PRPP-10-PR-0004 Trenching & Back Filling Procedure Rev 1
PRPP-10-PR-0004 Trenching & Back Filling Procedure Rev 1
PRPP-10-PR-0004 Trenching & Back Filling Procedure Rev 1
Contractor’s
No Page Company’s Comments Remarks
Response
- Added Total
Station, Metal
2 12 Incorporated
Detector, Hand
Tools
- Subtitute
3 14 Incorporated
Menimal.minimal
- Added Stress
4 15 Analysis Incorporated
Calculation
5 16 - Added Softly Incorporated
- Added River
6 17 Regulation SDA Incorporated
Department
2.0 TUJUAN.................................................................................................................6
PT. WIJAYA KARYA (Persero) Tbk
PROSEDUR
DEPARTEMEN INDUSTRIAL PLANT
3.1.................................................................................................... TERMINOLOGI
6
3.2 SINGKATAN.....................................................................................................6
4.0 REFERENSI...........................................................................................................8
6.1 UMUM............................................................................................................10
7.0 MANPOWER........................................................................................................11
9.0 METODOLOGI.....................................................................................................13
9.1 Trenching......................................................................................................13
9.2 Backfilling.....................................................................................................14
11.1 Umum............................................................................................................16
11.2 Persyaratan...................................................................................................17
12.1 Umum............................................................................................................17
12.2 Toleransi Dimensi.........................................................................................18
13.1................................................................................................................. Umum
20
13.2 Timbunan Terpadatkan.................................................................................21
13.3 Daerah Timbunan yang Berdekatan Dengan Struktur.................................21
13.4 Pemilihan Peralatan Pemadatan..................................................................21
13.5 Metode Pemadatan.......................................................................................22
13.6 Perbaikan Kualitas Urugan...........................................................................22
13.7 Pembatasan Cuaca.......................................................................................22
15.1 Trenching......................................................................................................23
15.2 Back Filling....................................................................................................23
16.0 ATTACHMENT......................................................................................................23
2.0 TUJUAN
Tujuan dari prosedur ini dimaksudkan sebagai pedoman untuk
pekerjaan Excavating,Trenching dan Back filling pada proyek Relokasi Pipa
Bahan Bakar Minyak Cb II di Jalur A pada Km 127 + 750 sampai Km 138 + 440
dan di Jalur B pada Km 145 + 800 sampai Km 147 + 850 Tol Purbaleunyi.
3.0 TERMINOLOGI DAN SINGKATAN
3.1 TERMINOLOGI
PERUSAHAAN : PT. Kereta Cepat Indonesia China
KONSULTAN : Consortium PT. Technip Indonesia – PT. Technip
Engineering Indonesia
PROYEK : Provision of Front End Engineering (FEED) for
Pipeline Relocation Cilacap Bandung – II Affected
from Development of Fast Train Railway of PT KCIC
KONTRAKTOR : Pihak yang menyediakan jasa untuk melakukan
bagian dari kontrak lingkup pekerjaan
Harus : Berarti persyaratan absolut yang harus diikuti untuk
dapat memenuhi filosofi
Sebaiknya : Berarti rekomendasi di mana alternatif solusi yang
memiliki fungsi dan kualitas yang sama masih
diterima
Boleh : Berarti sesuatu yang diperbolehkan dalam rentang
filosofi.
3.2 SINGKATAN
3LPE Three Layer Polyethylene
API American Petroleum Institute
ASME American Society of Mechanical Engineers
BBM Bahan Bakar Minyak
CB Jalur Pipa Cilacap-Bandung
GA General Arrangement
PT. WIJAYA KARYA (Persero) Tbk
PROSEDUR
DEPARTEMEN INDUSTRIAL PLANT
4.0 REFERENSI
4.1 Peraturan indonesia
6.1 UMUM
c. Safety talk dan safety induction, harus dilaksanakan lebih dulu saat awal
pekerjaan dan disosialisasikan kepada pekerja yang terlibat, Safety talk
or safety induction harus melingkupi identiifikasi bahaya pada urutan
kerja yang berpotensi bahaya .
7.0MANPOWER
8.3 QC inspector
a. Memastikan pekerjaan excavating, trenching dan backfilling
pipa terlaksana dengan baik dan sesuai dengan spesifikasi (KCIC-FPR-
5304-000-SP-3200-005 Rev 0)
b. Memastikan operator excavator benar mempunyai sertifikat dan masih
berlaku.
8.4 Surveyor
Memastikan Koordinat dan elevasi pipa.
8.5 Operator excavator
Mengoperasikan Eskavator sesuai dengan fungsinya
8.6 Flagman
Bertanggung jawab mengatur kelancaran lalu lintas kendaraan pada saat
pekerjaan sedang berlangsung
8.7 Helper
Mensupport dalam aktifitas pekerjaan.
9.1 METODOLOGI
9.1 Trenching
9.2 Backfilling
Yaitu urugan kembali yang dilakukan setelah pipa masuk ke dalam
galian (trenching). Metode penimbunan pada jenis galian diatas pun
berbeda karena menyangkut kualitas dari galian dan timbunan yang
tidak merusak pipa :
a. Galian Normal
Penimbunan tanah pada galian ini dilakukan dengan memasukkan
tanah hasil galian dan memadatkan tanah tersebut minimal 150mm
diatas tanah.
b. Galian Berbatu
Penimbunan pada galian jenis ini dilakukan dengan memberi
lapisan pasir setebal 20 cm sebelum pipa diturunkan,setelah pipa
PT. WIJAYA KARYA (Persero) Tbk
PROSEDUR
DEPARTEMEN INDUSTRIAL PLANT
10 PIPE BEDDING
a. Pipe bedding adalah proses penimbunan tanah dimana
tanah yang digunakan adalah berjenis top soil (tanah stabil), tanah
ini merupakan campuran padat antara tanah (tanah stabil) dan
sedikit
campuran pasir.
b. Pipe bedding bertujuan untuk melancarkan drainase di dalam tanah
dan melindungi pipa dari kemungkinan kerusakan akibat dinding
tanah yang keras (berbatu).
c. Pipe bedding ditujukan untuk tanah-tanah yang tidak stabil dan
mudah longsor sehingga tanah yang seharusnya menahan tergerus
oleh aliran air di sekeliling pipa.
d. Untuk melindungi pipa dari kerusakan drainase maka material yang
digunakan adalah material didasar pipa yang digunakan sebagai
base layer adalah pasir, loose soil, serpihan/pecahan batu ataupun
tanah granular. Pada bagian atas dari pipa yang digunakan sebagai
top layer adalah tanah stabil/top soil kemudian timbunan
dilebihkan sampai menimal 150mm dari permukaan tanah. Ukuran
pecahan batu besar tidak dijinkan.
e. Untuk melindungi pipa dari pergeseran (keluar dari ROW) pada
daerah tanah tidak stabil maka digunakan concrete block dimana
material di dasar pipa yang digunakan sebagai base layer adalah
tanah granular yang lembut lalu ditutup.
11 PROSEDUR UMUM
11.1 Umum
11.2 Persyaratan
Penampang galian secara umum untuk galian pipa diameter 12” yaitu
Lebar parit bawah minimal harus sama dengan 900 mm atau tiga kali
diameter pipa mana lebih besar dan dibuatkan sudut kemiringan yang
aman untuk mencegah agar tidak terjadi longsoran di dalam lubang.
Kedalaman lubang dibuat sedemikian rupa sehingga setelah pipa ditanam,
jarak antara top of pipe dengan permukaan tanah 1.5 s/d 1.8 meter sesuai
dengan alignment sheet. Tanda peringatan dari pagar/barikade harus
dipasang sesuai ketentuan yang berlaku. Pipeline yang melintasi sungai/
saluran irigasi wajib ditanam minimal 2 meter dibawah dasar normalisasi
sungai/ saluran irigasi.
12 PEKERJAAN TRENCHING
12.1 Umum
a. Kontraktor dalam melaksanakan pengerukan, penggalian dan
penimbunan kembali atau penumpukan tanah atau batu atau
material lain dari lokasi pekerjaan atau batas lokasi pekerjaan
sesuai kebutuhan untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai Kontrak.
b. Kontraktor dalam melaksanakan pekerjaannya untuk membentuk
formasi trenches atau pondasi untuk pipa, saluran, drainase atau
PT. WIJAYA KARYA (Persero) Tbk
PROSEDUR
DEPARTEMEN INDUSTRIAL PLANT
13.1 Umum
a. Pekerjaan ini terdiri dari pemindahan tanah setempat ke dalam
trench, penghamparan, dan pemadatan material tanah atau
granular tanah setempat yang disetujui, untuk pengurugan
kembali trenches atau galian sekitar pipa atau struktur dan untuk
penimbunan umum sebagaimana disyaratkan untuk membuat
dimensi dan elevasi dari penampang yang dispesifikasikan atau
disetujui.
b. Segala perubahan dari spesifikasi ini harus dikonsultasikan secara
tertulis kepada PERUSAHAAN dan harus mendapat persetujuan
terlebih dahulu dari PERUSAHAAN untuk memulai pekerjaan.
c. Pekerjaan timbunan yang tercakup dalam spesifikasi ini dibagi
menjadi dua tipe, yaitu Timbunan Umum dan Timbunan Pilihan.
d. Timbunan umum adalah timbunan dimana menggunakan material
tanah hasil galian. Tanah hasil galian digunakan bilamana tidak
menyebabkan kerusakan drainase pada timbunan, tanah ini harus
diperiksa dan disetujui oleh PERUSAHAAN untuk digunakan.
e. Timbunan pilihan adalah tanah timbunan yang khusus digunakan
pada daerah khusus seperti rawa, sawah, tanah labil, dan tanah
PT. WIJAYA KARYA (Persero) Tbk
PROSEDUR
DEPARTEMEN INDUSTRIAL PLANT
15.1 Trenching
a. Trenching Location
b. Dimension of trenching pit
c. Length of excavation
16 ATTACHMENT
ATTACHMENT I
ATTACHEMEN
T II
TRENCHING REPORT
PT. WIJAYA KARYA (Persero) Tbk
PROSEDUR
DEPARTEMEN INDUSTRIAL PLANT
ATTACHMENT III
BACK FILLING REPORT
PT. WIJAYA KARYA (Persero) Tbk
PROSEDUR
DEPARTEMEN INDUSTRIAL PLANT