Kesinambungan Pelayanan Kesehatan Maternal

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

http://dx.doi.org/10.22435/bpk.v45i3.6657.

177-186
Kesinambungan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Maternal di ... (Ning Sulistiyowati, Puti Sari H, dan Dwi Hapsari T)

Kesinambungan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Maternal di Indonesia

CONTINUITY OF MATERNAL HEALTH CARE UTILIZATION IN INDONESIA

Ning Sulistiyowati, Puti Sari H, dan Dwi Hapsari T


Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat
Jl. Percetakan Negara 29, Jakarta 10560, Indonesia
Email: [email protected]

Submitted : 26-4-2017, Revised : 8-5-2017, Revised : 22-5-2017, Accepted : 9-8-2017

Abstract
In an effort to decrease the maternal mortality rate in Indonesia, the government implements a lot
of strategies and health programs by means of continum of care. This article aims to determine
the factors of mothers affecting sustainable maternal health services using the 2013 Riskesdas
data. Data analyses were done by calculating the difference in the percentage of coverage of health
indicators in each district/city and continuing to find a model determining the relationship of maternal
characteristics factors related to the continuation of maternal health care by logistic regression. The
sustainability of maternal health service utilization in Indonesia is only 46%. The factors are the
mother's education (OR = 1.79 and 2.58), the work of mothers (OR = 1.38), economic status (OR
= 1.65), pregnancy status (OR = 1.33), method of delivery (OR = 0.71 and 0.37), complications of
pregnancy (OR = 1.13), birth complications (OR = 0.79), the travel time to health facilities (OR =
0.61 and 1.59), age at delivery (OR = 1.23). The study reveals that continuity of maternal health
services remain unsatisfactory. Government should pay more attention to improve the quality and
access to maternal health services as to encourage mothers to sustain their health care.

Keywords: continuum of care, maternal health, Riskesdas 2013

Abstrak
Dalam upaya menurunkan angka kematian ibu di Indonesia, pemerintah melakukan banyak strategi
dan program kesehatan di antaranya continum of care. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui faktor
dan karakteristik ibu yang mempengaruhi kesinambungan pelayanan kesehatan maternal. Data yang
digunakan dalam analisis ini adalah data Riskesdas 2013. Analisis dilakukan dengan menghitung
selisih persentase cakupan indikator kesehatan di tiap kabupaten/kota. Analisis kemudian dilanjutkan
dengan mencari model untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu dan faktor terkait lain dengan
kelanjutan perawatan kesehatan ibu dengan regresi logistik. Persentase kesinambungan pemanfaatan
pelayanan kesehatan ibu di Indonesia masih rendah yaitu 46%. Faktor yang mempengaruhi adalah
pendidikan ibu (Adjusted OR=1,79 dan 2,58), pekerjaan ibu (Adjusted OR=1,38), status ekonomi
(Adjusted OR=1,65), status kehamilan (Adjusted OR=1,33), metode persalinan (Adjusted OR=0,71
dan 0,37), komplikasi kehamilan (Adjusted OR=1,13), komplikasi persalinan (Adjusted OR=0,79),
waktu tempuh ke fasilitas kesehatan (Adjusted OR=0,61 dan 1,59), umur saat melahirkan (Adjusted
OR=1,23). Kesinambungan pelayanan kesehatan maternal masih rendah. Perlu perhatian lebih
dalam meningkatkan kualitas dan akses pelayanan agar dapat menarik ibu untuk mempertahankan
kelanjutan perawatan kesehatan.

Kata kunci: kesinambungan layanan, kesehatan maternal, Riskesdas 2013

177
Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 45, No. 3, September 2017: 177 - 186

PENDAHULUAN kesehatan sebesar 63%.4 Sementara berdasarkan


laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007
Pemerintah Indonesia mencanangkan dan 2013 terdapat kenaikan cakupan yang cukup
Making Pregnancy Safer (MPS) pada besar pada beberapa pelayanan kesehatan maternal
tanggal 12 Oktober tahun 2000 sebagai gerakan misalnya kunjungan pertama pada trimester satu
nasional kehamilan yang aman, merupakan (K1) sebesar 72,3% (Riskesdas 2007) menjadi
bagian dari program Safe Motherhood. Dengan 81,3% (Riskesdas 2013), kunjungan empat kali
dicanangkannya MPS diharapkan dapat (K4) sebesar 61,4% (Riskesdas 2007) menjadi
menyelamatkan perempuan, agar kehamilan dan 70% (Riskesdas 2013), dan kunjungan nifas
persalinan dapat dilalui dengan sehat dan aman, pertama (KF1) sebesar 46,8% (Riskesdas 2007)
mengurangi beban kesakitan, kecacatan, dan menjadi 81,7% (Riskesdas 2013).5
kematian yang berhubungan dengan kehamilan Menurunkan kematian ibu menjadi
dan persalinan serta menghasilkan bayi yang salah satu prioritas utama dimana kegiatan yang
sehat.1 mendukung hal tersebut antara lain dengan
Pada pertemuan penetapan AKI di meningkatkan pelayanan kesehatan reproduksi.
Kementerian Kesehatan 3 Juni 2016, dilaporkan Menurut Azwar Anas, agar pelayanan kesehatan
oleh Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa dapat mencapai tujuan yang diinginkan, banyak
berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus syarat yang harus dipenuhi, diantaranya:
(SUPAS) 2015 menunjukkan Angka Kematian tersedia (available), wajar (appropriate),
Ibu (AKI) di Indonesia sebesar 305 per 100.000 berkesinambungan (continue), dapat diterima
kelahiran hidup (KH). Hal ini menunjukkan (acceptable), dapat dicapai (accesible), dapat
hampir tidak ada penurunan dibanding estimasi dijangkau (affordable), efisien (efficient), serta
AKI dalam Survei Demogra dan Kesehatan bermutu (quality). Kesinambungan yang dimaksud
Indonesia (SDKI) yaitu 307/100.000 KH antara dalam tulisan ini yaitu pelayanan kesehatan
1998-2002. bermutu dan tersedia setiap saat, baik menurut
Menurut Mc.Charty and Maine, faktor waktu atau kebutuhan pelayanan kesehatan.6
yang mempengaruhi kesehatan ibu berkaitan Konsep Continum of Care adalah
dengan kehamilan, persalinan dan komplikasi, paradigma baru dalam upaya menurunkan angka
terdiri dari tiga determinan yaitu determinan dekat kematian ibu, bayi dan anak. Dimensi pertama
(proxy/ outcome), determinan antara (intermediate dari kontinum ini adalah waktu dari sebelum
determinant) dan determinan jauh (kontekstual/ hamil, kehamilan, persalinan, dan sesudah
distant determinant) yang berdampak pada persalinan. Kesehatan ibu harus dimulai pada
morbiditas dan mortalitas maternal. Seperti halnya saat seorang wanita mempersiapkan kehamilan,
penyebab dasar kematian ibu, juga dipengaruhi selama masa hamil, melahirkan, masa nifas
oleh kondisi geografis, penyebaran penduduk dan menyusui, masa menggunakan kontrasepsi
yang tidak rata, kondisi sosial ekonomi, budaya, keluarga berencana sampai usia lanjut.7 Salah
bias gender dalam masyarakat dan keluarga, serta satu dampak ketidaksinambungan pelayanan
tingkat pendidikan masyarakat.2 kesehatan maternal terhadap kesehatan adalah
Faktor yang sangat mempengaruhi rendahnya status imunisasi lengkap pada bayi
tingginya kematian ibu, sama dengan faktor yang dan balita8 juga rendahnya cakupan kunjungan
mempengaruhi kematian bayi yaitu kemampuan pemeriksaan kehamilan dan persalinan di fasilitas
dan ketrampilan tenaga penolong persalinan.3 kesehatan.9
Kejadian kematian ibu dan bayi yang masih Berdasarkan data SDKI dan Riskesdas di
menjadi masalah besar di Indonesia, terjadi atas yang telah menyebutkan telah terjadi kenaikan
terbanyak pada saat persalinan, paska persalinan, cakupan yang cukup besar, namun tidak diketahui
dan hari-hari pertama kehidupan bayi. secara pasti apakah pelayanan tersebut telah
Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia menunjukkan kesinambungan yang bermakna.
(SDKI) 2012 melaporkan bahwa pada ibu umur Dalam artikel ini, masalah kesinambungan ini
20-24 tahun menerima pemeriksaan kehamilan akan lebih menitikberatkan pada masa kehamilan,
sebesar 96%, persalinan ditolong tenaga kesehatan persalinan dan masa nifas. Analisis ini bertujuan
profesional 83%, dan melahirkan di fasilitas untuk mengetahui adakah kesinambungan

178
Kesinambungan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Maternal di ... (Ning Sulistiyowati, Puti Sari H, dan Dwi Hapsari T)

dalam pelayanan kesehatan ibu dan determinan angka dasar analisis berikutnya. Semua
apakah yang menyebabkan ketidaksinambungan indikator yang digunakan bersifat positif,
pelayanan kesehatan maternal di Indonesia. contoh proporsi (tidak) komplikasi hamil.
2. Menghitung selisih persentase masing-masing
BAHAN DAN METODE variabel bebas dan variabel terikat pada tingkat
kabupaten/kota untuk kemudian menetapkan
Analisis ini menggunakan data Riset selisih persentase tersebut menjadi 3 kategori
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 yang yaitu kecenderungan selisih persentase
diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan turun, tetap dan naik. Pelayanan kesehatan
PengembanganKesehatan,KementerianKesehatan dikategorikan berkesinambungan jika selisih
R.I. Riskesdas merupakan survei berskala nasional persentasenya tetap atau naik.
yang mencakup 497 kabupaten/ kota pada 33 3. Menghitung korelasi antara variabel bebas
provinsi di Indonesia. Desain penelitian Riskesdas dengan variabel kesinambungan pelayanan
adalah potong lintang dengan jumlah sampelnya maternal di tiga tahap pelayanan dengan
dapat menggambarkan status kesehatan di tingkat menggunakan analisis multivariat logistik
kabupaten/kota. Sampel yang digunakan dalam regresi.
analisis ini adalah seluruh perempuan usia 10-54
tahun yang pada saat survei pernah hamil dalam HASIL
periode 3 tahun terakhir. Variabel yang dianalisis
terkait dengan kesehatan maternal, terbatas pada Selisih persentase dilihat dari setiap
variabel yang dikumpulkan Riskesdas. Variabel tahapan pelayanan maternal. Ada tiga tahapan
tersebut adalah pendidikan ibu, status pekerjaan pelayanan maternal yaitu:1) tahapan pertama
ibu, status ekonomi keluarga, status kehamilan dari K1 (kunjungan pertama ibu hamil pada
ibu, pemanfaatan jaminan kesehatan (JKN), trimester satu) ke K4 (Kunjungan keempat); 2)
jenis persalinan, komplikasi kehamilan, waktu tahapan kedua dari K4 ke persalinan oleh nakes,
tempuh ke fasilitas kesehatan dan umur ibu saat 3) tahapan ketiga, persalinan nakes ke kunjungan
melahirkan. Kesembilan variabel tersebut sebagai nifas pertama. Selisih persentase tahapan pertama
variabel independen. Sementara kesinambungan yaitu selisih persentase cakupan pada tingkat
antara kunjungan K1 dan K4, pemeriksaan kabupaten/kota antara K1 dengan K4. Jika
kehamilan dan persalinan, serta kesinambungan persentase cakupan K4 lebih tinggi dari K1, maka
persalinan dan nifas sebagai variabel dependen. selisih persentase menjadi positif dan diasumsikan
Adapun definisi kesinambungan kunjungan K1 terjadi peningkatan cakupan dari K1 ke K4. Jika
dan K4 yaitu jika responden menyatakan jawaban selisih persentase nol, maka diasumsikan cakupan
bahwa mereka melakukan kunjungan K1 dan K1 dan K4 di kabupaten/kota tersebut tetap. Kedua
K4 (kedua jawaban sama dengan ya) maka hal ini menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan
diasumsikan bahwa pada tahap satu telah terjadi tahap pertama (K1 dan K4) di kabupaten/kota
kesinambungan pelayanan kesehatan maternal. tersebut secara estimasi telah berkesinambungan.
Hal yang sama untuk K4 dan persalinan (tahap Namun, jika selisih persentase K4 terhadap
2), dan juga untuk persalinan dan nifas (tahap K1 menjadi negatif maka dikategorikan terjadi
3). Untuk analisis multivariat, jika jawaban K1 penurunan cakupan dan dapat diasumsikan tidak
sampai dengan nifas menjawab ya (tahap1-3), terjadi kesinambungan pelayanan K1-K4.
maka diasumsikan telah mendapatkan pelayanan Ketiga tahapan tersebut digabung menjadi
kesehatan yang berkesinambungan. satu pada Gambar 1 dan Tabel 1 sampai dengan
Analisis untuk melihat dan mengukur Tabel 3. Jika ketiga tahap tersebut semua selisih
perubahan tiap tahap pelayanan kesehatan maternal persentase tetap dan/atau naik maka dianggap
dilakukan melalui beberapa tahap sebagai berikut: berkesinambungan. Sementara jika salah satu
atau semua tahapan pelayanan kesehatan turun,
1. Menghitung nilai persentase masing-masing maka dianggap tidak berkesinambungan. Estimasi
variabel bebas dan variabel terikat pada kesinambungan pelayanan kesehatan maternal
tingkat kabupaten/kota untuk mendapatkan berdasarkan provinsi dapat dilihat pada Gambar 1.

179
Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 45, No. 3, September 2017: 177 - 186

Gambar 1. Persentase pemanfaatan pelayanan kesehatan maternal berkesinambungan menurut provinsi, 2013

Tabel 1. Persentase Kesinambungan Pelayanan Kesehatan Maternal


No Karakteristik Sinambung Tidak Sinambung Tidak Akses Total (%) N
1 Pendidikan
Rendah 31,8 56,1 12,1 100 5.126.818
Sedang 52,6 45,1 2,3 100 7.608.330
Tinggi 68,6 30,6 0,8 100 13.890.220
2 Pekerjaan
Tidak kerja 45,0 48,9 6,1 100 13.011.128
Bekerja 64,9 34,2 0,9 100 879.092
3 Status Ekonomi
Rendah 36,2 54,1 9,7 100 7.510.685
Tinggi 58,1 40,7 1,2 100 6.379.534
4 Status Kehamilan
Belum menginginkan 40,2 52,9 6,9 100 2.160.179
Menginginkan saat itu 47,4 47,0 5,6 100 11.730.042
5 JKN
Tidak menggunakan 46,1 48,2 5,7 100 9.529.634
Menggunakan 46,6 47,5 5,9 100 4.360.586
6 Jenis Persalinan
Caesar/operasi 74,3 25,7 0 100 1.356.807
Vakum/forcep 61,3 38,3 0,4 100 139.249
Normal 43,0 50,5 6,5 100 12.394.165
7 Komplikasi Kehamilan
Ada komplikasi 47,2 47,7 5,1 100 1.869.969
Tidak ada komplikasi 46,1 48,0 5,9 100 12.020.251
8 Waktu Tempuh ke Faskes
tidak tahu 38,2 51,8 10,0 100 3.668.007
>30 menit 21,3 59,7 19,0 100 477.685
<=30 menit 50,5 46,0 3,5 100 9.744.527
9 Umur Saat Melahirkan
<20 dan >35 thn 39,5 53,0 7,5 100 2.791.972
20-35 thn 48,0 46,7 5,3 100 11.098.248

TOTAL 46,3 47,9 5,8 100 13.890.220

180
Kesinambungan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Maternal di ... (Ning Sulistiyowati, Puti Sari H, dan Dwi Hapsari T)

Secara nasional, tidak mencapai yaitu persalinan di fasilitas kesehatan dengan


setengah jumlah ibu di Indonesia yang dibantu tenaga kesehatan.
mendapatkan pelayanan kesehatan maternal Hal yang menarik untuk diperhatikan
secara berkesinambungan hanya sekitar 46%. adalah kaum ibu yang menginginkan
Hanya sepuluh provinsi dengan persentase di atas kehamilannya cenderung hanya memperhatikan
persentase nasional. Persentase tertinggi adalah kesinambungan pemeriksaan kehamilannya
D.I. Yogyakarta sebesar 79% dan terendah sebesar (tahap pertama), namun tidak menjaga
10% pada Provinsi Maluku. Perbedaan proporsi kesinambungan persalinan (tahap kedua),
antara persentase tertinggi dan persentase terendah terutama tahap perawatan nifas (tahap ketiga)
cukup lebar (68%). dibandingkan dengan mereka yang tidak
Secara umum dapat dikatakan bahwa menginginkan kehamilan saat itu.
estimasi kesinambungan pelayanan kesehatan Kaum ibu yang melahirkan dengan
ibu lebih banyak terjadi pada kelompok ibu metode normal sangat memperhatikan tahap
dengan status sosial ekonomi yang baik seperti awal yaitu pemeriksaan kehamilan, namun justru
berpendidikan tinggi, bekerja, dan status ekonomi kaum ibu dengan metode kelahiran normal
tinggi. Persentase kesinambungan tinggi pada dengan bantuan (vakum/forcep) yang lebih
kelompok ibu dengan kondisi komplikasi dan menjaga kesinambungan pelayanan kesehatan
jenis persalinan. Hal yang harus menjadi perhatian tahap selanjutnya yaitu persalinan dan perawatan
untuk kelompok yang membutuhkan tetapi nifas dibandingkan dengan metode normal dan
persentasenya rendah yaitu belum menginginkan operasi caesar.
kehamilan dan umur kehamilan berisiko. (Tabel 1) Karakteristik ibu dengan komplikasi
Jika dibahas lebih lanjut, kesinambungan kehamilan dan persalinan pun terlihat kurang
pelayanan kesehatan maternal terdiri dari tiga menjaga kesinambungan pemeriksaan kehamilan,
tahap, yaitu tahap pemeriksaan kehamilan (K1 namun sebaliknya menaruh perhatian yang besar
ke K4), tahap persalinan (K4 ke linakes) dan dalam kesinambungan pelayanan pada masa
tahap nifas (linakes ke kf1) dapat dilihat pada persalinan dan nifas.
Tabel 2. Di tahap pemeriksaan kehamilan Pemeriksaan kehamilan yang berkesinam-
(tahap pertama), sebagian besar ibu yang bungan nampak diperjuangkan oleh kaum ibu
berkesinambungan memeriksakan kehamilannya yang membutuhkan waktu lebih dari 30 menit
dari K1 hingga K4 adalah kelompok ibu dengan untuk menuju fasilitas kesehatan. Berbeda
pendidikan rendah. Demikian juga untuk tahap dengan pelayanan persalinan dan nifas lebih
nifas (tahap ketiga), ibu-ibu dengan pendidikan banyak dipertahankan kelangsungannya oleh
rendah justru banyak yang melakukan perawatan kaum ibu yang hanya menempuh waktu kurang
nifas sesudah melahirkan dengan ditolong dari 30 menit.
oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan. Sementara untuk ibu dengan risiko tinggi
Namun sebaliknya, pelayanan kesehatan yang yaitu yang berusia kurang dari 20 tahun dan
berkesinambungan pada tahap pemeriksaan lebih dari 30 tahun, lebih banyak yang menjaga
kehamilan hingga persalinan (tahap kedua) lebih kesinambungan pelayanan kesehatan di tahap
banyak dilakukan oleh ibu yang berpendidikan pemeriksaan kehamilan dan nifas dibandingkan
sedang dan tinggi. Hampir serupa, ibu yang dengan ibu berusia 20-35 tahun.
tidak bekerja dan miskin cenderung lebih banyak Hasil analisis multivariabel sosiodemo-
yang mendapat pelayanan kesehatan maternal grafi dan status kesehatan ibu terhadap
berkesinambungan pada tahap pertama dan kesinambungan pelayanan kesehatan maternal
ketiga, dibandingkan dengan ibu yang bekerja menunjukkan bahwa faktor pendidikan ibu,
dan mampu. Sebaliknya kaum ibu yang bekerja status pekerjaan ibu, status ekonomi keluarga,
dan berstatus ekonomi baik lebih memperhatikan kehamilan diinginkan, metode persalinan,
pelayanan kesehatan berkelanjutan di tahap kedua komplikasi kehamilan, komplikasi persalinan,

181
Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 45, No. 3, September 2017: 177 - 186

waktu tempuh ke fasilitas kesehatan dan umur yang berpendidikan rendah.


ibu saat melahirkan, menunjukkan ada hubungan Ada tiga variabel karakteristik (metode
yang bermakna (p-value <0.05). Namun sebagian persalinan, komplikasi persalinan dan waktu
besar dari faktor tersebut mempunyai nilai OR tempuh ke fasilitas kesehatan) dengan OR
rendah (OR tidak lebih dari 2). kurang dari satu. Hal ini menunjukkan ada nilai
Sebagian besar karakteristik positif protektif, yaitu ibu yang melahirkan dengan cara
memberi makna yang positif. Misalnya ibu yang operasi caesar lebih banyak mempunyai peluang
berpendidikan sedang dan tinggi cenderung berkesinambungan dalam mencari pelayanan
mendapatkan pelayanan kesehatan maternal kesehatan maternal dibandingkan dengan ibu
secara berkesinambungan berturut-turut 1,8 dan persalinan normal atau normal dengan bantuan
2,6 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu (vakum/forcep). (Tabel 3)

Tabel 2. Kesinambungan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Maternal Berdasarkan Karakteristik Individu


Tahap 1: Pemeriksaan kehamilan Tahap 2: Persalinan dengan Tahap 3: Nifas
Karakteristik
(K1 ke K4) nakes di faskes (K4 ke Linakes) (Linakes ke KF1)
Pendidikan Ibu
0. Rendah 6,5 5,7 8,3
1. Sedang 2,9 8,4 7,7
3. Tinggi 0,6 8,3 4,5
Pekerjaan Ibu
0. Tidak bekerja 4,2 7,3 7,8
1. Bekerja 1,4 9,2 5,9
Status ekonomi
0. Miskin 5,9 6,2 8,0
1. Kaya 2,0 8,8 7,2
Status kehamilan
0. Belum ingin hamil 3,0 8,1 11,9
1. Menginginkan saat itu 4,3 7,3 6,9
Jenis persalinan
0. Caesar/operasi 0,1 7,9 8,4
1. Vakum/forcep 0,8 13,.2 15,2
2. Normal 4,5 7,3 7,5
Komplikasi kehamilan
0. Ada 3,4 8,3 8,2
1. Tidak 4,2 7,3 7,6
Komplikasi persalinan
0. Ada 1,9 8,0 10,3
1. Tidak 4,4 7,3 7,3
Waktu Tempuh
0. Tidak tahu 4,2 7,6 6,8
1. >30 menit 8,7 3,6 7,2
2. <=30 menit 3,8 7,6 8,0
Umur saat Melahirkan
0. <20 & >35 tahun 4,8 6,5 11,0
1. 20-35 tahun 3,9 7,7 6,8

182
Kesinambungan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Maternal di ... (Ning Sulistiyowati, Puti Sari H, dan Dwi Hapsari T)

Tabel 3. Hasil Analisis Multivariabel Determinan Kesinambungan Pelayanan Kesehatan Maternal


Variabel B S.E Nilai P Adjusted OR 95% CI
Pendidikan Ibu
0. Rendah
1. Sedang 0,582 0,022 0,000 1,789 1,715 1,866
2. Tinggi 0,948 0,041 0,000 2,581 2,380 2,799
Pekerjaan Ibu 0,000
0. Bekerja
1. Bekerja 0,322 0,042 0,000 1,379 1,271 1,497
Status Ekonomi 0,000
0. Kuintil 1 Kuintil 3
1. Kuintil 4 Kuintil 5 0,502 0,021 0,000 1,653 1,587 1,721
Status Kehamilan 0,000
0. Belum menginginkan
1. Menginginkan saat itu 0,283 0,027 0,000 1,327 1,259 1,399
Jenis Persalinan 0,000
0. Caesar/Operasi
1. Pervaginam -0,340 0,102 0,001 0,712 0,582 0,582
2. Normal -0,992 0,037 0,000 0,371 0,345 0,345
Komplikasi Kehamilan 0,000
0. Dengan komplikasi
1. Tanpa komplikasi 0,124 0,030 1,132 1,132 1,201
Komplikasi Persalinan 0,000
0. Dengan komplikasi
1. Tanpa komplikasi -0,234 0,033 0,792 0,743 0,844
Waktu Tempuh Faskes 0,000
0. Tidak tahu 0,000
1.>30 menit -0,490 0,064 0,613 0,540 0,695
2.<=30 menit 0,461 0,022 1,586 1,519 1,657
Umur Saat Melahirkan 0,000
0.< 20 dan > 35 tahun
1. 20-35 tahun 0,208 0,024 1,231 1,174 1,292
Constant -0,534 0,.055 0,000 0,586

PEMBAHASAN keberhasilan pemerintah mereka dalam menjaga


kesinambungan program KIA adalah karena
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa kualitas pelayanan yang ditingkatkan termasuk
sebagian besar kaum ibu belum memanfaatkan keberhasilan pemerintah dalam berkolaborasi
pelayanan kesehatan maternal secara berkesinam- dengan berbagai pihak baik nasional maupun
bungan. Padahal kesinambungan pelayanan internasional. Padahal seperti diketahui, 30%
kesehatan diperlukan di semua siklus kehidupan penduduk Kamboja masih berada di bawah garis
(remaja, kehamilan, persalinan, periode setelah kemiskinan. Di samping itu, pengalaman Kamboja
persalinan, dan masa kanak-kanak).10 mencatat banyak ibu yang terputus kesinambungan
Rata-rata persentase ibu yang mendapatkan pelayanan kesehatannya, terutama di masa
pelayanan kesehatan berkesinambungan hanya pemeriksaan kehamilan. Menurut WenJuang,
40%, berbeda jauh lebih rendah dibandingkan peningkatan kualitas dan keterampilan penolong
dengan Kamboja (60%). Berdasarkan hasil studi di persalinan dapat meningkatkan kunjungan dan
Kamboja tersebut, WenJuang melaporkan bahwa kesinambungan pelayanan kesehatan.11

183
Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 45, No. 3, September 2017: 177 - 186

Hasil analisis ini juga menunjukkan bahwa dan nifas. Untuk mencapai kesinambungan
umumnya kaum ibu yang berisiko lebih menjaga pelayanan kesehatan maternal, promosi tentang
kesinambungan pelayanan kesehatan daripada pentingnya mendapatkan perawatan tahap berikut
yang tidak berisiko. Misal ibu yang melahirkan sangat penting untuk disosialisasikan oleh petugas
secara normal atau normal dengan bantuan kesehatan di setiap tahap pelayanan.15
(vakum/forcep) cenderung tidak melanjutkan Ibu yang bekerja dan dari ekonomi mampu
memanfaatkan pelayanan kesehatan dibanding cenderung hanya memperhatikan kelangsungan
yang melahirkan dengan operasi Caesar. Hal ini pelayanan kesehatan di tahap kedua yaitu dari
diasumsikan karena mereka yang melahirkan pemeriksaan kehamilan hingga melahirkan.
normal merasa aman dan baik-baik saja sehingga Hal ini mungkin disebabkan karena kesibukan
tidak merasa perlu untuk menjaga kelangsungan pekerjaan membuat ibu tidak sempat secara
pelayanan kesehatan maternal. Perasaan aman juga rutin memeriksaan kehamilan dan melakukan
ditemui pada ibu yang melahirkan pada rentang perawatan nifas. Perlu dipertimbangkan maternity
usia 20-35 tahun, hingga mereka kurang atau leave yang cukup selama kehamilan hingga masa
abai menjaga semua tahap perawatan kesehatan. nifas. Feller (2016) melaporkan bahwa di negara
Rasa tidak perlu atau tidak butuh ini dapat diatasi maju seperti Eropa dan Kanada cuti bekerja
dengan melibatkan ibu dalam pengambilan diberikan kepada wanita bekerja selama setahun
keputusan perawatan kesehatannya sendiri. Tiap dengan gaji tetap dibayarkan (paid maternity
ibu memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. leave). Cuti bekerja yang cukup diasumsikan
Pemberian informasi yang tepat terkait kondisi dapat menurunkan angka kematian bayi dan
kehamilan ibu dapat meningkatkan kepercayaan meningkatkan kesehatan ibu dan bayi, jika diukur
ibu terhadap tenaga kesehatan. Perasaan dilibatkan antara lain melalui naiknya cakupan imunisasi
dalam perencanaan kehamilan dan perawatan dan ASI eksklusif serta menurunnya tingkat stress
kesehatan ini dapat meningkatkan awareness ibu.16 Cuti bekerja bagi ayah, terutama hingga
ibu sehingga mereka mau berkomitmen menjaga beberapa bulan, dipercaya akan mempererat
kesinambungan pelayanan kesehatan.12 ikatan batin (bonding) antara ayah dan anak yang
Kaum ibu berpendidikan rendah ternyata berguna meningkatkan kesehatan anak.17
banyak yang terputus memanfaatkan pelayanan Komplikasi kehamilan dan komplikasi
kesehatan dari pemeriksaan kehamilan hingga persalinan umumnya belum terdeteksi pada
persalinan. Temuan ini sama dengan studi di trimester pertama, dan baru terdeteksi kemudian.
Nigeria.13 Sebaliknya, ibu dengan pendidikan Oleh sebab itu bagi ibu dengan riwayat komplikasi
tinggi tidak memperhatikan pemeriksaan tersebut lebih menjaga kesinambungan perawatan
kehamilan dan hanya fokus pada masa menjelang kesehatan di masa mendekati persalinan dan nifas.
hingga tiba saat persalinan. Di samping itu, Penyuluhan tentang pentingnya pemeriksaan
kehamilan yang tidak diinginkan berpeluang kehamilan sejak awal masa kehamilan untuk
tidak melakukan perawatan ANC, demikian pula mendeteksi risiko harus diupayakan jauh sebelum
hasil studi Dini dkk (2016).14 Sebaliknya jika ibu atau calon ibu memasuki masa kehamilan.
kehamilan sekarang memang diharapkan oleh Seperti yang dilakukan Unicef bekerjasama
ibu dan keluarga menyebabkan ibu bersemangat dengan pemerintah Kamboja (2013) dimana
memeriksakan kehamilan. Namun hasil positif AKI sangat tinggi hingga mencapai 472/100.000
yang diperoleh selama masa pemeriksaan namun dapat diturunkan dengan salah satu
kehamilan ternyata membuat ibu menjadi pasif dan strateginya adalah promosi gencar ANC sejak
yakin akan keadaan kehamilannya. Ibu tidak lagi dini.18 Promosi kesehatan tersebut bisa dilakukan
bersemangat menjaga kesinambungan perawatan terhadap siswa putri di SLTA lewat program UKS
persalinan dan nifasnya. Hal ini menunjukkan atau kepada pasangan yang hendak menikah di
kurangnya sosialisasi kepada semua ibu tentang KUA atau kantor catatan sipil.
pentingnya menjaga kesinambungan perawatan Waktu tempuh yang panjang tidak
kesehatan di semua tahap kehamilan, persalinan menjadi halangan untuk ibu yang memeriksakan

184
Kesinambungan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Maternal di ... (Ning Sulistiyowati, Puti Sari H, dan Dwi Hapsari T)

kehamilan. Namun akan menjadi bahan berdasarkan kajian yang telah dihasilkan.
pertimbangan jika harus diupayakan hingga sampai
dengan persalinan dan nifas. Kaum ibu cenderung DAFTAR RUJUKAN
memilih fasilitas kesehatan yang dekat jika hendak
mempertahankan kesinambungan pelayanan 1. Mujiati I. Pelayanan KB Pasca Persalinan
kesehatan sejak hamil, bersalin dan nifas. Temuan dalam Upaya Mendukung Percepatan
ini selaras dengan studi di Afrika, De-Graft (2006) Penurunan Angka Kematian Ibu. Buletin
menyatakan dalam laporannya bahwa wilayah Jendela Data dan Informasi Kesehatan
yang mudah akses ke fasilitas kesehatan akan [Internet]. 2013[Cited 2017 Maret 15];2:116.
lebih baik kesinambungan pelayanannya. Penting Available from: www.depkes.go.id/download.
untuk dipertimbangkan kunjungan pelayanan php?file=download/pusdatin/buletin/buletin-
kesehatan ke rumah terutama rumah yang jauh kespro.pdf.
dari fasilitas kesehatan. Atau mendekatkan ibu 2. Kementerian Kesehatan RI. Renstra Kemkes
hamil ke fasilitas kesehatan selama menunggu 2015-2019. 2015; Available from: http://
proses kelahiran, misalnya di rumah kerabat atau www.depkes.go.id/resources/download/info-
Rumah Tunggu yang merupakan rumah yang publik/Renstra-2015.pdf [Cited 2017 Maret
diupayakan bersama sebagai tempat tinggal bagi 15].
ibu yang waktu kelahirannya sudah dekat.19 3. Montgomery AL, Fadel S, Kumar R, Bondy S,
Moineddin R, Jha P. The effect of health-facility
KESIMPULAN admission and skilled birth attendant coverage
on maternal survival in India: A case-control
Kesinambungan pelayanan kesehatan analysis. PLoS One [Internet]. 2014;9(6):1
masyarakat di Indonesia masih lebih rendah 10. Available from: http://journals.plos.org/
dibandingkan dengan negara berkembang lain plosone/article/file?id=10.1371/journal.
di Asia. Pemanfaatan pelayanan kesehatan pone.0095696&type=printable.
maternal berkesinambungan masih kurang 4. Badan Pusat Statistik, Badan Koordinasi
diupayakan oleh ibu yang berpendidikan rendah, Keluarga Berencanan Nasional, Departemen
tidak bekerja, dan status ekonomi tidak mampu. Kesehatan, Macro International. Survei
Sementara sebaliknya ibu yang berpendidikan Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012
tinggi, bekerja dan mampu secara ekonomi, [Internet]. Sdki. 2013. Available from: http://
lebih banyak yang telah melaksanakan pelayanan chnrl.org/pelatihan-demografi/SDKI-2012.
kesehatan yang sinambung, walau sebagian pdf [Cited 2017 Oktober 28].
besar diantaranya hanya menjaga kelangsungan 5. Badan Litbangkes. Riset Kesehatan Dasar
perawatan kesehatan di tahap kedua yaitu [Internet]. Badan Penelitian & Pengembangan
kunjungan pemeriksaan kehamilan ke 4 hingga Kesehatan RI., editor. Jakarta: Kementerian
persalinan saja. Kelompok yang harus menjadi Kesehatan; 2013. Available from: http://
perhatian adalah ibu dengan komplikasi dan ibu labmandat.litbang.depkes.go.id/images/
pada kelompok umur berisiko untuk melahirkan download/laporan/RKD/2013/Laporan
masih kurang menggunakan pelayanan kesehatan riskesdas 2013 [Cited 2015 November 27]
maternal secara berkesinambungan. final.pdf.
6. Rizma. Pelayanan Kesehatan [Internet].
UCAPAN TERIMA KASIH 2014 [cited 2017 Mar 9]. Available from:
https://rizmafl.wordpress.com/2014/08/22/
Terima kasih untuk Badan Litbangkes pelayanan-kesehatan-health-care/.
yang telah memberikan kesempatan untuk 7. Kemkes. Bahan Ajar KIA [Internet].
menulis artikel ini melalui media analisis lanjut. Jakarta: kemkes; 2014. Available from:
Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada http://digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/
Tety Tejayanti yang telah memberi masukan public/POLTEKKESSBY-Books-703-

185
Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 45, No. 3, September 2017: 177 - 186

LayoutBukuKIA06102015small.pdf 14. Lisa Indrian Dini, Pandu Riono NS.


8. Putri DSK, Utami NH, Nainggolan O. Kementerian Kesehatan Republik
Hubungan Kesinambungan Pemanfaatan Indonesia. J Kesehat Reproduksi [Internet].
Pelayanan Kesehatan Maternal Dengan 2016;7(April):11933. Available from: http://
Pemberian Imunisasi Lengkap Di ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/
Indonesia. J Kesehat Reproduksi [Internet]. kespro/article/viewFile/5438/4474
2016;7(2):13544. Available from: http:// 15. Owili PO, Muga MA, Chou Y, Hsu YE, Huang
ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/ N, Chien L. Associations in the continuum
kespro/article/view/4966 of care for maternal , newborn and child
9. Adhikari R. Effect of Womens autonomy health: a population-based study of 12 sub-
on maternal health service utilization in Saharan Africa countries. BMC Public Health
Nepal: a cross sectional study. BMC Womens [Internet]. BMC Public Health; 2016;115.
Health [Internet]. BMC Womens Health; Available from: http://dx.doi.org/10.1186/
2016;16(1):26. Available from: http:// s12889-016-3075-0
bmcwomenshealth.biomedcentral.com/ 16. Feller BS, Angeles CL, States U, Heymann
articles/10.1186/s12905-016-0305-7 J, Health P. Study : Longer maternity
10. Kaslam P. Capaian Target Kesehatan Ibu dan leave linked to better infant health. 2016;
Bayi di Indonesia [Internet]. 2015. Available Av a i l a b l e f r o m : h t t p : / / w w w. u p i . c o m /
from:http://gkia.org/Uploads/Materi/ Health_News/2016/03/30/Study-Longer-
Filename/150609011648_3. Capaian Target maternity-leave-linked-to-better-infant-
Kesehatan Ibu dan Bayi di Indonesia.pdf health/4971459363627/
11. WenJuan W, Hong R. Completing the 17. US Department of labour. DOL POLICY
continuum of care for maternal and newborn BRIEF Paternity Leave fathers were stay at
health in Cambodia: who drops out? DHS home [Internet]. 2015. Available from: https://
Furth Anal Rep [Internet]. 2013;xi + 24 pp. www.dol.gov/asp/policy-development/
Available from: http://www.dhsprogram.com/ PaternityBrief.pdf
pubs/pdf/FA85/FA85.pdf 18. Unicef. Innovative Approaches to Maternal
12. National Maternity Review. Better Births. and Newborn Health Compendium of Case
Improving outcomes of maternity services Studies [Internet]. 2013[Cited 2017 Maret
in England [Internet]. 2016. Available from: 15]; Available from:https://www.unicef.org/
https://www.england.nhs.uk/wp-content/ health/files/Innovative_Approaches_MNH_
uploads/2016/02/national-maternity-review- CaseStudies-2013.pdf
report.pdf 19. De Graft-Johnson J, Kerber K, Tinker
13. Akinyemi JO, Afolabi RF, Awolude OA. A, Otchere S, Narayanan I, Shoo R. The
Patterns and determinants of dropout from continuum of care reaching mothers and
maternity care continuum in Nigeria. BMC babies at the crucial time and place. Oppor
Pregnancy Childbirth [Internet]. BMC Africas Newborns [Internet]. 2006;2336.
Pregnancy and Childbirth; 2016;111. Available from: http://www.who.int/pmnch/
Available from: http://dx.doi.org/10.1186/ media/publications/aonsectionII.pdf.
s12884-016-1083-9

186

You might also like