0% found this document useful (0 votes)
32 views

Current Ratio, Quick Ratio, Debt To Equity Ratio

The document discusses a study that aimed to empirically analyze the influence of current ratio, quick ratio, debt to equity ratio, and company size on company performance. It specifically looked at food and beverage manufacturing sub-sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange from 2012-2014. The results showed that the four factors simultaneously had a significant impact on company performance. Individually, current ratio and quick ratio affected performance, while debt to equity ratio and company size did not have a significant individual effect.

Uploaded by

Abank Fahri
Copyright
© © All Rights Reserved
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
32 views

Current Ratio, Quick Ratio, Debt To Equity Ratio

The document discusses a study that aimed to empirically analyze the influence of current ratio, quick ratio, debt to equity ratio, and company size on company performance. It specifically looked at food and beverage manufacturing sub-sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange from 2012-2014. The results showed that the four factors simultaneously had a significant impact on company performance. Individually, current ratio and quick ratio affected performance, while debt to equity ratio and company size did not have a significant individual effect.

Uploaded by

Abank Fahri
Copyright
© © All Rights Reserved
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 20

Jurnal Akuntansi dan Keuangan FE Universitas Budi Luhur

Vol. 4 No. 2 Okt 2015 ISSN: 2252 7141

PENGARUH CURRENT RATIO, QUICK RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN


UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan
Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014)

Desy Anggraeni
Fakultas Ekonomi Universitas Budi Luhur
Jl. Raya Ciledug, Petukangan Utara, Kebayoran Lama, Jakarta 12260
Email : [email protected]

ABSTRACTS

The company's performance is a picture of the financial condition of a company


that analyzed the financial aspects are part of factors internal. This study aimed to get
empirical evidence about the influence of Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR) Debt to
Equity Ratio (DER), and Company Size to the Company's performance either partially
or simultaneously. The variables used were, the dependent variable: Corporate
Performance and independent variables: Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), Debt to
Equity Ratio (DER) and the size of the Company. The population in this study was a
company manufacturing sub-sectors of food and beverages listed on the Indonesia
Stock Exchange. With a sampling method was purposive sampling method, the sample
in this study were 11 manufacturing sub-sectors of food and beverages listed on the
Indonesia Stock Exchange. The analytical method used in this research was multiple
linear regression analysis to test the requirements, namely the classical assumption
test through SPSS version 20.0. The results showed that simultaneously Current Ratio
(CR), Quick Ratio (QR) Debt to Equity Ratio (DER), and the size of the Company's
significant impact on the Company's Performance. Partially results showed Current
Ratio and Quick Ratio affect the performance of the company, Debt to Equity Ratio
(DER) Company Size no significant effect on the Company's Performance.
Keywords: Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), Debt to Equity Ratio (DER), Company
Size, and Firm Performance.

ABSTRAK

Kinerja perusahaan merupakan gambaran tentang kondisi keuangan suatu


perusahaan yang dianalisis pada aspek keuangan merupakan bagian faktor internalnya
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh Current
Ratio (CR), Quick Ratio (QR) Debt to Equity Ratio (DER), dan Ukuran Perusahaan
terhadap Kinerja Perusahaan baik secara parsial maupun secara simultan. Variabel
yang digunakan adalah, variabel dependen : Kinerja Perusahaan dan variabel
independen : Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR),Debt to Equity Ratio (DER) dan
Ukuran Perusahaan. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sub

41
Anggraeni – Pengaruh Current Ratio, Quick Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Ukuran Perusahaan ...

sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan Metode
pengambilan sampel adalah metode purposive sampling, sampel dalam penelitian ini
11 perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi linier berganda dengan uji persyaratan yaitu uji asumsi klasik melalui program
SPSS versi 20.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan Current Ratio
(CR),Quick Ratio (QR) Debt to Equity Ratio (DER), dan Ukuran Perusahaan
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Perusahaan. Hasil uji parsial Current Ratio dan
Quick Ratio berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, Debt to Equity Ratio (DER)
Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Perusahaan.

Kata Kunci : Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR),Debt to Equity Ratio (DER) , Ukuran
Perusahaan, dan Kinerja Perusahaan.

PENDAHULUAN

Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pasti memiliki tujuan tertentu
yang ingin dicapai, tidak hanya untuk mencari laba namun juga berusaha untuk
memenuhi kepentingan para anggotanya. Dalam mencapai tujuan tersebut, tidak
sedikit pihak manajemen yang menerapkan praktik yang tidak sehat dalam
pengambilan keputusan baik secara operasional atau dalam metode akuntansi yang
berpengaruh pada peningkatan kinerja suatu perusahaan (Anastasia dan I Gde: 2014).
Kinerja perusahaan dapat tercermin dalam informasi yang disajikan pada laporan
keuangan, yakni dalam laporan posisi keuangan ataupun dalam laporan laba rugi
perusahaan komprehensif. Analisis laporan keuangan berguna untuk mengindentifikasi
setiap kelemahan dari keadaan keuangan yan dapat menimbulkan masalah di masa
depan, dan menentukan setiap kekuatan yang dapat dipergunakan (Muslich,dalam
Rahim: 2010).
Menurut Syamsuddin (2007:40) rasio finansial dapat dibagi ke dalam empat
kelompok, yaitu: rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio leverage dan rasio profitabilitas.
Current Ratio atau rasio lancar merupakan rasio untuk mengukur kemampuan
perusahan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh
tempo pada saat ditagih secara keseluruhan (Kasmir, 2014:134). Apabila tingkat
likuiditas baik, perusahaan akan efektif dalam menghasilkan laba yang munjukkan
kinerja perusahaan meningkat sehingga para investor percaya untuk berinvestasi pada
perusahaan tersebut.
Faktor lain yang ikut berperan dalam menunjukkan kinerja perusahaan yakni
Quick Ratio. Quick Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa

42
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 4 No.2 Okt 2015, hal 201 – 220

efektif perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendek tanpa dikaitkan dengan
penjualan persediaan (Margaretha dalam Amanah, dkk: 2014).

Analisis rasio ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi pelengkap dari Current
Ratio yang menunjukkan tingkat likuiditas perusahaan. Apabila tingkat likuiditas baik,
perusahaan akan efektif dalam menghasilkan laba yang dapat menunjukkan kinerja
perusahaan.

Faktor ketiga yang dapat mengukur kinerja perusahaan yakni Debt to Equity
Ratio. Menurut Harjadi dalam Komalasari (2015) Debt to Equity Ratio merupakan salah
satu aspek yang dinilai dalam mengukur kinerja perusahaan adalah aspek leverage
atau hutang perusahaan. Hutang merupakan komponen penting perusahaan
khususnya sebagai salah satu sarana pendanaan. Sering terjadi penurunan kinerja
perusahaan disebabkan besarnya utang yang dimiliki perusahaan sehingga kesulitan
dalam memenuhi kewajiban tersebut. Rasio Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang
mengukur sejauh mana besarnya hutang dapat ditutupi oleh modal sendiri. Menurut
(Dwi Putri Esthrirahayu, dkk, 2014), semakin tinggi DER menunjukkan semakin besar
kepercayaan dari pihak luar, hal ini sangat memungkinkan meningkatkan kinerja
keuangan perusahaan, karena dengan modal yang besar maka kesempatan untuk
meraih tingkat keuntungan juga besar sehingga dalam dapat menunjukkan kinerja
perusahaan yang baik.

Faktor yang keempat yang dapat mengukur kinerja perusahaan yakni ukuran
perusahaan. Menurut Intan Immanuela dalam Liani, 2015) besar kecilnya perusahaan
dapat diukur dengan kekayaan atau aset perusahaan. Besarnya jumlah aset
perusahaan dapat memberi akses yang lebih besar untuk memperoleh dana di pasar
modal dibandingkan perusahaan kecil, yang dapat digunakan untuk kebutuhan dalam
operasi perusahaan. Dengan kemudahan memperoleh dana yang diperoleh untuk
operasi perusahaan, maka perusahaan akan memiliki kemampuan meningkatkan
produktivitas yang pada akhirnya meningkatkan kinerja perusahaan.
Adapun penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktor sub sektor
makanan dan minuman dengan tujuan untuk mengukur bagaimana kinerja dalam
perusahaan tersebut karena salah satu kebutuhan pokok yang tidak pernah terlepas
adalah pangan maka, penulis begitu tertarik ingin melihat bagaimana dampaknya
terhadap kinerja perusahaan tersebut. Di bawah ini terdapat data rata-rata
pengeluaran per kapita sebulan menurut Kelompok Barang (rupiah) mulai dari tahun

43
Anggraeni – Pengaruh Current Ratio, Quick Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Ukuran Perusahaan ...

2010-2012, berdasarkan data tersebut setiap tahun selalu mengalami peningkatan


pengeluaran untuk kebutuhan dalam kelompok barang dibawah ini.
Tabel 1: Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Menurut
Kelompok Barang (rupiah) 2011-2012
2010 2011 2012
Kelompok Barang
Kota+Desa Kota+Desa Kota+Desa
Makanan 254520 293556 323478
Padi-padian 44004 44427 57908
Umbi-umbian 2422 3008 2785
Ikan 21467 25369 26600
Daging 10370 10972 13075
Telur dan susu 15834 17106 19024
Sayur-sayuran 18995 25563 23949
Kacang-kacangan 7387 7500 8443
Buah-buahan 12335 12759 15443
Minyak dan lemak 9486 11342 12344
Bahan minuman 11195 10681 10934
Bumbu-bumbuan 5390 6268 6440
Konsumsi lainnya 6368 6381 6962
Makanan dan minuman jadi 63286 81536 80532
Tembakau dan sirih 25982 30647 39038
Bukan Makanan 240325 300108 309791
Perumahan, bahan bakar,
100750 118218 133331
penerangan, air
Aneka barang dan jasa 51819r 66757 68713
Biaya pendidikan 18033r 21580 24679
Biaya kesehatan 13198r 18075 19588
Pakaian, alas kaki, dan
16747 11987 11044
tutup kepala
Barang yang tahan lama 25455 44657 32597
Pajak pemakaian dan premi
7770 9731 9361
asuransi
Keperluan pesta dan
6554 9101 10478
upacara
Jumlah 494845 593664 633269
Sumber : Badan Pusat Statistik
Berdasarkan paparan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Pengaruh Current Ratio, Quick Ratio, Debt to Equity
Ratio dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Perusahaan”

PERUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengaruh Current Ratio terhadap kinerja perusahaan ?

44
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 4 No.2 Okt 2015, hal 201 – 220

2. Bagaimana pengaruh Quick Ratio terhadap kinerja perusahaan ?


3. Bagaimana pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap kinerja perusahaan ?
4. Bagaimana pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap kinerja perusahaan ?
5. Bagaimana Pengaruh Current Ratio, Quick Ratio, Debt to Equity Ratio dan
Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Perusahaan?

TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial Current Ratio terhadap kinerja
perusahaan
2. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial Quick Ratio terhadap kinerja
perusahaan
3. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial Debt to Equity Ratio terhadap
kinerja perusahaan
4. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial Ukuran Perusahaan terhadap
kinerja perusahaan
5. Untuk menganalisis pengaruh secara simultan Current Ratio, Quick Ratio, Debt
to Equity Ratio dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Perusahaan ?

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS


Tinjauan Pustaka
Kinerja Perusahaan
Menurut Fahmi (2014:2): “Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang
dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan
menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar”.
Menurut Sari (2012) dalam : “Kinerja keuangan perusahaan merupakan prestasi
kerja yang telah dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu dan tertuang
dalam laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan.
Menurut Harjadi (2013:178) Return On Equtiy (ROE) merupakan rasio
keuangan yang banyak digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan, khususnya
menyangkut profitabilitas perusahaan. ROE mengukur kemampuan laba atas modal
sendiri yang dimiliki perusahaan”.

45
Anggraeni – Pengaruh Current Ratio, Quick Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Ukuran Perusahaan ...

Rasio Keuangan
Current Ratio
Menurut Kasmir (2014:134) : “Rasio lancar atau (Current Ratio) merupakan
rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka
pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan”.
Quick Ratio
Pada dasarnya untuk Quick Ratio ini sama dengan Current Ratio, namun aktiva
lancar harus dikurangkan dengan jumlah persediaan (inventory), dalam hal ini
dikaitkan dengan persediaan. Hal ini dikarenakan persediaan dianggap sebagai aset
lancar yang paling tidak liquid. Menurut Moeljadi dalam
Amanah, dkk (2014) “ Persediaan adalah aktiva yang paling tidak likuid dan bila
terjadi likuidasi, maka persediaan merupakan aktiva yang paling sering menderita
kerugian.”
Debt to Equity Ratio
Menurut Harahap (2015:303):” Debt to Equity Ratio merupakan rasio
menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi utang-utang
kepada pihak luar”.
Menurut Harjadi (2013:179) : “ Rasio utang terhadap ekuitas (Debt to Equity
Ratio) merupakan rasio yang mengukur sejauh mana besarnya utang dan dapat
ditutupi oleh modal sendiri.”
Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan salah satu penentu dalam memperoleh dana
dari para investor. Menurut Calisir et al (2010) dalam Ajeng (2014) menunjukkan
bahwa perusahaan yang lebih besar menjanjikan kinerja yang lebih baik dibandingkan
perusahaan yang ukuran lebih kecil. Tidak hanya itu, ukuran perusahaan menunjukkan
jumlah pengalaman dan kemampuan dalam mengelola tingkat risiko investasi yang
diberikan oleh para pemegang saham untuk meningkatkan kemakmuran mereka.

Pengembangan Hipotesis
Pengaruh Current Ratio terhadap Kinerja Perusahaan.
Rasio lancar menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-
kewajiban lancar (Harahap, 2015:301). Dalam penelitian Liani (2015) mengatakan
bahwa variabel Current Ratio berpengaruh signifikan dengan arah positif terhadap
kinerja perusahaan. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi Current Ratio suatu
perusahaan berarti semakin kecil resiko kegagalan perusahaan dalam memenuhi

46
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 4 No.2 Okt 2015, hal 201 – 220

kewajiban jangka pendeknya yang harus dipenuhi dengan aktiva lancar.sehigga tiap
tahunnya perusahaan menunjukkan kemampuan untuk menutupi kewajiban lancarnya
pada saat jatuh tempo. Hal ini akan berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan.
H1 : Current Ratio berpengaruh terhadap kinerja perusahaan
Pengaruh Quick Ratio terhadap Kinerja Perusahaan.
Dalam penelitian Rahim, Roby (2010) menunjukkan hasil bahwa Quick Ratio
berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Hal ini menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya tanpa persediaan sehingga
tinggi rasio ini akan semakin baik karena perusahaan diangkap mampu membayar
kewajibannya.
H2 : Quick Ratio berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Kinerja Perusahaan.


Menurut Harjadi,(2013:179) merupakan rasio yang mengukur sejauh mana
besarnya utang dapat ditutupi oleh modal sendiri. Debt to Equity Ratio berpengaruh
signifikan terhadap kinerja perusahaan, yang berarti bahwa apabila Debt to Equity
Ratio mengalami kenaikan maka akan menunjukkan kinerja yang baik.
H3 : Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap kinerja perusahaan

Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Perusahaan.


Menurut Purnomosidi, dkk dalam Agustina, Melia (2014) perusahaan-
perusahaan besar memiliki akses pasar yang lebih baik daripada perusahaan kecil dan
memiliki kegiatan operasional yang lebih besar, sehingga kemungkinan untuk
menghasilkan keuntungan yang lebih besar yang dapat meningkatkan kinerja
perusahaan.
H4 : Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Kinerja Perusahaan.

Pengaruh Current Ratio, Quick Ratio, Debt to Equitu Ratio, Ukuran


Perusahaan terhadap Kinerja Perusahaan
Berdasarkan penjelasan diatas maka Current Ratio, Quick Ratio, Debt to
Equity Ratio dan Ukuran Perusahaan berpengaruh terhaap Kinerja Perusahaan
H5 : Current Ratio, Quick Ratio, Debt to Equity Ratio dan Ukuran Perusahaan
berpengaruh terhaap Kinerja Perusahaan

47
Anggraeni – Pengaruh Current Ratio, Quick Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Ukuran Perusahaan ...

Kerangka Pemikiran

H1
Current Ratio (x1)
H2
Quick Ratio (x2) Kinerja Perusahaan (Y)

Debt To Equity Ratio (X3) H3

Ukuran Perusahaan (x4)


H4

H5
METODE PENELITIAN

Gambar 1. Kerangka Pemikiran


Penelitian ini merupakan penelitian yang termasuk ke dalam kategori
penelitian kausal dimana penelitian ini bertujuan untuk menganalis hubungan sebab
akibat yang terjadi antara 2 variabel yaitu hubungan sebab akibat antara kinerja
perusahaan.
Populasi dalam penelitian ini merupakan seluruh perusahaan manufaktur sub
sektor makanan dan minuman yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia per tahun
2012 dan 2013. Alasan digunakan jenis industri manufaktur sub sektor makanan dan
minuman dikarenakan terdapat peningkatan konsumsi masyarakat sehingga penulis
tertarik untuk melakukan pemilihan sampel pada perusahaan manufaktur sub sektor
makanan dan minuman dengan jumlah sampel yang diambil yakni 11 perusahaan.

Data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sebagian besar


bersumber dari laporan keuangan tahunan perusahaan yang telah dipublikasikan.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara hand collecting atau pengumpulan manual
melalui informasi yang terdapat pada laporan keuangan catatan atas laporan keuangan
masing-masing perusahaan.

48
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 4 No.2 Okt 2015, hal 201 – 220

Operasionalisasi Variabel
a. Kinerja Perusahaan (ROE)
Untuk mengukur kinerja perusahaan, dalam penelitian ini peneliti menggunakan
ukuran ROE (Return on Equity) “ Variabel dependen merupakan variabel yang
dipengaruhi oleh variabel independen “. Oleh karena itu, variabel dependen
atau terikat bergantung pada variabel independen atau bebas. Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah kinerja perusahaan yang dihitung dengan
Return On Equity. Kinerja perusahaan dihitung dengan Return On Equity dan
dirumuskan sebagai berikut :

Return On Equity = Earning After Interest and Tax (EAT)

Equity (Modal)

Sumber : Kasmir (2014:204)

b. Current Ratio (CR)


Current Ratio menggambarkan kemampuan seluruh aktiva lancar dalam
menjamin seluruh hutang lancarnya menurut Moeljadi, dalam Amanah, dkk
(2014). Sedang menurut Harahap (2015: 301) “Rasio lancar menunjukkan
sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Semakin
besar perbandingan aktiva dengan utang lancar semakin tinggi kemampuan
perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya.” Rumus yang digunakan
untuk menghitung Current Ratio adalah sebagi berikut :

Current Ratio = Aktiva Lancar ( Current Assets )

Utang Lancar (Current Liabilities )

Sumber : Amanah, dkk dalam Moeljadi (2014)


c. Quick Ratio (QR)
Pada dasarnya untuk Quick Ratio ini sama dengan current ratio, namun
aktiva lancar harus dikurangkan dengan jumlah persediaan (inventory), dalam
hal ini dikaitkan dengan persediaan. Hal ini dikarenakan persediaan dianggap
sebagai aset lancar yang paling tidak liquid. Menurut Moeljadi dalam Amanah,
dkk (2014) “Persediaan adalah aktiva yang paling tidak likuid dan bila terjadi
likuidasi, maka persediaan merupakan aktiva yang paling sering menderita

49
Anggraeni – Pengaruh Current Ratio, Quick Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Ukuran Perusahaan ...

kerugian. Rumus yang digunakan untuk menghitung Quick Ratio adalah sebagai
berikut :

Quick Ratio = Current Asset -Inventory

Utang Lancar (Current Liabilities )

Sumber : Kasmir (2015:35)


d. Debt to Equity Ratio (DER)
Menurut Harahap (2015:303) “Debt to Equity Ratio merupakan rasio
menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi utang-
utang kepada pihak luar.” Menurut Harjadi (2013:179) “Rasio utang terhadap
ekuitas (Debt to Equity Ratio) merupakan rasio yang mengukur sejauh mana
besarnya utang dapat ditutupi oleh modal sendiri.” Dan Menurut Kasmir
(2014:157) “ Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang membandingkan
antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas.”

Debt to Equity Ratio = Total Hutang

Modal (Equity)

Sumber : Harahap (2015:303)


e. Ukuran Perusahaan
Menurut Rizkia dalam Liani (2015) “Ukuran perusahaan diproksikan dengan
log natural total aset, tujuannya agar mengurangi perbedaan yang signifikan
antara ukuran perusahaan besar dan ukuran perusahaan kecil sehingga data
total aset dapat terdistibusi normal. Rumus yang digunakan untuk mengukur
ukuran perushaan adalah sebagi berikut :

Ukuran Perusahaan = ln Total Aset

Sumber : Rizkia dalam Liani (2015)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Bab ini merupakan penyajian dari seluruh hasil perhitungan data-data yang
telah dikumpulkan dan diolah lengkap dengan analisis dan pembahasan untuk
menjawab hipotesis yang telah dikemukakan sebelumnya. Perhitungan variabel dalam
penelitian ini menggunakan Microsoft Excel dan pengolahan data dalam penelitian ini
menggunakan program Statistical Package for The Social Science (SPSS) versi 22.0.

50
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 4 No.2 Okt 2015, hal 201 – 220

Data yang diolah adalah data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan
manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2012-2014 dan di download melalui situs www.idx.co.id.

Pengujian Hipotesis dan Pembahasan


Uji Asumsi Klasik
Model regresi linier dapat disebut sebagai model yang baik jika model tersebut
memenuhi beberapa asumsi yang kemudian disebut dengan asumsi klasik (Priyatno,
2012:143). Pengujian terhadap asumsi klasik dalam penelitian ini menggunakan
instrumen pengujian dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas,
dan uji autokorelasi.
1. Uji Normalitas
Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan melihat penyebaran data
pada sumber diagonal pada grafik normal P-Plot of regression standardized residual
dan dengan uji One Sample Kolmogorov Smirnov. Di bawah ini adalah gambar 2 yang
meng yang menggambarkan grafik normal P-Plot of regression standardized residual,
hasil uji normalitas sebagai berikut :

Gambar 2: Grafik Normal P-Plot of Regression Standardized Residual


Sumber : Output SPSS versi 22.0

Berdasarkan gambar 2 diatas, dapat diketahui bahwa titik-titik yang terdapat


pada grafik normal P-Plot menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya
mengikuti arah garis diagonal. Maka, nilai residual tersebut berdistribusi normal.
Di tabel 2 dijelaskan hasil uji normalitas dengan menggunakan Uji One Sample
Kolmogorov Smirnov. Berdasarkan tabel 2, dapat diketahui bahwa nilai Asymp. Sig.
lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,101 (0,101 > 0,05). Sehingga, dapat
disimpulkan bahwa nilai residual berdistribusi normal.

51
Anggraeni – Pengaruh Current Ratio, Quick Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Ukuran Perusahaan ...

Tabel 2: One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 33
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .27096952
Most Extreme Differences Absolute .140
Positive .140
Negative -.121
Test Statistic .140
Asymp. Sig. (2-tailed) .101
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Output SPSS Versi 22.00
2. Uji Multikolinearitas
Untuk mengetahui suatu model regresi bebas dari multikolinearitas dalam
penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3: Multikolinearitas

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) .821 .911 .901 .375
Current Ratio -.136 .123 -.400 -1.107 .278 .165 6.077
Quick Ratio .244 .134 .647 1.826 .079 .171 5.860
Debt to Equity
.394 .107 .673 3.689 .001 .645 1.551
Ratio
X4 -.036 .032 -.165 -1.105 .279 .966 1.035
a. Dependent Variable: KinerjaPerusahaan
Sumber : Output SPSS Versi 22.00
Dari hasil tabel 3 di atas, dapat diketahui nilai VIF masing-masing variabel
independen, yaitu Current Ratio (CR) sebesar 6,077, Quick Ratio (QR) 5.860, Debt to
Equity Ratio (DER) sebesar 1,551, dan Ukuran Perusahaan sebesar 1,035. Dari hasil
output diatas diketahui pula nilai Tolerance masing-masing variabel independen, yaitu
Current Ratio (CR) sebesar 0,165, Quick Ratio (QR) 0,171,Debt to Equity Ratio (DER)
sebesar 0,645, dan Ukuran Perusahaan sebesar 0,966. Keempat variabel tersebut
memiliki nilai VIF di bawah 10 dan nilai Tolerance diatas 0,1 maka Ho diterima dan Ha
ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar
variabel independen.

52
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 4 No.2 Okt 2015, hal 201 – 220

3. Uji Heteroskedastisitas
Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini dapat
dilihat pada tabel 4 di bawah ini yaitu dengan menggunakan uji glejser.
Tabel 4: Uji Glejser
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Toleran
Model B Std. Error Beta t Sig. ce VIF
1 (Constant) .527 .547 .965 .343
Current Ratio -.020 .074 -.116 -.276 .784 .165 6.077
Quick Ratio .013 .080 .065 .157 .876 .171 5.860
Debt to Equity
.116 .064 .382 1.807 .082 .645 1.551
Ratio
X4 -.015 .019 -.133 -.771 .447 .966 1.035
a. Dependent Variable: ABS_RES
Sumber : Output SPSS Versi 22.0

Berdasarkan tabel 4 di atas, hasil uji glejser terlihat nilai signifikansi masing-
masing variabel Current Ratio (CR) sebesar 0,784, Quick Ratio (QR) sebesar 0.876,
Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 0,082, dan Ukuran Perusahaan sebesar 0,447. Dari
keempat variabel independen tersebut memiliki nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka
tidak terjadi heteroskedastisitas.
4. Autokorelasi
Setelah dilakukan pengujian menggunakan SPSS versi 22.0 terdapat data yang
outlier. Menurut Santoso (2002:23) : “data outlier adalah data yang secara nyata
berbeda dengan data-data yang lain.” Data outlier bisa terjadi karena beberapa sebab,
salah satunya yaitu memang ada data-data ekstrim yang tidak bisa dihindarkan
keberadaannya, sehingga data tersebut harus dihilangkan. Adapun variabel yang
terdapat data ekstrim dan dihilangkan yaitu terdapat 2 Perusahaan yang memiliki data
ekstrim yaitu PT. Akasha Wira International Tbk (ADES) dan PT. Multi Bintang
Indonesia Tbk (MLBI). Berikut ini adalah tabel 5 yang menjelaskan mengenai hasil uji
autokorelasi dengan menggunakan Uji Durbin Watson.

53
Anggraeni – Pengaruh Current Ratio, Quick Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Ukuran Perusahaan ...

Tabel 5 Uji Autokorelasi


Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
1 .893a .798 .761 ,04383 2.106
a. Predictors: (Constant), X4, Debt to Equity Ratio, Current Ratio, Quick Ratio

b. Dependent Variable: Kinerja Perusahaan

Berdasarkan tabel 5 di atas, dengan n = 27, dan k = 4 didapat nilai DL = 0.901


dan DU = 1,512 serta nilai 4-DU = 2,488. Dari output diatas dapat diketahui nilai DW
sebesar 2.106. Karena nilai DW terletak antara DU dan 4-DU (1,512 < 2.106 < 2,488),
Hasilnya tidak ada autokorelasi pada model regresi.

Analisis Regresi Linier Berganda

Tabel 6: Variables Entered/Removed


Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Stepwise (Criteria: Probability-of-F-
Quick Ratio . to-enter <= .050, Probability-of-F-to-
remove >= .100).
2 Stepwise (Criteria: Probability-of-F-
Current Ratio . to-enter <= .050, Probability-of-F-to-
remove >= .100).
a. Dependent Variable: Kinerja Perusahaan
Sumber : Output SPSS Versi 22.0
Dalam penelitian ini menggunakan metode stepwise. Metode stepwise ini digunakan
untuk menjelaskan tentang variabel yang dimasukkan atau dibuang dengan metode
yang digunakan. Dalam hal ini variabel yang dimasukkan adalah Quick Ratio dan
Current Ratio. Dapat dilihat pada tabel 6 di atas.
Pada tabel 7 model summary, dalam tabel tersebut model (1) menjelaskan
besarnya nilai korelasi atau hubungan (R) antara Quick Ratio (X2) dengan Kinerja
Perusahaan (Y) yaitu 0,841 dan penjelasan besarnya prosentasi pengaruh variabel
Quick Ratio terhadap kinerja perusahaan yang disebut koefisien determinasi yang
merupakan hasil dari pengukuran R. maka berdasarkan hasil dari output tersebut
diperoleh koefisien determinasi (R2) pada model (1) sebesar 0,696, yang mengandung
pengertian bahwa pengaruh variabel bebas (Quick Ratio ) terhadap variabel terikat
(Kinerja Perusahaan) adalah sebesar 69,9%
Pada model (2) menjelaskan besarnya nilai korelasi (R) antara Quick Ratio (X2)

54
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 4 No.2 Okt 2015, hal 201 – 220

dan Current Ratio (X1) terhadap Kinerja Perusahaan (Y) yaitu sebesar 0,870 dan
menjelaskan besarnya prosentasi pengaruh variabel Quick Ratio dan Current Ratio
terhadap Kinerja Perusahaan yaitu sebesar 0,737 atau sebesar 73,7 % sehingga dapat
disimpulkan besarnya pengaruh Quick Ratio terhadap terhadap Kinerjaa Perusahaan
sebesar 69,9% dan pengaruh Current Ratio (X1) Terhadap Kinerja Perusahaan ( Y) =
3,8 % ( 73,7 % - 69,9%). Penjelasan tersebut dapat dilihat pada tabel 7 Model
Summary di bawah ini.
Tabel 7: Model Summaryc
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .841a .708 .696 ,04942
2 .870b .757 .737 ,04600
a. Predictors: (Constant), Quick Ratio
b. Predictors: (Constant), Quick Ratio, Current Ratio
c. Dependent Variable: Kinerja Perusahaan

Untuk melihat apakah ada pengaruh yang nyata (signifikan) variabel Quick
Ratio (X2) dan Current Ratio (X1) secara simultan (bersama-sama) terhadap Kinerja
Perusahaan (Y). Dari output pada model yang kedua terlihat bahwa F hitung 37.339
dengan tingkat signifikansi atau probabilitas 0,000 < 0,005, maka regresi dapat dipakai
untuk memprediksi Kinerja Perusahaan.
a
Tabel 8 Anova
Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
Regression .148 1 .148 60.511 .000b
Residual .061 25 .002
Total 26
.209

Regression .158 2 .079 37.339 .000c


Residual .051 24 .002
Total .209 26
a. Dependent Variable: KinerjaPerusahaan
b. Predictors: (Constant), Quick Ratio
c. Predictors: (Constant), Quick Ratio, Current Ratio

Sumber : Output SPSS Versi 22.0

55
Anggraeni – Pengaruh Current Ratio, Quick Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Ukuran Perusahaan ...

Tabel 9: Coefficient
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) .057 .018 3.163 .004
Quick Ratio .000
.078 .010 .841 7.779

(Constant) .081 .020 4.049 .000


Quick Ratio .121 .022 1.303 5.602 .000
Current Ratio -.044 .020 -.512 -2.202 .038
a. Dependent Variable: KinerjaPerusahaan

Pada tabel 9 Coefficient, pada kolom B pada Constanta (a) adalah 0.081, Quick
Ratio (b1) adalah 0.121 dan Current Ratio (b2) adalah -0,044. Berdasarkan data di
atas, maka dapat dikatakan bahwa Konstanta sebesar 0.081, koefisien regresi X2
sebesar 0.121 dan koefisien regrasi X1 sebesar -0.044. berdasarkan penjelasan di atas
maka dapat dilihat pada tabel Coefficient dibawah ini.
Berdasarkan tabel 9 di atas maka persamaan regresi sebagai berikut :

Y = α + β1X1 + β2X2 + e

Y = 0,081 – 0.044 CR + 0,121 QR + e


Keterangan :
Y = Kinerja Perusahaan
α = Koefisien Konstanta
CR = Current Ratio
QR = Quick Ratio
E = Error
Dalam Tabel Exclude dibawah ini maka Quick Ratio = 7.779 dengan
probabilitas =0.000 <0.05, artinya terdapat pengaruh yang signifikan. Dan untuk
variabel Current Ratio t hitung = -2,202 dengan probabilitas =0.038 < 0.05 yang
berarti terdapat pengaruh yang signifikan. Penjelasan tersebut dapat dilihat pada tabel
10 di bawah ini.

56
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 4 No.2 Okt 2015, hal 201 – 220

Tabel 10: Excluded Variables

Collinearity
Partial Statistics
Model Beta In T Sig. Correlation Tolerance
b
Current Ratio -.512 -2.202 .038 -.410 .187
b
Debt to Equity Ratio .112 .814 .424 .164 .621
b
X4 -.187 -1.801 .084 -.345 .993
Debt to Equity Ratio .091c .704 .489 .145 .618
X4 -.180c -1.877 .073 -.364 .992
a. Dependent Variable: KinerjaPerusahaan
b. Predictors in the Model: (Constant), Quick Ratio
c. Predictors in the Model: (Constant), Quick Ratio, Current Ratio
Interpretasi Hasil Penelitian Secara Parsial
Dari hasil pengolahan data dengan SPSS versi 22.0 secara parsial dapat
diperoleh analisis sebagai berikut :
1. Pengaruh Current Ratio Terhadap Kinerja Perusahaan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa curret ratio / rasio lancar
memiliki pengaruh yang signifikan dengan arah negatif yang berarti jika nilai Current
Ratio meningkat maka akan mengakibatkan nilai Return on Equity juga ikut meningkat
sehingga nilai kinerja perusahaan akan baik. Dalam hal ini saat nilai Current Ratio /
rasio lancar mengalami peningkatan, maka hal tersebut dapat menunjukkan semakin
besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya, hal ini
dapat menunjukkan sebuah perusahaan dapat melakukan penempatan dana yang
besar pada sisi aset lancarnya. Penempatan dana yang terlalu besar pada sisi aset
lancar akan memiliki dua dampak. Dari satu sisi, likuiditas perusahaan semakin baik,
namun disisi lain, perusahaan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan tambahan
laba. Karena dana yang seharusnya digunakan untuk investasi yang menguntungkan
perusahaan, dicadangkan untuk memenuhi likuiditasnya.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Rahim (2010) yang menyatakan
bahwa Current Ratio berpengaruh dengan arah negative.
2. Pengaruh Quick Ratio terhadap Kinerja Perusahaan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Quick Ratio berpengaruh
positif terhadap kinerja perusahaan. Hal ini berarti menunjukkan bahwa perusahaan
mampu untuk melunasi kewajiban jangka pendeknnya tanpa perseiaan sehingga tinggi
rasio ini akan semakin baik karena perusahaan diangap mampu untuk membayar
kewajibannya. Hasil ini konsisten dengan penelitian Rahim (2010)
3. Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Kinerja Perusahaan
Dari hasil pengujian dapat diketahui bahwa variabel Debt to Equity Ratio secara

57
Anggraeni – Pengaruh Current Ratio, Quick Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Ukuran Perusahaan ...

parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.


Menurut Harjadi (2013:179) sering terjadi penurunan kinerja perusahaan
disebabkan besarnya utang yang dimiliki perusahaan sehingga kesulitan dalam
memenuhi kewajiban tersebut. Semakin tinggi Debt to Equity Ratio menunjukkan
komposisi total hutang semakin besar dibanding dengan total modal sendiri, sehingga
berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar (kreditur), karena
semakin besar resiko yang ditanggung atas kegagalan yang mungkin terjadi di
perusahaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan tidak dilihat dari
peningkatan atau penurunan Debt to Equity Ratio, karena Debt to Equity Ratio
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajibannya dengan jaminan ekuitas perusahaan. Tetapi hutang tidak
mempengaruhi profit perusahaan karena ekuitas telah menjamin adanya resiko akibat
perubahan Debt to Equity Ratio, sehingga tidak menggangu kinerja perusahaan. Selain
itu untuk mengukur kinerja perusahaan tidak dilihat dari Debt to Equty Ratio tetapi
dapat dilihat dari sisi lain seperti pertumbuhan aset perusahaan, pertumbuhan
penjualan ataupun arus kas perusahaan.
4. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Perusahaan
Dari hasil pengujian dapat diketahui bahwa variabel Ukuran Perusahaan secara
parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Hal ini tidak sesuai
dengan hipotesa yakni ukuran perusahaan yang lebih besar akan lebih menjamin
memiliki akses yang lebih mudah untuk mendapatkan sumber modalnya. Karena,
perusahaan lebih cenderung menyukai pendanaan yang berasal dari internal
dibandingkan dari hutang, sehingga ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh
terhaap pengunaan sumber dana eksternal, atau perusahaan besar yang mempunyai
akses lebih mudah ke pasar modal dibaningkan dengan perusahaan kecil belum tentu
dapat memperoleh dana dengan mudah dipasar modal.

SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN


Simpulan Penelitian
Berdasarkan uraian pembahasan pada bab sebelumnya, setelah dilakukan
pengolahan data penelitian dan analisisnya maka dapat disimpulkan hasil penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Current Ratio berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Perusahaan.
2. Quick Ratio berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Perusahaan

58
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 4 No.2 Okt 2015, hal 201 – 220

3. Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Perusahaan


4. Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Perusahaan.
5. Current Ratio, Quick Ratio, Debt to Equity Ratio dan Ukuran Perusahaan
berpengaruh signifikan terhaap Kinerja Perusahaan.
Keterbatasan Penelitian
Terdapat beberapa keterbatasan dan kendala dalam melaksanakan penelitian
ini, yaitu sebagai berikut :
1. Penelitian ini hanya menggunakan perusahaan dalam satu sektor saja yaitu
sektor manufaktur sebagai sampel penelitian, sehingga jumlah sampel terbatas
dan kemampuan hasil penelitian untuk digeneralisasi rendah.
2. Penelitian ini hanya mengambil waktu pengamatan selama tiga tahun saja
Saran
1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menguji beberapa variabel lain yang
diduga memiliki pengaruh terhadap kinerja perusahaan, misalnya seperti Debt
Ratio, Quick Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio, dan Receivable Turn Over
karena masih banyak rasio keuangan lain yang dapat digunakan untuk
menganalisis pengaruh terhadap kinerja perusahaan. Serta dapat menambahkan
sampel perusahaan atau dapat menggunakan sektor perusahaan yang berbeda
dan periode yang lebih panjang agar hasil pengujian lebih akurat.
2. Bagi perusahaan-perusahaan yang menjadi objek penelitian diharapkan dapat
lebih memperhatikan tingkat kinerja perusahaan yang diukur dalam penilaian
kinerja keuangan dan kinerja non keuangan. Hal tersebut sangat penting bagi
perusahaan, karena dapat menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan
dalam pencapaian kinerjanya dari tahun ke tahun terutama dalam menghasilkan
laba.

DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Tertius, dan Jogi, Yulius.2015.Pengaruh Good Corporate Governance
terhadap Kinerja Perusahaan pada Sektor Keuangan.Business Accounting
Review Vol 3,No.1, 223-232.

Amanah, Raghilia, dkk.2014.Pengaruh Rasio Likuiditas dan Rasio Profitabilitas Terhaap


Harga Saham.Jurnal Administrasi Bisnis Vol 12 No 1.

Anastasia, Deby dan I Gde Suparta Wisadha.2014.Pengaruh Good Corporate


Governance, Kualitas Laba dan Ukuran Peruahaan pada Kinerja Perusahaan. E-
Jurnal Akuntansi Universitas Udayana7.3.ISSN:23028556.

59
Anggraeni – Pengaruh Current Ratio, Quick Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Ukuran Perusahaan ...

Dipraja, Ibnu.2014.Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja


Keuangan.Dian Nuswantara University Journal of Accounting Hal 1-17.
Fahmi, Irham. 2014. Analisis Kinerja Keuangan. Bandung : Alfabeta.

___________. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Bandung : Alfabeta.

Harahap, Sofyan Syafri. 2015. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta : Rajawali
Pers.

Harjadi, S. 2013. Pasar Modal Indonesia Pengantar dan Analisis. Jakarta : IN MEDIA.
Jumingan. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Rajawali Pers.

Komalasari, Liani.2015.Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Aset


Turnover, dan Ukuran Perusahaan terhadap kinerja peruhaan pada Perusahaan
Manufaktur subsektor makanan dan minuman yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
Munawir. 2012. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty Yogyakarta.

Priyatno, Duwi. 2011. Buku Pintar Statistik Komputer. Yogyakarta : MediaKom.

____________. 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta :
ANDI.
Rahim, Roby.2010.Analisis Pengaruh Current Ratio, Quick Ratio dan Working Capital to
Total Asset Ratio Terhaap Kinerja Perusahaan Sektor Properti.Universitas Islam
Negeri Jakarta.

Sari, Rizkia Anggita. 2012. Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Corporate


Social Responsibility Disclosure pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia. Jurnal Nominal Vol. 1 No.1.

Sarwono, Jonathan. 2012. Mengenal SPSS Statistics 20 : Aplikasi untuk Riset


Eksperimental. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.
_______________. 2015. Rumus-Rumus Populer dalam SPSS 22 untuk Riset Skripsi.
Yogyakarta : ANDI.

Syamsuddin, Lukman. 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta : PT.Raja


Grafindo Persada.

60

You might also like