Ambang Batas Amonia, Nitrat, Nitrit PDF
Ambang Batas Amonia, Nitrat, Nitrit PDF
Ambang Batas Amonia, Nitrat, Nitrit PDF
No.
Parameter
Satuan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
pH
Residu Tersuspensi
Residu Terlarut
Daya Hantar Listrik
Oksigen Terlarut
BOD
COD
Nitrat
Nitrit
Amoniak
Sulfida
Phospahat Total
Fenol
Detergent
Minyak dan Lemak
Fluorida
Timbal
mg/L
mg/L
hos/cm
mg/L O2
mg/L
mg/L
mg/L NO3
mg/L NO2
mg/L NH3-N
mg/L S
mg/L PO4
g/L
g/L MBAS
g/L
mg/L F
mg/L Pb
Ambang Batas
PP.82/2001
6-9
50
1000
min.4
3
25
10
0,06
0,002
0,2
1
200
1000
1,5
0,03
18
Krom Hexavalent
mg/L Cr 6+
0,05
19
JPT/100 mL
1000
20
JPT/100 mL
5000
21
Debit
m3/dtk
Sumber: Bapedalda DIY
1.
2.
3.
1.
2.
3.
a.
b.
c.
d.
e.
Azas pelaksanaan prokasih adalah pelestarian fungsi lingkungan perairan sungai untuk menunjang
pembangunan berkelanjutan bagi peningkatan kesejahteraan manusia. Tujuan prokasih adalah:
Terciptanya kualitas air sungai yang baik, sehingga dapat meningkatkan fungsi sungai dalam
menunjang pembangunan yang berkelanjutan.
Terciptanya sistem kelembagaan yang mampu melaksanakan pengendalian pencemaran air secara
efektif dan efisien.
Terwujudnya kesadaran dan tanggungjawab masyarakat dalam pengendalian pencemaran air.
Sasaran prokasih adalah:
Meningkatnya kualitas air sungai pada setiap sungai prokasih minimal memenuhi baku mutu air
sesuai peruntukannya.
Menurunkan beban limbah dari tiap sumber pencemar, sampai minimal memenuhi baku mutu air
limbah.
Menguatkan sistem kelembagaan dalam pelaksanaan prokasih.
Upaya pengendalian yang dilakukan untuk mengurangi pencemaran air yaitu:
Melaksanakan dan meningkatkan kualitas kegiatan program kali bersih (Prokasih) yang dilakukan
dengan pemantauan secara berkala, serta partisipasi masyarakat melalui kegiatan gerakan kebersihan
sungai dan sosialisasi Prokasih melalui media massa.
Mewajibkan industri untuk mengolah limbah cairnya sebelum dibuang kedalam perairan umum.
Melaksanakan penerapan sanksi dalam rangka penegakan hukum bagi pengusaha yang belum
melaksanakan pengolahan limbah cair atau hasil buangannya belum memenuhi standar baku mutu
yang ditetapkan (Perda Propinsi DIY No.3/1997 tentang pembuangan limbah cair kedalam air).
Melakukan pembinaan dan penyuluhan terhadap pengusaha dan masyarakat mengenai pentingnya
pengelolaan lingkungan hidup, khususnya pengelolaan limbah cair sebelum dibuang ke lingkungan.
Mensosialisasikan teknologi tepat guna tentang model pengendalian pencemaran industri untuk
minimisasi limbah dengan tidak mengurangi kualitas produksi pada industri tahu dan tempe.
Indikator keberhasilan Program Prokasih secara umum adalah kadar pencemaran air sungai tidak
melebihi batas ambang baku mutu yang telah ditetapkan. Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran menyatakan bahwa untuk menjamin kualitas air
yang diinginkan sesuai peruntukannya agar tetap dalam kondisi alamiahnya, maka perlu dilakukan upaya
pengelolaan kualitas air. Kualitas air adalah kondisi kualitatif air yang diukur dan atau diuji berdasarkan
parameter-parameter tertentu dan metode tertentu berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
(Pasal 1 kepmen LH No. 115 tahun 2003).
Upaya pemerintah untuk memperbaiki kondisi sungai agar memenuhi standar baku minimum air
sungai melalui pelaksanaan program Prokasih merupakan salah satu upaya memperbaiki lingkungan
masyarakat, karena lingkungan yang bersih dan sehat merupakan kebutuhan awal bagi manusia agar dapat
hidup sehat dan dapat meningkatkan kreativitas berfikir dan bekerja yang pada akhirnya dapat mewujudkan
masyarakat sejahtera. Berdasarkan landasan teoritis dan hasil-hasil penelitian yang telah dikemukakan
sebelumnya, hipotesis yang akan diuji dinyatakan sebagai berikut:
H1.
H2.
H3.
H4.
H5.
H6.
H7.
Pelaksanaan Program Kali Bersih (Prokasih) berpengaruh terhadap tingkat kualitas air sungai
Prokasih
Pelaksanaan Prokasih berpengaruh terhadap pengendalian Beban Limbah Cair
Pelaksanaan Prokasih berpengaruh terhadap kesadaran masyarakat.
Pengendalian Beban Limbah Cair berpengaruh terhadap tingkat kualitas air sungai Prokasih
Kesadaran Masyarakat berpengaruh terhadap tingkat kualitas air sungai Prokasih
Pelaksanaan Prokasih, pengendalian Beban Limbah Cair, kesadaran masyarakat berpengaruh
terhadap tingkat kualitas air sungai Prokasih
Pelaksanaan Prokasih, pengendalian Beban Limbah Cair, kesadaran masyarakat, dan tingkat
kualitas air sungai Prokasih berpengaruh terhadap tingkat kesehatan lingkungan kawasan Daerah
Aliran Sungai
Skor
Di bawah ambang batas,
stabil
Dibawah ambang batas, tidak
stabil
Sesuai dengan ambang batas
Di atas ambang batas, stabil
Di atas ambang batas tidak
stabil
3.2.2.
5
4
3
2
1
3.
X 4 1 1 X 1
X 2 2 2 X1
X 3 3 3 X1
X 4 4 4 X 2
X 4 5 5 X 3
X 4 6 6 X 1 7 X 2 8 X 3
Y 7 9 X 1 10 X 2 11 X 3 12 X 4 .
Pelaksanaan Prokasih
(X1)
H2
H4
Beban Limbah
(X2)
H7
H5
H3
Kesadaran Masyarakat
(X3)
8
25
23
24
8
Minimum
1,04
1,80
1
3,07
Maximum
4,96
5,00
5
4,63
Mean
2,9380
4,1524
3,65
3,9828
St d. Dev iation
1,67749
1,02122
1,112
,42968
Kualitas air
Kualitas air dilihat dari 8 parameter kualitas air yaitu Residu Tersuspensi, Oksigen Terlarut, BOD,
COD, Nitrit, Minyak dan Lemak, Bakteri Koli Tinja dan Bakteri Total Koli. Dan secara rata-rata
kualitas air sungai Prokasih, yaitu dengan skor rata-rata 2,94, sesuai dengan ambang batas yang
ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001. Namun Deviasi standar sebesar 1,677,
yang cukup besar dibandingkan 3 variabel lain, yang menunjukkan terdapat perbedaan yang cukup
besar antara 8 parameter tersebut. Ada yang terlalu baik dan ada parameter kualitas air yang
kurang memadai. Untuk COD, BOD, Bakteri Koli Tinja dan Bakteri Total Koli yang
menunjukkan parameter yang paling penting, menunjukkan kualitas air yang buruk karena ratarata berada diatas ambang batas menurut PP No. 82 Tahun 2001. sedangkan parameter lainnya
menunjukkan kualitas air yang lebih baik, karena memenuhi batas ambang yang ditetapkan PP No.
82 tahun 2001.
Bidang Usaha yg
Melapor
12
3
6
21
% industri yg
melapor
38,7%
14,28%
20,69%
24,56%
Dari tabel diatas, terlihat bahwa tingkat kesadaran dunia usaha terhadap pengelolaan beban
limbah industri baru 24,56%.
Program Kali Bersih
Variabel Prokasih diukur dengan proksi Prokasih, yang terdiri dari pengendalian dan pengawasan
Prokasih, sistem kelembagaan dan infrastruktur, dan partisipasi masyarakat. Skor rata-rata sebesar
3,65 yang menunjukkan bahwa Prokasih secara-rata berjalan dengan cukup baik. Dengan deviasi
stndar sebesar 1,11.
Kesadaran Masyarakat.
Kesadaran Masyarakat akan Program Kali Bersih menunjukkan skor rata-rata 3,98 dan dengan
deviasi standar yang paling kecil diantara 3 variabel lainnya yaitu 0,43. Hal ini menunjukkan
kesadaran masyarakat yang cukup tinggi.
4.2. Analisis Statistik
4.2.1. Pengaruh Pelaksanaan Prokasih terhadap Tingkat Kualitas Air Sungai
ANOVA(b)
Sum
of
Squares
Regression
,617
Residual
19,080
Total
19,698
a Predictors: (Constant), prokasih
b Dependent Variable: kualitas
Model
1
df
1
6
7
Mean Square
,617
3,180
F
,194
Sig.
,675(a)
Dari uji statistik yang dilakukan terhadap hubungan antara Prokasih dengan kualitas air sungai
Prokasih menunjukkan, pelaksanaan prokasih tidak berpengaruh terhadap tingkat kualitas air
sungai Prokasih. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji statistik, dengan tingkat signifikan dengan
0,675, bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pelaksanaan Prokasih dengan
Model
Sum of Squares
1
Regression ,219
Residual
18,460
Total
18,679
a Predictors: (Constant), prokasih
b Dependent Variable: limbah
Df Mean Square F
Sig.
1 ,219
,249 ,623(a)
21 ,879
22
Berdasarkan hasil pengujian statistik terlihat bahwa pelaksanaan prokasih tidak berpengaruh
kepada pengendalian beban limbah cair, yang terlihat dari tingkat signifikan pada 0,623.
Berarti hipotesis 2 tidak terdukung secara statistik
b. Pengaruh Pelaksanaan Prokasih terhadap Kesadaran Masyarakat
Model Summary
Model R
R Square
1
,457(a)
,209
a Predictors: (Constant), prokasih
ANOVA(b)
Model
Sum of Squares
1
Regression ,849
Residual
3,207
Total
4,056
a Predictors: (Constant), prokasih
b Dependent Variable: kesmas
df Mean Square
F
Sig.
1 ,849
5,557 ,028(a)
21 ,153
22
Coefficients(a)
Model
Unstandardized
Coefficients
B
(Constant) 4,609
prokasih
-,177
a Dependent Variable: kesmas
1
Std. Error
,285
,075
Standardized
Coefficients
Beta
-,457
Sig.
B
16,147
-2,357
Std. Error
,000
,028
c. Pengaruh Pengendalian Beban Limbah terhadap Tingkat Kualitas Air Sungai Prokasih.
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
5,505
14,192
19,698
df
1
6
7
Mean Square
5,505
2,365
F
2,328
Sig.
,178a
R
,747a
R Square
,557
Adjusted
R Square
,483
St d. Error of
the Estimate
1,20559
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
10,977
8,721
19,698
df
1
6
7
Mean Square
10,977
1,453
F
7,552
Sig.
,033a
Coeffi ci entsa
Model
1
(Constant)
kesmas
Unstandardized
Coef f icients
B
St d. Error
-6,466
3,448
2,301
,837
St andardized
Coef f icients
Beta
,747
t
-1,875
2,748
Sig.
,110
,033
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
13,574
6,124
19,698
df
3
4
7
Mean Square
4,525
1,531
F
2,955
Sig.
,161a
Sig.
,904
,806
,093
,285
Coeffi ci entsa
Model
1
(Constant)
prokasih
kesmas
limbah
Unstandardized
Coef f icients
B
St d. Error
1,097
8,548
,129
,493
2,124
,967
-1,652
1,339
St andardized
Coef f icients
Beta
,080
,689
-,358
,128
,262
2,196
-1,233
Jadi dapat disimpulkan bahwa hipotesis 6, tidak didukung secara statistik, karena tidak
signifikan secara statistik. Sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel independen yang
terdiri dari pelaksanaan Prokasih, pengendalian beban limbah, dan kesadaran masyarakat
tidak berpengaruh terhadap tingkat kualitas air.
f. Pengaruh Pelaksanaan Prokasih, Pengendalian Beban Limbah, Kesadaran Masyarakat
dan Tingkat Kualitas air terhadap Tingkat Penyehatan Kawasan Lingkungan Sungai
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
1,890
,907
2,797
df
4
2
6
Mean Square
,473
,453
F
1,042
Sig.
,543a
Model
1
(Constant)
kualit as
limbah
prokasih
kesmas
Unstandardized
Coef f icients
B
St d. Error
7,778
4,750
-,098
,326
-,771
,928
-,417
,284
,309
,820
St andardized
Coef f icients
Beta
-,232
-,443
-,653
,255
t
1,637
-,301
-,831
-1,465
,377
Sig.
,243
,792
,493
,280
,742
Sama halnya dengan pengujian regresi hipotesis sebelumnya, pengujian regresi terhadap
hipotesis 7 ini juga tidak didukung secara statistik. Atau dengan kata lain pelaksanaan
Prokasih, pengendalian beban limbah, kesadaran masyarakat, dan tingkat kualitas air tidak
berpengaruh signifikan terhadap tingkat penyehatan kawasan lingkungan sungai.
4.3. Pembahasan
Dari hasil uji statistik, dapat dilihat bahwa Program Kali Bersih belum mampu mencapai tujuan
program itu sendiri secara baik. Program tersebut pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan
kualitas air, yang diperkuat dengan tujuan meningkatkan sistem kelembagaan dan kesadaran
masyarakat. Akhirnya Prokasih ini dilaksanakan pemerintah dengan tujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan kawasan lingkungan sungai Prokasih. Dari empat (4) variabel independen tersebut,
hanya kesadaran masyarakat yang berpengaruh signifikan terhadap kualitas air sungai prokasih.
Hal ini menunjukkan bahwa secara individu masyarakat mempunyai kesadaran yang tinggi untuk
menjaga kebersihan kawasan sungai, namun tidak demikian halnya dengan dunia usaha, seperti
industri, hotel dan rumah sakit.
Dari hasil penelitian terlihat masih rendahnya kesadaran dunia usaha untuk mengelola limbah
cairnya dengan baik, hal terlihat dari rendahnya kesadaran dunia usaha untuk melaporkan
limbahnya ke Bapedalda. Dari data yang dikumpulkan, hanya 12 industri yang rutin melaporkan
hasil pemantauan limbah dari 31 industri yang terdaftar, atau sekitar 38,7% dari industri yang
terdaftar memperoleh izin pembuangan limbah. Sedangkan untuk pariwisata, hanya 3 hotel yang
melaporkan pemantauan limbah hotel, itu pun tidak rutin, dari 21 hotel yang terdaftar. Dan untuk
rumah sakit, hanya 6 rumah sakit yang rutin melaporkan pemantauan limbahnya dari 29 rumah
sakit yang terdaftar. Sehingga dapat dikatakan bahwa masih rendahnya kesadaran dunia usaha
untuk mengendalikan dan melaporkan pemantauan limbahnya. Sedangkan Prokasih di canangkan
lebih pada peningkatan kualitas air sungai yang sebagian besar di arahkan ke pengendalian limbah
dunia usaha.
Prokasih adalah program pemerintah dalam namun program ini tidak akan berhasil tanpa
komitmen dan dukungan dari seluruh pihak yang terkait dengan pemanfaatan daerah aliran sungai
prokasih. Komitmen perusahaan dan industri yang memanfaatkan daerah aliran sungai masih
dipertanyakan. Karena tingkat kepatuhan perusahaan dan industri untuk pengendalian dampak
lingkungan masih kurang. Hal ini dilihat dari rendahnya kepatuhan untuk melaporkan beban
limbah industrinya ke Bapedalda. Dan masih banyak industri yang memanfaatkan aliran sungai
prokasih sebagai pembuangan limbah industrinya, namun belum mendapat izin untuk itu.
Sehingga ini memperlemah pengendalian limbah itu sendiri. Seperti yang dikemukakan oleh
Takahasi dan Uitto (2004), bahwa untuk dapat melakukan reformasi terhadap perbaikan
lingkungan sungai perlu melibatkan masyarakat, begitu juga perencanaan dan managemen sungai
berada pada tangan ahli tehnis dan politikus.
Apabila dilihat dari kualitas air sungai prokasih, masih kurang memuaskan karena kalau dilihat
dari parameter yang digunakan untuk mengukur kualitas air sungai, rata-rata menunjukkan masih
berada di atas ambang batas yang ditetapkan oleh PP no. 82 tahun 2001. Terutama BOD, COD,