PAPARAN Ke-3 Tanggal 8 Oktober 2020

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

SISTEMATIKA PAPARAN 3

1 PENGERTIAN HUKUM
ASAS HUKUM, SISTEM HUKUM, KLASIFIKASI
HUKUM DAN PERISTIWA HUKUM

2 SUBJEK HUKUM, OBJEK HUKUM DAN HAK


MANUSIA SEBAGAI SUBJEK HUKUM, BADAN
HUKUM, DOMISILI, OBJEK HUKUM, HAK,
HUBUNGAN ANTARA HUKUM DAN HAK

3 PRESENTASI KELOMPOK
PERMASALAHAN HUKUM DAN
PENYELESAIANNYAN DISKUSI KELOMPOK 1
Asas – Asas Peraturan Perundang – Undangan
Peraturan perundang-undangan tidak berlaku surut
Sistem peraturan perundang-undangan mengenal adanya tingkatan-tingkatan atau
kewerdaan atau tata urutan (hierarchie).
Undang-undang yang bersifat khusus mengesampingkan undang-undang yang bersifat umum

Peraturan perundang-undangan yang baru mengesampingkan peraturan perundang-


undangan yang lama
Undang-undang dapat diuji oleh Mahkamah Konstitusi

2
Sistem Hukum
 Sistem adalah kesatuan yang bulat dan kompleks, yang terdiri dari sub–sub sistem atau bagian
– bagian yang saling berhubungan satu sama lain.
 Hubungan fungsional adalah hubungan antara bagian yang satu dengan yang lain, saling
tergantung dan terorganisasi menurut suatu pola tertentu, mencapai suatu tujuan.
 Sistem hukum tidak menghendaki adanya kontradiksi atau konflik.
 Beberapa pedoman untuk menyelesaikan konflik dalam system hukum :
 Apabila terjadi konflik diantara peraturan perundang-undangan, maka penyelesaianya dengan
asas – asas peraturan perundang-undangan;
 Apabila terjadi konflik antara peraturan perundang-undangan dengan hukum adat atau hukum
kebiasaan, maka penyelesaiannya dengan mendasarkan pada sifat kaidah hukum yang
terkandung dalam perundang-undangan;
 Apabila terjadi konflik antara peraturan perundang-undangan dengan putusan hakim, maka
penyelesaian terhadap kasus yang bersangkutan yang dimenangkan adalah putusan hakim.

3
Sudikno Mertokusumo berpendapat bahwa sistem hukum mempunyai hubungan timbal balik
dengan lingkungannya, sistem hukum merupakan kesatuan unsur-unsur atau yang berupa
peraturan atau penetapan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor kebudayaan sosial ekonomi sejarah
dan sebagainya.

Sistem hukum meliputi keseluruhan hukum yang ada dan berlaku baik yang berbentuk tertulis
maupun yang berbentuk tidak tertulis mempunyai unsur-unsur :
Hukum undang-undang yaitu meliputi hukum yang sengaja dibuat penguasa yang berwenang
yang berbentuk tertulis dan tertuang dalam peraturan perundang-undangan;
Hukum kebiasaan dan atau hukum adat yaitu meliputi keajegan - keajegan dan keputusan-
keputusan yang didasarkan kepada keyakinan sebab akan menciptakan ketertiban dan kedamaian
dalam pergaulan hidup di masyarakat;
Hukum yurisprudensi yaitu meliputi Hukum yang diciptakan oleh Hakim melalui keputusan
keputusannya yang dimaksudkan untuk menyelesaikan kasus hukum yang yang konkrit;
Hukum traktat yaitu hukum yang berbentuk dalam perjanjian antar Negara;
Hukum ilmiah yaitu hukum hasil konsepsi para ilmuwan hukum atau teori etis hukum;

4
Klasifikasi Hukum
Tujuan klasifikasi hukum :
1.Supaya dapat memperoleh suatu pengertian yang lebih baik, jadi terkandung nilai-nilai teoritis;
2.Supaya dapat lebih mudah menemukan dan menerapkan hukum di sini terkandung nilai-nilai
praktis;

Berdasarkan Sumber berlakunya hukum dibedakan menjadi:


Hukum undang-undang, yaitu hukum yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan;
Hukum kebiasaan dan hukum Adat yaitu hukum yang tidak tertulis yang hidup dalam
masyarakat dan yang prinsip-prinsipnya dapat diketemukan dalam kehidupan sehari-hari;
Hukum traktat yaitu hukum yang ditetapkan oleh negara-negara yang secara bersama-sama
mengadakan perjanjian antar Negara;
Hukum yurisprudensi yaitu hukum yang terbentuk melalui putusan hakim;
Hukum Perjanjian, yaitu hukum yang ditetapkan sendiri oleh para pihak yang mengadakan
perjanjian;
Hukum doktrin, yaitu hukum yang terdapat dalam perundang-undangan para ahli hukum yang
terkenal dan berwibawa, yang banyak pengikutnya.
5
Berdasarkan bentuknya hukum dibedakan menjadi :
Hukum tertulis yaitu hukum yang dituangkan dalam bentuk peraturan perundang-undangan titik
hukum tertulis ada yang tersusun dalam bentuk kodifikasi dan ada yang tidak dikodifikasikan;
Hukum tidak tertulis, yaitu yang berupa hukum kebiasaan dan hukum Adat Hukum Perjanjian
hukum doktrin dan hukum revolusi.

Berdasarkan sifatnya atau daya kerjanya hukum dibedakan menjadi:


Hukum yang bersifat mengatur atau fakultatif, yaitu hukum yang dalam keadaan konkrit dapat
dikesampingkan oleh perjanjian yang dibuat para pihak;
Hukum yang bersifat memaksa atau imperatif, yaitu hukum yang dalam keadaan konkrit tidak dapat
dikesampingkan oleh perjanjian yang dibuat oleh para pihak, berarti kaidah hukumnya bersifat
mengikat dan memaksa, tidak memberi wewenang lain, selain apa yang telah ditentukan oleh
undang-undang.

Berdasarkan luas berlakunya hukum dibedakan menjadi :


Hukum umum yaitu peraturan hukum yang berlaku umum atau berlaku bagi setiap orang.
Hukum khusus dibedakan menjadi hukum khusus yang khusus untuk suatu tempat tertentu jadi
kekhususannya bertalian tempat dan hukum khusus yang berlakunya khusus untuk hal-hal tertentu
saja atau yang bertalian dengan segi tertentu dari kehidupan masyarakat. 6
Berdasarkan fungsinya atau bagaimana pertaliannya dengan hubungan-
hubungan hukum, atau menurut kedudukannya, atau menurut cara mempertahankannya hukum
dibedakan menjadi :
Hukum material yaitu peraturan hukum yang mengatur kepentingan-kepentingan dan hubungan-
hubungan hukum (contoh: hukum perdata hukum dagang, hukum pidana hukum tata usaha);
Hukum formal yaitu peraturan hukum yang mengatur bagaimana menjamin ditaatinya atau
ditegakkannya hukum materiil (contoh: hukum acara perdata hukum acara pidana hukum acara
peradilan tata usaha)
Berdasarkan isinya atau menurut kepentingan yang diaturnya atau menurut
obyeknya, hukum dibedakan menjadi :
Hukum publik yaitu peraturan hukum yang obyeknya kepentingan umum atau dapat juga
dikatakan sebagai peraturan hukum yang mengatur hubungan antara negara dengan warga
negaranya atau hubungan antara negara dengan alat-alat perlengkapannya atau hubungan antara
alat pelengkap nya yang satu dengan alat pelengkap nya yang lain( contoh: hukum tata negara
hukum tata usaha negara hukum pidana hukum acara perdata hukum acara pidana hukum acara
peradilan tata usaha negara hukum internasional);
Hukum privat atau hukum sipil atau hukum perdata yaitu peraturan hukum yang obyeknya
kepentingan khusus atau kepentingan perseorangan, atau dapat juga dikatakan sebagai peraturan
hukum yang mengatur hubungan perseorangan, hubungan antara orang yang satu dengan orang
7
lain, baik dalam hubungan keluarga maupun dalam pergaulan masyarakat.
Peristiwa Hukum
Peristiwa Hukum adalah kejadian, keadaan atau perbuatan orang yang oleh hukum dihubungkan
dengan akibat hukum (Mertokusumo, 1990:4).
Kaidah Hukum (das Sollen) adalah perumusan pandangan tentang bagaimana seseorang
seharusnya berbuat, oleh sebab itu bersifat umum dan pasif, agar aktif diperlukan peristiwa konkrit
(das Sein) sebagai aktivator. Contoh : seorang yang tidur adalah peristiwa alamiah, akan tetapi
menjadi peristiwa hukum jika yang tidur SATPAM ketika sedang bertugas dan terjadi pencurian di
kantornya. Pegawai pada pemerintahan yang seharusnya memberikan pelayanan.

Perbuatan hukum adalah perbuatan yang oleh peraturan hukum dikaitkan dengan timbul atau
lenyapnya hak dan kewajiban atau mempunyai akibat hukum.

Perbuatan hukum terjadi karena adanya kehendak dan pernyataan kehendak yang disengaja untuk
menimbulkan suatu akibat hukum.

Unsur perbuatan hukum :


Kehendak;
Pernyataan kehendak yang sengaja ditujukan untuk menimbulkan akibat hukum 8
SUBJEK HUKUM, OBJEK HUKUM DAN HAK

Siapakah Subjek hukum itu ?


Apakah semua manusia sebagai Subjek Hukum dan cakap hukum ?
Adakah manusia yang tidak cakap hukum ?

9
SUBJEK HUKUM, OBJEK HUKUM DAN HAK
Manusia sebagai Subjek Hukum
Manusia sebagai subjek hukum, atau sebagai pendukung hak dan kewajiban, mempunyai
kewenangan untuk menyandang hak dan kewajiban sejak dilahirkan dan akan berakhir pada
saat ia meninggal dunia.
Seseorang dianggap cakap hukum (handelingsbekwaam) adalah orang yang dianggap cakap
atau cukup cakap untuk mempertanggung jawabkan sendiri segala tindakan-tindakannya,
berarti ia dibenarkan bertindak sendiri dalam melaksanakan hak-haknya dan untuk
melakukan perbuatan hukum.

Tergolong orang yang tidak cakap hukum dalam adalah semata-mata untuk melindungi
orang itu sendiri terhadap tindakan dirinya sendiri.
Termasuk golongan orang yang dianggap tidak cakap atau tidak cukup cakap dalam
perdata antara lain :
1.Anak yang belum berumur atau dewasa (bekum berusia 21 Tahun)
2.Orang yang tidak sehat pikirannya atau gila.
10
Badan Hukum
Badan hukum (rechtspersoon) adalah suatu organisasi atau perkumpulan manusia yang dapat
bertindak dalam lalu lintas hukum seolah-olah ia itu orang.
Badan hukum sebagai subjek hukum adalah suatu kesatuan yang berdiri sendiri, sebagai suatu
organisasi yang teratur.
Berdasarkan kriteria kepentingan yang disandang atau berdasarkan kriteria cara
berdirinya, badan hukum dibedakan menjadi :
Badan hukum publik, yaitu badan hukum yang diadakan atau diakui oleh penguasa, atau yang
didirikan berdasarkan hukum publik dan menyangkut kepentingan umum, yang dibedakan menjadi :
Lembaga yang bersifat pemerintahan.
Badan usaha milik negara atau perusahaan perseroan (Persero), misalnya : BRI, BNI dll
Lembaga atau organisasi partai politik, yaitu : Partai-partai politik.
Badan hukum privat, yaitu badan hukum yang pendiriannya berdasarkan hukum privat atau
perdata, dan menyangkut kepentingan pribadi. Badan hukum privat adalah termasuk badan hukum
yang diperbolehkan atau yang tidak bertentangan dengan undang-undang atau kesusilaan yang
baik.
1.badan hukum yang tujuannya bersifat sosial atau amal dan tidak mencari keuntungan ekonomis,
misalnya : perkumpulan gereja, badan wakaf, yayasan;
2.ujuannya bersifat ekonomis atau mencari keuntungan ekonomis atau laba, misalnya Perseroan
Terbatas; dan
3.tujuannya menekankan pada pemenuhan kebutuhan material para anggotanya, 11 untuk
Domisili
Domisili adalah tempat di mana seseorang dianggap selalu hadir dalam melakukan hak-haknya dan
memenuhi kewajiban-kewajibannya, meskipun dalam kenyataannya ia tidak berada di situ.
Hukum domisili dibedakan menjadi (Sri Soedewi Masjchoen Sofwan, 1975 : 24-25) :
1. Domisili yang sesunguhnya (de eigenlijke of algemene woonplats), yaitu bertalian dengan hal
melakukan wewenang perdata pada umumnya. Domisili ini masih dibedakan lagi, menjadi :
Domisili sukarela atau bebas, yang tidak tergantung atau tidak ditentukan oleh hubungannya dengan
orang lain;
Domisili wajib atau terikat, yang ditentukan oleh hubungan yang ada antara seseorang dengan orang
lain, misalnya : suami dengan istri, anak yang belum dewasa dengan orang tua atau walinya, orang
yang ditaruh di bawah pengampuan dengan pengampunya.
2. Domisili yang dipilih (gekozen woonplaats), yaitu yang bertalian dengan hal melakukan perbuatan
hukum tertentu, maka dipilihlah domisili tertentu. Domisili ini masih dibedakan lagi, menjadi :
Domisili yang dipilih berdasarkan ketentuan undang-undang (verplichte domiciliekeuze), ini biasanya
terdapat dalam hukum acara, misalnya dalam hukum acara perdata pengajuan gugatan harus kepada
Pengadilan Negeri yang wilayah hukumnya meliputi tempat di mana tergugat berdomisili (actor
sequiturforum rei);
Domisili yang dipilih secara bebas (vrijwillige domiciliekeuze), yaitu yang biasanya terjadi apabila
dalam suatu perjanjian yang dibuat secara tertulis, para pihak bersepakat memilih domisili di 12Kantor
Notaris atau Kantor Pengadilan Negeri tertentu.
Objek Hukum
Objek Hukum adalahsegala sesuatu yang berguna bagi subjek hukum dan dapat
menjadi sasaran dari suatu hubungan hukum.
Objek hukum dapat dikuasai oleh subjek hukum, objek hukum mempunyai nilai
dan harga, sehingga perlu ada penentuan siapakah yang berhak atasnya.
Objek hukum yang berupa benda, atau dalam kepustakaan Belanda termasuk
juga dalam kitab Undang-undang Hukum Perdata (Burgerlijke Wetboek),
digunakan istilah zaak.

Zaak dalam KUHPerdata mempunyai arti:


Benda atau barang (pasal 499);
Perbuatan hukum atau urusan (Pasal 1792);
Kepentingan atau urusan (pasal 1354);
Kenyataan hukum atauperistiwa hukum atau hal (pasal 1263).
13
Hukum dan Hak
Hukum mengatur hubungan antar manusia dengan menetapkan wewenang dan batasan-
batasan, sehingga muncullah hak dan kewajiban.
Hubungan yang diatur oleh hukum disebut hubungan hukum.
Kaidah hukum bersifat :
Umumkarena berlaku bagi setiap orang;
Normatifkarena menentukan apa yang diperintahkan untuk dilakukan, apa yang tidak boleh
dilakukan.
Hubungan hukum adalah hubungan yang mempunyai akibat hukum, atau hubungan yang oleh
peraturan hukum dihubungkan dengan suatu akibat hukum.
Hubungan hukum mempunyai 3 unsur:
Adanya dua pihak yang saling berhadapan, yang satu sebagai orang yang berhak dan yang lain
sebagai orang yang dibebani
Adanya objek yang menjadi sasaran hak dan kewajiban
Adanya hubungan antara orang-orang tersebut dengan objek yang bersangkutan

14
Macam – Macam Hak
Hak dalam hukum dapat dibedakan menjadi:
Hak Mutlak (hak Absolut) : hak yang memberikan wewenang kepada seseorang untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu perbuatan.
Hak mutlak terbagi menjadi:
•Hak-hak publik;
Hak yang bersumber dari hukum publik, misalnya hak negara untuk memungut pajak, untuk menjatuhkan
hukuman, untuk mencabut hak milik seseorang;
•Hak-hak asasi manusia;
Hak dasar manusia yang telah dimiliki sejak manusia dilahirkan, misalnya hak untuk membentuk keluarga, hak
untuk hidup dan bertahan hidup;
•Hak-hak keperdataan;
Hak-hak yang bersumber pada hukum perdata, yang berupa:
1. hak kepribadian, misalnya hak atas nama, hak atas kemerdekaan, hak atas kehormatan;
2. hak kekeluargaan, misalnya hak matrimonial yang berupa hak bertimbal balik, antara suami istri, hak
perwalian;
3. hak kebendaan, misalnya hak milik, hak pakai, hak pungut hasil.
Hak relatif (hak nisbi)
Hak yang memberikan wewenang kepada seseorang tertentu atau beberapa orang tertentu untuk menuntut
kepada seseorang lain tertentu atau beberapa orang lain tertentu, agar memberikan sesuatu atau melakukan
sesuatu atau agar tidak melakukan sesuatu.
Hak relatif sebagian besar terdapat pada hukum perikatan, dan terjadi sebagai akibat adanya perjanjian,
misalnya adanya hak dan kewajiban timbal balik antara: penjual dan pembeli, pemilik rumah dan penyewa.15
HFA Vollmar mengemukakan bahwa perolehan hak itu bisa dua sifatnya,
yaitu:
Perolehan hak secara asli atau langsung (originair);
Artinya seseorang memperoleh hak yang sebelumnya tidak ada, atau bukan
merupakan kelanjutan dari hak yang telah ada, misalnya: orang yang merasa dirugikan akan
membuat gugatan kepada orang yang merugikannya;
Perolehan hak karena diturunkan atau tidak langsung (derivatief);
Artinya hak yang diperoleh seseorang sebagai perlanjutan hak atau peralihan hak yang
sebelumnya telah ada pada orang lain. Misalnya perjanjian jual beli, hak milik penjual menjadi
milik pembeli;

16

Anda mungkin juga menyukai