Sasaran Indikator Dan Pengukuran Mutu Klinik
Sasaran Indikator Dan Pengukuran Mutu Klinik
Sasaran Indikator Dan Pengukuran Mutu Klinik
Do you know
How much air did you breathe today ? How many calories did you consume today ? How much water did you drink today ? How many errors did you do today ? How much progress did your patient achieve today ? How is the outcome of your treatment to your patients ? How much money did you earn today ? How much money did you spend today ? How much money did you save today ?
Why measure ?
To identify the present state To compare to standard To compare to competitors (benchmarking) To monitor:
Stability Improvement Deterioration
Source: Stamatis (1996)
What to measure ?
How to measure ?
The importance of indicators The importance of instruments
Tugas
Tetapkan unit kerja sebagai contoh kasus Susun indikator pelayanan untuk menilai kinerja/mutu pelayanan pada unit kerja tsb (baik indikator input, proses, output, dan outcome)
No 1
Kriteria Input
Indikator Ketersediaan tenaga dokter yang sesuai kompetensi Ketersediaan tenaga radiografer yang sesuai kompetensi
Nilai 80 % 80 %
2 tahun
Proses
Waktu tunggu hasil pelayanan 3 jam Kepatuhan thd prosedur pelayanan Tidak terjadinya kesalahan labelling foto Kejadian kegagalan pelayanan radiologi
Ekspertisi oleh spesialis radiologi Kepuasan pasien
80 %
80 % 100 % 2% 90 % 80 %
1 tahun
1 tahun 1 tahun 1 tahun 2 tahun 1 tahun
Output Outcome
Problems in measurement
Precision of measurement: the smaller the scale the more precisely it measures Accuracy of measurement: the smaller the relative error the greater the accuracy Validity of measurement Reliability of measurement
Aims of indicators
Index: petunjuk
Mortality
Patient dissatisfaction
Individual biovariability
?
Complication Accident Incident
Quality Problems
Adverse event
Service delivery process Unsafe act:: Clinical Error Violation Sabotage
Human factor
Individual biovariability
Latent conditions
Human factor Special cause Process variation Common cause Latent conditions Service delivery process
Perubahan apa yang dapat kita lakukan yang hasilnya adalah perbaikan?
Planned change
A
C
P
D
Nolan model
Bentuk tim Tetapkan tujuan (setting aims) Tentukan pengukuran (establishing measures) Pilih perubahan yang perlu dilakukan (selecting changes) Uji coba beberapa perubahan (testing multiple changes) dalam skala kecil Implementasi perubahan (implementing changes) Sebarkan ke unit yang lebih luas (spreading changes)
Instruksi Presiden No 5/2004 Percepatan Pembrtsn Korupsi KepMenPan 28/2004 Akuntabilitas Pelay. publik
akuntabilitas
PP 65/2005
Pasal 10 butir 3 : RBA disusun berbasis kinerja Pasal 11 butir 2 : RBA disertai dengan usulan standar pelayanan minimum dan biaya dari keluaran yang akan dihasilkan Pasat 28 butir 1`: Pimpinan BLU bertanggung jawab terhadap kinerja operasional BLU sesuai dengan tolok ukur yang ditetapkan dalam RBA
PP 23 tahun 2005
Standar layanan BLU semestinya memenuhi persyaratan SMART:
Specific Measurable Achievable Reliable diandalkan Time specific : fokus pada jenis layanan : dapat diukur : dapat dicapai : relevan dan dapat : ada batasan waktu
PP 65/2005
Pasal 4: Ayat 3: Dalam penyusunan SPM yang dimaksud pada ayat (1) ditetapkan jenis pelayanan dasar, indikator SPM, dan batas waktu pencapaian SPM
Masyarakat
Standar Pelayanan Minimum
Standar Teknis
Standar Teknis
Standar Teknis
Ketersediaan data
SPM
Pertimbangan dalam memilih indikator yang prioritas untuk menilai kinerja pelayanan
Diwajibkan/dipersyaratkan oleh peraturan perundangan Dipersyaratkan oleh pemilik (pertanggung jawaban) Ketersediaan data High risk, high cost, high volume, problem prone Konsensus Dipersyaratkan oleh customer
Penyusunan indikator:
Review indikator-indikator yang ada dari literatur maupun dari DepKes Review indikator-indikator yang selama ini digunakan Identifikasi unit-unit terkait Identifikasi indikator-indikator yang dapat dimonitor Susun indikator Tetapkan metoda pengumpulan data dan sumber informasi Tentukan metoda analisis Sosialisasi Tetapkan cara pelaporan indikator
Penerapan indikator:
Monitor proses pengumpulan data Monitor analisis terhadap indikator dan pelaporannya Monitor penggunaan hasil analisis indikator Hitung biaya implementasi
Review:
Kaji ulang terhadap indikator, cara pengumpulan data, analisis dan hasil analisis, pemanfaatan indikator untuk perbaikan, tindak lanjut perbaikan Perbaikan/penambahan/pengurangan indikator
Rujukan (referensi) sebagai konsensus nasional atau konsensus profesi Jika rate based indicator belum dapat ditentukan, dapat ditetapkan threshold secara konsensus pada tahun pertama. Adakalanya threshold tidak dapat ditetapkan, penilaian terhadap indikator berdasarkan trend naik atau turun.
Contoh:
Pelayanan
Indikator
Target minimal
Medik:
Pembedahan pada sisi yang salah Angka infeksi paska bedah Respons time rata-rata pelayanan IGD Penyelesaian foto rontgen plain foto biasa Penyelsaian foto rontgen plain foto cito ALOS Jumlah gakin dirawat di kelas tiga per bulan
0% 5% 10 menit
Penunjang
Keperawatan Gakin
Format SPM
No Jenis Pelayanan Indikator Rasionaslisa si Numerator Denominator Target Pencapaia n Target Waktu Dimensi mutu Keteranga n/ rujukan
Diisi dengan judul indikator Diisi dengan dimensi mutu yang mana yang terkait dengan indikator tsb Diisi dengan apa yang ingin ditunjukkan dengan indikatr tsb (apa maksud dari penggunaan indikator tersebut); untuk memberi petunjuk/tanda bahwa. Diisi dengan latar belakang dan alasan mengapa indikator tsb perlu diambil sebagai alat pengukuran kinerja Jika ada istilah yang perlu dijelaskan, maka didefinisikan pada kolom ini Diisi dengan kapan pengumpulan data harus dilakukan apakah tiap hari, seminggu sekali, tiap bulan sekali, atau tiap tiga bulan sekali Diisi dengan kapan indikator tsb dianalisis untuk kemudian dilaporkan dan difeedback pada unit terkait Pembilang dari indikator tersebut Pembagi dari indikator tersebut Diisi dengan target yang harus dicapai Diisi dengan dari mana data dapat diperoleh, apakah dari survei, dari data rekam medik, dari register, dsb
Rationalisasi
Definisi terminologi yang digunakan Frekuensi updating data (pengumpulan data) Periode dilakukan analisis Numerator (pembilang) Denominator (penyebut) Standar pencapaian (threshold/target) Sumber data numerator dan denominator
Accesss Efficacy Efficiency Safety Continuity Of care Technical Competence Amenities Human relation
Akses thd pelayanan Keefektifan Efisiensi Keamanan Kesinambungan pelayanan Kompetensi tehnis Kenyamanan Hub. Antar manusia
Dimensi Mutu
Tugas
Pilih unit pelayanan Susun 3 indikator Lengkapi satu indikator dg format yang ditentukan Susun satu sasaran mutu untuk unit tsb
Rata-rata LOS maternal postnatal sesudah melahirkan Efficiency Memberikan signal apakah postnatal maternal LOS lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan rata-rata rumah sakit mitra benchmark
Ada kecenderungan early discharge bagi ibu segera sesudah melahirkan, sehingga perawatan belum sempurna, ibu sudah dipulangkan, dan dapat membahayakan bagi ibu dan bayi yang dilahirkan. Pada kasus-kasus tertentu justru terjadi perpanjangan lama perawatan yang berakibat pasien dirugikan
Definisi terminologi yang digunakan Frekuensi updating indikator (pengumpulan data) Periode dilakukan analisis Numerator (pembilang) Denominator (penyebut) Standar pencapaian (threshold/target) Sumber data numerator dan denominator
Tiap tiga bulan Postnatal LOS dari ibu di rumah sakit diukur dalam hari Tidak ada
Angka kelengkapan rekam medis Continuity of care, patient safety Untuk menilai kinerja dokter spesialis dalam melakukan pengisian dokumen rekam medis
Rationalisasi
Dari hasil survey tahun 2005 ternyata 50 % sampel RM yang diambil tidak diisi lengkap. Kelengkapan pengisian rekam medis sangat diperlukan untuk tindak lanjut pelayanan medis, begitu juga pada saat kunjungan ulang pasien.
Rekam medis adalah Kelengkapan rekam medis meliputi kelengkapan pengisian identitas, biodata, riwayat penyakit, diagnosis, terapi, tindak lanjug. Tiap bulan
Definisi terminologi yang digunakan Frekuensi updating indikator (pengumpulan data) Periode dilakukan analisis Numerator (pembilang) Denominator (penyebut) Standar pencapaian (threshold/target) Sumber data numerator
Tiap tiga bulan Jumlah rekam medis yang disampling yang terisi dengan lengkap pada periode satu bulan Jumlah seluruh rekam medis yang disampling pada periode satu bulan 90 % Dokumen rekam medis
Angka kejadian phlebitis di ruang rawat inap 2 hari setelah pemasangan infus Keselamatan pasien, kompetensi tehnis Untuk mengetahui apakah petugas bekerja sesuai protap pemasangan infus Dari 100 pasien yang diinfus 10 % mengalami phlebitis dari hasil survei Jan s/d Mar 2006. Terjadiany phlebitis terkait dengan ketidak taatan dalam menjalankan prosedur pemasangan infus. Phlebitis berpotensi untuk terjadinya sepsis Phlebitis adalah radang pada pembuluh darah balik setelah dilakukan pemasangan infus 2 hari dengan tanda-tanda:..... Setiap bulan
Angka kejadian phlebitis di ruang rawat inap 2 hari setelah pemasangan infus Keselamatan pasien, kompetensi tehnis Untuk mengetahui apakah petugas bekerja sesuai protap pemasangan infus Dari 100 pasien yang diinfus 10 % mengalami phlebitis dari hasil survei Jan s/d Mar 2006. Terjadiany phlebitis terkait dengan ketidak taatan dalam menjalankan prosedur pemasangan infus. Phlebitis berpotensi untuk terjadinya sepsis Phlebitis adalah radang pada pembuluh darah balik setelah dilakukan pemasangan infus 2 hari dengan tanda-tanda:..... Setiap hari Setiap bulan Jumlah pasien yang mengalami phlebitis setelah dilakukan pemasangan infus 2 hari dalam waktu satu bulan Jumlah pasien rawat inap yang dipasang infus dalam waktu satu bulan 5%
Definisi terminologi yang digunakan Frekuensi updating indikator (pengumpulan data) Periode dilakukan analisis Numerator (pembilang) Denominator (penyebut) Standar pencapaian (threshold/target) Penanggung jawab pengumpulan data
Indikator Dimensi mutu Tujuan indikator Rationalisasi Definisi terminologi yang digunakan Frekuensi updating indikator (pengumpulan data) Periode dilakukan analisis Numerator (pembilang) Denominator (penyebut) Standar pencapaian (threshold/target) Sumber data numerator dan denominator
Ketepatan waktu pembayaran Efektivitas Untuk menunjukkan kinerja administrasi bapel Ketepatan waktu pembayaran klaim akan memperlancar proses pelayanan di PPK Waktu pembayaran yang tepat waktu adalah waktu yang dibutuhkan mulai dari klaim masuk sampai dengan klaim dibayarkan, tidak melebihi 6 hari kerja Setiap bulan
Setiap tiga bulan Jumlah klaim yang terbayar tepat waktu dalam waktu satu bulan Jumlah seluruh klaim dalam satu bulan 100 % Data klaim yang ada di bapel pada bulan dimaksud
Indikator Dimensi mutu Tujuan indikator Rationalisasi Definisi terminologi yang digunakan Frekuensi updating indikator (pengumpulan data) Periode dilakukan analisis Numerator (pembilang) Denominator (penyebut) Standar pencapaian (threshold/target) Sumber data numerator dan denominator
Waktu pembayaran klaim adalah waktu mulai klaim diterima sampai klaim dibayarkan
Jumlah kumulatif hari yang dibutuhkan untuk penyelesaian seluruh klaim yang masuk dalam satu bulan Jumlah seluruh klaim yang masuk dalam satu bulan < atau = 6 hari
Indikator Dimensi mutu Tujuan indikator Rationalisasi Definisi terminologi yang digunakan Frekuensi updating indikator (pengumpulan data) Periode dilakukan analisis Numerator (pembilang) Denominator (penyebut) Standar pencapaian (threshold/target) Sumber data numerator dan denominator
Angka dekubitus :
Appropriateness dari pelayanan keperawatan
Jumlah pasien yang jatuh dari tempat tidur dalam waktu satu bulan:
Patient safety
Customer Satisfaction
Process
Process quality
People
Employee skills
(thru learning & growth)
References
Bapelkes Gombong (2000), Laporan Evaluasi Pasca Pelatihan Jaminan Mutu, Gombong. Katz, J.M., Green, E.,(1997) Managing Quality: A Guide to System-Wide Performance Management in Health Care, 2nd ed, Mosby, St Louis: 24-32 Meisenheimer, C.G., (1997) Improving Quality: A guide to Effective Programs, 2nd ed, Aspen, Maryland:33-44. Mohr, J.J., Batalden, P.B., (2002), Improving Safety on the front lines: the role of clinical microsystems, Qual Saf Health Care: 11:45-50. Morris, A.H., Decision support and safety of clinical environment, Qual Saf Health Care. 11:6975. Moss, F., Barach, P., (2002), Quality and Safety in Health Care: a time of transition, Qual Saf Health Care, 11:1. NHMRC (National Health and Medical Research Council), 1998, A guide to development, implementation, and evaluation of clinical practice guidelines, Canberra. Pusdiklat DepKes RI, (1996) Modul Pelatihan Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas, Jakarta Reason, J., Combating omission errors through task analysis and good reminders, Qual Saf Health Care, 11:40-44. Schroeder, P., (1994), Improving Quality and Performance: Concepts, Programs, and Technioques, Mosby, St Louis: 9-11 Swage, T., (2000), Clinical Governance in Health Care Practice, Butterworth Heinemann, Oxford: 197. WHO, Division of Strengthening of Health Services District Health System, The Contemporary use of Standards in Health Care, 1993.
UU 23/1992
Pasal 53 ayat 2
Tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya berkewajiban untuk mematuhi standar profesi dan menghormati hak pasien
UU Perlindungan konsumen
PERBUATAN YANG DILARANG BAGI PELAKU USAHA Pasal 8 (1). Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/atau jasa yang : a. tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan ketentuan peraturan perundang-undangan; b. tidak sesuai dengan berat bersih, isi bersih atau netto , dan jumlah dalam hitungan sebagaimana yang dinyatakan dalam label atau etiket barang tersebut; c. tidak sesuai dengan ukuran, takaran, timbangan dan jumlah dalam hitungan menurut ukuran yang sebenarnya; d. tidak sesuai dengan kondisi, jaminan, keistimewaan atau kemanjuran sebagaimana dinyatakan dalam label , etiket atau keterangan barang dan/atau jasa tersebut; e. tidak sesuai dengan mutu, tingkatan, komposisi, proses pengolahan, gaya, mode,atau penggunaan tertentu sebagaimana dinyatakan dalam label atau keterangan barang dan/atau jasa tersebut; f. tidak sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam label, etiket, keterangan, iklan atau DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN promosi penjualan barang danm/atau jasa tersebut; g. tidak mencvantumkan tanggal kadaluawarsa atau jangka waktu penggunaan/pemanfaatan yang paling baik atas barang tertentu; h. tidak mengikuti ketentuan berproduksi secara halal sebagaimana pernyataan halal yang dicantumkandalam label; i. tidak memasang label atau membuat penjelsan barang yang memuat nama barang,ukuran, berat/isi bersih atau netto, komposisi, atauran pakai, tanggal pembuatan,akibat sampingan, nama dan alamat pelaku usaha serta keterangan lain untuk penggunaan yang menurut ketenttuan harus di pasang/dibuat;
UUPK Pasal 49
1. Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran atau kedokteran gigi wajib menyelenggarakan kendali mutu dan kendali biaya 2. Dalam rangka pelaksanaan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat diselenggarakan audit medis
UUPK Pasal 51
Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran mempunyai kewajibab: a. memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien e. menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran dan kedokteran gigi