Dadan Wildan
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Gaya atau nada penulisan artikel ini tidak mengikuti gaya dan nada penulisan ensiklopedis yang diberlakukan di Wikipedia. |
Prof. Dr. H. Dadan Wildan, M.Hum (lahir 24 September 1967) adalah akademisi dan birokrat Indonesia yang menjabat Staf Ahli Menteri Sekretaris Negara Bidang Politik, Pertahanan dan Keamanan Kementerian Sekretariat Negara sejak 2021.[1]
Dadan lulus dari SD Negeri Magung I Ciparay (1979), SMP Negeri 1 Ciparay (1982), dan SMA Negeri 11 Bandung (1985). Gelar sarjananya diraih dari IKIP Bandung/UPI (1989) sementara gelar magister (1995) dan doktor (2001) diraih dari Universitas Padjadjaran.
Suami dari Dra. Hj. Siti Komariah, M.Si., Ph.D. yang juga dosen dan Ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi UPI ini dikaruniai dua orang anak. Lulus dari IKIP Bandung tahun 1989 lalu menjadi PNS golongan III/a pada tahun 1990 dalam usia 23 tahun dan mencapai golongan tertinggi IV/e di usia 46 tahun.
Dalam tempo 14 tahun menjadi dosen, Dadan dapat meraih jabatan fungsional Guru Besar pada tahun 2004 dalam usia 37 tahun. Tercatat sebagai guru besar termuda, ketika itu. Di usia 38 tahun sudah menduduki jabatan eselon 1 sebagai Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara tahun 2005. Bahkan pada tahun 2007 lulus Lemhannas di usia 40 tahun.
Selama 14 tahun berkarier di Sekretariat Negara, Dadan telah mendampingi empat menteri, sebagai Staf Khusus pada era Prof. Yusril Ihza Mahendra, sebagai Staf Ahli Menteri pada era Hatta Rajasa dan Sudi Silalahi. Lalu menjadi Deputi Menteri di usia 48 tahun pada era Prof. Pratikno pada masa Presiden Joko Widodo.
Selain berkiprah sebagai Deputi Menteri, Dadan juga sudah empat kali diberi amanah sebagai komisaris perusahaan BUMN yakni komisaris di PT. Sarinah Jakarta, PT. ITDC Nusa dua Bali, PT. TWC-Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratuboko yang berpusat di Yogyakarta, dan PT Perkebunan Nusantara I[2].
Tugas Dadan, bagaimana menjembatani hubungan antara Presiden dengan lembaga-lembaga Negara baik legislatif (MPR, DPR, dan DPD) maupun yudikatif (MA, MK, dan KY) serta lembaga daerah (Gubernur, Bupati, dan Walikota) hingga organisasi politik dan organisasi kemasyarakatan serta badan usaha. Disamping itu juga menangani pengaduan masyarakat yang ditujukan ke Presiden, baik yang melalui surat, hingga unjuk rasa ke istana negara.
Dadan juga meraih tiga penghargaan dari tiga Presiden Republik Indonesia, mulai dari Satyalancana Karya Satya 10 tahun dari Presiden Megawati Soekarnoputri, kemudian Satyalancana Karya Satya 20 tahun dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan Satyalancana Wira Karya dari Presiden Joko Widodo.
Dadan Wildan diberikan kepercayaan oleh pemerintah selaku Deputi Menteri Sekretaris Negara Bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan Kementerian Sekretariat Negara sejak 2015 hingga 2021.[3]