Jenis karet
Ada dua jenis karet, yaitu karet alam dan karet sintetis. Keduanya memiliki kelebihan dan kelemahan, dan bisa saling menutupi kelemahan masing-masing.
Karet alam
[sunting | sunting sumber]Karet alam mempunyai sifat daya elastisitas dan daya lentur yang baik, plastis, tidak mudah panas, dan tidak mudah retak. Berbagai jenis karet alam yaitu:
Bahan olah karet
[sunting | sunting sumber]Bahan mentah yang digunakan untuk mengolah karet di pabrik adalah lateks kebun, lembar angin, lapisan (slab) tipis, gumpalan (lump) segar. Semuanya berasal langsung dari pohon karet atau telah mengalami proses pengolahan yang minimal oleh penyadap.
Karet alam konvensional
[sunting | sunting sumber]Karet alam konvensional adalah karet yang telah diolah dari bahan lateks alami. Secara garis besar terdiri atas 2 golongan yaitu lembaran (sheet) dan lembaran tebal (crepe). Dalam green book yang di terbitkan oleh International Rubber Quality and Packing Conference (IRQPC), ada beberapa jenis:
- Ribbed smoked sheet (RSS)
- White creep dan pale creep
- Estate brown crepe
- Compo crepe
- Thin brown crepe remills
- Thick blanket crepe amber
- Plat bark crepe
- Pure smoked blanket crepe
- Off crepe
Lateks pekat
[sunting | sunting sumber]Lateks pekat biasanya merupakan bahan untuk pembuatan barang yang tipis dan bermutu tinggi.
Karet bongkah
[sunting | sunting sumber]Karet bongkah berasal dari karet remah yang di keringkan dan di kilang menjadi bandela-bandela dengan ukuran yang di tentukan.
Karet spesifikasi teknis (crumb rubber)
[sunting | sunting sumber]Karet spesifikasi teknis merupakan karet yang dibuat secara khusus. Sehingga mutu teknisnya terjamin yang penetapannya di dasarkan pada sifat - sifat teknis. Karet ini di kemas dalam bongkah-bongkah kecil dengan berat dan ukuran seragam.
Karet ban (tyre rubber)
[sunting | sunting sumber]Karet ban merupakan karet setengah jadi, sehingga bisa langsung di gunakan oleh konsumen, seperti untuk membuat ban.
Karet reklaim (reclaimed rubber)
[sunting | sunting sumber]Karet reklaim adalah karet yang di daur ulang dari karet bekas, seperti bekas roda - roda karet berjalan pabrik, bekas Ban mobil. Karet ini di usahakan pertama kali pada tahun 1848 oleh Alexander Parkes. Kelebihan karet reklim adalah: daya lekatnya bagus, kokoh, awet dan tahan lama, relatif lebih tahan terhadap bensin dan minyak pelumas di bandingkan dengan karet alam yang baru di buat. Tetapi kekurangannya adalah: kurang kenyal, dan kurang tahan gesekan.
Karet sintetis
[sunting | sunting sumber]- Karet sintetis untuk kegunaan umum: SBR (Styrene Butadiene Rubber), BR (Butadiene Rubber) atau PR (Polybutadiene Rubber), IR (Isoprene Rubber).
- Karet sintetis untuk kegunaan khusus, seperti karet yang memiliki ketahanan terhadap minyak, oksidasi, panas atau suhu tinggi, dan kedap gas. Diantaranya IIR (Isobutene Isoprene Rubber), NBR (Nytrite Butadine Rubber), CR (Chloroprene Rubber), dan EPR (Etylene Propylene Rubber).
Manfaat karet sintetis
[sunting | sunting sumber]Disebabkan kelebihannya dibandingkan karet alam, seperti tahan minyak, karet ini banyak digunakan untuk pembuatan pipa karet untuk minyak dan bensin, seal, gasket. Karet CR mempunyai kelebihan tahan api, untuk pembuatan pipa karet, pembungkus kabel, seal, gasket, sabuk/ban berjalan. Jenis IR yang tahan gas digunakan untuk campuran pembuatan ban kendaraan bermotor, pembalut kabel listrik, serta pelapis tangki penyimpan minyak atau lemak.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Rujukan
[sunting | sunting sumber]- Anonim. Standar International Untuk Mutu dan Kemasan Karet Alam (Green Book IRQPC), Jakarta: Departemen Perdagangan dan Koperasi. 1982.
- Abednego JG. Pengolahan Karet Crepe. Bogor: Balai Penelitian Perkebunan. 1989.
- Untung,Ony, "Peremajaan Karet Ala Goodyear", Trubus no: 324, tahun 1996.