Hubungan Kepuasan Kerja Dengan Motivasi Kerja Pada Karyawan Bank BTPN Madiun Hendra Indy H. Dr. Seger Handoyo

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

Hubungan Kepuasan Kerja Dengan Motivasi Kerja Pada Karyawan

Bank BTPN Madiun


Hendra Indy H.
Dr. Seger Handoyo
Fakultas Psikologi Universitas Airlangga

Abstract
This study aims to determine whether there is a relationship of job satisfaction with work motivation of
employee on the Bank of Madiun. Job satisfaction is an attitude that is positive regarding healthy adjustment
to the conditions of the employees and the work situation. Work motivation is a drive to perform and
complete the job quickly and eagerly.
The study was conducted at the Bank BTPN Madiun permanent employees with subjects as many as 40
people. Means of collecting data in the form of a questionnaire that was adapted from Job In General scale to
measure the level of job satisfaction, and adaptation of the Job Diagnostic Survey to measure the level of work
motivation. Total number of question is 113 items. Data analysis was performed with non-parametric 2 sample
related with the help statistical program SPSS version 20 for Windows.
From the analysis of the research data obtained z value of -5.512 with a signifcance of 0. The value of p
less than 0.05, which means that job satisfaction has a signifcant relationship with motivation to work. So
the working hypothesis in this study is accepted, there is a relationship between job satisfaction and employee
motivation to work on the bank the Bank of Madiun.

Keywords: job satisfaction, work motivation

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan kepuasan kerja dengan motivasi kerja
pada karyawan bank BTPN Madiun. Kepuasan kerja yang dimaksud adalah suatu sikap positif menyangkut
penyesuaian diri yang sehat dari karyawan terhadap kondisi dan situasi kerja. Motivasi kerja yang dimaksud
adalah dorongan untuk melakukan dan menyelesaikan suatu pekerjaan dengan cepat dan bersemangat.
Penelitian dilakukan pada karyawan tetap Bank BTPN Madiun dengan jumlah subyek sebanyak 40 orang.
Alat pengumpul data berupa kuesioner yang merupakan hasil adaptasi skala Job In General untuk mengukur
tingkat kepuasan kerja, dan adaptasi Job Diagnostic Survey untuk mengukur tingkat motivasi kerja. Jumlah
total pertanyaan 113 butir. Analisis data dilakukan dengan teknik statistik non-parametrik 2 sample related
dengan bantuan program statistik SPSS versi 20 for Windows.

Dari hasil analisis data penelitian diperoleh nilai z -5,512 dengan signifkansi sebesar 0. Nilai tersebut
lebih kecil dari p 0,05 yang artinya kepuasan kerja memiliki hubungan yang signifkan dengan motivasi kerja.
Sehingga hipotesis kerja dalam penelitian ini diterima, yaitu ada hubungan antara kepuasan kerja dengan
motivasi kerja pada karyawan bank BTPN Madiun.

Kata Kunci : kepuasan kerja, motivasi kerja

Korespondensi : Hendra Indy H. Departemen Psikologi Industri dan Organisasi, Organisasi, Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, Jl.
Dharmawangsa Dalam Selatan Surabaya 60286, Telp. (031) 5032770, 5014460, Faks (031) 5025910, email : [email protected]

Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi


1
Vol. 2 No. 2 Agustus 2013
Hendra Indy H, Seger Handoyo

Manajemen sumber daya manusia (SDM) bukanlah hasil keseluruhan dari derajat rasa suka atau tidak
sesuatu yang baru di lingkungan suatu organisasi, sukanya tenaga kerja terhadap berbagai aspek dari
khususnya usaha di bidang bisnis atau perusahaan. pekerjaannya.Dengan kata lain kepuasan kerja men-
Usaha manusia untuk bekerjasama secara sistematik cerminkan sikap tenaga kerja terhadap pekerjaannya.
dalam arti sengaja, berencana dan terarah pada suatu
Martoyo mengemukakan motivasi kerja adalah
atau beberapa tujuan organisasi, sulit ditelusuri usianya
sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat
atau sejak kapan aktivitas ini dimulai atau diawali.
kerja. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
Artinya, pengembangan kualitas sumber daya manusia
motivasi k erja, menurut J . Ra vianto (dalam M artoyo, 1 992:
yang ada dan terbatas akan terus menjadi perhatian
139) adalah: atasan, rekan, sarana fsik, kebijaksanaan
serius dan disempurnakan untuk mencapai hal-hal yang
dan peraturan, imbalan jasa uang dan non uang, jenis
diidealkan sebuah organisasi atau perusahaan.
pekerjaan dan tantangan. Motivasi individu untuk
Setiap perusahaan dalam keberhasilan bekerja dipengaruhi oleh sistem kebutuhannya.
meningkatkan motivasi kinerja karyawannya ditempuh
Menurut teori karakteristik pekerjaan, sebuah
dengan cara yang tidak mudah, dibutuhkan ketepatan
pekerjaan dapat melahirkan tiga keadaan psikologis
konsep, ketajaman analisis aspek kemanusiaan yang
ada serta adanya kerjasama yang berkesinambungan dalam diri seorang karyawan yakni mengalami makna
kerja, memikul tanggung jawab akan hasil kerja serta
antara perusahaan dengan karyawan. Ketika sejumlah
pertimbangan ini diindahkan perusahaan dengan pengetahuan akan hasil kerja. Akhirnya, ketiga kondisi
menerapkan sikap terbuka, memberikan perlakuan psikologis ini akan mempengaruhi motivasi kerja secara
internal, kualitas kinerja, kepuasan kerja, ketidakhadiran
seimbang antara hak-hak dan kewajiban karyawan,
dan perputaran karyawan. Keadaan psikologis kritis ini
maka tidak menutup kemungkinan karyawan akan
terpuaskan dan lebih produktif. Akibat positif lainnya dipengaruhi oleh dimensi inti dari sebuah pekerjaan
yang terdiri dari keragaman keahlian, identitas tugas,
yang mampu dimunculkan karyawan akan lebih
signifkansi tugas, otonomi tugas dan umpan balik.
termotivasi untuk bekerja, sedikitpun tidak merasa
terbebani serta akan sangat bertanggung jawab terhadap Jadi untuk memperoleh motivasi kerja yang
pekerjaan-pekerjaannya. diinginkan maka kepuasaan kerja harus ditingkatkan
lebih baik, sistematis, berencana dan terus-menerus
Pada suatu perusahaan, untuk kelancaran dan dapat
untuk mengimbangi kondisi dari lingkungan yang selalu
menghasilkan motivasi kerja yang baik maka diperlukan
membutuhkan tugas kerja yang cakap dan siap dalam
adanya peningkatan kepuasan kerja terhadap karyawan.
menghadapi berbagai tantangan dan masalah-masalah
Layaknya pada Bank BTPN Cabang Madiun, sikap
yang timbul dalam menjalankan tugasnya sehingga
kepuasan kerja karyawannya, dapat dilihat dari beberapa
mampu memegang tanggung jawabnya masing-masing.
faktor diantaranya kesempatan untuk maju, keamanan
kerja, gaji, perusahaan dan manajemen, pengawasan Kepuasan Kerja
(supervisi), kondisi kerja, komunikasi dan fasilitas.
Keith Davis dalam Mangkunegara, mengemukakan:
“Job satisfaction is the favorableness or unfavorbleness
Kepuasan kerja berhubungan erat dengan sikap
with which employees view their work”. Kepuasan kerja
karyawan terhadap pekerjaannya sendiri, situasi kerja,
adalah perasaan menyokong atau tidak menyokong
kerjasama antarapimpinan dengan sesama karyawan.
yang dialami pegawai dalam mengerjakan pekerjaannya.
Kepuasan kerja merupakan sikap umum yang Sedangkan, Wexley dan Yulk mendefnisikan kepuasan
merupakan hasil dari beberapa sikap khusus terhadap
kerja sebagai “Is the way an employee feels about his
faktor-faktor pekerjaan, penyesuaian diri dan hubungan or her job” atau cara pegawai merasakan dirinya atau
sosial individual di luar kerja. Kepuasan kerja sebagai
pekerjaannya.

Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi 2


Vol. 2 No. 2 Agustus 2013
HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN BANK BTPN MADIUN

Berdasarkan pendapat di atas, maka kepuasan kerja BTPN Cabang Madiun.


merupakan suatu perasaan yang menyokong atau
tidak pada diri pegawai yang berhubungan dengan HASIL PENELITIAN
pekerjaannya maupun dengan kondisi dirinya.
Test Statisticsa
Motivasi Kerja
Z -
Motivasi kerja adalah dorongan untuk melakukan 5,512b
dan menyelesaikan suatu pekerjaan dengan cepat dan Asymp. Sig.
(2-tailed)
bersemangat. Dengan cepat disini dimaksudkan cepat ,000
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
yang berhati-hati.
b. Based on positive ranks.

Motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan Hasil uji non-parametric 2 related sample pada
variabel kepuasan kerjadengan motivasi mendapatkan
dorongan atau semangat kerja. Atau dengan kata lain
nilai z -5,512 dengan signifkansi sebesar 0. Apabila
pendorong semangat kerja. Beberapa faktor yang dapat
melihat tabel diatas maka tingkat hubungan kedua
mempengaruhi motivasi kerja, menurut J. Ravianto
variabel tersebut sangat erat. Dapat pula disimpulkan
adalah: atasan, rekan, sarana fsik, kebijaksanaan dan
bahwa variabel kepuasan kerja memiliki korelasi
peraturan, imbalan jasa uang dan non uang, jenis
yangpostif dengan variabel motivasi kerja. Korelasi
pekerjaan dan tantangan. Motivasi individu untuk
yang positif diartikan bahwa naiknya nilai pada variabel
bekerja dipengaruhi oleh sistem kebutuhannya.
kepuasan kerja juga diikuti oleh naiknya nilai pada
Motivasi kerja dimiliki oleh setiap manusia, tetapi variabel motivasi kerja.
ada sebagian orang yang lebih giat bekerja daripada
yang lain. Kebanyakan orang mau bekerja lebih keras PEMBAHASAN
jika tidak menemui hambatan dalam merealisasikan Dari hasil non-parametrik yang tersebut dapat dilihat
apa yang diharapkan. Selama dorongan kerja itu kuat, bahwa angka signifkansi (Sig) kepuasan kerja dengan
semakin besar peluang individu untuk lebih konsisten motivasi kerja adalah 0 sehingga dapat dikatakan bahwa
pada tujuan kerja. Ada juga yang lebih menyukai kepuasan kerja memiliki hubungan dengan motivasi
dorongan kerja tanpa mengharapkan imbalan, sebab kerja karena angka signifkansinya kurang dari 0,05.
ia menemukan kesenangan dan kebahagiaan dalam
perolehan kondisi yang dihadapi. Dari data di atas disimpulkan bahwa variabel
kepuasan kerja memiliki korelasi yang positif dengan
METODE PENELITIAN variabel motivasi kerja. Korelasi yang positif dapat
diartikan bahwa naiknya nilai pada variabel kepuasan
Rancangan yang digunakan dalam penelitian
kerja juga diikuti oleh naiknya nilai pada variabel
ini, merupakan penelitian kuantitatif korelasional
motivasi kerja.
untuk mengetahui sejauh mana ada tidaknya suatu
hubungan variabel yang satu dengan variabel yang lain,
Berdasarkan hasil penelitian, tentang hubungan
berdasarkan koefsien korelasi. Variabel pertama adalah
kepuasan kerja dengan motivasi kerja karyawan Bank
kepuasan kerja dan variabel kedua adalah motivasi kerja
BTPN Cabang Madiun serta berdasarkan fokus atau
karyawan.
rumusan penelitian yang ada, dapat disimpulkan bahwa
ada hubungan antara kepuasan kerjadan motivasi kerja
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian
pada karyawan Bank BTPN Cabang Madiun. Kemudian
ini adalah purposive sampling, dengan mengambil
sebagian populasi yang dianggap representatif sebagai arah hubungan antara kedua variabel adalah postif.
Yang memiliki arti bahwa semakin bertambah kepuasan
subjek penelitian sejumlah 40 karyawan tetap Bank

3 Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi


Vol. 2 No. 2 Agustus 2013
Hendra Indy H, Seger Handoyo

kerjamaka semakin meningkat juga motivasi kerja.

SIMPULAN DAN SARAN

Sejak saham Bank BTPN dijual kepada publik


pada tahun 2008, bank ini terus menerus melakukan
perubahan. Ada yang suka dengan perubahan ini, ada
pula yang tidak mampu bertahan. Tetapi perubahan ini
banyak mendapat respon positif. Fasilitas ditambah dan
karyawan makin diapresiasi. Dengan memperhatikan
karyawan tapi tidak memanjakan, bisa memperkuat
motivasi untuk bekerja.

Bagi penelitian selanjutnya, peneliti masih dibatasi


dengan alat ukur Job in General dan Job Description
Survey yang merupakan hasil adaptasi. Masih terdapat
batasan bahasa yang belum mampu disampaikan
dengan baik melalui alat ukur adaptasi ini. Selain itu
kurangnya kemampuan observasi untuk menilai apa
saja faktor-faktor lain yang mempengaruhi kepuasan
kerja terhadap motivasi kerja.

Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi 4


Vol. 2 No. 2 Agustus 2013
HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN BANK BTPN MADIUN

DAFTAR PUSTAKA

Martoyo, Susilo. (1992). Manajemen Sumber Daya Manusia.Yogyakarta: BPFE.

5 Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi


Vol. 2 No. 2 Agustus 2013

You might also like