Story:Sekilas tentang Lintah
Tampilan
Lintah
Lintah adalah kelompok hewan dalam keluarga cacing beruas (Annelida) yang berbadan pipih serta memiliki alat pengisap darah di ujung kepala dan ujung ekornya.
Sekitar tiga perempat spesies lintah hidup sebagai parasit yang mengisap darah inangnya, sedangkan sisanya merupakan pemangsa. Secara taksonomi, hewan ini dikelompokkan sebagai subkelas Hirudinea.
Hewan ini berkerabat dengan Oligocheata (seperti cacing tanah) yang sama-sama memiliki tubuh lunak, berotot, beruas, dapat memendek serta memanjang, memiliki klitelum, serta bersifat hermafrodit.
Tubuhnya berotot dan relatif padat. Berbeda dengan Annelida lainnya yang memiliki selom (rongga tubuh) berukuran besar, selom lintah telah berubah menjadi saluran-saluran kecil.
Lintah berkembang biak dengan bertelur dan menyimpan telur-telurnya dalam sarung khusus; lintah air tawar biasanya melekatkan telur ini ke suatu benda di bawah permukaan air.
Lintah bersifat hermafrodit protandri, artinya organ reproduksi jantannya yaitu testis matang terlebih dahulu sebelum ovarium. Sepasang lintah berkopulasi dengan menjajarkan tubuh mereka dengan kepala satu lintah searah dengan ekor lintah lainnya, dan bersentuhan di daerah klitelum sehingga gonopori jantan salah satu lintah menyentuh gonopori betina lintah lainnya.
Sebuah spermatofora berisi sperma dikeluarkan dari penis menuju gonopori betina, dan sperma yang dikandungnya kemudian dipindahkan ke vagina dan kemungkinan disimpan di sana.
Sekitar tiga perempat spesies lintah bersifat parasit yang mengisap darah inangnya, sedangkan sisanya merupakan predator. Sebagian lintah memiliki faring yang dapat dijulurkan, yang disebut probosis atau belalai, dan sebagian lain memiliki faring yang tidak dapat dijulurkan, yang kadang dilengkapi rahang.
Beberapa spesies lintah, termasuk lintah yang disebut lintah medis atau Hirudo medicinalis, telah digunakan untuk membuang darah dengan tujuan pengobatan sejak 2.500 tahun yang lalu. Di Yunani Kuno, pembuangan darah dilakukan berdasarkan teori humor yang pada waktu itu merupakan teori utama pengobatan di Yunani, dan ditulis di Koleksi Hipokratik dari abad ke-5 SM.
Estrogen sintesis, yang digunakan dalam obat kontrasepsi, dapat memasuki ekosistem air tawar melalui sistem air limbah kota, dan dapat memengaruhi sistem reproduksi lintah yang terpapar. Sekalipun lintah tidak sesensitif ikan terhadap bahan ini, tetap ditemukan perubahan-perubahan fisiologi dalam lintah setelah terjadi pemaparan, termasuk memanjangnya kantong sperma dan bulbus vestibuli, dan mengurangi berat epididimis.