Lompat ke isi

Aset tetap: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan artikel
k Membatalkan 1 suntingan by MasGaga (bicara)
Tag: Pembatalan
 
(16 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{gabungdari|Aset tidak lancar}}
'''Aset tetap''' dalam [[akuntansi]] adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.<ref name="definisi">Ikatan Akuntan Indonesia, ''Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 16 (revisi 2007) Aset Tetap'', paragraf 06.</ref> Jenis [[aset tidak lancar]] ini biasanya dibeli untuk digunakan untuk operasi dan tidak dimaksudkan untuk dijual kembali.
'''Aset tetap''' dalam [[akuntansi]] adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.<ref name="definisi">Ikatan Akuntan Indonesia, ''Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 16 (revisi 2007) Aset Tetap'', paragraf 06.</ref> Jenis [[aset tidak lancar]] ini biasanya dibeli untuk digunakan untuk kegiatan operasi normal perusahaan<ref name=":0">Trio Mandala Putra (2013) "[https://www.neliti.com/id/publications/1531/analisis-penerapan-akuntansi-aset-tetap-pada-cv-kombos-manado Analisis Penerapan Akuntansi Aset Tetap pada CV Kombos Manado] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230716132628/https://www.neliti.com/id/publications/1531/analisis-penerapan-akuntansi-aset-tetap-pada-cv-kombos-manado |date=2023-07-16 }}" Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi</ref> dan tidak dimaksudkan untuk dijual kembali.
Contoh aset tetap antara lain adalah [[properti]], [[bangunan]], [[pabrik]], alat-alat produksi, [[mesin]], kendaraan bermotor, furnitur, perlengkapan kantor, komputer, dan lain-lain. Aset tetap biasanya memperoleh keringanan dalam perlakuan [[pajak]]. Kecuali tanah atau lahan, aset tetap merupakan subyek dari [[depresiasi]] atau penyusutan.
Contoh aset tetap antara lain adalah [[properti]], [[bangunan]], [[pabrik]], alat-alat produksi, [[mesin]], kendaraan bermotor, furnitur, perlengkapan kantor, komputer, dan lain-lain. Aset tetap biasanya memperoleh keringanan dalam perlakuan [[pajak]]. Kecuali tanah atau lahan, aset tetap merupakan subyek dari [[depresiasi]] atau penyusutan.

== Klasifikasi ==
Aset tetap diklasifikasikan menjadi lima jenis:<ref name=":0" />

# Lahan
# Gedung
# Mesin
# Kendaraan
# Inventaris (perlengkapan yang melengkapi isi gedung, misalnya inventaris kantor, inventaris pabrik, inventaris lab, inventaris gudang)


== Penyusutan nilai ==
== Penyusutan nilai ==
Kecuali tanah, semua bentuk [[aset]] tetap dikenai penyusutan atau depresiasi. Artinya nilai aktiva tetap selain tanah, misalnya mobil, berkurang seiring dengan realisasi masa umur pemanfaatannya, sampai ketika masa guna itu habis, nilai aktiva mobil yang bersangkutan adalah nol. Ada beberapa metode penetapan nilai penyusutan, tetapi yang paling lazim digunakan adalah metode garis lurus (''straight-line method'').Beberapa usaha pertambangan di Indonesia berdasarkan peraturan '''kontrak karya''' diharuskan menerapkan metode yang lain.
Kecuali tanah, semua bentuk [[aset]] tetap dikenai penyusutan atau depresiasi. Artinya nilai aktiva tetap selain tanah, misalnya mobil, berkurang seiring dengan realisasi masa umur pemanfaatannya, sampai ketika masa guna itu habis, nilai aktiva mobil yang bersangkutan adalah nol. Ada beberapa metode penetapan nilai penyusutan, tetapi yang paling lazim digunakan adalah metode garis lurus (''straight-line method''). Beberapa pengelompokkan metode penyusutan antara lain:<ref name=":0" />

# Metode garis lurus (''straight line method'')
# Metode saldo menurun (''diminishing balance method'')
# Metode jumlah unit (''sum of the unit method'')

Beberapa usaha pertambangan di Indonesia berdasarkan peraturan '''kontrak karya''' diharuskan menerapkan metode yang lain.


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}

[[Kategori:Aset tetap| ]]
[[Kategori:Akuntansi]]
[[Kategori:Akuntansi]]


{{akuntansi-stub}}

Revisi terkini sejak 5 September 2023 14.26

Aset tetap dalam akuntansi adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.[1] Jenis aset tidak lancar ini biasanya dibeli untuk digunakan untuk kegiatan operasi normal perusahaan[2] dan tidak dimaksudkan untuk dijual kembali. Contoh aset tetap antara lain adalah properti, bangunan, pabrik, alat-alat produksi, mesin, kendaraan bermotor, furnitur, perlengkapan kantor, komputer, dan lain-lain. Aset tetap biasanya memperoleh keringanan dalam perlakuan pajak. Kecuali tanah atau lahan, aset tetap merupakan subyek dari depresiasi atau penyusutan.

Klasifikasi

[sunting | sunting sumber]

Aset tetap diklasifikasikan menjadi lima jenis:[2]

  1. Lahan
  2. Gedung
  3. Mesin
  4. Kendaraan
  5. Inventaris (perlengkapan yang melengkapi isi gedung, misalnya inventaris kantor, inventaris pabrik, inventaris lab, inventaris gudang)

Penyusutan nilai

[sunting | sunting sumber]

Kecuali tanah, semua bentuk aset tetap dikenai penyusutan atau depresiasi. Artinya nilai aktiva tetap selain tanah, misalnya mobil, berkurang seiring dengan realisasi masa umur pemanfaatannya, sampai ketika masa guna itu habis, nilai aktiva mobil yang bersangkutan adalah nol. Ada beberapa metode penetapan nilai penyusutan, tetapi yang paling lazim digunakan adalah metode garis lurus (straight-line method). Beberapa pengelompokkan metode penyusutan antara lain:[2]

  1. Metode garis lurus (straight line method)
  2. Metode saldo menurun (diminishing balance method)
  3. Metode jumlah unit (sum of the unit method)

Beberapa usaha pertambangan di Indonesia berdasarkan peraturan kontrak karya diharuskan menerapkan metode yang lain.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Ikatan Akuntan Indonesia, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 16 (revisi 2007) Aset Tetap, paragraf 06.
  2. ^ a b c Trio Mandala Putra (2013) "Analisis Penerapan Akuntansi Aset Tetap pada CV Kombos Manado Diarsipkan 2023-07-16 di Wayback Machine." Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi