ruangkota.com - Selamat sore pembaca ruangkota.com yang setia. Kali ini cerita kota akan mengisahkan kota Manado, ibu kota provinsi Sulawesi Utara.
Manado, merupakan kota terbesar kedua di Sulawesi setelah Makassar. Kota yang indah. Terletak di tepi pantai, Manado dikelilingi bukit landai, bergelombang, dan barisan pegunungan yang hijau.
Sisi barat Kota Manado menghadirkan view laut biru, yang dihiasi tiga pulau eksotik yaitu Bunaken, Manado Tua dan Siladen, yang terkenal dengan pesona bawah lautnya.
Hari jadi Kota Manado dirayakan setiap tanggal 14 Juli, sedangkan Kota Manado diyakini ada sejak 1623. Tahun ini Kota Manado merayakan HUT-nya yang ke-400 atau telah berusia 4 abad.
Baca: Sejarah Jakarta, dari Jayakarta menjadi Batavia kemudian jadi Jakarta
Dilansir manadokota.go.id, hari jadi kota Manado merupakan momentum yang mengemas tiga peristiwa bersejarah sekaligus. Tanggal 14, diambil dari peristiwa heroik yaitu peristiwa Merah Putih 14 Februari 1946.
Bulan Juli yang diambil dari unsur yuridis yaitu bulan Juli 1919, yaitu munculnya Besluit Gubernur Jenderal tentang penetapan Gewest Manado sebagai Staatgemeente dikeluarkan.
Sedangkan tahun 1623 yang diambil dari unsur historis yaitu tahun di mana nama Kota Manado telah dikenal dan digunakan dalam surat-surat resmi.
Namun demikian, hingga kini asal usul nama Manado belum terdokumentasi secara lengkap, kecuali yang dimiliki oleh bangsa Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda) yang datang ke Manado karena kekayaan alamnya.
Baca: Kota Salatiga, salah satu kota tertua di Indonesia
Asal muasal nama Manado masih diperdebatkan. Para akademisi dan tetua masyarakat masih berbeda pendapat. Banyak versi yang mencoba memberikan interpretasi soal asal mula nama Kota Manado.
Wenang adalah nama pertama wilayah yang masuk bagian Minahasa ini sebelum berganti nama menjadi Kota Manado.
Menurut Prof. Geraldine Manoppo-Watupongoh, pergantian nama Wenang menjadi Manado dilakukan oleh Spanyol pada tahun 1682. Menurutnya, Manado diambil dari nama pulau di sebelah Bunaken, yaitu pulau Manado (kini Manado Tua).
Sumber lainnya menyebutkan bahwa penggantian Wenang menjadi Manado bukan dilakukan oleh Spanyol, tetapi oleh Belanda. Sebab tahun 1682 yang berkuasa dan menjajah Sulawesi Utara bukan lagi bangsa Spanyol, tetapi VOC Belanda.
Artikel Terkait
Slow City: Konsep Baru Tata Kota yang Membahagiakan Warganya dan Berkelanjutan
Kawasan Malioboro Bakal Dijadikan Kawasan Rendah Emisi, Ini Pendapat Warga Kota Yogyakarta
Berikut Daftar Kota Ramah Sepeda di Dunia, Jakarta Masuk 100 Besar
Catat! Ini Dua Kota Paling Ramah Lingkungan di Dunia