Current Ratio, Quick Ratio, Debt To Equity Ratio
Current Ratio, Quick Ratio, Debt To Equity Ratio
Desy Anggraeni
Fakultas Ekonomi Universitas Budi Luhur
Jl. Raya Ciledug, Petukangan Utara, Kebayoran Lama, Jakarta 12260
Email : [email protected]
ABSTRACTS
ABSTRAK
41
Anggraeni – Pengaruh Current Ratio, Quick Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Ukuran Perusahaan ...
sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan Metode
pengambilan sampel adalah metode purposive sampling, sampel dalam penelitian ini
11 perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi linier berganda dengan uji persyaratan yaitu uji asumsi klasik melalui program
SPSS versi 20.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan Current Ratio
(CR),Quick Ratio (QR) Debt to Equity Ratio (DER), dan Ukuran Perusahaan
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Perusahaan. Hasil uji parsial Current Ratio dan
Quick Ratio berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, Debt to Equity Ratio (DER)
Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Perusahaan.
Kata Kunci : Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR),Debt to Equity Ratio (DER) , Ukuran
Perusahaan, dan Kinerja Perusahaan.
PENDAHULUAN
Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pasti memiliki tujuan tertentu
yang ingin dicapai, tidak hanya untuk mencari laba namun juga berusaha untuk
memenuhi kepentingan para anggotanya. Dalam mencapai tujuan tersebut, tidak
sedikit pihak manajemen yang menerapkan praktik yang tidak sehat dalam
pengambilan keputusan baik secara operasional atau dalam metode akuntansi yang
berpengaruh pada peningkatan kinerja suatu perusahaan (Anastasia dan I Gde: 2014).
Kinerja perusahaan dapat tercermin dalam informasi yang disajikan pada laporan
keuangan, yakni dalam laporan posisi keuangan ataupun dalam laporan laba rugi
perusahaan komprehensif. Analisis laporan keuangan berguna untuk mengindentifikasi
setiap kelemahan dari keadaan keuangan yan dapat menimbulkan masalah di masa
depan, dan menentukan setiap kekuatan yang dapat dipergunakan (Muslich,dalam
Rahim: 2010).
Menurut Syamsuddin (2007:40) rasio finansial dapat dibagi ke dalam empat
kelompok, yaitu: rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio leverage dan rasio profitabilitas.
Current Ratio atau rasio lancar merupakan rasio untuk mengukur kemampuan
perusahan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh
tempo pada saat ditagih secara keseluruhan (Kasmir, 2014:134). Apabila tingkat
likuiditas baik, perusahaan akan efektif dalam menghasilkan laba yang munjukkan
kinerja perusahaan meningkat sehingga para investor percaya untuk berinvestasi pada
perusahaan tersebut.
Faktor lain yang ikut berperan dalam menunjukkan kinerja perusahaan yakni
Quick Ratio. Quick Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa
42
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 4 No.2 Okt 2015, hal 201 – 220
efektif perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendek tanpa dikaitkan dengan
penjualan persediaan (Margaretha dalam Amanah, dkk: 2014).
Analisis rasio ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi pelengkap dari Current
Ratio yang menunjukkan tingkat likuiditas perusahaan. Apabila tingkat likuiditas baik,
perusahaan akan efektif dalam menghasilkan laba yang dapat menunjukkan kinerja
perusahaan.
Faktor ketiga yang dapat mengukur kinerja perusahaan yakni Debt to Equity
Ratio. Menurut Harjadi dalam Komalasari (2015) Debt to Equity Ratio merupakan salah
satu aspek yang dinilai dalam mengukur kinerja perusahaan adalah aspek leverage
atau hutang perusahaan. Hutang merupakan komponen penting perusahaan
khususnya sebagai salah satu sarana pendanaan. Sering terjadi penurunan kinerja
perusahaan disebabkan besarnya utang yang dimiliki perusahaan sehingga kesulitan
dalam memenuhi kewajiban tersebut. Rasio Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang
mengukur sejauh mana besarnya hutang dapat ditutupi oleh modal sendiri. Menurut
(Dwi Putri Esthrirahayu, dkk, 2014), semakin tinggi DER menunjukkan semakin besar
kepercayaan dari pihak luar, hal ini sangat memungkinkan meningkatkan kinerja
keuangan perusahaan, karena dengan modal yang besar maka kesempatan untuk
meraih tingkat keuntungan juga besar sehingga dalam dapat menunjukkan kinerja
perusahaan yang baik.
Faktor yang keempat yang dapat mengukur kinerja perusahaan yakni ukuran
perusahaan. Menurut Intan Immanuela dalam Liani, 2015) besar kecilnya perusahaan
dapat diukur dengan kekayaan atau aset perusahaan. Besarnya jumlah aset
perusahaan dapat memberi akses yang lebih besar untuk memperoleh dana di pasar
modal dibandingkan perusahaan kecil, yang dapat digunakan untuk kebutuhan dalam
operasi perusahaan. Dengan kemudahan memperoleh dana yang diperoleh untuk
operasi perusahaan, maka perusahaan akan memiliki kemampuan meningkatkan
produktivitas yang pada akhirnya meningkatkan kinerja perusahaan.
Adapun penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktor sub sektor
makanan dan minuman dengan tujuan untuk mengukur bagaimana kinerja dalam
perusahaan tersebut karena salah satu kebutuhan pokok yang tidak pernah terlepas
adalah pangan maka, penulis begitu tertarik ingin melihat bagaimana dampaknya
terhadap kinerja perusahaan tersebut. Di bawah ini terdapat data rata-rata
pengeluaran per kapita sebulan menurut Kelompok Barang (rupiah) mulai dari tahun
43
Anggraeni – Pengaruh Current Ratio, Quick Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Ukuran Perusahaan ...
PERUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengaruh Current Ratio terhadap kinerja perusahaan ?
44
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 4 No.2 Okt 2015, hal 201 – 220
TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial Current Ratio terhadap kinerja
perusahaan
2. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial Quick Ratio terhadap kinerja
perusahaan
3. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial Debt to Equity Ratio terhadap
kinerja perusahaan
4. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial Ukuran Perusahaan terhadap
kinerja perusahaan
5. Untuk menganalisis pengaruh secara simultan Current Ratio, Quick Ratio, Debt
to Equity Ratio dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Perusahaan ?
45
Anggraeni – Pengaruh Current Ratio, Quick Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Ukuran Perusahaan ...
Rasio Keuangan
Current Ratio
Menurut Kasmir (2014:134) : “Rasio lancar atau (Current Ratio) merupakan
rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka
pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan”.
Quick Ratio
Pada dasarnya untuk Quick Ratio ini sama dengan Current Ratio, namun aktiva
lancar harus dikurangkan dengan jumlah persediaan (inventory), dalam hal ini
dikaitkan dengan persediaan. Hal ini dikarenakan persediaan dianggap sebagai aset
lancar yang paling tidak liquid. Menurut Moeljadi dalam
Amanah, dkk (2014) “ Persediaan adalah aktiva yang paling tidak likuid dan bila
terjadi likuidasi, maka persediaan merupakan aktiva yang paling sering menderita
kerugian.”
Debt to Equity Ratio
Menurut Harahap (2015:303):” Debt to Equity Ratio merupakan rasio
menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi utang-utang
kepada pihak luar”.
Menurut Harjadi (2013:179) : “ Rasio utang terhadap ekuitas (Debt to Equity
Ratio) merupakan rasio yang mengukur sejauh mana besarnya utang dan dapat
ditutupi oleh modal sendiri.”
Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan salah satu penentu dalam memperoleh dana
dari para investor. Menurut Calisir et al (2010) dalam Ajeng (2014) menunjukkan
bahwa perusahaan yang lebih besar menjanjikan kinerja yang lebih baik dibandingkan
perusahaan yang ukuran lebih kecil. Tidak hanya itu, ukuran perusahaan menunjukkan
jumlah pengalaman dan kemampuan dalam mengelola tingkat risiko investasi yang
diberikan oleh para pemegang saham untuk meningkatkan kemakmuran mereka.
Pengembangan Hipotesis
Pengaruh Current Ratio terhadap Kinerja Perusahaan.
Rasio lancar menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-
kewajiban lancar (Harahap, 2015:301). Dalam penelitian Liani (2015) mengatakan
bahwa variabel Current Ratio berpengaruh signifikan dengan arah positif terhadap
kinerja perusahaan. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi Current Ratio suatu
perusahaan berarti semakin kecil resiko kegagalan perusahaan dalam memenuhi
46
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 4 No.2 Okt 2015, hal 201 – 220
kewajiban jangka pendeknya yang harus dipenuhi dengan aktiva lancar.sehigga tiap
tahunnya perusahaan menunjukkan kemampuan untuk menutupi kewajiban lancarnya
pada saat jatuh tempo. Hal ini akan berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan.
H1 : Current Ratio berpengaruh terhadap kinerja perusahaan
Pengaruh Quick Ratio terhadap Kinerja Perusahaan.
Dalam penelitian Rahim, Roby (2010) menunjukkan hasil bahwa Quick Ratio
berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Hal ini menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya tanpa persediaan sehingga
tinggi rasio ini akan semakin baik karena perusahaan diangkap mampu membayar
kewajibannya.
H2 : Quick Ratio berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
47
Anggraeni – Pengaruh Current Ratio, Quick Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Ukuran Perusahaan ...
Kerangka Pemikiran
H1
Current Ratio (x1)
H2
Quick Ratio (x2) Kinerja Perusahaan (Y)
H5
METODE PENELITIAN
48
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 4 No.2 Okt 2015, hal 201 – 220
Operasionalisasi Variabel
a. Kinerja Perusahaan (ROE)
Untuk mengukur kinerja perusahaan, dalam penelitian ini peneliti menggunakan
ukuran ROE (Return on Equity) “ Variabel dependen merupakan variabel yang
dipengaruhi oleh variabel independen “. Oleh karena itu, variabel dependen
atau terikat bergantung pada variabel independen atau bebas. Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah kinerja perusahaan yang dihitung dengan
Return On Equity. Kinerja perusahaan dihitung dengan Return On Equity dan
dirumuskan sebagai berikut :
Equity (Modal)
49
Anggraeni – Pengaruh Current Ratio, Quick Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Ukuran Perusahaan ...
kerugian. Rumus yang digunakan untuk menghitung Quick Ratio adalah sebagai
berikut :
Modal (Equity)
50
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 4 No.2 Okt 2015, hal 201 – 220
Data yang diolah adalah data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan
manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2012-2014 dan di download melalui situs www.idx.co.id.
51
Anggraeni – Pengaruh Current Ratio, Quick Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Ukuran Perusahaan ...
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) .821 .911 .901 .375
Current Ratio -.136 .123 -.400 -1.107 .278 .165 6.077
Quick Ratio .244 .134 .647 1.826 .079 .171 5.860
Debt to Equity
.394 .107 .673 3.689 .001 .645 1.551
Ratio
X4 -.036 .032 -.165 -1.105 .279 .966 1.035
a. Dependent Variable: KinerjaPerusahaan
Sumber : Output SPSS Versi 22.00
Dari hasil tabel 3 di atas, dapat diketahui nilai VIF masing-masing variabel
independen, yaitu Current Ratio (CR) sebesar 6,077, Quick Ratio (QR) 5.860, Debt to
Equity Ratio (DER) sebesar 1,551, dan Ukuran Perusahaan sebesar 1,035. Dari hasil
output diatas diketahui pula nilai Tolerance masing-masing variabel independen, yaitu
Current Ratio (CR) sebesar 0,165, Quick Ratio (QR) 0,171,Debt to Equity Ratio (DER)
sebesar 0,645, dan Ukuran Perusahaan sebesar 0,966. Keempat variabel tersebut
memiliki nilai VIF di bawah 10 dan nilai Tolerance diatas 0,1 maka Ho diterima dan Ha
ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar
variabel independen.
52
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 4 No.2 Okt 2015, hal 201 – 220
3. Uji Heteroskedastisitas
Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini dapat
dilihat pada tabel 4 di bawah ini yaitu dengan menggunakan uji glejser.
Tabel 4: Uji Glejser
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Toleran
Model B Std. Error Beta t Sig. ce VIF
1 (Constant) .527 .547 .965 .343
Current Ratio -.020 .074 -.116 -.276 .784 .165 6.077
Quick Ratio .013 .080 .065 .157 .876 .171 5.860
Debt to Equity
.116 .064 .382 1.807 .082 .645 1.551
Ratio
X4 -.015 .019 -.133 -.771 .447 .966 1.035
a. Dependent Variable: ABS_RES
Sumber : Output SPSS Versi 22.0
Berdasarkan tabel 4 di atas, hasil uji glejser terlihat nilai signifikansi masing-
masing variabel Current Ratio (CR) sebesar 0,784, Quick Ratio (QR) sebesar 0.876,
Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 0,082, dan Ukuran Perusahaan sebesar 0,447. Dari
keempat variabel independen tersebut memiliki nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka
tidak terjadi heteroskedastisitas.
4. Autokorelasi
Setelah dilakukan pengujian menggunakan SPSS versi 22.0 terdapat data yang
outlier. Menurut Santoso (2002:23) : “data outlier adalah data yang secara nyata
berbeda dengan data-data yang lain.” Data outlier bisa terjadi karena beberapa sebab,
salah satunya yaitu memang ada data-data ekstrim yang tidak bisa dihindarkan
keberadaannya, sehingga data tersebut harus dihilangkan. Adapun variabel yang
terdapat data ekstrim dan dihilangkan yaitu terdapat 2 Perusahaan yang memiliki data
ekstrim yaitu PT. Akasha Wira International Tbk (ADES) dan PT. Multi Bintang
Indonesia Tbk (MLBI). Berikut ini adalah tabel 5 yang menjelaskan mengenai hasil uji
autokorelasi dengan menggunakan Uji Durbin Watson.
53
Anggraeni – Pengaruh Current Ratio, Quick Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Ukuran Perusahaan ...
54
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 4 No.2 Okt 2015, hal 201 – 220
dan Current Ratio (X1) terhadap Kinerja Perusahaan (Y) yaitu sebesar 0,870 dan
menjelaskan besarnya prosentasi pengaruh variabel Quick Ratio dan Current Ratio
terhadap Kinerja Perusahaan yaitu sebesar 0,737 atau sebesar 73,7 % sehingga dapat
disimpulkan besarnya pengaruh Quick Ratio terhadap terhadap Kinerjaa Perusahaan
sebesar 69,9% dan pengaruh Current Ratio (X1) Terhadap Kinerja Perusahaan ( Y) =
3,8 % ( 73,7 % - 69,9%). Penjelasan tersebut dapat dilihat pada tabel 7 Model
Summary di bawah ini.
Tabel 7: Model Summaryc
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .841a .708 .696 ,04942
2 .870b .757 .737 ,04600
a. Predictors: (Constant), Quick Ratio
b. Predictors: (Constant), Quick Ratio, Current Ratio
c. Dependent Variable: Kinerja Perusahaan
Untuk melihat apakah ada pengaruh yang nyata (signifikan) variabel Quick
Ratio (X2) dan Current Ratio (X1) secara simultan (bersama-sama) terhadap Kinerja
Perusahaan (Y). Dari output pada model yang kedua terlihat bahwa F hitung 37.339
dengan tingkat signifikansi atau probabilitas 0,000 < 0,005, maka regresi dapat dipakai
untuk memprediksi Kinerja Perusahaan.
a
Tabel 8 Anova
Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
Regression .148 1 .148 60.511 .000b
Residual .061 25 .002
Total 26
.209
55
Anggraeni – Pengaruh Current Ratio, Quick Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Ukuran Perusahaan ...
Tabel 9: Coefficient
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) .057 .018 3.163 .004
Quick Ratio .000
.078 .010 .841 7.779
Pada tabel 9 Coefficient, pada kolom B pada Constanta (a) adalah 0.081, Quick
Ratio (b1) adalah 0.121 dan Current Ratio (b2) adalah -0,044. Berdasarkan data di
atas, maka dapat dikatakan bahwa Konstanta sebesar 0.081, koefisien regresi X2
sebesar 0.121 dan koefisien regrasi X1 sebesar -0.044. berdasarkan penjelasan di atas
maka dapat dilihat pada tabel Coefficient dibawah ini.
Berdasarkan tabel 9 di atas maka persamaan regresi sebagai berikut :
Y = α + β1X1 + β2X2 + e
56
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 4 No.2 Okt 2015, hal 201 – 220
Collinearity
Partial Statistics
Model Beta In T Sig. Correlation Tolerance
b
Current Ratio -.512 -2.202 .038 -.410 .187
b
Debt to Equity Ratio .112 .814 .424 .164 .621
b
X4 -.187 -1.801 .084 -.345 .993
Debt to Equity Ratio .091c .704 .489 .145 .618
X4 -.180c -1.877 .073 -.364 .992
a. Dependent Variable: KinerjaPerusahaan
b. Predictors in the Model: (Constant), Quick Ratio
c. Predictors in the Model: (Constant), Quick Ratio, Current Ratio
Interpretasi Hasil Penelitian Secara Parsial
Dari hasil pengolahan data dengan SPSS versi 22.0 secara parsial dapat
diperoleh analisis sebagai berikut :
1. Pengaruh Current Ratio Terhadap Kinerja Perusahaan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa curret ratio / rasio lancar
memiliki pengaruh yang signifikan dengan arah negatif yang berarti jika nilai Current
Ratio meningkat maka akan mengakibatkan nilai Return on Equity juga ikut meningkat
sehingga nilai kinerja perusahaan akan baik. Dalam hal ini saat nilai Current Ratio /
rasio lancar mengalami peningkatan, maka hal tersebut dapat menunjukkan semakin
besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya, hal ini
dapat menunjukkan sebuah perusahaan dapat melakukan penempatan dana yang
besar pada sisi aset lancarnya. Penempatan dana yang terlalu besar pada sisi aset
lancar akan memiliki dua dampak. Dari satu sisi, likuiditas perusahaan semakin baik,
namun disisi lain, perusahaan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan tambahan
laba. Karena dana yang seharusnya digunakan untuk investasi yang menguntungkan
perusahaan, dicadangkan untuk memenuhi likuiditasnya.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Rahim (2010) yang menyatakan
bahwa Current Ratio berpengaruh dengan arah negative.
2. Pengaruh Quick Ratio terhadap Kinerja Perusahaan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Quick Ratio berpengaruh
positif terhadap kinerja perusahaan. Hal ini berarti menunjukkan bahwa perusahaan
mampu untuk melunasi kewajiban jangka pendeknnya tanpa perseiaan sehingga tinggi
rasio ini akan semakin baik karena perusahaan diangap mampu untuk membayar
kewajibannya. Hasil ini konsisten dengan penelitian Rahim (2010)
3. Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Kinerja Perusahaan
Dari hasil pengujian dapat diketahui bahwa variabel Debt to Equity Ratio secara
57
Anggraeni – Pengaruh Current Ratio, Quick Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Ukuran Perusahaan ...
58
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 4 No.2 Okt 2015, hal 201 – 220
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Tertius, dan Jogi, Yulius.2015.Pengaruh Good Corporate Governance
terhadap Kinerja Perusahaan pada Sektor Keuangan.Business Accounting
Review Vol 3,No.1, 223-232.
59
Anggraeni – Pengaruh Current Ratio, Quick Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Ukuran Perusahaan ...
Harahap, Sofyan Syafri. 2015. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta : Rajawali
Pers.
Harjadi, S. 2013. Pasar Modal Indonesia Pengantar dan Analisis. Jakarta : IN MEDIA.
Jumingan. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
____________. 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta :
ANDI.
Rahim, Roby.2010.Analisis Pengaruh Current Ratio, Quick Ratio dan Working Capital to
Total Asset Ratio Terhaap Kinerja Perusahaan Sektor Properti.Universitas Islam
Negeri Jakarta.
60