Jurnal Sintesis 2 PDF
Jurnal Sintesis 2 PDF
Jurnal Sintesis 2 PDF
Abstract
Polyols originates from the oleochemical mixture industry mach used as the stuff of surfactant also
much used as plastisizer stuff, both the softer and filler inside any polimer material. Unsaturated fatty acid
C 18 : 1, C 18 : 2 and C 18 : 3 composition of the coundlenut oil through epxidation followed by hidroyisis
in this research using the stuff done for the synthetic of polyols.
Epoxidation of coundlenut oil on the methyl ester of the ester of the coundlenut oil using ferformic
acid on the refluks temperature 40-450C condition followed stearing during 2 hours continued by hidrolisis
and result the polyols of the coundlenut oil and methyl ester polyols of fatty acids of the coundlenut oil.
The characteristic of polyols can be gained thragh spectroscopy analizes FT-IR giving spectrum
vibration peeks and the numerical inter the moves of 3445 cm-1 and the last of the peek at the zone 3006 cm1 and 1654 cm-1 showing arises the hidroksil rows is at the poliol and methyl ester of the fatty acid of
coundlenut oil. The result analyzes quantitatively showing the coundlenut oil coundlenut has the hidroksi
methyl ester of the coundlenut oil has the hidroksi number of 224.29 dan HLB = 14.85
Keywords : Coundlent oil, epoxidation, hidrolysis, polyols
PENDAHULUAN
Penggunaan senyawa polihidroksi dari
berbagai sumber banyak dimanfaatkan seperti
halnya ester poliol dari senyawa sakarida dengan
asam lemak telah umum digunakan sebagai bahan
surfaktan
untuk formulasi dalam makanan,
kosmetika maupun farmasi seperti obat-obatan.
Demikian juga dalam industri polimer digunakan
untuk pembuatan berbagai bahan material sebagai
pemelastis, pelunak maupun pemantap. Senyawa
poliol ini dapat diperoleh dari hasil industri
petrokimia. maupun langsung dari hayati seperti
selulosa amilum ataupun hasil olahan industri
oleokimia. Poliol dari industri oleokimia memiliki
keunggunal karena disamping penggunaan yang
luas, dapat diperbaharui maupun sumbernya
diperoleh serta
akrap dengan lingkungan
(Narine,S.S., dkk, 2007).
Melalui transformasi kimia terhadap ikatan
pada senyawa organik merupakan salah satu
sumber senyawa poliol yang umum dilakukan
melalui epoksidasi. Pada minyak nabati dengan
adanya ikatan dalam asam lemak yang
dikandungnya telah banyak dimanfaatkan sebagai
sumber senyawa poliol seperti halnya epoksidasi
yang dilakukan terhadap minyak kacang kedelai
2) Netralisasi
Minyak kemiri hasil bleaching terlebih
dahulu ditentukan kandungan asam lemak bebasnya.
Beradsarkan jumlah asam lemak yang diperoleh
ditambahkan larutan NaOH 10% secara stiokiometri.
Campuran kemudian sambil diaduk dan dipanaskan
pada suhu 70oC. Fase air dan minyak kemudian
dipisahkan melalui corong pisah.
3) Deodorasi
Minyak kemiri hasil netralisasi dipanaskan
pada suhu 1050C dalam gelas Erlenmeyer bercabang
dan diaduk dengan pengaduk magnit dibawah
atmosfer gas nitrogen selama 15 menit. Minyak
selanjutnya di vakum dan diperoleh minyak yang
berwarna kuning muda. Terhadap minyak yang
diperoleh dilakukan analisis bilangan peroksida,
iodine dan bilangan penyabunan, kandungan asam
lemak bebas, indeks bias, berat jenis , kandungan
air,.komposisi asam lemak maupun pemeriksaan
melalui analisis spektroskopi FT-IR.
3. Pembuatan Metil Ester Asam Lemak Minyak
Kemiri
Sebanyak 200 ml methanol absolute
dimasukkan kedalam botol aspirator volume 2 liter,
kemudian ditambahkan 2 gram KOH dan diaduk
dengan pengaduk mekanik kecepatan 2000 rpm
hingga larut. Selanjutnya dimasukkan sebanyak 600
mL minyak kemiri yang telah dimurnikan dan
dilanjutkan pengadukan selama 1 jam dengan
kecepatan 3000 rpm. Hasil reaksi didiamkan hingga
terbentuk dua lapisan. Lapisan atas diluapkan
melalui rotarievaporator untuk menghilangkan
kelebihan methanol. Residu hasil penguapan
dilarutkan dengan 500 mL n-heksana, kemudian
dicuci dengan aquadest sebanyak 3 kali masingmasing setiap kali pencucian digunakan 100 mLnheksana. Lapisan n-heksana dikeringkan dengan
Na2SO4 anhidrous kemidian disaring. Filtrate hasil
saringan setelah diuapkan dilakukan indentifikasi
melalui analisis Spektroskopi FT IR.
4. Pembuatan Poliol Minyak Kemiri
Ke dalam labu leher tiga volume 1 (satu)
liter dimasukkan sebanyak 60 mL HCOOH 90% dan
ditambahkan 30 mL H202 30% secara perlahan-lahan
sambil diaduk. Melalui corong penetes ditambahkan
2 mL H2SO4 pekat dan diaduk dengan pengaduk
magnet pada suhu 40 45 0C sealam 1 jam.
Selanjutnya melalui corong penetes ditambahkan
secara perlahan-lahan minyak kemiri sebanyak 50
mL. Dipertahankan suhu pemanasan pada
temperature 40 45 0C sambil diaduk selama 2 jam.
Hasil reaksi dibiarkan selama 1 malan, kemudian
O
O
7 Oleat
Linolenat
2*
Minyak Kemiri
Linoleat
+ CH3OH
KOH (Katalis, 3000 rpm)
OH
HO
6 C
OCH3
OH
Gliserol
H2SO4
HCOOOH (Epoksidasi)
6C
OCH3
+H2O
m
OH
OH
6 C
OCH3
Gambar 1. Reaksi Pembentukan Poliol MEAL Minyak Kemiri dari Minyak Kemiri.
7 Oleat
6 C
Linolenat
Minyak Kemiri
2*
Linoleat
1) HCOOOH (Epoksidasi)
2) H2O (Hidrolisis)
OH
OH
C
7
Diol
OH
OH
OH
Heksaol
Tetraol
Struktur Poliol Minyak Kemiri (random)
OH
2*