Pengertian Pengantar Ilmu Hukum

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

TUGAS RESUME

PENGANTAR ILMU HUKUM

Disusun Oleh :
NAMA : MOCH YUSUF ADI IRAWAN
NIM : 140710101301
KELAS : Pengantar ilmu hukum F

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS JEMBER
2014
Pengertian Pengantar Ilmu Hukum

Menurut Prof.Dr.Dominikus Rato.S.H,M.Si bahwasanya hukum itu tidak bisa didefinisikan


oleh seorang ahli hukum sekalipun / Noch Suchen die juristen eiene begrujprn von Rech
dikarenakan :

1. Kebesaran hukum itu


2. Luas
3. Abstrak

Berikut ini beberapa pendapat mengenai pemikiran Hukum Menurut Pemikiran Para Ahli :
Aristoteles
Sesuatu yang berbeda dari sekedar mengatur dan mengekspresikan bentuk dari konstitusi dan
hukum berfungsi untuk mengatur tingkah laku para hakim dan putusannya di pengadilan
untuk menjatuhkan hukuman terhadap pelanggar.
Karl Max
Suatu pencerminan dari hubungan hukum ekonomis dalam masyarakat pada suatu tahap
perkembangan tertentu.
Immanuel Kant
Keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini kehendak bebas dari orang yang satu dapat
menyesuaikan diri dengan kehendak bebas dari orang yang lain, menuruti peraturan hukum
tentang kemerdekaan.
E Utrecht
Himpunan petunjuk-petunjuk hidup tata tertib suatu masyarakat dan seharusnya ditaati oleh
anggota masyarakat yang bersangkutan.
Bentuk – Bentuk Hukum

Tertulis : Hukum atau Kaidah yang dituangkan dalam bentuk peraturan perundang –
undangan

1. Peraturan Perundang – undangan


2. Putusan – putusan hakim
3. Perjanjuan (traktat,kontrak)

Tidak Tertulis : Bentuk Hukum atau Kaidah yang tidak dituangkan dalam bentuk peraturan
secara tertulis

1. Hukum Adat
- Simbol/lambang
- Warna
- Ukiran
2. Hukum Kebiasaan
3. Hukum Agama

Menurut Joseph raz fungsi hukum ada 2 :


 Langsung
 Primer
 Sekunder
 Tidak langsung
Fungsi Hukum
1. A tool of social control
2. A tool of social engineering
3. Sebagai Simbol
4. Sebagai alat politik
5. Sebagai mekanisme integrasi

Hukum Objektif adalah norma – noerma yang mengatur hubungan antara sesama anggota
masyarakat . masyararakat dengan masyarakat , masyarakat dengan negara dan anggota
masyarakat dengan negara dan negara dengan antar negara

Hukum Subjektif adalah hak,kewenangan atau kuasa yang diperoleh sunjek hukum
(manusia atau badan hukum,privat atau publik) berdasarkan hukum objektif

Du contract social (Perjanjian Social)

Menurut pendapat para ahli :


Thomas Hobbes : Kedaulatan Negara - Negara absolut
J.J Rosseou : Kedaulatan Rakyat
John Locke : Kedaulatan Hukum
Agustinus : Kedaulatan Tuhan

Hukum Subjektif adalah hak , kewenangan / kekuasaan yang diperoleh sebjek hukum
(manusia atau badan hukum , privat atau publik) berdasarkan hukum objektif
Hak dan Kewajiban

1. Hak mutlak (absolut) yaitu kewenangan atau kekuasaan mutlak yang diberikan oleh
hukum kepada subjek hukum
2. Hak Nisbi (relatif) adalah kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh hukum
kepada subjek hukum untuk menuntut atau menggugat subjek hukum lain (orang lain)
untuk melakukan aau tidak melakuan sesuatu

HAK
Hak adalah kewenangan yang diberikan oleh hukum objektif (aturan normatif) kepada subjek
hukum

Lahirnya dan lenyapnya Hak


1. Diberikan oleh hukum
2. Perjanjian
3. Ganti rugi
4. Subjek hukum tidak melakukan kewajiban
5. Kadaluarsa – keputusan pengadilan
6. Meninggal dunia
Kewajiban

Kewajiban adalah bentuk yang diberikan oleh hukum kepada seseorang atau beberapa orang
(subjek hukum)

Lahirnya kewajiban
1. Ditimbulkan oleh hukum
2. Perjanjian – Isi perjanjian memberi Hak dan Kewajiban
3. Kelalaian yang melahirkan kewajiban kepada orang yang merasa dirugikan
4. Lewat waktu
5. Memperoleh hak dan kewajiban dijalankan

Musnahnya kewajiban
1. Meninggal dunia
2. Lewat waktu
3. Sudah terpenuhi
4. Telah hilang haknya
5. Perjanjian
6. Sebab diluar kemampuan manusia
7. Dialihkan kepada orang lain
8. Ketentuan undang-undang
Fungsi Hukum

1. Fungsi Integrasi : Hukum berfungsi untuk menyatukan atau


mempertahankan kohesi sosial (perekat sosial) dari perpecahan persatuan bangsa dan
negara harus dilindungi

2. Fungsi Keamanan : Hukum berfungsi untuk menjaga keamanan


(masyarakat/negeri asing warga harus dilindungi)

3. Fungsi Ketertiban : Hukum berfungsi menjaga ketertiban sosial (internal)


dan kekacauan (perusuh harus dihukum)

4. Fungsi Keselamatan : Hukum berfungsi memberikan perlindungan kepada


anggota masyarakat dari para penjahat (penjahat harus dihukum)

5. Fungsi Keadilan : Hukum berfungsi memberikan keadilan kepada anggota


masyarakat (jika terjadi sengketa) melindungi kebenaran (hak orang bener harus
dilindungi)

6. Fungsi Kedamaian : Hukum berfungsi menyelesaikan sengketa (hukum


tidak keras tapi juga harus damai)

7. Fungsi Pembangunan : Hukum berfungsi membangun : Law as a tool of


social enginering (Roscoe Pound)

8. Fungsi Kritik/Pembatas : Hukum membatasi kekuasaan penguasa supaya tidak


sewenang - wenang

9. Fungsi Keteraturan/Harmoni : Hukum berfungsi menjaga keteraturan sosial

10. Fungsi Kepastian : Hukum berfungsi sebagai alat kepastian dan tidak
bersifat multitafsir
Sumber Hukum adalah segala sesuatu yang melahirkan aturan – aturan (norma,kaedah)
yang mengikat dan memaksa (jika dilanggar akan dikenai sanksi / didenda) atau tempat
dimana kita dapat menemukan Hukum

Sumber Hukum tergantung pada masing – masing madhzab / paradigma :


1. Positivisme : Undang – Undang , Yurisprudensi , Perjanjian –
perjanjian , kebiasaan , Doktrin
2. Naturalisme (hukum islam) : Syariat ( Al qur`an, Hadist , Ijma`) , Hukum positif
(fiqih) dan Perpu
3. Sosiologis : Kebiasaan , Yurisprudensi , Perjanjian , Undang –
undang , Doktrin

Anglo Saxon
- Yurisprudensi
- Kebiasaan
- Perjanjian
- Undang – undang
- Doktrin

Hukum Adat
- Kebiasaan
- Yurisprudensi
- Undang- undang
- Doktrin

Positivisme
- Undang – undang
- Kebiasaan
- Yurisprudensi
- Perjanjian

Hukum Islam
- Al- qur`an
- Hadis
- Ijma`
Keberlakuan Hukum

GELDINGS (BLD) atau GELTUNG (JRN) : Kemampuan hukum untuk memaksa seseorang
/ beberapa orang tunduk dan taat pada hukum
Terdapat 2 teori

1. Teori paksaan : Paksaan secara fisik


2. Teori kehendak : Tunduk dan taat karena diri sendiri

Bentuk Keberlakuan Hukum


A) Secara Filosofis : Indonesia falsafahnya pancasila :sumber dari segala
sumber hukum (Undang – undang , Perjanjian , Kebiasaan , Putusan Hakim/
Yurisprudensi , Doktrin)

B) Secara Yuridis - Normatif : Jika ada dasar hukumnya ( UUD, GBHN, Undang-
undang,Perpres,Putusan hakim,Yurisprudensi,dan perjanjian)

C) Secara sosiologis : Jika ditaati oleh anggota masyrakat berlaku


dimasyrakat
Macam – Macam Hukum

Berdasarkan Sumber Formalnya


1. Undang – undang : Lembaga legislatif
2. Kebiasaan dan Hukum adat : Hukum yang lahir dari adat istiadat dalam suatu
komunitas/masyarakat hukum Adat
3. Perjanjian : Hukum yang dibuat oleh para pihak dalam suatu kontrak/perjanjian
Internasional dan privat
4. Yurisprudensi : Hukum yang lahir dalam putusan hakim yang bersifat tetap yang
digunakan sebagai dasar hakim lainnya
5. Doktrin : Hukum yang lahir dari pendapat/ teori ahli Hukum

Berdasarkan Isi/Substansi
 Hukum Privat (perdata) : Hukum yang mengatur hubungan hukum yang bersifat
pribadi/personal
Contoh : Jual beli , perkawinan , tukar menukar
 Hukum Publik : Hukum yang mengatur hubungan – hubungan hukum
yang bersifat publik
Contoh : HTN , Hukum Administrasi Negara , Hukum Pidana

Berdasarkan Kekuatan yang berlaku


 Hukum Imperatif ( dwingenrecht ) atau hukum yang memaksa adalah kaedah hukum
yang tidak dapat disisihkan atau dikesampingkan oleh para pihak atau subjek hukum yang
dalam keadaan apapun harus ditaati
 Misal : Pasal 147,148 KUHPerdata
 Hukum Fakultatif (regelenrecht) atau hukum yang mengatur adalah kaedah hukum yang
dapat disisihkan oleh para pihak yang terlibat didalamnya .
 Misal : Kedua belah pihak membuat perjanjian tetapi klausula perjanjian itu tidak
lengkap atau isi klausula dalam perjanjian itu tidak dibuat sendiri sehingga para pihak
tidak dapat menyelesaikan atau melaksanakan contoh : Pasal 1476,1477 KUHPerdata
Berdasarkan luas berlakunya

Hukum umum : Hukum yang berlaku bagi setiap orang tanpa membeda – bedakan jenis
kelamin , warga negara atau jabatan seseorang
Contoh : Hukum pidana / perdata , HTN

Hukum Tertulis : Hukum yang dibuat dalam peraturan perundang – undangan


1. Hukum tertulis yang diatur dalam bentuk kodifikasi
Misal : KUHPerdata , KUHPidana , KUHD
2. Hukum tertulis yang tidak dalam bentuk kodifikasi
Misal : Undang – undang No.1 Tahun 1974 , Undang – undang No.5 Tahun 1960

Berdasarkan waktu berlakunya


a) IUS CONSTITUTUM /Hukum Posotif adalah hukum yang berlaku saat ini disini
b) IUS CONSTITUENDUM/Hukum Yang Diharapkan adalah Hukum yang diharapkan
akan berlaku dimasa yang akan datang / masih dicita citakan
Fungsi Asas
 Ratio legis : Dasar logika / undang – undang
 Landasan moral dari hukum (theo hijabers)\
 Azas hukum bukan hukum , tetapi rohnya hukum (sudjipto Rahardjo)
 Azas hukum berasal dari nilai. Nilai = Ratio legis .

Hubungan antara Nilai , Azas , Norma

Theori anak tangga = HANS KELSEN


Azas lex superiori derogat lex inferiori = hukum lebih tinggi mengabaikan hukum yang lebih
rendah

Grundnorm = Pancasila

Konstitusi = (hukum dasar UUD )

GBHN = Azas – azas khusus operasional

Undang – undang = Norma

Peratutaran Pemerintah = norma

Peraturan presiden = Norma

Perda = Norma
Hakim Menemukan Hukum

Tugas hakim menemukan hukum jika hukumnya sudah tidak ada dan hakimnya hanya
menerapkan hukum = hakim sebagai labus du droit = mulut undang – undang

Jika hukum sudah ada hakim hanya menerapkan yang sudah ada didalam undang – undang
diebut aliran legisme
Penafsiran Hukum

Hukum yang ada didalam peraturan perundang – undangan apalagi didalam kodifikasi =
statis dan kaku

Logistis : Hakim menggunakan logika hukum yang tepat dalam mengadili, memeriksa , dan
memutuskan suatu perkara

Similia , simili bus = dalam keadaan ragu ragu maka harus diambil ketentuan hukum yang
paling menguntungkan terdakwa

Jika dihukum itu tidak jelas , norma tidak ada maka hakim harus melakukan penafsirn
undang – undang untuk menemukan hukum
Metode Penafsiran Hukum

 Gramatikal : Bunyi undang – undang yaitu kata kata menurut tata bahasa
 Historis : Sejarah terbentuknya undang – undang misalnya Risalah
undang – undang
 Sistematis : Susunan kata – kata dalam hubungannya denga pasal – pasal
lain
 Teologis : Mengaitkan dengan tujuan yang hendak dicapai dengan
Undang – undang itu istrumennya

Kontruksi Hukum
1. Penafsiran Analogis
2. Penafsiran Kontrano
3. Penghalusan Hukum

Anda mungkin juga menyukai