Breaking News:

Kampanye 'Cukup Dua Telur' Mencegah Stunting atau Gagal Tumbuh, Kolaborasi BKKBN dan Tribun Network

CEO Tribun Network Dahlan Dahi menceritakan betapa mulianya pekerjaan mengurus permasalahan stunting (gizi kronis).

Editor: Sinta Manila
TRIBUN NETWORK
Acara kick off Semesta Mencegah Stunting dengan kampanye 'Cukup Dua Telur' yang diluncurkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) pusat bersama Tribun Network di Studio Kompas TV, Jakarta, Selasa 

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo mengatakan Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) memberikan target persoalan stunting.

Hasto menuturkan harapan kepala negara angka stunting bisa ditekan menjadi 14 persen di tahun 2024.

"Yang menjadi penentu target stunting ini bisa tercapai adalah generasi muda, kalau tidak putus sekolah, tidak hamil artinya jaraknya diatur dan mendorong kualitas," ujar Hasto.

BKKBN, menurut Hasto, saat ini tidak lagi bicara kuantitas tetapi kualitas anak yang lahir.

"Jarak kelahiran yang pendek bisa berisiko terhadap stunting hingga kematian bayi. Ini harus dijaga," ujarnya.

Hasto menilai orang tua zaman dahulu memang melahirkan anak lebih dari dua dan jarak anak tidak terlalu jauh. Tetapi orang tua zaman dulu memberikan protein hewani sangat tinggi sehingga stunting bisa dihindari.

"Saya juga anak nomor delapan tetapi jaraknya lumayan diatur dan saya banyak makan protein hewani terutama belalang, laron," ujarnya.

Acara kick off Semesta Mencegah Stunting dengan kampanye 'Cukup Dua Telur' yang diluncurkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) pusat bersama Tribun Network di Studio Kompas TV, Jakarta, Selasa
Acara kick off Semesta Mencegah Stunting dengan kampanye 'Cukup Dua Telur' yang diluncurkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) pusat bersama Tribun Network di Studio Kompas TV, Jakarta, Selasa (TRIBUN NETWORK)

Hasto berpesan kepada generasi muda untuk tidak menikah di usia terlalu muda, tidak melahirkan anak terlalu banyak dan memberikan jarak anak secara ideal.

"Dengan begitu saya doakan adek-adek menjadi keluar yang sakinah mawadah warahmah, betul-betul memiliki kekuatan keluarga yang tinggi, toleransi tinggi serta mengamalkan nilai-nilai pancasila," kata Hasto.

Bupati Kulon Progo periode 2011 hingga 2019 ini juga menyampaikan kampanye pencegahan stunting perlu terus digelorakan.

Hal itu karena anak stunting lebih mudah terkena penyakit di masa tua nanti. "Anak stunting kurang beruntung karena biasanya di hari tuanya umur 40 tahun ke atas cenderung central obese karena pendek, gemuknya di tengah," tutur Hasto.

Buruknya kondisi kesehatan anak stunting, menurut Hasto, membuat mereka berpotensi mengidap serangan jantung, tekanan darah, dan kencing manis.

"Akhirnya anak stunting ini di masa tuanya akan kurang produktif," ujarnya.

Selain itu, Hasto mengingatkan setiap anak akan menghadapi fase pertumbuhan dan perkembangan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Tags:
Tribun NetworkDahlan DahistuntingBKKBN
BERITATERKAIT
AA

BERITA TERKINI

© 2024 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved