Pembicaraan Pengguna:Ir. Doli Nainggolan SH
Bagian baruWikidata
[sunting sumber]Halo Bung Doli, terima kasih atas kontribusi Anda di Wikipedia. Mengenai artikel Gereja Lakewood yang diterjemahkan dari artikel Lakewood Church, tampaknya Anda belum memperbarui informasi pada Wikidata di sini. Silakan perbarui (edit) informasi terkait artikel terjemahan yang Anda buat pada laman Wikidata tersebut, terutama pada kolom "Bahasa" dan "Wikipedia", agar artikel yang Anda buat dapat dilihat terjemahannya ke Bahasa asing lain. Terima kasih. 103.248.199.110 26 Maret 2022 20.51 (UTC)
Pemberitahuan pencalonan Anda sebagai pengurus
[sunting sumber]S e l a m a t !
|
---|
AdhiOK (bicara) 17 Juli 2022 19.47 (UTC)
Origenes
[sunting sumber]Bung Ir. Doli Nainggolan SH, bisa nggak Anda melanjutkan pengembangan artikel Origenes terutama bagian Dampak terhadap Gereja yang belum sempat dikembangkan dari versi en.wiki-nya --Glorious Engine (bicara) 4 Agustus 2022 10.28 (UTC)
@Bung Glorious, pengerjaan akan saya selesaikan dalam kurun waktu 24 jam. Ir. Doli Nainggolan SH (bicara) 4 Agustus 2022 11.17 (UTC)
BintangWiki Batak
[sunting sumber]BintangWiki Batak | ||
Horas inna hamu! BintangWiki Batak diberikan kepada Ir. Doli Nainggolan SH atas kontribusinya dalam merintis dan/atau mengembangkan artikel-artikel bertopik Batak sehingga ia layak mendapat bindu. Atas jasamu merintis artikel-artikel Batak. Kris Simbolon (bicara) 19 Desember 2022 05.11 (UTC) |
Pemberitahuan pencalonan Anda sebagai pengurus
[sunting sumber]S e l a m a t !
|
---|
▪ ꧋ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 29 Mei 2023 06.28 (UTC)
Halo, Lae. Apakah Batuara memang sudah layak menjadi satu artikel sendiri? Bagi saya, sepertinya belum karena Batuara sebagai sebuah marga itu tidak lazim ditemui. Coba beri beberapa pertimbangan tentang artikel ini supaya tidak menjadi batu sandungan untuk artikel rintisan Batak yang lain. Kalau saran saya lebih baik Batuara menjadi halaman pengalihan dulu ke halaman Nainggolan. Terima kasih. Mauliate. Kris Simbolon (bicara) 6 Juni 2023 10.40 (UTC)
- Memang tidak lazim ditemui karna 85% Batuara masih menggunakan kata "Nainggolan" untuk nama mereka. Sedangkan dalam kosmonolog pratiknya, mereka sering mempertanyakan apa itu Batuara. Seakan akan batuara hilang dimakan oleh marganya sendiri. Padahal secara harfiah, Batuara adalah anak serta cucu pertama sekaligus turunan Nainggolan yang pertama. Untuk mencegah hal itu terjadi, saya sengaja merangkumnya kedalam sebuah catatan dengan mensurvei / mewawancarai beberapa tetua Nainggolan tentang Batuara. Ini merupakan sebuah langkah awal untuk mencegah hilangnya marga itu Trims
Ir. Doli Nainggolan SH (bicara) 6 Juni 2023 10.55 (UTC)
- Menurut saya, Lae. Bukan "marga" itu hilang, tapi malahan belum jadi "marga" karena mereka menggunakan marga Nainggolan. Tidak semua turunan marga, juga menjadi marga. Batuara tidak akan pernah hilang selama "Nainggolan" tidak hilang. Kris Simbolon (bicara) 6 Juni 2023 11.02 (UTC)
- Bukan belum jadi Marga, tapi sudah dan harus jadi marga. Tau Parhusip kan?. Parhusip itu merupakan adik langsung (kandung) dari Batuara. Kenapa Parhusip kebanyakan tidak melekatkan kata "Nainggolan" pada nama mereka?. Karena tidak banyak dariantara mereka yang merantau. Jauh jauh. Dan lihatlah para Tokoh² nasional bahkan tokoh tokoh internasional seperti pesepakbola Radja Nainggolan. Ketika ditelusuri lebih lagi, ternyata mereka semua bermarga Batuara. Kenapa mereka tidak menggunakan Batuara? Bukan karena itu tidak penting (lazim), melainkan mereka ingin Nainggolannya lebih menonjol. Dan kalau ini terus menerus dilanjutkan, suatu saat Batuara akan hilang dimakan zaman (tinggal kenangan). Maka untuk mencegah itu, saya tuliskan artikel ini, agar mereka paham bahwa; Pohon itu gak penting bagaimana bibitnya, yang penting itu bagaimana dan apa unsur pada tanah. Artinya. Tidak penting kamu Nainggolan atau tidak, yang terpenting adalah, kamu Nainggolan dari Unsur (rumpun) mana?. Itu dia yang utama!. Semoga mencerahkan Ir. Doli Nainggolan SH (bicara) 6 Juni 2023 11.14 (UTC)
- Kita perjelas dulu, Lae. "Penting" tidak sama dengan "lazim". Lazim itu artinya wajar, lumrah, atau biasa. Aku pakai lazim tadi, bukan berarti "Batuara" itu tidak penting. Kebetulan, Ompung Boru-ku juga boru Nainggolan. Parhusip itu beda kondisi dng Nainggolan yang lainnya, Lae. Mereka ini mmg kan sudah menjadi marga. Intinya, aku setuju kita biarkan status quo seperti sekarang di artikel Batuara itu, tapi di atas semuanya yang perlu kita ingat: Jangan mempertentangkan Toga dengan Marga-nya. Kalau kita serius mau mengembangkan artikel Batuara (aku bersedia aja), kita harus pastikan itu bukan karena kita meniatkan supaya ada pertentangan semacam: "Kenapa Batuara gk dipakai jadi marga?" atau "Kenapa harus Nainggolan yang dipakai?", dll. Begitulah. Mauliate. Kris Simbolon (bicara) 6 Juni 2023 11.21 (UTC)
- Bukan belum jadi Marga, tapi sudah dan harus jadi marga. Tau Parhusip kan?. Parhusip itu merupakan adik langsung (kandung) dari Batuara. Kenapa Parhusip kebanyakan tidak melekatkan kata "Nainggolan" pada nama mereka?. Karena tidak banyak dariantara mereka yang merantau. Jauh jauh. Dan lihatlah para Tokoh² nasional bahkan tokoh tokoh internasional seperti pesepakbola Radja Nainggolan. Ketika ditelusuri lebih lagi, ternyata mereka semua bermarga Batuara. Kenapa mereka tidak menggunakan Batuara? Bukan karena itu tidak penting (lazim), melainkan mereka ingin Nainggolannya lebih menonjol. Dan kalau ini terus menerus dilanjutkan, suatu saat Batuara akan hilang dimakan zaman (tinggal kenangan). Maka untuk mencegah itu, saya tuliskan artikel ini, agar mereka paham bahwa; Pohon itu gak penting bagaimana bibitnya, yang penting itu bagaimana dan apa unsur pada tanah. Artinya. Tidak penting kamu Nainggolan atau tidak, yang terpenting adalah, kamu Nainggolan dari Unsur (rumpun) mana?. Itu dia yang utama!. Semoga mencerahkan Ir. Doli Nainggolan SH (bicara) 6 Juni 2023 11.14 (UTC)
Mohon untuk tidak asal menghapus templat pemeliharaan
[sunting sumber]Bung Ir. Doli Nainggolan SH, saya melihat suntingan anda di Batuara yang kerap kali menghilangkan templat pemeliharaan seperti {{noref}} atau {{refimprove}} di artikel tersebut. Apabila misalnya, mohon maaf, anda merasa templat-templat tersebut mengganggu tampilan, anda salah besar. Templat-templat tersebut justru dipasang agar pembaca lain yang mungkin tertarik mengembangkannya bisa mengetahui di mana letak masalah artikel dan memperbaikinya dengan mudah. Kemudian, saya lihat artikel Batuara, meskipun memang penting kelihatannya, tetapi nyatanya artikel tersebut tidak memiliki referensi apapun untuk mendukung setiap kalimat yang tertulis padanya. Hal ini tentu menyulitkan karena prinsip Wikipedia sendiri sebagai sebuah ensiklopedia dan secara tidak langsung melanggar kebijakan Wikipedia tentang riset asli dan sumber terpercaya. Saya harap anda bisa memaklumi hal ini dan tidak secara asal-asalan menghapus templat pemeliharaan, apalagi templat KPC. Karena sekali lagi, saya mohon maaf, hal itulah yang justru menghalangi anda untuk dapat dinominasikan sebagai pengurus kemarin. Saya bukannya ingin mengejek anda, tetapi saya hanya berharap anda bisa menjadi jauh lebih baik ke depannya dan dapat terus berkontribusi postif di Wikipedia. Terima kasih ▪ ꧋ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 10 Juni 2023 12.58 (UTC)
Dolok Sanggul, Humbang Hasundutan
[sunting sumber]Silakan dibaca hasil diskusi sebelum mengembalikan suntingan tersebut. Terima kasih. -- Wagino 20100516 (bicara) 22 Agustus 2023 03.40 (UTC)
Mohon untuk tidak asal mengedit artikel
[sunting sumber]Berikan alasan anda mengapa anda menghapus file gambar pada halaman Suku Batak Toba. Saya juga sering menemukan bahwa anda sering melakukan kesalahan yang sama dengan menghapus, mengedit, serta berkontribusi yang menurut sebagian user itu terlalu berlebihan dan tidak sesuai dengan kode etik Wikipedia.
Jika ingin menghapus sesuatu, tolong berfikir dua kali terlebih dahulu sebelum menimbulkan kkntra antar pengguna Wikipedia, Salam Ir. Doli Nainggolan SH (bicara) 17 September 2023 17.42 (UTC)