Kesinambungan Pelayanan Kesehatan Maternal
Kesinambungan Pelayanan Kesehatan Maternal
Kesinambungan Pelayanan Kesehatan Maternal
177-186
Kesinambungan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Maternal di ... (Ning Sulistiyowati, Puti Sari H, dan Dwi Hapsari T)
Abstract
In an effort to decrease the maternal mortality rate in Indonesia, the government implements a lot
of strategies and health programs by means of continum of care. This article aims to determine
the factors of mothers affecting sustainable maternal health services using the 2013 Riskesdas
data. Data analyses were done by calculating the difference in the percentage of coverage of health
indicators in each district/city and continuing to find a model determining the relationship of maternal
characteristics factors related to the continuation of maternal health care by logistic regression. The
sustainability of maternal health service utilization in Indonesia is only 46%. The factors are the
mother's education (OR = 1.79 and 2.58), the work of mothers (OR = 1.38), economic status (OR
= 1.65), pregnancy status (OR = 1.33), method of delivery (OR = 0.71 and 0.37), complications of
pregnancy (OR = 1.13), birth complications (OR = 0.79), the travel time to health facilities (OR =
0.61 and 1.59), age at delivery (OR = 1.23). The study reveals that continuity of maternal health
services remain unsatisfactory. Government should pay more attention to improve the quality and
access to maternal health services as to encourage mothers to sustain their health care.
Abstrak
Dalam upaya menurunkan angka kematian ibu di Indonesia, pemerintah melakukan banyak strategi
dan program kesehatan di antaranya continum of care. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui faktor
dan karakteristik ibu yang mempengaruhi kesinambungan pelayanan kesehatan maternal. Data yang
digunakan dalam analisis ini adalah data Riskesdas 2013. Analisis dilakukan dengan menghitung
selisih persentase cakupan indikator kesehatan di tiap kabupaten/kota. Analisis kemudian dilanjutkan
dengan mencari model untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu dan faktor terkait lain dengan
kelanjutan perawatan kesehatan ibu dengan regresi logistik. Persentase kesinambungan pemanfaatan
pelayanan kesehatan ibu di Indonesia masih rendah yaitu 46%. Faktor yang mempengaruhi adalah
pendidikan ibu (Adjusted OR=1,79 dan 2,58), pekerjaan ibu (Adjusted OR=1,38), status ekonomi
(Adjusted OR=1,65), status kehamilan (Adjusted OR=1,33), metode persalinan (Adjusted OR=0,71
dan 0,37), komplikasi kehamilan (Adjusted OR=1,13), komplikasi persalinan (Adjusted OR=0,79),
waktu tempuh ke fasilitas kesehatan (Adjusted OR=0,61 dan 1,59), umur saat melahirkan (Adjusted
OR=1,23). Kesinambungan pelayanan kesehatan maternal masih rendah. Perlu perhatian lebih
dalam meningkatkan kualitas dan akses pelayanan agar dapat menarik ibu untuk mempertahankan
kelanjutan perawatan kesehatan.
177
Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 45, No. 3, September 2017: 177 - 186
178
Kesinambungan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Maternal di ... (Ning Sulistiyowati, Puti Sari H, dan Dwi Hapsari T)
dalam pelayanan kesehatan ibu dan determinan angka dasar analisis berikutnya. Semua
apakah yang menyebabkan ketidaksinambungan indikator yang digunakan bersifat positif,
pelayanan kesehatan maternal di Indonesia. contoh proporsi (tidak) komplikasi hamil.
2. Menghitung selisih persentase masing-masing
BAHAN DAN METODE variabel bebas dan variabel terikat pada tingkat
kabupaten/kota untuk kemudian menetapkan
Analisis ini menggunakan data Riset selisih persentase tersebut menjadi 3 kategori
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 yang yaitu kecenderungan selisih persentase
diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan turun, tetap dan naik. Pelayanan kesehatan
PengembanganKesehatan,KementerianKesehatan dikategorikan berkesinambungan jika selisih
R.I. Riskesdas merupakan survei berskala nasional persentasenya tetap atau naik.
yang mencakup 497 kabupaten/ kota pada 33 3. Menghitung korelasi antara variabel bebas
provinsi di Indonesia. Desain penelitian Riskesdas dengan variabel kesinambungan pelayanan
adalah potong lintang dengan jumlah sampelnya maternal di tiga tahap pelayanan dengan
dapat menggambarkan status kesehatan di tingkat menggunakan analisis multivariat logistik
kabupaten/kota. Sampel yang digunakan dalam regresi.
analisis ini adalah seluruh perempuan usia 10-54
tahun yang pada saat survei pernah hamil dalam HASIL
periode 3 tahun terakhir. Variabel yang dianalisis
terkait dengan kesehatan maternal, terbatas pada Selisih persentase dilihat dari setiap
variabel yang dikumpulkan Riskesdas. Variabel tahapan pelayanan maternal. Ada tiga tahapan
tersebut adalah pendidikan ibu, status pekerjaan pelayanan maternal yaitu:1) tahapan pertama
ibu, status ekonomi keluarga, status kehamilan dari K1 (kunjungan pertama ibu hamil pada
ibu, pemanfaatan jaminan kesehatan (JKN), trimester satu) ke K4 (Kunjungan keempat); 2)
jenis persalinan, komplikasi kehamilan, waktu tahapan kedua dari K4 ke persalinan oleh nakes,
tempuh ke fasilitas kesehatan dan umur ibu saat 3) tahapan ketiga, persalinan nakes ke kunjungan
melahirkan. Kesembilan variabel tersebut sebagai nifas pertama. Selisih persentase tahapan pertama
variabel independen. Sementara kesinambungan yaitu selisih persentase cakupan pada tingkat
antara kunjungan K1 dan K4, pemeriksaan kabupaten/kota antara K1 dengan K4. Jika
kehamilan dan persalinan, serta kesinambungan persentase cakupan K4 lebih tinggi dari K1, maka
persalinan dan nifas sebagai variabel dependen. selisih persentase menjadi positif dan diasumsikan
Adapun definisi kesinambungan kunjungan K1 terjadi peningkatan cakupan dari K1 ke K4. Jika
dan K4 yaitu jika responden menyatakan jawaban selisih persentase nol, maka diasumsikan cakupan
bahwa mereka melakukan kunjungan K1 dan K1 dan K4 di kabupaten/kota tersebut tetap. Kedua
K4 (kedua jawaban sama dengan ya) maka hal ini menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan
diasumsikan bahwa pada tahap satu telah terjadi tahap pertama (K1 dan K4) di kabupaten/kota
kesinambungan pelayanan kesehatan maternal. tersebut secara estimasi telah berkesinambungan.
Hal yang sama untuk K4 dan persalinan (tahap Namun, jika selisih persentase K4 terhadap
2), dan juga untuk persalinan dan nifas (tahap K1 menjadi negatif maka dikategorikan terjadi
3). Untuk analisis multivariat, jika jawaban K1 penurunan cakupan dan dapat diasumsikan tidak
sampai dengan nifas menjawab ya (tahap1-3), terjadi kesinambungan pelayanan K1-K4.
maka diasumsikan telah mendapatkan pelayanan Ketiga tahapan tersebut digabung menjadi
kesehatan yang berkesinambungan. satu pada Gambar 1 dan Tabel 1 sampai dengan
Analisis untuk melihat dan mengukur Tabel 3. Jika ketiga tahap tersebut semua selisih
perubahan tiap tahap pelayanan kesehatan maternal persentase tetap dan/atau naik maka dianggap
dilakukan melalui beberapa tahap sebagai berikut: berkesinambungan. Sementara jika salah satu
atau semua tahapan pelayanan kesehatan turun,
1. Menghitung nilai persentase masing-masing maka dianggap tidak berkesinambungan. Estimasi
variabel bebas dan variabel terikat pada kesinambungan pelayanan kesehatan maternal
tingkat kabupaten/kota untuk mendapatkan berdasarkan provinsi dapat dilihat pada Gambar 1.
179
Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 45, No. 3, September 2017: 177 - 186
Gambar 1. Persentase pemanfaatan pelayanan kesehatan maternal berkesinambungan menurut provinsi, 2013
180
Kesinambungan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Maternal di ... (Ning Sulistiyowati, Puti Sari H, dan Dwi Hapsari T)
181
Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 45, No. 3, September 2017: 177 - 186
182
Kesinambungan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Maternal di ... (Ning Sulistiyowati, Puti Sari H, dan Dwi Hapsari T)
183
Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 45, No. 3, September 2017: 177 - 186
Hasil analisis ini juga menunjukkan bahwa dan nifas. Untuk mencapai kesinambungan
umumnya kaum ibu yang berisiko lebih menjaga pelayanan kesehatan maternal, promosi tentang
kesinambungan pelayanan kesehatan daripada pentingnya mendapatkan perawatan tahap berikut
yang tidak berisiko. Misal ibu yang melahirkan sangat penting untuk disosialisasikan oleh petugas
secara normal atau normal dengan bantuan kesehatan di setiap tahap pelayanan.15
(vakum/forcep) cenderung tidak melanjutkan Ibu yang bekerja dan dari ekonomi mampu
memanfaatkan pelayanan kesehatan dibanding cenderung hanya memperhatikan kelangsungan
yang melahirkan dengan operasi Caesar. Hal ini pelayanan kesehatan di tahap kedua yaitu dari
diasumsikan karena mereka yang melahirkan pemeriksaan kehamilan hingga melahirkan.
normal merasa aman dan baik-baik saja sehingga Hal ini mungkin disebabkan karena kesibukan
tidak merasa perlu untuk menjaga kelangsungan pekerjaan membuat ibu tidak sempat secara
pelayanan kesehatan maternal. Perasaan aman juga rutin memeriksaan kehamilan dan melakukan
ditemui pada ibu yang melahirkan pada rentang perawatan nifas. Perlu dipertimbangkan maternity
usia 20-35 tahun, hingga mereka kurang atau leave yang cukup selama kehamilan hingga masa
abai menjaga semua tahap perawatan kesehatan. nifas. Feller (2016) melaporkan bahwa di negara
Rasa tidak perlu atau tidak butuh ini dapat diatasi maju seperti Eropa dan Kanada cuti bekerja
dengan melibatkan ibu dalam pengambilan diberikan kepada wanita bekerja selama setahun
keputusan perawatan kesehatannya sendiri. Tiap dengan gaji tetap dibayarkan (paid maternity
ibu memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. leave). Cuti bekerja yang cukup diasumsikan
Pemberian informasi yang tepat terkait kondisi dapat menurunkan angka kematian bayi dan
kehamilan ibu dapat meningkatkan kepercayaan meningkatkan kesehatan ibu dan bayi, jika diukur
ibu terhadap tenaga kesehatan. Perasaan dilibatkan antara lain melalui naiknya cakupan imunisasi
dalam perencanaan kehamilan dan perawatan dan ASI eksklusif serta menurunnya tingkat stress
kesehatan ini dapat meningkatkan awareness ibu.16 Cuti bekerja bagi ayah, terutama hingga
ibu sehingga mereka mau berkomitmen menjaga beberapa bulan, dipercaya akan mempererat
kesinambungan pelayanan kesehatan.12 ikatan batin (bonding) antara ayah dan anak yang
Kaum ibu berpendidikan rendah ternyata berguna meningkatkan kesehatan anak.17
banyak yang terputus memanfaatkan pelayanan Komplikasi kehamilan dan komplikasi
kesehatan dari pemeriksaan kehamilan hingga persalinan umumnya belum terdeteksi pada
persalinan. Temuan ini sama dengan studi di trimester pertama, dan baru terdeteksi kemudian.
Nigeria.13 Sebaliknya, ibu dengan pendidikan Oleh sebab itu bagi ibu dengan riwayat komplikasi
tinggi tidak memperhatikan pemeriksaan tersebut lebih menjaga kesinambungan perawatan
kehamilan dan hanya fokus pada masa menjelang kesehatan di masa mendekati persalinan dan nifas.
hingga tiba saat persalinan. Di samping itu, Penyuluhan tentang pentingnya pemeriksaan
kehamilan yang tidak diinginkan berpeluang kehamilan sejak awal masa kehamilan untuk
tidak melakukan perawatan ANC, demikian pula mendeteksi risiko harus diupayakan jauh sebelum
hasil studi Dini dkk (2016).14 Sebaliknya jika ibu atau calon ibu memasuki masa kehamilan.
kehamilan sekarang memang diharapkan oleh Seperti yang dilakukan Unicef bekerjasama
ibu dan keluarga menyebabkan ibu bersemangat dengan pemerintah Kamboja (2013) dimana
memeriksakan kehamilan. Namun hasil positif AKI sangat tinggi hingga mencapai 472/100.000
yang diperoleh selama masa pemeriksaan namun dapat diturunkan dengan salah satu
kehamilan ternyata membuat ibu menjadi pasif dan strateginya adalah promosi gencar ANC sejak
yakin akan keadaan kehamilannya. Ibu tidak lagi dini.18 Promosi kesehatan tersebut bisa dilakukan
bersemangat menjaga kesinambungan perawatan terhadap siswa putri di SLTA lewat program UKS
persalinan dan nifasnya. Hal ini menunjukkan atau kepada pasangan yang hendak menikah di
kurangnya sosialisasi kepada semua ibu tentang KUA atau kantor catatan sipil.
pentingnya menjaga kesinambungan perawatan Waktu tempuh yang panjang tidak
kesehatan di semua tahap kehamilan, persalinan menjadi halangan untuk ibu yang memeriksakan
184
Kesinambungan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Maternal di ... (Ning Sulistiyowati, Puti Sari H, dan Dwi Hapsari T)
kehamilan. Namun akan menjadi bahan berdasarkan kajian yang telah dihasilkan.
pertimbangan jika harus diupayakan hingga sampai
dengan persalinan dan nifas. Kaum ibu cenderung DAFTAR RUJUKAN
memilih fasilitas kesehatan yang dekat jika hendak
mempertahankan kesinambungan pelayanan 1. Mujiati I. Pelayanan KB Pasca Persalinan
kesehatan sejak hamil, bersalin dan nifas. Temuan dalam Upaya Mendukung Percepatan
ini selaras dengan studi di Afrika, De-Graft (2006) Penurunan Angka Kematian Ibu. Buletin
menyatakan dalam laporannya bahwa wilayah Jendela Data dan Informasi Kesehatan
yang mudah akses ke fasilitas kesehatan akan [Internet]. 2013[Cited 2017 Maret 15];2:116.
lebih baik kesinambungan pelayanannya. Penting Available from: www.depkes.go.id/download.
untuk dipertimbangkan kunjungan pelayanan php?file=download/pusdatin/buletin/buletin-
kesehatan ke rumah terutama rumah yang jauh kespro.pdf.
dari fasilitas kesehatan. Atau mendekatkan ibu 2. Kementerian Kesehatan RI. Renstra Kemkes
hamil ke fasilitas kesehatan selama menunggu 2015-2019. 2015; Available from: http://
proses kelahiran, misalnya di rumah kerabat atau www.depkes.go.id/resources/download/info-
Rumah Tunggu yang merupakan rumah yang publik/Renstra-2015.pdf [Cited 2017 Maret
diupayakan bersama sebagai tempat tinggal bagi 15].
ibu yang waktu kelahirannya sudah dekat.19 3. Montgomery AL, Fadel S, Kumar R, Bondy S,
Moineddin R, Jha P. The effect of health-facility
KESIMPULAN admission and skilled birth attendant coverage
on maternal survival in India: A case-control
Kesinambungan pelayanan kesehatan analysis. PLoS One [Internet]. 2014;9(6):1
masyarakat di Indonesia masih lebih rendah 10. Available from: http://journals.plos.org/
dibandingkan dengan negara berkembang lain plosone/article/file?id=10.1371/journal.
di Asia. Pemanfaatan pelayanan kesehatan pone.0095696&type=printable.
maternal berkesinambungan masih kurang 4. Badan Pusat Statistik, Badan Koordinasi
diupayakan oleh ibu yang berpendidikan rendah, Keluarga Berencanan Nasional, Departemen
tidak bekerja, dan status ekonomi tidak mampu. Kesehatan, Macro International. Survei
Sementara sebaliknya ibu yang berpendidikan Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012
tinggi, bekerja dan mampu secara ekonomi, [Internet]. Sdki. 2013. Available from: http://
lebih banyak yang telah melaksanakan pelayanan chnrl.org/pelatihan-demografi/SDKI-2012.
kesehatan yang sinambung, walau sebagian pdf [Cited 2017 Oktober 28].
besar diantaranya hanya menjaga kelangsungan 5. Badan Litbangkes. Riset Kesehatan Dasar
perawatan kesehatan di tahap kedua yaitu [Internet]. Badan Penelitian & Pengembangan
kunjungan pemeriksaan kehamilan ke 4 hingga Kesehatan RI., editor. Jakarta: Kementerian
persalinan saja. Kelompok yang harus menjadi Kesehatan; 2013. Available from: http://
perhatian adalah ibu dengan komplikasi dan ibu labmandat.litbang.depkes.go.id/images/
pada kelompok umur berisiko untuk melahirkan download/laporan/RKD/2013/Laporan
masih kurang menggunakan pelayanan kesehatan riskesdas 2013 [Cited 2015 November 27]
maternal secara berkesinambungan. final.pdf.
6. Rizma. Pelayanan Kesehatan [Internet].
UCAPAN TERIMA KASIH 2014 [cited 2017 Mar 9]. Available from:
https://rizmafl.wordpress.com/2014/08/22/
Terima kasih untuk Badan Litbangkes pelayanan-kesehatan-health-care/.
yang telah memberikan kesempatan untuk 7. Kemkes. Bahan Ajar KIA [Internet].
menulis artikel ini melalui media analisis lanjut. Jakarta: kemkes; 2014. Available from:
Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada http://digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/
Tety Tejayanti yang telah memberi masukan public/POLTEKKESSBY-Books-703-
185
Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 45, No. 3, September 2017: 177 - 186
186