Asam trikloroasetat
Asam trikloroasetat | |
---|---|
Informasi | |
Nama sistematis | Asam trikloroetanoat |
Nama umum | Asam trikloroasetat |
Rumus molekul | CCl3COOH |
Massa molar | 163.4 g/mol |
Densitas dan fase | 1.63 g/cm3, padatan |
Titik lebur | 57 °C |
Titik didih | 196 °C |
Penampilan | padatan putih |
Keasaman (pKa) | 0.77 |
Asam trikloroasetat (nama sistematis: asam trikloroetanoat), disingkat TCA, adalah analog dari asam asetat, dengan ketiga atom hidrogen dari gugus metil digantikan oleh atom-atom klorin. Senyawa ini merupakan asam yang cukup kuat (pKa = 0.77, lebih kuat dari disosiasi kedua asam sulfat). Senyawa ini dibuat melalui reaksi klorin dengan asam asetat bersama katalis yang cocok.
Senyawa ini banyak digunakan dalam bidang biokimia, untuk pengendapan makromolekul seperti protein, DNA dan RNA. Garam natriumnya digunakan sebagai pembasmi rumput liar. Larutan yang mengandung asam trikloroasetat digunakan untuk penghapus tato dan pengobatan kutil, termasuk kutil kelamin (aman digunakan selama kehamilan). Garam-garam dari asam trikloroasetat disebut trikloroasetat. Reduksi sebagian dari asam trikloroasetat menghasilkan asam dikloroasetat, merupakan suatu obat aktif yang berpotensi dapat menyembuhkan penyakit kanker.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Asam asetat ditemukan oleh Jean-Baptiste Dumas pada 1840, dan memberikan contoh mengejutkan kepada teori radikal dan valensi organik, yang berevolusi secara perlahan.[1] Teori ini berlawanan dengan kepercayaan Jöns Jakob Berzelius, memulai perselisihan yang panjang antara Dumas dan Berzelius.[2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Dumas (1840). "Trichloroacetic acid". Annalen der Chemie. XXXII: 101.
- ^ William Albert Noyes (1927). "Valence". Proceedings of the American Philosophical Society. 66: 287–308.