Sukses

Tiba di Banyuwangi, 13.950 Ton Beras Impor Segera Disalurkan

Kloter terakhir beras impor asal Thailand yang datang ke Indonesia, menjalani proses pembongkaran di Pelabuhan Tanjungwangi. Ada sekitar 13.950 ton beras yang dibawa kapal berbendera Thailand, MV. Thai Binh 07.

Liputan6.com, Banyuwangi - Kloter terakhir beras impor asal Thailand yang datang ke Indonesia, menjalani proses pembongkaran di Pelabuhan Tanjungwangi. Ada sekitar 13.950 ton beras yang dibawa kapal berbendera Thailan, MV. Thai Binh 07 yang tengah dipindahkan ke truk-truk pengangkut beras.

Belasan ribu ton beras tersebut nantinya akan dipindahkan ke gudang-gudang milik Bulog yang ada di Bondowoso, Banyuwangi dan Jember. Pimpinan Cabang Bulog Banyuwangi Dwiana Puspita mengatakan belasan ribu ton beras yang tengah dibongkar adalah sisa dari program impor beras tahun 2024 lalu. Beras tersebut bukan berasal dari perencanaan pemerintah pusat pada tahun ini. Karena pemerintah pusat sudah memastikan penghentian impor bahan pangan beras pada tahun 2025. “Ini sisa pengadaan tahun lalu. Yang pertama jumlahnya 13.950 ton, kemudian masih ada kapal satu lagi di belakang membawa 12.500 ton beras dari Thailand.”kata Dwiana, Selasa (21/1/2025)

Meski beras-beras tersebut diletakan di gudang Bulog di Banyuwangi, Jember dan  Bondowoso, Dwiana mengatakan tidak semuanya diperuntukan untuk tiga kabupaten itu. Ada kemungkinann beras tersebut didistribusikan ke wilayah Indonesia Timur, seperti provinsi NTT dan NTB. “Di gudang Banyuwangi ada kemungkinan hanya transit, beras-beras ini bisa dikirim ke wilayah lain seperti biasanya,” tegasnya.

Dia juga memastikan untuk stok beras di Banyuwangi saat ini cukup aman. Bahkan untuk kebutuhan satu tahun ke depan. Dwiana juga memastikan stok beras untuk Idulfitri juga sudah aman. Sehingga dia mengimbau masyarakat tidak perlu kawatir dengan kelangkaan beras. “Stok ada sekitar 50ribu ton. Jadi cukup aman. Untuk SPHP kita sediakan sampai bulan Februari. Masyarakat tidak perlu khawatir,” tegasnya.

Video Terkini