jumlah kotak P3K ;
3. dalam hal tempat kerja dengan unit kerja berjarak 500 meter atau lebih masing-masing unit
kerja harus menyediakan kotak P3K sesuai jumlah pekerja / buruh;
4. Dalam hal tempat kerja pada lantaiyang berbeda di gedung bertingkat, maka masing-masing
unit kerja harus menyediakan kotak P3K sesuai jumlah pekerja / buruh;
Alat Evakuasi Dan Alat Transportasi
 tandu atau alat lain untuk memindahkan korban ke
tempat yang aman atau rujukan ; dan
 mobil ambulance atau kendaraan yang dapat
digunakan untuk pengangkutan korban;
Isi Kotak P3K
POST TEST

Page 42
Soal Ujian

1. Apa tujuan dari K3?


2. Sasaran dari kesehatan kerja?
3. Apa saja hak dan kewajiban tenaga kerja
di tempat kerja?
4. Apa saja kategori kecelakaan di tempat
kerja?
5. Apa tugas dari Petugas P3K?
6. Apa isi dari ruang P3K

Page 43
Soal Ujian

7. Suatu tempat kerja dengan potensi resiko


bahaya rendah terdapat 516 orang pekerja
yang terbagi menjadi 5 area kerja:
Area 1 : 95 orang
Area 2 : 149 orang
Area 3 : 124 orang
Area 4 : 49 orang
Area 5 : 102 orang

Berapakah petugas P3K yang dibutuhkan serta


jelaskan tipe Kotak P3K yang dapat
dipergunakan
Page 44

Anda mungkin juga menyukai