Pengaruh Pajanan Radiasi Sinar-X Dari Radiografi Panoramik Terhadap PH Saliva
Pengaruh Pajanan Radiasi Sinar-X Dari Radiografi Panoramik Terhadap PH Saliva
Pengaruh Pajanan Radiasi Sinar-X Dari Radiografi Panoramik Terhadap PH Saliva
Abstract
Abstrak
terhadap radikal bebas senyawa superoksida juga mempengaruhi sekresi saliva yaitu usia
(O2-). Superoksida mempunyai 2 lengan yang pasien [23]. Pertambahan usia mempengaruhi
produksi dan komposisi saliva yang dihasilkan.
tidak stabil dan lengan yang tidak stabil ini Hal tersebut dikarenakan bertambahnya usia
cenderung mengikat unsur H yang sudah menyebabkan atropi pada kelenjar saliva
terpapar elektron dari radiasi sehingga terbentuk sehingga laju aliran (flow rate) saliva yang
H2O2 (Hidrogen peroksida). O yang dihasilkan menjadi lebih rendah. Usia
ditinggalkan H menjadi reaktif dan tidak stabil menentukan dosis radiasi yang digunakan pada
karena mempunyai 2 lengan yang tidak radiografi panoramik sehingga peneliti memilih
berikatan (-O-) sehingga terbentuk kembali usia pra pubertas yaitu 8-9 tahun. Hal ini
senyawa superoksida yang termasuk radikal disebabkan pada usia tersebut sistem hormonal
bebas dalam tubuh juga [18]. belum berkembang sedangkan perubahan
Hidrogen peroksida ini merupakan hormonal juga berperan dalam sekresi saliva
oksidan yang kuat dan dapat mengoksidasi [24]. Selain itu, salah satu indikasi radiografi
berbagai senyawa yang terdapat dalam sel [17]. panoramik yaitu untuk mengetahui keadaan gigi
Kadar hidrogen peroksida yang terlalu tinggi atau benih gigi pada rencana perawatan
dapat merusak senyawa antioksidan dalam ortodontik dan diagnosis tersebut biasanya
tubuh, seperti enzim katalase, superoksida dilakukan pada anak usia 7-9 tahun [2].
dismutase dan glutathion peroksidase [19]. Berdasarkan penelitian yang telah
Enzim-enzim tersebut merupakan senyawa dilakukan tersebut, dapat disimpulkan bahwa
antioksidan alami yang dihasilkan dalam tubuh pajanan radiasi sinar-x dari radiografi panoramik
yang berfungsi untuk mencegah kerusakan sel menyebabkan penurunan pH saliva.
akibat sifat reaktif pada radikal bebas [16].
Selain itu, kadar hidrogen peroksida Simpulan dan Saran
yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan Berdasarkan hasil penelitian pengaruh
peroksidasi polyunsaturated fatty acid (PUFA) pajanan radiasi sinar-x dari radiografi panoramik
pada membran sel sehingga dapat terhadap pH saliva dapat ditarik kesimpulan
menimbulkan kerusakan dan kematian sel. yaitu bahwa pajanan radiasi sinar-x dari
Kerusakan sel-sel asini akibat radikal bebas radiografi panoramik mempengaruhi pH saliva,
seperti penjelasan di atas merupakan kerusakan yaitu terjadi penurunan pH saliva setelah dipajan
secara tidak langsung. Kerusakan sel asini ini radiasi sinar-x dosis rendah dari radiografi
menyebabkan penurunan laju aliran saliva, panoramik.
sehingga mengakibatkan perubahan pada Saran yang dapat diberikan dalam
kuantitas maupun kualitas saliva.Perubahan penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian
secara kuantitatif saliva berupa penurunan lebih lanjut mengenai efek samping radiografi
volume saliva. Selain itu, terjadi pula perubahan panoramik dalam hal kualitas saliva lainnya
kualitatif yaitu penurunan pH saliva, penurunan seperti kapasitas buffering dan viskositas saliva
viskositas saliva menjadi lebih kental dan dan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
lengket [20]. mengenai lama waktu recovery pH saliva
Berdasarkan uraian diatas, pasien yang setelah pajanan radiasi sinar-x dari radiografi
melakukan radiografi panoramik mengalami panoramik. Selain itu, diharapkan dapat menjadi
kerusakan pada sel asini serus sehingga pertimbangan bagi dokter dan dokter gigi dalam
produksi saliva yang dihasilkan lebih kental dan melakukan diagnosis atau pengobatan dengan
berakibat pada penurunan laju aliran menggunakan radiasi sinar-x.
saliva.Penurunan laju aliran saliva ini berakibat
pula pada penurunan ion bikarbonat pada saliva Daftar Pustaka
[21]. Menurunnya ion bikarbonat, fosfat, serta
protein-protein yang terkandung dalam saliva [1] Sarianoferni, dan Arya, B.2006. Proteksi
tersebut menyebabkan derajat keasaman (pH) Radiasi di Bidang Kedokteran Gigi. Dent.
pada saliva menurun. Kurangnya konsentrasi J. Ked. Gigi. Vol. 1 (1): 54-7.
bikarbonat saliva menyebabkan saliva memiliki
konsentrasi garam (natrium, klorida, kalsium, [2] Whaites, E. 2007. Essentialsof Dental
dan magnesium) lebih tinggi sehingga derajat Radiografi.fourth edition. Churchill
keasaman saliva menjadi lebih rendah dari Livingstone: Elsevier. Hal: 1-465.
normal [22].
Selain dosis radiasi, faktor lain yang
[3] Frommer, H. H., dan Stabulas, J. J. 2005. [12] Humairo, I., dan Apriasari, M. L. 2014.
Radiology for The Dental Professional. Studi Deskripsi Laju Aliran Saliva Pada
eight edition. Washington: Elsevier Mosby. Pasien Diabetes Melitus di RSUD Ulin
Hal 2-117. Banjarmasin.J. PDGI. Vol. 63 (1): 8-13.
[4] Hendrata, J. H. 2003. Efek Radioterapi
Kanker Kepala dan Leher Terhadap [13 Droge, W. 2002. Free radicals in the
Jaringan Dalam Mulut. Meditek.Vol. 11 physiologycal control of cell function.
(29): 29-35. Physiol Rev. 82 Hal: 47-95.
[5] Wall, Kendall, Edwards, Bouffler, [14] Iannucci, J. M., dan Howerton, L. J. 2006.
Muirhead, dan Meara. 2006. What are the Dental Radiography : Principles and
risks from medical X-rays and other low Techniques. third edition. Philadhelpia:
dose radiation ?. Br.J.Radiol. Vol. 79: 285- Saunders Elsevier. Hal: 1-544.
294. [15] Gregoire, V., De Neve, W., Eisbruch, A.,
Lee, N., Van den Weyngaert, D., dan Van
[6] Whaites, E. 2002. Essentials of Dental Gestel, D. 2007, Intensity-modulated
Radiography and Radiology. third Radiation Therapy for Head and Neck
edition.Churchill Livingstone: Elsevier. Hal: Carcinoma. Oncol. Vol 12 (5): 55–64.
32-40.
[16] Winarsi, W. 2007. Antioksidan Alami dan
[7] Susworo, R. 2007. Dasar-Dasar Radikal Bebas. Yogyakarta: Kanisius.
Radioterapi dan Tata Laksana Radioterapi
Penyakit Kanker. Jakarta: Universitas [17] Halliwell dan Gutteridge, J. M. C. 2000.
Indonesia. Hal: 1-78. Free Radical in Biology and Medicine.
Newyork: Oxford University Press.
[8] Rodian, M. 2011. Efek Mengunyah
Permen Karet yang Mengandung [18] Droge, W. 2002. Free radicals in the
Sukrosa, Xylitol, Probiotik terhadap physiologycal control of cell function.
Karakteristik Saliva. Dent J. Dentika. Vol. Physiol Rev. 82 Hal: 47-95.
16 (1): 44-48. [19] Richtsmesmeir, W. J. 2001. Tumor
[9] Saputra, D., Astuti, E. R., dan Budhy, T. I. biology and immunology of head and neck
2012. Apoptosis dan Nekrosis Sel Mukosa cancer. In: Bailey BJ ed, Head and Neck
Rongga Mulut Akibat Radiasi Sinar-X Surgery-Otolaryngology. Philadelphia:
Dental Radiografik Konvensional. Lippincott co. Hal: 1211-1223.
Radiology Dent J. Vol. 3 (1): 36-40. [20] Vissink, Jansma, Spijkervet, Burlage, dan
[10] Desitarina, A. S. 2015. Pengaruh Coppes. 2003. Oral Sequelae of Head and
Radioterapi pada Pasien Kanker Area Neck Radiotheraphy. Crit. Rev. Oral Biol.
Kepala dan Leher Terhadap Perubahan Med. Vol 14(3): 199-212.
Volume Dan pH Saliva. Tidak diterbitkan. [21] Andrews, N., dan Griffiths, C. 2001. Dental
Skripsi. Jember: Universitas Jember. Complications of Head and Neck
Radiotherapy: Part 1. Australian Dental J.
[11] Kidd, E. A. M., dan Joyston-Bechal, S. Vol. 46(2): 88-94.
1991. Dasar-dasar Karies Penyakit dan
Penanggulangannya. Jakarta: EGC. Hal: [22] Sauer, J. R. 2000. Salivary gland in ixodid
66-77. ticks: control and mechanism of secretion.
J. of Insect Physiologi. Vol. 46 (3): 1069-
1078.
[23] Marasabessy, F. A. 2013. “Hubungan
Volume dan pH Saliva pada Lansia”.
Tidak diterbitkan. Skripsi. Makassar:
Universitas Hasanuddin.
[24] Almeida, Gregio, Machado, Lima, dan
Azevedo. 2008. Saliva Composition and
Functions: A Comprehensive Review. J.
Contemp. Dent. Pract. Vol 9 (3 ): 2-8.