10 14133-28732-1-SM

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

Youngster Physics Journal ISSN : 2302-7371

Vol. 5, No. 4, Oktober 2016, Hal. 441-450

ANALISIS DOSIS PAPARAN RADIASI PADA INSTALASI


RADIOLOGI DENTAL PANORAMIK
Candra Ancila, Eko Hidayanto
Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro,
Semarang
E-mail : [email protected]

ABSTRACT
A research on the analysis of radiation dose exposure in panoramic dental radiology
installations in Government General Hospital dr Kariadi Semarang, this study aims to identify and
analyze the radiation dose received by workers and the general public and determine the
effectiveness of radiation shielding in dental panoramic installations. Measurements were carrried
out at the time of exposure using dental panoramic with surveymeter babyline. Measurements of
doses exposure taken at the point operator station, waiting rooms and in the corridors employess
and panoramic dental space, while measuring the effectiveness of radiation shielding in the door
of the room and the operator station. Dose measurement result obtained in the operator station
amounted 5,83 Sv/h, lounge area 2,4 Sv/h and at the corridor employees are not detected
exposure dose when exposure using dental panoramic. For the effectiveness of radiation shielding
door of the room is 12,24 % and in the operators station is 82,29 %. Can be concluded that the
operator room and corridor employess fairly save from exposure to excessive radiation, while the
lounge area has a value that approaches the dose limits. For radiation shielding door of the room
is small and the effectiveness of the operator room is large.
Keywords : Radiation dose, Radiation exposure, Shielding effectiveness radiation,
Panoramic dental
ABSTRAK
Telah dianalisis dosis paparan radiasi pada instalasi radiologi dental panoramik di
Rumah Sakit Umum Pemerintah dr Kariadi Semarang, untuk mengetahui dosis yang diterima
pekerja radiasi dan masyarakat umum serta mengetahui efektivitas perisai radiasi pada instalasi
dental panoramik. Pengukuran dilakukan pada saat ekspose dengan pesawat dental panoramik
menggunakan surveymeter Babyline. Pengukuran data terimaan dosis diambil di titik ruang
operator, ruang tunggu, koridor karyawan dan di dalam ruang dental panoramik, sedangkan
pengukuran data efektivitas perisai radiasi di pintu ruangan dan ruang operator. Diperoleh hasil
pengukuran dosis di ruang operator sebesar 5,83 Sv/h, ruang tunggu 2,4 Sv/h dan di koridor
karyawan tidak terdeteksi adanya paparan dosis saat ekspose. Efektivitas perisai radiasi pintu
ruangan sebesar 12,24 % dan di ruang operator sebesar 82,29 %. Dapat disimpulkan bahwa ruang
operator dan koridor karyawan cukup aman dari adanya paparan radiasi yang berlebihan,
sedangkan ruang tunggu memiliki nilai yang mendekati nilai batas dosis. Efektivitas perisai radiasi
pintu ruangan efektivitas nya kecil sedangkan pada ruang operator cukup besar.
Kata kunci : Dosis radiasi, Paparan radiasi, Efektivitas perisai radiasi, Dental
panoramik

PENDAHULUAN [10]. Radiodiagnostik merupakan salah


satu cabang ilmu radiologi yang
Dalam diagnosa medis menggunakan pencitraan untuk
diperlukan untuk melakukan mendiagnosis penyakit dengan
pemeriksaan pasien. Salah satunya memanfaatkan radiasi pengion. Salah
adalah X-Ray diagnostik yang satu alat radiodiagnostik yaitu dental.
memungkinkan untuk menggambarkan Dental merupakan alat untuk
bagian dalam struktur tubuh pasien mendiagnosis gangguan pada gigi

441
Candra Ancila,dkk Analisis Dosis Paparan...

dengan memanfaatkan radiasi pengion. Permasalahan tersebut


Pemanfaatan radiasi pengion berupa mendasari peneliti untuk mengukur dan
sinar-X selain memberikan manfaat menganalisis dosis yang diterima
bagi dunia kedokteran, juga berpotensi pekerja radiasi dan masyarakat serta
memberikan efek merugikan bagi kefektivan dari penahan radiasi untuk
pekerja, pasien dan masyarakat. kepentingan proteksi radiasi khususnya
Proteksi radiasi merupakan aspek yang di sekitar instalasi radiologi dental
sangat penting dalam pengendalian panoramik, sehingga dapat diketahui
efek yang merugikan ini. Oleh sebab apakah kita menerima radiasi yang
itu setiap instalasi radiologi harus tidak diperlukan. Hasil yang terukur
memperhatikan proteksi radiasi dianalisis sesuai nilai batas dosis yang
terutama proteksi untuk ruangan telah ditentukan.
radiologi [3]. Radiasi ini perlu di DASAR TEORI
proteksi untuk menekan serendah Radiasi
mungkin kemungkinan terjadinya
penyinaran radiasi yang tidak Secara definisi radiasi
dikehendaki. Oleh sebab itu perlu merupakan salah satu cara perambatan
adanya penerapan prinsip keselamatan energi ke lingkungannya tanpa
radiasi. Perisai radiasi diperlukan untuk membutuhkan medium atau bahan
menyerap radiasi sehingga dapat pengantar tertentu. Radiasi ini memiliki
mengurangi intensitas radiasi yang dua sifat khas yakni tidak dapat
dipancarkan dan mengurangi dirasakan oleh panca indra manusia
penerimaan dosis radiasi oleh tubuh dan beberapa jenis radiasi dapat
manusia. Apabila radiasi masuk ke menembus bahan tertentu [8]. Radiasi
dalam bahan perisai radiasi, maka ini terbagi menjadi dua jenis yakni
sebagian dari radiasi tersebut akan radiasi pengion dan non pengion.
diserap oleh bahan. Semakin besar Radiasi pengion adalah jenis radiasi
efektivitas perisai radiasi suatu ruangan yang dapat mengionisasi atom-atom
maka perisai radiasi ruangan tersebut atau materi yang dilaluinya. Karena
semakin baik dalam menyerap radiasi terjadi proses ionisasi ini maka pada
[3]. Penelitian lain dilakukan oleh materi yang dilalui radiasi akan
Laitabun dkk dalam mengukur terbentuk pasangan ion positif dan
paparan radiasi menggunakan negatif. Dalam radiasi pengion terdapat
surveymeter untuk radiasi sebelum dan radiasi elektromagnetik dan radiasi
setelah menembus kaca timbal (Pb), elektromagnetik ini terdiri dari
hasilnya adalah penggunaan kaca Pb berbagai macam jenis membentuk
dapat menurunkan laju paparan 99,51 spektrum elektromagnetik. Kelompok
%. Penelitian lain yang berhubungan radiasi elektromagnetik ini adalah
dengan efektivitas perisai radiasi telah gelombang radio, gelombang TV,
dilakukan oleh Martem dkk (2015), gelombang radar, sinar infra merah,
dari penelitian tersebut di dapat ke cahaya tampak, sinar ultra violet, sinar
efektivan perisai radiasi pada X dan sinar gamma [1]. Sinar X dapat
penyinaran panoramik adalah 99,33 % diproduksi dengan jalan menembaki
dan pada penyinaran intraoral sebesar target logam dengan elektron cepat
99,83 % [3] dalam suatu tabung vakum sinar
katoda. Elektron sebagai proyektil

442
Youngster Physics Journal ISSN : 2302-7371
Vol. 5, No. 4, Oktober 2016, Hal. 441-450

dihasilkan dari pemanasan filamen


yang juga berfungsi sebagai katoda.
Elektron dari filamen dipercepat
gerakannya menggunakan tegangan
listrik berorde 102-106 Volt. Elektron
yng bergerak sangat cepat itu akhirnya
ditumbukkan ke target logam bernomor
atom tinggi dan suhu lelehnya juga
tinggi. Target logam ini sekaligus juga
berfungsi sebagai anoda. Ketika
elektron berenergi tinggi itu menabrak
target logam,maka sinar X akan
terpancar dari permukaan logam
tersebut. Sinar X yang terbentuk
melalui proses ini disebut sinar X Gambar 1 Teknik panoramik [18]
Bremsstrahlung. Sinar X yang
terbentuk melalui proses ini
mempunyai energi maksimal sama Interaksi Radiasi Dengan Materi
dengan energi kinetik elektron pada Biologi
saat terjadinya perlambatan [1].
Jika radiasi mengenai tubuh
Radiografi Panoramik manusia, ada 2 kemungkinan yang
dapat terjadi: berinteraksi dengan tubuh
Radiografi panoramik manusia, atau hanya melewati saja.
digunakan untuk melihat perluasan Jika berinteraksi, radiasi dapat
suatu lesi/tumor, fraktur rahang, fase mengionisasi atau dapat pula
gigi bercampur. Panoramik akan mengeksitasi atom. Setiap terjadi
memperlihatkan daerah yang lebih luas proses ionisasi atau eksitasi, radiasi
dibandingkan intraoral yaitu rahang akan kehilangan sebagian energinya.
bawah dalam satu film. Pada Energi radiasi yang hilang akan
panoramik, film dan sinar-X bergerak menyebabkan peningkatan temperatur
mengelilingi pasien dimana cara kerja (panas) pada bahan (atom) yang
ini berbeda dengan radiografi intraoral. berinteraksi dengan radiasi tersebut.
Pasien duduk atau berdiri, tergantung Dengan kata lain, semua energi radiasi
dari tipe panoramik yang tersedia/yang yang terserap di jaringan biologis akan
digunakan [12]. muncul sebagai panas melalui
peningkatan vibrasi (getaran) atom dan
struktur molekul. Ini merupakan awal
dari perubahan kimiawi yang kemudian
dapat mengakibatkan efek biologis
yang merugikan [13]

Efek Biologi dari Radiasi Pengion

Komisi Internasional untuk


Perlindungan Radiasi (ICRP) membagi
efek radiasi pengion terhadap tubuh

443
Candra Ancila,dkk Analisis Dosis Paparan...

manusia menjadi dua yaitu efek radiasi, diukur pada titik merah yang
stokastik dan efek deterministik. Efek dapat dilihat pada Gambar 2.
stokastik adalah efek yang
kemunculannya pada individu tidak
bisa dipastikan tetapi tingkat
kebolehjadian munculnya efek tersebut
dapat diperkirakan berdasarkan data
statistik yang ada. Sedang efek
deterministik adalah efek yang pasti
muncul apabila jaringan tubuh manusia
terkena paparan radiasi pengion dengan
dosis tertentu [1].

Proteksi Radiasi Terhadap Sumber Gambar 2 Denah Ruang


Eksternal Dental Panoramik
Tiga langkah yang harus
selalu diperhatikan dalam proteksi Keterangan :
radiasi eksternal adalah sebagai berikut 1. Pintu Ruangan
: 2. Westafel
1. Jarak 3. Alat dental panoramik
Menjaga jarak sejauh mungkin dari 4. Ruang Operator
sumber radiasi. Intensitas radiasi akan
berkurang dengan pertambahan jarak Untuk pengambilan data paparan
mengikuti hukum kuadrat terbalik radiasi diukur pada ruang operator,
(inverse square law). ruang koridor karyawan dan ruang
(1) tunggu
2. Waktu
Apabila harus berada di dekat sumber
radiasi maka usahakan hanya dalam
selang waktu yang sesingkat-
singkatnya. Jumlah dosis yang terserap
tubuh manusia akan berbanding lurus
dengan selang waktu terpapari radiasi.
3. Penahan radiasi
Penggunaan bahan penahan radiasi
Gambar 3 Denah Instalasi
dapat mengurangi paparan radiasi
Ruang Radiografi
secara eksponensial. Jenis bahan harus
disesuaikan dengan jenis radiasinya Keterangan :
khususnya perbedaan antara radiasi 4.Ruang Panoramik
foton dan radiasi neutron [11]. 5.Koridor Karyawan
7.Ruang Tunggu
METODE PENELITIAN
Sampel pada penelitian ini Untuk pengambilan data persebaran
adalah titik-titik yang telah ditentukan radiasi dalam ruang dental panoramik
pada instalasi radiologi. Untuk
pengambilan data efektivitas perisai

444
Youngster Physics Journal ISSN : 2302-7371
Vol. 5, No. 4, Oktober 2016, Hal. 441-450

diukur dengan mengambil 3 sisi dari Tabel 1 Hasil pengukuran paparan


sumber radiasi radiasi di ruang operator
Jarak Data Jumlah Hasil
No dari Ke- paparan terukur
sumber radiasi
(mSv/h)X
Faktor
kalibrasi
(1,03)
1 1 0,00824 0,583
2 1,47 m 2 0,00412 mR/h
3 3 0,00515

Gambar 4 Titik pengkuran Paparan Radiasi Pada Koridor


persebaran radiasi dalam ruang Karyawan
dental panoramik Pada koridor karyawan yang
berjarak 2,91 meter dari sumber radiasi
Setelah didapatkan data
sinar X yang berasal dari pesawat
berupa dosis yang terukur pada
dental panoramik ini tidak terukur nilai
surveymeter maka data tersebut
dianalisis untuk efektivitas perisai paparan radiasi nya. Pada alat
radiasi menggunakan persamaan : surveymeter babyline tidak terdeteksi
adanya sinar X pada saat ekspose di
koridor karyawan. Hal tersebut dapat
(2) terjadi karena jarak yang cukup jauh
Untuk data paparan radiasi data dari sumber sinar X yakni pesawat
dianalisis berdasarkan perka bapeten dental panoramik. Selain jarak yang
mengenai paparan radiasi di sekitar cukup jauh letak posisi koridor
instalasi radiologi yakni paparan radiasi karyawan ini terhalang oleh dinding
yang ditempati oleh pekerja radiasi tembok dan loker yang terbuat dari besi
tidak boleh melebihi 2,5 mR/jam, yang menempel dengan tembok yang
untuk penduduk umum tidak boleh langsung bersampingan dengan ruang
melebihi 0,25 mR/jam. dental panoramik. Koridor karyawan
ini juga dilengkapi oleh pintu dan pintu
HASIL DAN PEMBAHASAN ini selalu tertutup. Dari hasil ini maka
dapat dikatakan koridor karyawan ini
Paparan Radiasi pada Ruang aman dari paparan radiasi.
Operator Tabel 2 Hasil pengukuran paparan
Pada ruang operator yang radiasi di koridor karyawan
berjarak 1,47 meter dari sumber sinar No Jarak Data Jumlah Hasil
X yang berasal dari pesawat dental dari Ke- paparan terukur
panoramik terukur paparan radiasi sumber radiasi
(mSv/h)X
dengan nilai 0,583 mR/h atau 5,83 Faktor
Sv/h. Nilai tersebut masih jauh kalibrasi
dibawah nilai batas dosis yang sudah (1,03)
ditetapkan yaitu 2,5 mR/h atau 25 1 1 -
Sv/h. Sehingga para pekerja radiasi 2,91 m -
2 2 -
yang menempati ruang operator masih
aman.

445
Candra Ancila,dkk Analisis Dosis Paparan...

3 3 - sumber (mSv/h)X
Faktor
kalibrasi
Paparan Radiasi di Ruang Tunggu (1,03)
Ruang tunggu ini berjarak 5,7
1 1 0,00206
meter dari sumber sinar X yaitu 0,24
pesawat dental panoramik. Dari hasil 2 5,7 m 2 0,00206 mR/h
pengukuran menggunakan survey
3 3 0,00309
meter babyline ini terukur paparan
radiasi sebesar 0,24 mR/h atau 2,4
Sv/h. Hasil pengukuran tersebut Efektivitas Perisai Radiasi Ruang
terlihat mendekati nilai batas dosis Operator
yang ditentukan oleh bapeten. Hal ini Ruang operator dengan sumber
dapat terjadi karena adanya paparan sinar X dari pesawat dental panoramik
radiasi yang berhasil keluar ke ruang hanya bersekat dinding yang tidak
tunggu yang tidak terserap oleh timbal tertutup rapat dengan lapisan timbal.
yang berada di pintu ruangan yang Pengukuran ini bertujuan untuk
dimana timbal pada pintu ruangan mengetahui seberapa besar efektivitas
tesebut berfungsi sebagai perisai perisai radiasi pada ruang operator
radiasi. Lolosnya radiasi ini juga dapat sehingga dapat melindungi pekerja
melalui celah kunci pada pintu ruangan radiasi saat berada di medan radiasi
dan celah-celah dibawah pintu juga untuk melakukan tindakan radiasi
dapat berpotensi keluarnya radiasi. terhadap pasien. Pengukuran dilakukan
Selain itu kondisi pintu ruangan yang menghasilkan dua dosis yaitu dosis
tidak benar-benar tertutup rapat juga awal, yakni dimana radiasi belum
dapat menyebabkan radiasi yang bocor. menembus perisai radiasi dan yang
Pada saat ekspose dilakukan pintu kedua adalah dosis akhir,yaitu dimana
ruangan yang dengan keadaan sudah radiasi sudah menembus perisai radiasi.
tidak bisa tertutup rapat sempurna tidak Hasil pengukuran efektivitas perisai
dikunci sehingga peluang lolosnya radiasi dapat dilihat pada tabel berikut
radiasi ke ruang tunggu juga semakin .
besar. Maka hal-hal seperti ini perlu Tabel 4 Hasil pengukuran efektivitas
diperhatikan oleh petugas radiasi untuk perisai radiasi ruang operator
kepentingan proteksi radiasi bagi N Jara Da Dosis Dosis Efektiv
masyarakat. Tetapi masyarakat yang o k ta awal akhir itas
berada di ruang tunggu tidak berlama- dari Ke (mSv/ (mSv/ (%)
lama atau dengan kata lain masyarakat sum - h)X h) X
tersebut tidak menetap lama di ruang ber Faktor faktor
kalibr kalibr
tunggu dan masyarakat yang menetap
asi asi
di ruang tunggu juga berganti-ganti (1,03) (1,03)
sehingga paparan radiasi yang diterima
masih aman. 1 1 0,0401 0,008
Tabel 3 Hasil pengukuran paparan 1,47 7 24
radiasi di ruang tunggu 2 m 2 0,0226 0,007
No Jarak Data Jumlah Hasil 82,29
6 21
dari Ke- paparan terukur
radiasi

446
Youngster Physics Journal ISSN : 2302-7371
Vol. 5, No. 4, Oktober 2016, Hal. 441-450

3 3 0,0525 0,005
3 15

Efektivitas Perisai Radiasi Pintu


Ruangan
Efektivitas perisai radiasi pada
pintu ruangan ini diukur untuk
memastikan bahwa tidak adanya radiasi
yang bocor ke area masyarakat.
Sehingga masyarakat tetap aman dan
tidak menerima dosis radiasi yang tidak
diperlukan karena kita harus mengingat
mengenai asas optimasi. Pintu ruangan
ini berjarak 4,85 meter dari sumber Gambar 5 Pemetaan paparan radiasi
sinar X. Pengukuran dilakukan dengan dalam ruang dental panoramik
mengambil 2 data yaitu dosis awal dan
dosis akhir. Dosis awal dilakukan di Pada pemetaan kontur tersebut
titik pintu ruangan bagian dalam atau memperlihatkan bahwa semakin jauh
bagian di dalam ruang radiologi dan jaraknya dengan sumber radiasinya
dosis akhir di titik pintu diluar ruangan maka nilai paparan radiasi dosis yang
dental panoramik. Hasil pengukuran yang terukur akan semakin rendah atau
efektivitas perisai radiasi pada pintu kecil. Sehingga nilai D ~ atau dosis
ruangan dapat dilihat pada tabel yang berbanding terbalik dengan jarak
berikut. kuadratnya berlaku pada ruang dental
panoramik. Faktor-faktor yang
Tabel 5 Hasil pengukuran efektivitas mempengaruhi dalam pengukuran ini
perisai radiasi pada pintu ruangan adalah jarak. Untuk waktu dan
No Jarak
dari
Data
Ke-
Dosis
awal
Dosis
akhir
Efektivitas
(%)
tegangan serta arus yang digunakan
sumber (mSv/h)X (mSv/h) adalah sama, yaitu untuk tegangan 80
Faktor X faktor
kalibrasi kalibrasi
kV, waktu ekspose 11,3 detik dan arus
(1,03) (1,03) yang digunakan adalah 10 mA.
1 1 0,00206 0,00206

2 4,85 m 2 0,00206 0,00206


KESIMPULAN
12,24
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
3 3 0,00412 0,00412
dilakukan, dapat disimpulkan beberapa
hal, diantaranya :
Pemetaan Paparan Radiasi Ruang 1. a. Paparan radiasi pada ruang
Radiologi Dental Panoramik operator sebesar 0,583 mR/h atau 5,83
Pengukuran paparan radiasi Sv/h, dan masih jauh dibawah nilai
dilakukan juga di dalam ruang dental batas dosis sehingga masih aman untuk
panoramik. Pengukuran ini dilakukan pekerja radiasi
untuk mengetahui persebaran radiasi di b. Tidak terdeteksinya radiasi sinar
area dalam ruangan dental panoramik. X pada ruang koridor karyawan saat
Sehingga dapat diketahui titik-titik ekspose, sehingga aman untuk kegiatan
mana saja yang aman dari radiasi karyawan

447
Candra Ancila,dkk Analisis Dosis Paparan...

c. Paparan radiasi pada ruang [4] Moudi, E., Hadian, H., Monfared,
tunggu sebesar 0,24 mR/h atau 2,4 A S., Haghanifar, S., Deilam, G
Sv/h, nilai tersebut mendekati nilai dan Bahemmat, N. 2013.
batas dosis sehingga ruang tunggu Assesment of Radiation
cukup terpapar radiasi. Exposure of Eyes,Parotid and
2. a. Efektivitas ruang operator sebesar Thyroid Gland During Panoramic
82,29 % sehingga perisai radiasi Radiography. World Journal of
pada ruang operator cukup baik Medicine and Medical Science
dalam menyerap radiasi dari Research. Volume 1(3). Halaman
pesawat dental panoramik. Maka 044-050
pekerja radiasi cukup aman untuk [5] Raudhah, U. 2008. Distribusi
bekerja di ruang operator Terimaan Dosis Radiasi Pada
b. Efektivitas pintu ruangan Kegiatan Radiografi Dental
sebesar 12,24 % sehingga perisai Anak. Skripsi. Fakultas
radiasi pintu ruangan tidak cukup Matematika dan Ilmu
bak dalam menyerap radiasi. Pengetahuan Alam. Universitas
sehingga masih ada radiasi yang Andalas. Padang
keluar besar. [6] Rudi., Pratiwi., Susilo. 2012.
3. Dalam pemetaan paparan radiasi di Pengukuran Paparan Radiasi
dalam ruang dental panoramik Pesawat Sinar-X di Instalasi
menunjukan bahwa semakin jauh Radiodiagnostik Untuk Proteksi
jarak nya dengan sumber radiasi Radiasi. Unnes Physics Journal.
maka semakin kecil pula dosis Halaman 04
radiasi yang terukur [7] Siregar, V P., Selamat, M B.
2009. Interpolator Dalam
Pembuatan Kontur Peta
DAFTAR PUSTAKA Batimetri. E-Jurnal Ilmu dan
Teknologi Kelautan Tropis.
[1] Akhadi, M. 2000. Dasar-dasar Vol.1. No.1. Hal. 39-47.
Proteksi Radiasi. Rineka Cipta. [8] Susilowati, P., Sri W, P dan
Jakarta Susilo, D. Pengukuran Laju
[2] Keputuasan Kepala Badan Dosis Paparan Radiasi Sekunder
Pengawas Tenaga Nuklir No. 01 Sinar-X di Ruangan dan
Tahun 1999. tentang ketentuan Lingkungan Sekitar Instalasi
keselamatan kerja terhadap Radiologi (Studi Kasus : Ruang
radiasi Radiologi Poliklinik Fakultas
[3] Martem, D R., Milvita, D., Kedokteran). Fisika
Yulati, H dan Kusmawati, D D. Mulawarman. Volume 7. No 2.
Pengukuran Dosis Radiasi Halaman 41. November 2011
Ruangan Radiologi II Rumah [9] Yondri. 2008. Analisis Perisai
Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Radiasi Sinar-X Pada Ruang
Baiturrahmah Padang Penyinaran Radiodiagnostik
Menggunakan Surveymeter RSUD Dr. Adnaan W.D
Unfors-XI. Jurnal Fisika Unand. Payakumbuh. Skripsi. Program
Vol 4 No 4. Oktober. 2015 Pascasarjana. Universitas
Andalas

448
Youngster Physics Journal ISSN : 2302-7371
Vol. 5, No. 4, Oktober 2016, Hal. 441-450

[10] Williams, JR., Montgomery, A.


2000. Measurements of Dose in
Panoramic Dental Radiology.
The British Journal of Radiology.
73 (2000). 1002-1006
[11] Bapeten. Ketentuan Proteksi
Radiasi.
http://ansn.bapeten.go.id/files/23
5.pdf. Diakses tanggal 21 Maret
2016
[12]http://repository.usu.ac.id/bitstrea
m/123456789/40557/4/Chapter%
20II.pdf. Diakses pada tanggal 21
Maret 2016
[13]http://www.batan.go.id/pusdiklat/el
earning/Pengukuran_Radiasi/Prot
eksi_02.htm. Diakses pada
tanggal 30 Maret 2016
[14]http://www.batan.go.id/pusdiklat/el
earning/proteksiradiasi/pengenala
n_radiasi/3-1.htm. Diakses pada
tanggal 12 September 2016
[15]https://id.wikipedia.org/w/index.ph
p?title=Berkas:EM_Spectrum_Pr
operties_id.svg&filetimestamp=2
0080525084504&. Diakses pada
tanggal 12 September 2016
[16]http://www.kashelara.com/2013/05
/alat-ukur-proteksi-radiasi
surveymeter.html. Diakses pada
tanggal 12 September 2016
[17]http://dentias.blogspot.co.id/2013/1
2/teknik-radiografi-dental.html.
Diakses pada tanggal 12
September 2016
[18]http://catatanradiograf.blogspot.co.
id/2010/04/teknik-pemeriksaan-
dental-radiography.html/ Diakses
pada tanggal 12 September 2016

449
Candra, dkk Analisis Dosis Paparan...

You might also like