Hukum Musa
Hukum Musa utamanya merujuk kepada Taurat atau lima kitab pertama dari Alkitab Ibrani, yang secara tradisional dipercaya ditulis oleh Musa.
Terminologi
[sunting | sunting sumber]Hukum Musa atau Taurat Musa (Ibrani Torat Moshe תֹּורַת מֹשֶׁה, Yunani Septuaginta nomos Moyse νόμος Μωυσῆ) adalah sebuah istilah biblikal yang ditemukan dalam Kitab Yosua 8:31-32 dimana Yosua menulis kata Ibrani dari "Torat Moshe תֹּורַת מֹשֶׁה" (diterjemahkan sebagai "Hukum Musa", artinya "instruksi Musa") di atas altar di Gunung Ebal. Teks itu melanjutkan "Sesudah itu dibacakannyalah segala perkataan hukum Taurat, berkatnya dan kutuknya, sesuai dengan segala apa yang tertulis dalam kitab hukum." (Yosua 8:34).[1] Istilah tersebut muncul 15 kali dalam Alkitab Ibrani, 7 kali dalam Perjanjian Baru, dan kemudian dalam sastra periode Bait Allah Kedua, antar-perjanjian, rabbinikal dan patristik.
Penggunaan istilah Ibrani Taurat (yang diterjemahkan dalam bahasa Yunani sebagai "nomos" atau "Hukum") sama dengan istilah Inggris "Pentateukh" (dari kata Yunani yang di-Latinisasi), yang artinya "Lima Kitab Musa" dari Alkitab Ibrani, yang baru didokumentasikan dari abad ke-2 SM.[2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Kristin De Troyer, Armin Lange Reading the present in the Qumran library 2005 p158 "Both at the beginning and at the ending of the Gibeonites' story there is now a reference to the law of Moses and to the fact that ... The building of the altar happens on Mount Ebal, not in Gilgal—Joshua gets to Gilgal only in 9:6. "
- ^ Frank Crüsemann, Allan W. Mahnke The Torah: theology and social history of Old Testament law p331 1996 " there is only clear evidence for the use of the term Torah to describe the Pentateuch as a ..."