Jaran kencak
Jaran kencak atau adalah sebuah kesenian dari Lumajang, Jawa Timur dengan menggunakan kelincahan seekor kuda yang dihias pakaian zirah perang khas Jawa yang tersebar di Pasuruan, Probolinggo, Jember, Banyuwangi, Bondowoso dan Tengger. Kesenian serupa adalah Jaran Jenggo di Pantura dan Kuda Renggong di Jawa Barat.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Pada Awalnya Jaran Kencak disebut dengan Jaran Kepang meskipun bukan terbuat dari anyaman bambu, karena pada saat itu tahun 1755 kuda yang dikendarai rombongan dari Kabupaten Ponorogo hendak mengirimkan delegasi ke Bali, untuk menjalin persaudaraan kerabat dan saudara Keturunan Batara Kathong dari kerajaan Majapahit yang mengungsi ke Bali serta membawa berita bahwa kesultanan Mataram terbagi menjadi dua yakni Yogyakarta dan Surakarta .[1]
Namun ketika sampai di Lumajang, kuda yang di kenakan seragam zirah perang seperti di pewayangan untuk di persembahkan di Bali memberontak kesana kemari dan menendang-nendang tiada henti melawan rombongan, hingga dibuat sebuah keputusan bahwa kuda dan beberapa penjaga untuk tetap tinggal di Lumajang untuk menenangkan kuda, sedangkan rombongan tetap melanjutkan ke Bali.[2]
Hingga akhirnya kuda yang memberontak menjadi tenang dan jinak kembali, warga sekitar yang melihat kuda dijinakan tersebut merasa terhibur, Sejak saat itu menjadi sebuah kesenian bernama Jaran Ngepang yang berarti kuda menendang, tetapi lebih dikenal dengan nama Jaran kepang.
Pada tahun 1806, Cakraningrat Sampang yang gagal menguasai Jawa kemudian memindahkan sebanyak 250.000 orang Sampang Madura ke pulau Jawa bagian tapal kuda seperti Lumajang. Orang Madura yang menjadi punduduk Lumajang juga menggemari kesenian bernama Jaran Kepang ini, karena seekor kuda dengan kostum perang khas pewayangan Jawa bertarung berdiri menggunakan dua kaki dengan pawangnya, setelah kemerdekaan Republik Indonesia Jaran Kepang lebih di kenal dengan Jaran Pencak dan menjadi Jaran Kencak yang dikenal hingga saat ini.
Jenis Jaran Kencak
[sunting | sunting sumber]Ada dua jenis jaran kencak yang ada saat ini.
1. Jenis pencak
[sunting | sunting sumber]kuda yang di kenakan pakaian zirah yang minimalis bertarung dengan pendekar atau pawang, hingga di kalahkannya kuda tersebut. Di ilhami dari asalmula terjadinya jaran ngepang.
2. Jenis Hias
[sunting | sunting sumber]Munculnya Reyog di Lumajang yang di bawa oleh orang Ponorogo langsung setelah keruntuhan majapahit, pada tahun pada tahun muncul migrasi kembali pada yahun 1922 mempengaruhi kembali pada jaran kencak. kalah populernya jaran kencak dengan banyaknya Reog Ponorogo di Lumajang yang sering pentas dan rekaman piringan VCD, pada tahun 2011 muncul inovasi kostum jaran kencak menyerupai Reog Ponorogo dengan berbagai macam pernak-pernik, rumbai-rumbai, untaian benang khas Reyog, kostum yang lebih besar dengan warna yang warna-warni dan bulu merak pada kuda untuk menarik perhatian seperti halnya reog. Hingga saat ini pertunjukan Jaran Kencak dan Reog di Lumajang seperti tidak dapat dipisahkan.
Jenis jaran kencak hias ini tidak melakukan atraksi seperti jenis pencak yang melakukan berbagai gerakan tubuh pada kuda.[3]
Musik
[sunting | sunting sumber]musik yang di gunakan pada jaran kencak di lumajang ada dua jenis.
1. Gamelan Reyog, dengan musik rancak khas Bali dan terompet bernadakan khas reyog
2. Gamelan Saronen, dengan musik rancak khas Bali dan terompet bernadakan khas madura
Perkembangan
[sunting | sunting sumber]Jaran Kencak sering berkaloborasi dengan kesenian lain, seperti tari glipang hingga reog ponorogo. Jaran kencak sering digunakan untuk mengiringi khitan, pernikahan hingga karnaval pemerintahan hari jadi lumajang.
Saat ini jaran kencak bisa di jumpai di luar lumajang, bahkan orang madura yang setelah belajar jaran kencak membuat kesenian serupa dengan nama Jaran Serek di kota Sumenep.
Pada tahun 2015, Puput Tantriana Sari Bupati Probolinggo mengirimkan pertunjukan jaran kencak jenis pencak dan hias ke Ponorogo dalam hari jadi kabupaten Ponorogo mewakili kota probolinggo.
- ^ jefri (2020-08-10). "Sunatan Musthofa Nongmalang Bangkalan Madura Di Iringi Jaran Kencak Bertabur Saweran Ibu Ibu (VIDEO)". RAJAWALI SIBER (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-11-25.
- ^ News.com, Gempur. "Jaran Kencak Glouw In The Dark "Harjalu 764"". Gempur News. Diakses tanggal 2022-11-25.
- ^ "5 Fakta Unik Jaran Kencak Yang Bikin Kita Kagum dan Bangga". Diakses tanggal 2022-11-25.