Mia Prasetya's Reviews > Pangeran Bahagia

Pangeran Bahagia by Oscar Wilde
Rate this book
Clear rating

by
2664067
's review

really liked it
bookshelves: classic, buntelan, isn-t-it-ironic

Pangeran Bahagia, kumpulan cerita Oscar Wilde adalah salah satu seri fiksi klasik yang diterbitkan oleh penerbit Serambi. Covernya bagus, menggambarkan patung Pangeran Bahagia yang menjulang tinggi dan di pundaknya bertengger burung Walet. Ada 5 cerita yang semuanya bernuansa sedih dan ironis. Kelima di antaranya : Pangeran Bahagia, Bunga Mawar dan Burung Bulbul, Raksasa yang Egois, Teman yang Setia dan Roket yang Luar Biasa. Mirip dongeng anak-anak, walau begitu banyak pelajaran yang secara implisit ditampilkan di sana.

Favorit saya :

1. Pangeran Bahagia (1888), patung penghias kota yang menjadi kebanggaan masyarakat. Ah ya namanya memang pangeran bahagia, tapi pangeran ini bersedih hati melihat keadaan rakyat miskin yang ada di kota. Adalah seekor Walet yang hinggap di pundak pangeran kejatuhan air mata pangeran. Pangeran menangis melihat ibu tua penjahit yang anaknya demam dan ia meminta burung Walet mencongkel batu delima yang ada di gagang pedangnya untuk diberikan kepada si ibu-ibu tua.

Burung Walet resmi menjadi tangan kanan Pangeran untuk membantu rakyat, kedua permata yang menjadi pangeran sudah hilang, sekeping demi sekeping emas yang menyelimuti tubuhnya juga dibagikan kepada rakyat yang membutuhkan. Musim berganti, cuaca berubah menjadi semakin dingin, Walet mulai kepayahan karena seharusnya sedari dulu ia pergi ke Mesir tempat teman-temannya menikmati sinar matahari.

"Aku akan pergi ke Rumah Kematian. Bukankah mati adalah saudara dari Tidur?", Walet mencium bibir Pangeran lalu ia kehilangan nyawanya. Pada saat itu, terdengarlah bunyi retakan dari patung. Hati timah milik Pangeran terbelah menjadi dua. Di akhir kisah, Tuhan meminta malaikatNya untuk membawa dua hal yang paling berharga di kota dan malaikat membawakan sekeping hati dan tubuh burung yang telah mati.

"Pilihan kalian tepat, karena di Taman Surgaku burung kecil ini akan terus bernyanyi dan di dalam kota emasku Pangeran Bahagia akan terus memuliakanku".

Sediiiih :(

2. Bunga Mawar dan Burung Bulbul.

Berkisah tentang perjuangan burung yang berusaha menyenangkan hati seorang pemuda yang jatuh cinta. Pemuda ini ingin memberikan pujaan hatinya sekuntum mawar merah. Burung bulbul berkelana ke sana ke mari mencari mawar merah, yang ada malahan mawar putih dan mawar kuning. Akhirnya ada juga pohon mawar merah tapi musim dingin telah menghambat pembuluh darahnya, keping es menjepit tinasnya dan badai telah mematahkan rantingnya. Ada satu cara mawar merah bisa tumbuh lagi tapi syaratnya burung bulbul harus bernyanyi semalam suntuk sembari dadanya terpapar duri, agar darah yang menopang hidup burung bulbul mengalir menuju pembuluh darah pohon.

Sadis :(

Endingnya sangat tragis. Ada satu kalimat yang indah yang diucapkan burung bulbul, " Ah, betapa kebahagiaan ternyata bergantung pada hal-hal yang sungguh remeh". (hal.28)

3. Raksasa yang egois, kalau ini persis dongeng-dongeng masa kecil saya dan tetap endingnya itu tragis. Heeeuh, ada apa dengan penulis-penulis jaman dulu, apa karena jaman dulu belum ada pengaruh dari Walt Disney ya? :D

Endingnya sedih sekaligus indah, saya copy dari wikipedia ya, kalau ngetik dari buku malas, kepanjangan :p

"Who hath dared to wound thee?" cried the Giant; "tell me, that I may take my big sword and slay him."

"Nay!" answered the child; "but these are the wounds of Love."

"Who art thou?" said the Giant, and a strange awe fell on him, and he knelt before the little child.

And the child smiled on the Giant, and said to him, "You let Me play once in your garden, to-day you shall come with Me to My garden, which is Paradise."

Kisah keempat dan kelima menurut saya benang merahnya mirip, tentang keegoisan seseorang. Browsing di Wikipedia, kisah Roket adalah kisah Oscar Wilde yang berisi epigram.

"Conversation, indeed!" said the Rocket. "You have talked the whole time yourself. That is not conversation."

"Somebody must listen," answered the Frog, "and I like to do all the talking myself. It saves time, and prevents arguments."

"But I like arguments," said the Rocket.

"I hope not," said the Frog complacently. "Arguments are extremely vulgar, for everybody in good society holds exactly the same opinions."

Sindiran yang mengena.

Walaupun buku ini murni dongeng tapi layak dikoleksi, saya baru kali ini membaca tulisan Oscar Wilde, aah pengen cari buku Picture of Dorian Gray. Dulu nonton filmnya sih, err agak-agak 'seram' penasaran bukunya seperti apa.

Review saya tutup dengan penggalan lagu Ironic - Alaniss Morissette, salah satu penyanyi yang saya kagumi, liriknya dahsyat.

Well life has a funny way of sneaking up on you
When you think everything's okay and everything's going right
And life has a funny way of helping you out when
You think everything's gone wrong and everything blows up
In your face.
2 likes · flag

Sign into Goodreads to see if any of your friends have read Pangeran Bahagia.
Sign In »

Reading Progress

September 27, 2011 – Shelved
September 27, 2011 – Shelved as: classic
September 27, 2011 – Shelved as: buntelan
September 27, 2011 – Shelved as: isn-t-it-ironic
Started Reading
September 28, 2011 – Finished Reading

Comments Showing 1-1 of 1 (1 new)

dateDown arrow    newest »

message 1: by Helna (new)

Helna Sedih baca yang Raksasa Egois.. hiks


back to top