Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi S-1 Teknik Pertambangan
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi S-1 Teknik Pertambangan
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi S-1 Teknik Pertambangan
JURNAL PENELITIAN
Oleh:
IKA DESMAWITA
BP: 2013/1306448
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2018
ANALISIS KESTABILAN LUBANG BUKAAN BERDASARKAN KLASIFIKASI
GEOMEKANIKA PADA TAMBANG BAWAH TANAH CV. TAHITI COAL,
KOTA SAWAHLUNTO, SUMATERA BARAT
Ika Desmawita, Drs. Raimon Kopa, M.T.1, Mulya Gusman, S.T,. M.T.2
S1 Teknik Pertambangan
FT Universitas Negeri Padang
Email : [email protected]
ABSTRAK
The excavation of a tunnel in rock mass resulting a change in the balance of rock
conditions such as the occurrence of rock collapse and changes in the dimensions of tunnel at
the tail gate THC-02 as a result of the displacement of the voltage distribution. It is desirable
to have a good geotechnical analysis to provide an appropriate treatment of rocks excavated.
This research was conducted to determine rock mass class, rock strength, and stability of
open aperture based on potential of wedge collapse by estimating value of Safety Factor (FK)
of openings and recommendation of ground support at tail gate hole THC-02 branch C-6.
Classification of rocks mass with RMR system and FK potential of wedge using
unwadge software. From the measurement of several parameters of RMR method, the
average RMR value of 45,3 is obtained whereas rock mass class III (fair rock). From RMR
value also obtained the maximum span value of tunnel is 3 m with collapse time 90 hours and
collapsed load value 3.705 kg/ m2. The kinematic potential of wedge at the tail gate THC-02
branch C-6 in three general direction joint set with strike/ dip value: N1740E / 790, N1410E /
260, N1600E / 590 where FK value is 9,525 and the wedge stable.
Based on the data it can be recommended as follows: if using rock bolt required rock
bolt (20 mm diameter, fully grouted) with length 4 m spacing between 1,5-2,0 m bolt on the
wall and roof and added wiremesh mounted systematically, 50-100 mm thick shotcrete
installation on the roof and 30 mm on the wall, if wooden support required wood 20 cm
diameter, length 2 m, grade III (360 kg / cm2) and spacing 1,5 m.
beroperasi pada tahun 2005 dengan luas baik lubang bukaan sebagai acces
1
development maupun produksi. Penggalian untuk menentukan kelas massa batuan,
suatu lubang bukaan pada massa batuan potensi ketidakstabilan dan rekomendasi
akan terjadi perubahan keseimbangan dari ground support yang akan digunakan untuk
kondisi batuan itu sendiri. Hal ini menghindari adanya jatuhan batuan dari
batuan dan perubahan dimensi lubang aktivitas yang terjadi pada lubang bukaan
massa batuan pada suatu lubang bukaan Sistem Rock Mass Rating (RMR)
dapat dilakukan dengan beberapa metode Rock Mass Rating atau dikenal
2
1973, 1976, dan 1989. Metode klasifikasi 6. Orientasi bidang diskontinu
proyek terowongan dangkal. Metode ini tambang. Bobot-bobot nilai dari setiap
telah dikenal luas dan banyak diaplikasikan parameter tersebut akan dijumlahkan untuk
pada keadaan dan lokasi yang berbeda-beda memperoleh bobot total massa batuan.
seperti tambang pada batuan kuat, Berikut ini penjelasan mengenai keenam
lereng, dan kestabilan pondasi. Metode ini 1. Kuat Tekan Batuan Utuh (UCS) dan
seiring dengan berkembangnya studi kasus Kuat tekan batuan utuh dapat
yang tersedia dan disesuaikan dengan diperoleh dari uji kuat tekan uniaksial,
standar dan prosedur yang berlaku secara Uniaxial Compressive Strength (UCS) dan
internasional (Bieniawski, 1989). uji point load, Point Load Test (PLI).
parameter utama yang dijumlahkan untuk 4 – 10 100 – 250 Sangat kuat (very strong)
3
2. Rock Quality Design (RQD) Sumber : Priest dan Hudson tahun 1976.
(RQD) sebagai sebuah petunjuk untuk didefinisikan sebagai jarak tegak lurus
terhadap total kedalaman lubang bor (core Ada beberapa parameter yang
ada didalam massa batuan atau joint kekasaran permukaan bidang diskontinu
𝜆 adalah rasio antara jumlah kekar Kondisi air tanah ditentukan dengan
aliran air..
Gambar 1. Prosedur pengukuran
frequensi kekar dengan menggunakan
scan line
4
6. Orientasi Bidang Diskontinu Tabel 3. Kualitas Massa Batuan
Parameter Bobot
Nilai 81- 61- 41-60 21-40 <20
Koreksi RMR selanjutnya dilakukan RMR 100 80
Nomor I II III IV V
berdasarkan arah penggalian terowongan kelas
RMR
Kualitas Sangat Baik Sedang Buruk Sangat
dan orientasi bidang diskontinu yang ada massa baik buruk
batuan
pada lokasi tersebut. Orientasi bidang Sumber : Bieniawski, tahun 1989
5
Tabel 2. Pembobotan Rock Mass Rating System (Bieniawski, 1989)
A. CLASSIFICATION PARAMETERS AND THEIR RATINGS
Parameter Range of values
For this low range
Point-load
>10 MPa 4-10 Mpa 2-4 Mpa 1-2 Mpa uniaxial compressive
Strength strength index
test is preferred
of
1 intact rock 5-
material Uniaxial comp. 25 1-5 <1
>250 Mpa 100-250 Mpa 50-100 Mpa 25-50 Mpa
Strength M MPa MPa
Pa
Rating 15 12 7 4 2 1 0
Drill core quality RQD 90%-100% 75%-90% 50%-75% 25%-50% < 25%
2
Rating 20 17 13 8 3
Spacing of discontinuities >2 m 0.6-2 m 200-600 mm 60-200mm < 60 mm
3
Rating 20 15 10 8 5
Slickenside
Very rough Slighty rough surfaces
Slighty rough Split gauge > 5 mm
surfaces surfaces or
surfaces thick
Condition of discontinuities Not continous Separation < Gauge < 5mm
Separation < 1mm Or
4 (see E) No sparation 1mm thick
Highly weathered Separation > 5 mm
Unweathered walll Slighty or
walls continuous
rock weathered walls Separation 1-5 mm
continuous
Rating 30 25 20 10 0
Inflow per 10 m
None < 10 10-25 25-125 > 125
Tunnel length (l/m)
Ground
(Joint water press)/
5 water 0 < 0.1 0.1-0.2 0.2-0.5 >0.5
(Mayor principal σ)
General Conditions Completely dry Damp Wet Dripping Flowing
Rating 15 10 7 4 0
B. RATING ADJUSTMENT FOR DISCONTINUITY ORIENTATIONS (See F)
Strike and dip orientations Very favourable Favourable Fair Unfavourable Very unfavourable
Tunnels and mines 0 -2 -5 -10 -12
Rating Foundations 0 -2 -7 -15 -25
Slopes 0 -5 -25 -30
C. ROCK MASS CLASSES DETERMINED FROM TOTAL RATINGS
Rating 100-81 80-61 60-41 40-21 < 21
Class number I II III IV V
Description Very good rock Good rock Fair rock Poor rock Very poor rock
D. MEANING OF ROCK CLASSES
Class number I II III IV V
20 yrs for 15 m I year for 10 1 week for 5 m 10 hrs for 2.5 m
Average stand-up time 30 min for 1 m span
span span span span
Cohession of rock mass (kPa) > 400 300-400 200-300 100-200 < 100
Friction angle of rock mass (deg) > 45 35-45 23-35 15-25 < 15
E. GUIDELINES FOR CLASSIFICATION OF DISCONTINUITY conditions
Discontinuity length (persistence) < 1m 1-3 m 3-10 10-20 > 20 m
Rating 6 4 2 1 0
Separation (aperture) None < 0.1 mm 0.1-1.0 mm 1-5 mm >5
Rating 6 5 4 1 0
Roughness Very rough Rough Slighty rough Smooth Slickensided
Rating 6 5 3 1 0
Hard
Infilling (gauge) Hard filling > 5mm Soft filling<5mm Soft filling>5mm
6 filling<4mm
Rating 2 2 0
4
Moderately
Weathering Slightly
Unweathered weathered Highly weathered Decomposed
Rating weathered
6 3 1 0
5
6
Menurut Unal (1983) berdasarkan data. Dalam penelitian ini program
hasil klasifikasi geomekanik sistem RMR, komputer yang digunakan adalah Dips dan
ditentukan dengan rumus sebagai berikut : Program Dips banyak digunakan untuk
(100−𝑅𝑀𝑅)
joint ini akan dikelompokkan menjadi
PRMR = 𝑥𝛾𝑥𝐵
100
family berdasarkan kesamaan arah tegasan
Keterangan
nya.
3
𝛾 = densitas batuan (ton/m )
2. Analisis Unwedge
Analisis Kestabilan Lubang bukaan Bentuk dan ukuran baji dalam massa
Analisis kestabilan lubang bukaan batuan dan sekitar bukaan nya tergantung
dilakukan untuk mendapatkan nilai faktor pada ukuran, bentuk dan orientasi bukaan
keamanan (FK) dari lubang bukaan (azimuth tunnel) serta pada orientasi joint
tersebut. Dalam tambang bawah tanah FK set yang signifikan. Geometri tiga dimensi
dengan beban batuan yangg disangganyaa. teah tersedia. Salah satu contoh dari
7
Dengan mempertimbangkan massa Tabel 4. Rekomendasi Penyangga
evaluasi.
8
menguji, dan mengevaluasi kemampuan 4. Menghitung nilai stand up time dengan
suatu teori dalam pemecahan suatu masalah nilai span dari hasil pembobotan nilai
praktis. RMR.
dari lapangan berupa data RMR batuan berdasarkan penilaian massa bataun
yakni nilai RQD, PLI, kondisi kekar, isian dengan RMR sistem.
9
kelas massa batuan di lokasi tersebut dapat Tabel 6. Nilai stand up time lokasi
penelitian
dilihat pada Tabel 5 berikut. Span maximum
RMR Stand up time (jam)
(m)
5 40
Tabel 5. Parameter pembobotan Kelas
4 60
Massa Batuan RMR 43
3 90
Rating RMR
No 2 200
Right Roof Left
Parameter
1 4 4 4
Rock strength (UCS) Dalam span dan asumsi kemajuan
Rock Quality Design 13
2 13 13
(RQD)
3
Spacing of
8 8
8 lubang bukaan yang telah diketahui serta
Doscontinuities
4 6 4
Persistance hasil perhitungan RMR dapat digunakan
4 4 6
Aperature
4 Condition 3 3 3
Roughness untuk menghitung nilai tinggi runtuan (Ht)
6 2 6
Infiling
Weathering 3 3 3 dan beban runtuh (PRMR). Tabel 7 berikut
5 10 10 10
Ground Water
6
Strike and dips of Joint
-12 -10
-5 merupakan hasil perhitungan nilai Ht,dan
set
Total Rating 43 43 50
PRMR,
Dari Tabel 5 di atas didapatkan nilai Tabel 7. Nilai tinggi runtuh dan beban
runtuh.
RMR rata-rata penyusun batuan pada tail R Dimensi tunnel ɣ Ht (m) PRMR
M L (m) T (m) (ton/m3) (ton/m2)
R
gate THC-02 cabang C-6 sebesar 45,3. 43 2,5 2 2,6 1,325 3,705
45,3 tergolong kelas III dengan kualitas lubang bukaan akan dihitung untuk
massa batuan sedang (fair rock). mengetahui tegangan yang timbul pada
Dari hasil perhitungan nilai RMR penyangga kayu. Berikut merupakan data
sehingga nilai span maximum dan stand up properties kayu yang digunakan pada lokasi
10
nilai kuat tekan kelas III (360 Kg/cm2) dan
software roclab.
11
Wedge view front
bahwa ada tiga arah umum joint Gambar 5. Kombinasi joint yang
membentuk baji pada kemajuan 94-105 m
berdasarkan program dips. Arah umum C-6 tail gate THC-02
yang diperoleh dari analisa dips akan Baji yang terbentuk pada kemajuan
digunakan pada program Unwedge untuk 94-105 m C-6 tail gate THC-02 memiliki
mengetahui possible wedge untuk safety factor 9,525 dan baji tersebut stabil
mengetahui baji yang memiliki safety of sehingga tidak perlu diberi perkuatan lebih.
factor lebih kecil dari 1.5 yang ada pada Rekomendasi penyangga untuk lokasi
kemajuan 94-105 m C-6 tail gate THC-02 penelitian berdasarkan klasifikasi RMR
12
kerja. Ground support yang 2. Dalam klasifikasi massa batuan
(diameter 20 mm, fully grouted) dengan diperoleh massa batuan pada lokasi
panjang 4 m yang dipasang secara penelitian berada pada kelas III (fair
sistematik, dengan spasi antar baut batuan rock) dengan nilai RMR rata-rata 45,3.
1,5-2 meter pada dinding dan atap serta 3. Potensi runtuhan baji pada lokasi
ditambahkan dengan wiremesh. Selain itu penelitian tail gate THC-02 cabang C-6
juga di dilakukan pemasangan shotcrete terdapat pada tiga arah umum joint set
pada dinding. Hal ini bertujuan sebagai N1740E/790 , N1410E/ 260, N1600E/590
penambah kekuatan penyanggaan pada dimana nilai FKnya adalah 9,525 dan
13
dipasang secara sistematik, pemasangan Tanah. Yogyakarta: FTM UPN
“Veteran”.
shotcrete tebal 50-100 mm pada atap
Hoek, E., 2007, Practical Rock Enginering,
dan 30 mm pada dinding, RocScience.
14