Management of Acute Pain: ANLS 2012
Management of Acute Pain: ANLS 2012
Management of Acute Pain: ANLS 2012
Acute Pain
ANLS 2012
Definition Pain
“An unpleasant sensory and emotional
experience associated with actual or
potential tissue damage or described
in term of such damage”
Perception
Response
Symptoms &
Evaluation
signs
Painful : Non-Painful :
Haddox, 1990; Mariano, 2001
pain
Psychological
b a
Nociceptive
VISUAL ANALOG SCALE (VAS)
NYERI BERAT 7 - 10
Kausa Sindroma Nyeri
• Post-operative Pain
• Traumatic injury-related Pain
• Burn Pain
• Acute Herpes Pain
• Acute Pain in Obstetrics
• Sickle Cell Pain
• Cancer-related Pain
Kausa Sindroma Nyeri .. 2
• Headache
– Musculoskeletal : muscle tension
– Vascular : migraine, aneurysm
– Complex : compound headache
• Musculoskeletal Pain (back pain)
• Ischemic Pain
• Chest Pain
– Angina/ischemia
– Esophagitis/reflux
– Pleuritic pain : effusion, pneumonia, inflammation
Kausa Sindroma Nyeri .. 3
• Abdominal Pain
– Acute exacerbation of Pancreatitis
– Acute abdomen : perforation, obstruction,
aneurysm dissection/rupture
– Renal colic
• Neurogenic Pain
– Herniated disk
– Nerve compression
Klasifikasi Sindroma Nyeri
Pathophysiology Duration
Acute Chronic
Examples
Peripheral Examples Examples
• Postherpetic neuralgia
• Trigeminal neuralgia • Low back pain with • Pain due to inflammation
• Diabetic peripheral neuropathy radiculopathy • Limb pain after a fracture
• Postsurgical neuropathy • Cervical radiculopathy • Joint pain in osteoarthritis
• Posttraumatic neuropathy • Cancer pain • Postoperative visceral pain
Central • Carpal tunnel syndrom
• Poststroke pain Common descriptors2
Common descriptors2 • Aching
• Burning • Sharp
• Tingling • Throbbing
• Hypersensitivity to touch or cold
1. International Association for the Study of Pain. IASP Pain Terminology.
2. Raja et al. in Wall PD, Melzack R (Eds). Textbook of pain. 4th Ed. 1999.;11-57
LBP & Lumbal Radiculopati
karena HNP (mixed Pain)
Lumbar
vertebra
Large A
fibers
Dorsal root
ganglion Dorsal Horn
A
Small
fibers
C Peripheral sensory
Nerve fibers
Mekanisme Rasa Nyeri
Dapat dibagi menjadi 4 tahap yaitu :
1. Tranduksi : proses timbulnya aktivitas listrik krn
stimulasi noksius pd reseptor “nerve ending”
2. Transmisi : menjalarnya impul nyeri dr nosiseptor
aferen primer(NAP) ke kornu dorsalis med spinalis
3. Persepsi : Impul rasa nyeri diterima talamus kmd
diproyeksikan ke kortek somatosensorik & kortek
asosiasi timbul kesadaran rasa nyeri
Mekanisme Rasa Nyeri .. 2
4. Modulasi : aktivitas selektif sel saraf untuk meng-
hambat transmisi rasa nyeri via serabut saraf A δ,
medula spinalis, medula oblongata & midbrain.
Ada 2 teori modulasi,
a. Gate control hypothese - modulasi nyeri saraf asenden
yaitu jika serat saraf C di aktivasi terjadi inhibisi inter-
neuron pintu nyeri akan terbuka, jika serat saraf Aδ di
aktivasi terjadi eksitasi interneuron pintu nyeri akan
tertutup
b. Sistem opioid endogen - modulasi nyeri saraf desenden
berasal dari :
a. Midbrain : periaquaduct gray-
(a)
matter (PAG) mengandung μ
reseptor yg dpt mengaktivasi
opioid endogen.
b. Medula oblongata, di :
midbrain
- nucleus raphe magnus (NRM)
melepas serotonin.
- NPRG (nucl reticularis para (b)
giganto cellularis) melepas
noradrenalin med.obl (b)
c. Cornu dorsalis Med spinalis,
dapat menghambat trasmisi
nosiseptor. (c)
Rasa nyeri ↓ atau menghilang.
med.spin
Mekanisme Rasa Nyeri
Iskemik, Spasme Kortek
Cedera, dll 1 A myelin/fast Talamus
C unmyelin/slow
Nosiseptor Cornu
NAP 3 4
free nerve 2 dorsalis
ending
Substanse P GABA, Glycine
Adenosine
Platelet - serotonin
Bombesin
Histamine Mass cell - histamin
Cholecystokinin
K*, bradikinin
1. Transduksi Dynorphin
Prostaglandin
2. Transmisi Enkephalin
5-HT
3. Persepsi Neuropeptide-Y
4. Modulasi
Mekanisme Rasa Nyeri
Painful stimulus 1: cedera jaringan merang-
sang pembentukan prosta-
glandin sensitivitas no-
Pain-sensitive tissue
siseptor ↑ (pain)
Substance P
2 3: Substance P juga me-
3 rangsang degranulasi mass
cells, dilepas zat histamin
Nociceptor (swelling)
Gejala klinik
Nyeri Nosiseptif Akut
• Onset mendadak
• kualitasnya tajam, tertikam, tertusuk
• Lokalisasi
• Self-limiting
• mungkin ada manifestasi fisiologis dgn berbagai
sistem organ yg lain.
• Response Autonom: palpitasi, ↑tekanan darah,
berkeringat , etc
• Biasanya kausa jelas
• Dipengaruhi keadaan fisiologis
Karakteristik
Nyeri Somatik Dalam
• kualitas nyeri : tumpul dan sakit
• kurang terlokalisir dibanding nyeri superfisial
• berhubungan dgn hiperalgesia kutaneus,
allodinia, lemas, reflek otot spasme , hiper-
aktivitas simpatis.
Tatalaksana Nyeri Akut
• Tujuan : mencegah nyeri akut menjadi kronik
– Terapi nyeri akut harus adekuat
– Cegah “yellow flags”
• Terapi
– Kausal : merawat luka, reposisi dan fiksasi fraktur,
operasi.
– Farmakologik : analgetik opioid, non-opioid,
analgetik ajuvan (AED, antidepresan, dll)
– Non Farmakologik : terapi fisik, psikologis, dll
Cegah Nyeri Akut Jadi Kronik
Acute Chronic
(nociceptive) (neuropathic)
-Terapi adekuat
Biological Biological
-Cegah Yellow Flag function (-)
function (+)
disadvantage
Avoid
tissue damage
Physical Psychological
*impairment *triad :
Advantage *disablity
*health Pain
*well being
Sleep Mood
Persisting Pain
Step 1
Non opioid +/- Adjuvant
Farmako Terapi Nyeri Inflamasi
NYERI RINGAN
FARMAKOTERAPI TINGKAT I
Nama Obat Dosis Jadwal
Aspirin 325-650 mg, mak 4 g/hr 4 jam sekali
Asetaminofen 325-650mg 4-6 jam sekali
FARMAKOTERAPI TINGKAT II
Ibuprofen 200mg 4-6 jam sekali
Sodium Naproxen Awal 440mg, selanjutnya 220mg 8-12 jam sekali
Ketoprofen 12,5mg 4-6jam sekali
Farmako Terapi Nyeri Inflamasi .. 2
NYERI SEDANG
FARMAKOTERAPI TINGKAT III
Nama Obat Dosis Jadwal
Asetaminofen 4 jam sekali
Ibuprofen Penyesuaian dosisi misal 4-6 jam sekali
Aspirin 1000mg
Sodium naproxen 8-12 jam sekali
Ketoprofen 4-6 jam sekali
FARMAKOTERAPI TINGKAT IV
Jika terapi tk. III, OAINS yg dipilih dapat diganti, pilihan OAINS ke-2 sebaiknya dr
kelompok kimia yg berbeda (lihat tabel analgesik non-opioid yg sering digunakan
FARMAKOTERAPI TINGKAT V
Opioid (misal : codein)
FARMAKOTERAPI TINGKAT VI
Tramadol 50-100mg 4-6 jam
Farmako Terapi Nyeri Inflamasi .. 3
NYERI BERAT
FARMAKOTERAPI TINGKAT VII
Nama Obat Indikasi Mekanisme
Morfin Bila th/ non-narkotik tdk efektif dan 4 jam sekali
terdapat riwayat th/ narkotik untuk
nyeri
Campuran agonis - Blok aktivasi
antagonis pentazosin komponen mμ
komplek reseptor
Agonis parsial idem
Analgetik Non Opioid yang
Paling Sering Digunakan
Nama Obat Dosis Jadwal
Aspirin 325-1000mg 4-6 jam sekali
Kalium diklofenak 50-200 mg 8 jam sekali
Natrium diklofenak 50 mg 8 jam sekali
Ibuprofen 200-800 mg 4-8 jam sekali
indometasin 25-50 mg 8-12 jam sekali
Ketoprofen 25-75 mg 6-12 jam sekali
Asam Mefenamat 250 mg 6 jam sekali
naproxen 250-500 mg 12 jam sekali
Analgetik Non Opioid yang
Paling Sering Digunakan .. 2
Nama Obat Dosis Jadwal
Piroxicam 10-20 mg 12-24 jam sekali
Tenoxsicam 20-40 mg 24 jam sekali
Meloxicam 75 mg 24 jam sekali
Celecoxib 100 mg 12 jam sekali
Nimesulfid 100 mg 12 jam sekali
Ketoralax 10-30 mg 4-6 jam sekali
Asetaminofen 500 mg 6-8 jam sekali
Tramadol 50-100 mg 8 jam sekali
Analgesik Opioid
Jenis Obat Pot Equal-analgesic Keterangan
Oral parenteral
Morphine 30mg 10mg Long acting oral 8-12 jam yg dpt diberikan
rektal, hati-hati pd pts CRF dpt myoclonus
hydromorphone 7.5mg 1.5mg Opioid poten, bisa utk pts disfungsi renal
Oxycodone 20mg - Long acting diberikan o/rectal/8-12jam
Methadone 5mg ** Waktu paruh >24jam, penyesuaian dosis
harus hati2, diberikan 6-8 jam utk th/
nyeri, dipakai utk nyeri neuropatik, ratio
equal analgesik berubah dg dosis morphin
oral >100mg, konsul spesialis
www.physiologyonline.org