Pupuk kandang
Pupuk kandang ialah olahan kotoran hewan, biasanya ternak, yang diberikan pada lahan pertanian untuk memperbaiki kesuburan dan struktur tanah. Pupuk kandang adalah pupuk organik, sebagaimana kompos dan pupuk hijau.
Zat hara yang dikandung pupuk kandang tergantung dari sumber kotoran bahan bakunya. Pupuk kandang ternak besar kaya akan nitrogen, dan mineral logam, seperti magnesium, kalium, dan kalsium. Pupuk kandang ayam memiliki kandungan fosfor lebih tinggi. Namun, manfaat utama pupuk kandang adalah mempertahankan struktur fisik tanah sehingga akar dapat tumbuh secara baik.
Kebanyakan pupuk kandang berupa feses yang dikeluarkan oleh hewan ketika sedang berada di kandang maupun ketika sedang digembalakan di lahan pertanian, misal ketika sedang memakan brangkasan dan gulma. Kualitas nutrisi yang terkandung di dalam pupuk kandang sangat ditentukan oleh jenis hewan dan apa yang dimakan oleh hewan tersebut. Kotoran kuda masih mengandung banyak rumput karena sistem pencernaannya tidak sama dengan ruminansia.[1]
Tumpukan kotoran hewan dapat menghasilkan panas selama proses dekomposisi sehingga dapat terbakar secara spontan jika ditumpuk dalam tumpukan yang besar. Ketika kotoran hewan sudah terbakar, udara akan tercemar, menimbulkan bau tidak sedap.[2]
Pengaruh antibiotik
[sunting | sunting sumber]Sebuah studi yang dilakukan Universitas Minnesota menemukan bahwa tanaman pertanian yang tumbuh di atas tanah yang diberikan pupuk kandang dari hewan yang diberikan antibiotik juga dapat mengandung antibiotik tersebut.[3] Tergantung pada regulasi setempat dan keinginan petani, usaha pertanian organik mungkin dapat mencegah hal ini. Namun usaha pertanian organik bisa saja mendapatkan kotoran hewan ternak dari peternakan yang tidak organik (yang memberikan antibiotik pada hewan ternak) sehingga lahan pertanian organik dapat mengandung antibiotik lebih tinggi dibandingkan lahan pertanian non-organik.[3]
Dalam kebudayaan
[sunting | sunting sumber]Dalam film kartun Upin & Ipin musim ketiga, episode "Berkebun", diceritakan bahwa Upin & Ipin berkebun dan mereka tidak serius dalam pekerjaan mereka, sambil bermain kejar-kejaran. Sebagai akibatnya, Upin & Ipin tersiram oleh pupuk kandang yang Kak Ros suruh siram untuk tanaman mereka. Upin & Ipin dimarahi Kak Ros dan disuruh mandi.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Manure". Bbc.co.uk. Diakses tanggal 2012-11-14.
- ^ "Spontaneous Combustion of Manure Starts 200-Acre Blaze 1/08/07 |". abc7.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-06-29. Diakses tanggal 2010-08-07.
- ^ a b staff (2007-07-12). "Livestock Antibiotics Can End Up in Human Foods". Ens-newswire.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-08-19. Diakses tanggal 2012-11-14.
Bahan bacaan terkait
[sunting | sunting sumber]- Winterhalder, B., R. Larsen, and R. B. Thomas. (1974). "Dung as an essential resource in a highland Peruvian community". Human Ecology. 2 (2): 89–104. doi:10.1007/BF01558115.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Manure advice for use in gardens Diarsipkan 2010-04-27 di Wayback Machine.
- North American Manure Expo
- Cornell Manure Program
- Manure Management, Water Quality Information Center, U.S. Department of Agriculture Diarsipkan 2009-10-25 di Wayback Machine.
- Livestock and Poultry Environmental Learning Center Diarsipkan 2010-12-27 di Wayback Machine., an eXtension community of practice about animal manure management
- Antibiotics and Hormones in Animal Manure (Webcast) Diarsipkan 2010-04-03 di Wayback Machine.: A two part webcast series about the science available on potential risks and best management practices related to antibiotics and hormones from animal manure