Studi Pengaruh Lebar Sungai Terhadap Karakteristik Aliran Sedimen Di Dasar
Studi Pengaruh Lebar Sungai Terhadap Karakteristik Aliran Sedimen Di Dasar
Studi Pengaruh Lebar Sungai Terhadap Karakteristik Aliran Sedimen Di Dasar
DISUSUN OLEH :
UMAR HAMZAH M
D 111 07 063
JURUSAN SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2013
STUDI PENGARUH LEBAR SUNGAI TERHADAP KARAKTERISTIK ALIRAN
SEDIMEN DI DASAR
M. S. Palu; [1]. M. H. Arfan; [2]. U. H. Mattotorang.[3]
Abstrak
Sediment movement is the most dominant issues in the river channel, knowledge of sediment
transport by the flow will have significance for the development and management of water
resources, soil conservation, and planning savety building on the river and on the open channel. To
analyze this it is necessary to research which combines with velocity sedimentation problems. The
research was done by creating a flow to be utilized in the process of sediment transport (bed load
transport). Then proceed to analyze the relationship between the dimensions of the river with
sediment flow characteristics that occur in the river bed. These results indicate that the small cross
section of the channel there is a tendency to experience scour base and the wider dimensions seluran
prone to sediment deposition. Calculation of sediment discharge with Duboy approach shows the
value of bed load (qb) are transported on channel 1 and channel 3 with a base width of each 30 cm
and 40 cm with scour at channel 1 is 10.59905 (cm3 / s) and 2, 24893614 (cm3 / s) for channel 3.
For channel 2 and channel 4 with a width of 60 cm and 70 cm of sediment deposition occurs m3
0.003534 and 0.016647 for channel 2 to channel 4 m3. From these results it can be seen that the
scour at channel 1 is greater than 3 channel scour and deposition on the channel 4 is greater than the
deposition on channel 2.
penampang
Pengaliran selama 30 menit
0.7
kecepatan, v (m/s)
dengan
0.6
0.5
Kecepatan
0.4
0.3 Pengaliran Aliran (t=30
0.2 selama 30 menit
0.1
menit)
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8
lebar, l (m)
1
- Kedalam dasar saluran pada saluran 1 0 15
τo = k.ρ.v2
t = 15 menit
saluran τo (kg/m2) τcr (kg/m2) keterangan τo (lb/ft2) τcr (lb/ft2) τo - τcr
1 0,4225 0,270014 cenderung tergerus 0,086534115 0,055302775 0,0312313
2 0,208979592 0,270014 cenderung mengendap 0,042802045 0,055302775 -0,012501
3 0,3136 0,270014 cenderung tergerus 0,064229819 0,055302775 0,008927
4 0,16 0,270014 cenderung mengendap 0,032770316 0,055302775 -0,022532
t = 30 menit
saluran τo (kg/m2) τcr (kg/m2) keterangan τo (lb/ft2) τcr (lb/ft2) τo - τcr
1 0,4225 0,270014 cenderung tergerus 0,086534115 0,055302775 0,0312313
2 0,183673469 0,270014 cenderung mengendap 0,037618985 0,055302775 -0,017684
3 0,3364 0,270014 cenderung tergerus 0,068899589 0,055302775 0,0135968
4 0,15015625 0,270014 cenderung mengendap 0,030754173 0,055302775 -0,024549
t = 45 menit
saluran τo (kg/m2) τcr (kg/m2) keterangan τo (lb/ft2) τcr (lb/ft2) τo - τcr
1 0,403225 0,270014 cenderung tergerus 0,082586316 0,055302775 0,0272835
2 0,196122449 0,270014 cenderung mengendap 0,040168716 0,055302775 -0,015134
3 0,345744 0,270014 cenderung tergerus 0,070813376 0,055302775 0,0155106
4 0,16 0,270014 cenderung mengendap 0,032770316 0,055302775 -0,022532
- Besar angkutan dasar (qb) = 0,003534 m3
Untuk mengetahui besar angkutan dasar Untuk saluran 4 ( lebar 70 cm )
yang terjadi pada pada saluran yang Dik : t = 0,01642188 m, l = 0,7 m, L=1,5 m
cenderung tergerus digunakan persamaan As = ( l + m.t ) t
angkutan dasar Du Boy seperti di bawah ini. = ( 0,7 + 1 x 0,01642188 ) 0,01642188
= 0,0011765 m2
0,173 τ ( τ – τcr) Qs = As x L = 0,0011765 m2 x 1,5 m
qb =
d3/4 =0,017647 m3
Dimana : t = tebal rata-rata sedimen
Dimana : qb = debit angkutan dasar ( ft3/s) / ft terdapkan (m)
τo & τcr = tegangan geser dasar dan tegangan l = lebar dasar (m)
geser kritis ( lb/ft2 ) L = Panjang saluran (m)
d = diameter butiran ( mm) As = Luas permukaan melintang
Saluran 1 t = 15 menit sedimen (m2)
Diketahui : τo = 0,086534115 lb/ft2 Qs = volume sedimen (m3)
τcr = 0,055302775 lb/ft2 PENUTUP
d = 1,345 mm Kesimpulan
0,173 τ ( τ – τcr ) Berdasarkan hasil penelitian yang telah
qb =
d3/4 dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai
= berikut :
0,173 (0,086534115) (0,086534115 – 0,055302775)
1. Pengaruh lebar dasar sungai terhadap pola
(1,345)3/4
aliran yang terjadi di setiap penampang
= 0,000374354 ( ft3/s) / ft
adalah berubahnya kecepatan aliran untuk
Tabel 3 Rekapitulasi hasil perhitungan
setiap lebar dasar yang ditentukan. Untuk
debit angkutan dasar Du Boy
perubahan penampang lebar ke penampang
lama pengaliran yang lebih sempit terjadi peningkatan
saluran t = 15 menit t = 30 menit t = 45 menit kecepatan aliran, sedangkan untuk
1 0,000374354 0,000374354 0,000312114 perubahan penampang sempit ke
penampang yang lebih lebar terjadi
3 0,00007942 0,000129765 0,000152142 penurunan kecepatan aliran. Dengan kata
- Besaranya pengendapan lain, dengan menambah ukuran lebar dasar
Untuk besarnya pengendapan yang
saluran, maka semakin kacil kecepatan
terjadi, diperoleh dari tebal sedimen yang
aliran. Dan semakin diperkecil lebar
terjadi di saluran tempat mengendap untuk
penampang saluran, maka kecepatan aliran
setiap panjang salurannya. Untuk saluran 2
akan semakin besar.
dengan lebar 30 cm terjadi pengendapan
2. Kecepatan aliran pada setiap penampang
dengan tebal rata-rata sedimen yang
mempengaruhi aliran sedimen di dasar
mengendap 0,390 cm. Berikut contoh
saluran. Dengan meningkatnya kecepatan
perhitungan volumenya:
aliran pada penampang maka transpor
Untuk saluran 2 ( lebar 30 cm )
sedimen menjadi besar. Begitu pula
Dik : t = 0,00390 m, l = 0,6 m, L=1,5 m
sebaliknya, dengan menurunnya kecepatan
As = ( l + m.t ) t = ( 0,6 + 1 x 0,390 )
aliran pada penampang maka cenderung
0,390 = 0,002356 m2
terjadi pengendapan. Hal tersebut terjadi
Qs = As x L = 0,002356 m2 x 1,5 m
dikarenakan adanya hubungan
perbandingan lurus antara kecepatan aliran Halidin Arfan, MSc selaku pembimbing.
dan tegangan geser di dasar saluran. Terimakasih kepada teman-teman yang telah
3. Besarnya angkutan dasar berbanding lurus membantu dalam penyusunan tugas akhir ini.
dengan tegangan geser dasar aliran. Yaitu
semakin besar tegangan geser dasar aliran DAFTAR PUSTAKA
maka semakin besar pula angkutan Chow, V.T., 1995. (ed. Suyatman, dkk.),
sedimen dasar. Hidraulika Saluran Terbuka, Pen.
4. Persentase gerusan yang terjadi pada Erlangga, Jakarta.
saluran 1 dan 3 dengan lebar masing Cops Asisten. Edisi Kesembilan 2010.
masing adalah 30 cm dan 40 cm adalah Penuntun Praktikum Hidrolika.
0,7878% untuk lama pengaliran 15 menit. Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Sedangkan persentasi pengendapan yang Universitas Hasanuddin.
terjadi pada saluran 2 dan 4 yang memiliki Hanwar, S., 1999. Gerusan Lokal di Sekitar
lebar masing-masing 60 cm dan 70 cm. Abutmen Jembatan. Tesis. UPPS
adalah 0,79972% untuk lama pengaliran 15 UGM: Yogyakarta.
menit. H.R. Mulyanto.,2006. Sungai Fungsi dan
Saran Sifat-Sifatnya. Graha Ilmu:
Dalam penelitian ini masih banyak Yogyakarta.
kekurangan, terutama pada terbatasnya variasi Kodoatie Robert,J. Edisi Revisi 2009.
yang kami gunakan. Variasi sedimen beserta Hidrolika Terapan. Andi Offset:
gradasinya, dan variasi model dan lebar Yogyakarta.
penampang saluran yang masih kurang Legono, Djoko., 2003, Jurnal Fenomena
beragam seperti pada sungai yang sebenarnya. Alamiah Erosi dan Sedimentasi
Sehingga hasil yang diperoleh sangat jauh Sungai Probolinggo Hilir,
dari kesempurnaan. Universitas Diponegoro: Semarang.
Dalam penjadwalan pelaksanaan Pallu, Saleh. 2007. Diktat Kuliah Metode
penelitian, peneliti merasa kesulitan dalam Penelitian Dan Penulisan Ilmiah.
kesulitan dalam menentukan jadwal mulainya Teknik Sipil Universitas Hasanuddin
penelitian karena padatnya jadwal Makassar.
penggunaan laboratorium. Jumlah peserta Pallu, Saleh., 2011. Diktat Sediment
peneliti lumayan banyak sehingga digunakan Transport. Teknik Sipil Universitas
range waktu yang agak pendek untuk Hasanuddin Makassar.
memulai tahapan penelitian mulai dari, tahap Setyono, Ernawan., 2007. Jurnal Krib
persiapan sampai pengambilan data. Impermeabel Sebagai pelindung
Pemeliharaan alat-alat laboratorium Pada Belokan Sungai, Universitas
sebaiknya semakin diperhatikan demi Muhammadiah Malang: Malang
kelancaran penelitian. Sjarief, Restam., 2010. Tata Ruang Air, Andi
UCAPAN TERIMAKASIH Offset : Yogyakarta.
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Sosrodarsono S., 2008. Perbaikan dan
Allah SWT. Atas segala nikmat yang telah Pengaturan Sungai, PT. Tradnya
diberikan.Terima kasih kepada ayah dan ibu Paramita: Jakarta.
atas kasih sayangnya selama ini. Terima kasih Triatmodjo, B., 1993. Mekanika Fluida,
kepada bapak Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Universitas Gadjah Mada,
Saleh Pallu, M.Eng dan Bapak DR. Ir. H. Yokyakarta.
Triatmodjo, B.. 2003. Hidraulika I, Beta
Offset: Yogyakarta.
Triatmodjo, Prof Dr Ir Bambang,CES,DEA.
Revisi 2008. Hidraulika II. Beta
Offset: Yogyakarta.
Yuwono Nur., 1996. Perencanaan Model
Hidraulik, Universitas Gadjah Mada:
Yokyakarta.