Komite Audit Dan Komite Lainnya

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 22

PERTEMUAN 11

KOMITE-KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS


MAOLANA AMIN I SKANDAR 1606852115
NADIFA DEWINTA DANASTRI 1606839624
STEPHANIE WIDJAYA 1606927671

OECD PRINCIPLES OF CORPORATE GOVERNANCE


VI. THE RESPONSIBILITIES OF THE BOARD
Pedoman strategis
perusahaan

Pemantauan yang
efektif terhadap
manajemen

Akuntabilitas dewan
kepada perusahaan
dan pemegang saham

OECD PRINCIPLES OF CORPORATE GOVERNANCE


VI. THE RESPONSIBILITIES OF THE BOARD
The board should be able to exercise objective independent judgment on
corporate affairs.
Point VI. E. 1
Board should consider assigning a sufficient number of non-executive board members
capable of exercising independent judgment to tasks where there is a potential for conflict
of interest
Ensuring the integrity of financial & non-financial reporting
Review of related party transaction
Nomination of board members & key executives
Board remunerations

Point VI. E. 2
When committees of board are established, their mandate, composition and working
procedures should be well defined and disclosed by the board.

PEDOMAN DAN DASAR HUKUM


KOMITE YANG DIBENTUK OLEH DEWAN KOMISARIS
KNKG (2006)

Audit
Nominasi &
Remunerasi
Kebijakan
Risiko
Kebijakan CG

UU Perseroan
Terbatas

Audit
Remunerasi
Nominasi

Peraturan
Bank Indonesia

Peraturan
Menteri BUMN

Peraturan
OJK

Audit
Remunerasi
& Nominasi
Pemantau
Risiko

Audit
Nominasi &
Remunerasi
Pemantau
MR
Pengembang
an Usaha

Audit
Nominasi &
Remunerasi
Pemantau
Risiko
Tata Kelola
Perusahaan/
Terintegrasi

KOMITE AUDIT
SOX Section 205(a)
A committee (or equivalent body) established by and amongst the board of
directors of an issuer for the purpose of overseeing the accounting and
financial reporting processes of the issuer and audits of the financial
statements of the issuer.
Peraturan OJK
Komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan
Komisaris dalam membantu melaksanakan tugas dan fungsi Dewan
Komisaris.

KOMITE AUDIT - TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


SARBANES-OXLEY ACT OF 2002
1. Directly responsible for the outside auditor (Section 301)
2. Review non-audit services currently provided by the outside auditor
(Section 201)
3. Rotation of outside auditor (Section 203)
4. Complaints and concerns about accounting and auditing matters
(Section 301)
5. Outside advisors (Section 301)
6. CEO & CFO Certifications disclosure controls and procedures,
internal control over financial reporting (Section 302 & 906)

KOMITE AUDIT - TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


PERATURAN OJK
Penelaahan
informasi keuangan

Penelaahan
kepatuhan terhadap
peraturan

Memberikan
pendapat independen

Rekomendasi
mengenai
penunjukan akuntan

Penelaahan atas
pemeriksaan auditor
eksternal

Penelaahan
pelaksanaan
manajemen risiko

Penelaahan
pengaduan

Memberikan saran
terkait potensi
benturan kepentingan

Menjaga kerahasiaan
data, dokumen, dan
informasi

(Manajemen VS Akuntan)

KOMITE AUDIT - KUALIFIKASI


PERATURAN OJK
Integritas,
kemampuan,
pengetahuan,
pengalaman, &
komunikasi

Memahami laporan
keuangan, bisnis
perusahaan, proses
audit, MR, dan
peraturan terkait

Mematuhi kode etik


Komite Audit

Meningkatkan
kompetensi

Minimal 1 anggota
berpendidikan
akuntansi dan
keuangan

Bukan orang dalam


KAP, atau kantor yang
memberikan jasa
kepada perusahaan

Bukan orang yang


merencanakan,
memimpin,
mengendalikan, dan
mengawasi perusahaan

Tidak mempunyai
saham langsung atau
tidak langsung atas
perusahaan

Jika mempunyai saham


perusahaan, wajib
dialihkan

Tidak terafiliasi dengan


Dewan Komisaris,
Direksi, atau
Pemegang Saham

Tidak mempunyai
hubungan usaha
dengan perusahaan

KOMITE AUDIT - KOMPOSISI


PERATURAN OJK
Paling sedikit 3 orang anggota
(Komisaris Independen + pihak luar)

Diketuai oleh
Komisaris Independen

Masa tugas tidak lebih lama


dari Dewan Komisaris

KOMITE AUDIT - WEWENANG


PERATURAN OJK
Akses dokumen, data, dan informasi perusahaan
Komunikasi langsung (karyawan, direksi, dan pihak lain)
Melibatkan pihak independen di luar komite

Melakukan kewenangan lain yang diberikan dewan komisaris

KOMITE AUDIT AKUNTABILITAS


PERATURAN OJK
Piagam Komite
Audit
Tugas, tanggung
jawab, wewenang
Komposisi, struktur
Prosedur kerja
Kebijakan rapat
Pelaporan
Pengaduan
Masa tugas

Rapat

Pelaporan

Pengangkatan/
Pemberhentian

Paling sedikit 1 kali


dalam 3 bulan
Dihadiri minimal
oleh jumlah
anggota komite
Risalah rapat

Laporan Penugasan
kepada Dewan
Komisaris
Laporan Tahunan

Lapor ke OJK paling


lambat 2 hari kerja
Wajib dimuat di
web perusahaan

KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI


Dijelaskan dalan KNKG (2006) Bab IV tentang Organ Perusahaan

menetapkan kriteria pemilihan calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta
sistem remunerasinya
mempersiapkan calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi dan mengusulkan
besaran remunerasinya
diketuai oleh Komisaris Independen dan anggotanya dapat terdiri dari Komisaris
dan/atau pelaku profesi dari luar perusahaan

KOMITE KEBIJAKAN RISIKO


Dijelaskan dalan KNKG (2006) Bab IV tentang Organ Perusahaan

mengkaji sistem manajemen risiko yang disusun oleh Direksi

menilai toleransi risiko yang dapat diambil oleh perusahaan

terdiri dari anggota Dewan Komisaris, namun bilamana perlu dapat juga menunjuk
pelaku profesi dari luar perusahaan

KOMITE KEBIJAKAN CORPORATE GOVERNANCE


Dijelaskan dalan KNKG (2006) Bab IV tentang Organ Perusahaan

mengkaji kebijakan GCG secara menyeluruh yang disusun oleh Direksi

menilai konsistensi penerapannya, termasuk yang bertalian dengan etika bisnis


dan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility)
terdiri dari anggota Dewan Komisaris, namun bilamana perlu dapat juga menunjuk
pelaku profesi dari luar perusahaan;

REKOMENDASI PERBAIKAN
ROAD MAP TATA KELOLA PERUSAHAAN INDONESIA
E.2.M. Komite Nominasi dan Remunerasi
Di pasar modal Indonesia, perlu ada ketentuan yang mengharuskan Emiten atau
Perusahaan Publik untuk membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi

E.2.N. Komite Dewan Komisaris


Praktik keteladanan internasional mensyaratkan perlunya dilakukan evaluasi
terhadap kinerja komite, dan mengungkapkan hasil evaluasinya.
Regulator pasar modal perlu mewajibkan Emiten atau Perusahaan Publik untuk
mengungkapkan hasil penilaian kinerja komite-komite Dewan Komisaris pada
laporan tahunan.

PERAN AKUNTAN PROFESIONAL DALAM MENDUKUNG


PELAKSANAAN TUGAS KOMITE
Menjalankan tugas
dengan
mengedepankan
komitmen,
independensi, dan
kemampuan

Komite Audit
Melakukan penelaahan
atas laporan keuangan,
proyeksi, dan laporan
terkait informasi
keuangan lainnya

Akuntan Internal

Berkomunikasi secara
regular dan terbuka
dengan komite audit

Auditor
Eksternal

Memastikan kerja
sama unit audit
internal dan komite
audit dilaksanakan
dengan standar
berlaku dan praktik
terbaik

Audit Internal

Memfasilitasi
pengembangan sistem
remunerasi anggota
Dewan

Memfasilitasi
pengembangan
indicator kinerja yang
sesuai bagi Dewan
Komisaris, Direksi,
Komite-Komite, dan
anggota Dewan

Komite
Remunerasi

Akuntan
Profesional

PELAKSANAAN PERAN KOMITE DI INDONESIA


ROSC (2010)
UU PT tidak menentukan siapa yang memilih dan
memberhentikan auditor eksternal
Peraturan Bapepam-LK tidak menyebutkan tugas
Komite Audit dalam menilai potensi benturan
kepentingan

ASEAN CG SCORECARD (2013-2014)


Kekuatan:
1) Komite audit sudah independen
2) Terdapat pengungkapan mengenai tugas,
komposisi, jumlah meeting, dan kehadiran
komite audit
Kelemahan:
1) Kurangnya pengungkapan mengenai penilaian
kinerja komite (termasuk komite audit)
2) Mayoritas perusahaan tbk di Indonesia belum
memiliki komite nominasi dan remunerasi, dan
jika sudah memiliki tidak diketuai oleh
komisaris independen

PENILAIAN PRAKTEK OECD CORPORATE GOVERNANCE PRINSIP 6:


TANGGUNG JAWAB DEWAN
Penilaian dilakukan dengan menjawab pertanyaan dari Asean Corporate
Governance Scorecard (Part E: Responsibilities of the Board) mengenai hal-hal
berikut:
1) E.11 Nominating Committee
2) E.17 Remuneration Committee/ Compensation Committee
3) E.19 Audit Committee
Penilaian dilakukan terhadap 3 bank yang memiliki struktur kepemilikan
berbeda, yaitu:
1) BUMN: Bank Mandiri
2) Swasta asing: Bank CIMB Niaga
3) Swasta nasional: Bank Mega

PENILAIAN PRAKTEK OECD CORPORATE GOVERNANCE


PRINSIP 6: TANGGUNG JAWAB DEWAN (BANK MANDIRI)
Point VI. E. 1
Board should consider assigning a sufficient number of non-executive board members
capable of exercising independent judgment to tasks where there is a potential for conflict
of interest
Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit serta Komite Nominasi dan Remunerasi
Kualifikasi dan komposisi Komite yang dibentuk telah sesuai dengan prinsip OECD dan peraturan
yang berlaku

Point VI. E. 2
When committees of board are established, their mandate, composition and working
procedures should be well defined and disclosed by the board.
Komite yang dibentuk telah memiliki Piagam Komite dan dipublikasikan di website dalam laporan
tahunan Bank Mandiri
Komite telah melaksanakan kegiatan/rapat dengan frekuensi di atas ketentuan yang dipersyaratkan

PENILAIAN PRAKTEK OECD CORPORATE GOVERNANCE


PRINSIP 6: TANGGUNG JAWAB DEWAN (BANK CIMB NIAGA)
Point VI. E. 1
Board should consider assigning a sufficient number of non-executive board members
capable of exercising independent judgment to tasks where there is a potential for conflict
of interest
Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit serta Komite Nominasi dan Remunerasi
Kualifikasi dan komposisi Komite yang dibentuk telah sesuai dengan prinsip OECD dan peraturan
yang berlaku

Point VI. E. 2
When committees of board are established, their mandate, composition and working
procedures should be well defined and disclosed by the board.
Komite yang dibentuk telah memiliki Piagam Komite dan dipublikasikan di website
Komite telah melaksanakan kegiatan/rapat dengan frekuensi di atas ketentuan yang dipersyaratkan

PENILAIAN PRAKTEK OECD CORPORATE GOVERNANCE


PRINSIP 6: TANGGUNG JAWAB DEWAN (BANK MEGA)
Point VI. E. 1
Board should consider assigning a sufficient number of non-executive board members
capable of exercising independent judgment to tasks where there is a potential for conflict
of interest
Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit serta Komite Nominasi dan Remunerasi
Kualifikasi dan komposisi Komite yang dibentuk telah sesuai dengan prinsip OECD dan peraturan
yang berlaku

Point VI. E. 2
When committees of board are established, their mandate, composition and working
procedures should be well defined and disclosed by the board.
Komite yang dibentuk telah memiliki Struktur dan Kerangka Acuan
Komite telah melaksanakan kegiatan/rapat dengan frekuensi di atas ketentuan yang dipersyaratkan

TERIMA KASIH

You might also like