Tantangan Dalam Implementasi Layanan Digital Learning Pedesaan: Studi Kasus Jaringan Testbed Keerom-Papua
Tantangan Dalam Implementasi Layanan Digital Learning Pedesaan: Studi Kasus Jaringan Testbed Keerom-Papua
Tantangan Dalam Implementasi Layanan Digital Learning Pedesaan: Studi Kasus Jaringan Testbed Keerom-Papua
discussions, stats, and author profiles for this publication at: http://www.researchgate.net/publication/261439106
CITATIONS
READS
145
4 AUTHORS, INCLUDING:
Aditya Arie Nugraha
National Institute for Research in Compute
13 PUBLICATIONS 25 CITATIONS
SEE PROFILE
1. Pendahuluan
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
telah mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan
mendapatkan informasi. Di bidang pendidikan, penerapan
TIK memunculkan istilah pembelajaran digital (digital
learning atau e-learning). yang dapat dimanfaatkan untuk
mendukung proses pembelajaran konvensional (tatap
muka).
Salah satu masalah dalam bidang pendidikan di Indonesia
adalah tidak meratanya akses pendidikan yang bermutu di
daerah pedesaan. Hal ini terutama disebabkan oleh
kurangnya sumber daya pendidik (guru) di suatu daerah.
Selain itu, kualitas guru di daerah pedesaan juga relatif
lebih rendah dibanding guru di daerah perkotaan.
Pembelajaran digital merupakan salah satu alternatif
solusi yang bisa digunakan untuk memecahkan masalah
sumber daya pendidik tersebut. Pembelajaran digital
2. Topologi Jaringan
Jaringan testbed berbasis nirkabel Distrik Arso, Kab.
Keerom, Papua mengimplementasikan topologi star
dengan SMAN 1 Arso berperan sebagai node pusat
(Gambar 1).
3.1.
3.2.
4. Tantangan
Tantangan yang harus dihadapi meliputi permasalahan
listrik, jaringan, aplikasi, perangkat, dan sumber daya
manusia (SDM).
4.1.
Listrik
4.2.
Jaringan
4.3.
Aplikasi
4.4.
Perangkat
4.5.
5. Kesimpulan
Banyak tantangan yang harus dihadapi dalam
implementasi layanan digital learning pada Jaringan
testbed Distrik Arso, Kab. Keerom, Papua, terutama yang
terkait dengan layanan multimedia streaming. Tantangan
tersebut meliputi permasalahan listrik, jaringan, aplikasi,
perangkat, dan sumber daya manusia (SDM). Semua
tantangan tersebut harus dihadapi dan diatasi agar
nantinya sistem dan layanan digital learning yang
dikembangkan ini dapat diimplementasikan di wilayahwilayah pedesaan lain dengan lancar dan dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai
metode
pembelajaran alternatif.
7. Daftar Pustaka
[1] A. Z. R. Langi, D. H. Widyantoro, Y. Bandung, G.
A. P. Saptawati, dan Liliasari, ICT-based
Approaches for Improving the Quality of Primary
Education in Rural Areas, Proceedings of
International Conference on Rural Information
and Communication Technology 2009, hlm. 264268, Mei 2009.
[2] C. Kameswari, R. Bhaskaran, dan S. Sayandeep,
Long-distance 802.11b links: performance
measurements and experience, MobiCom '06:
Proceedings of the 12th Annual International
Conference on Mobile Computing and Networking,
hlm. 74-85, 2006.
[3] R. Flickenger, Ed., Wireless Networking in the
Developing World, Edisi Kedua, 2007. [E-book]
Tersedia: wndw.net.