Jurnal
Jurnal
Jurnal
ABSTRACT
The study aimed to: (1) know the type of pests and predator that lived during the growth and production
of strawberry plants, (2) know the populations of pests associated to the strawberry plants during
vegetative and generative development stages until harvest time. The methodology used was
Descriptive Method. Sampling the pests associated to strawberry plants was taken by the Method of
Deliberate (Purposive Sampling Method). In the vegetative stage, the plants were in 2-10 weeks after
planting, and the generative stage of flowering plants until harvest time, or age 11-20 weeks after
planting. The results showed that, the pests on strawberry plants growth and development in both
vegetative and generative stages, i.e.: seven order were included in nine families, those were: order
Orthoptera with Acrididae and Grylotalpidae families; order Coleoptera with Curculionidae and
Chrysomelidae families; order Lepidoptera with Pyralidae families; order Diptera with Drosophilidae
families; order Homoptera with Aphididea families; order Acari with Tetranychidae families, and order
Mollusca. There were six types of pests which destroyed the leaves on the vegetative phase, i.e.: Acida
turita, Locusta sp., Valanga nigricornis, Chrysocus auratus, Tetranychus sp. and Aphis sp., and a kind
of destructive root, that was Gryllotalpha sp. There were 11 types of pests in the generative phase,
consisted of: a) six pest species destroyed the leaf, i.e.: Acida turita, Locusta sp., Valanga nigricornis,
Chrysocus auratus, Tetranychus sp., and Aphis sp.; b) two kinds of fruit pests, those were : Drosphila
sp. and Filicaulis bleekeri, c) as well as a type of root pest was Gryllotalpha sp.
Keywords : population type and plant pests and predators; strawberry plants
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk (1) mengetahui jenis hama dan predator yang hidup selama pertumbuhan
dan produksi tanaman stroberi, (2) mengetahui padat populasi hama yang berasosiasi pada tanaman
stroberi selama perkembangan tahap vegetatif dan generatif sampai masa panen. Metodologi yang
digunakan yaitu metode deskriptif. Pengambilan sampel hama yang berasosiasi pada tanaman stroberi
diambil dengan metode pengambilan sampel secara sengaja (purposive sampling method). Pada tahap
vegetatif yaitu tanaman berumur 2-10 minggu sesudah tanam dan tahap generatif yaitu tanaman
berbunga sampai masa panen atau berumur 11-20 minggu sesudah tanam. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa hama-hama pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman stroberi pada tahap
vegetatif dan generatif, yaitu 7 Ordo yang termasuk dalam 9 famili. Ordo Orthoptera family Acrididae
dan Grylotalpidae; Coleoptera family Curculionidae dan Chrysomelidae; Lepidoptera family Pyralidae;
Diptera family Drosophilidae; Homoptera family Aphididea; Acari family Tetranychidae; dan Mollusca.
Terdapat 6 jenis yaitu hama pada fasevegetatif yaitu perusak daunAcida turita, Locusta sp., Valanga
nigricornis, Chrysocus auratus, Tetranychus sp. dan Aphis sp. dan 1 jenis perusak akar yaitu
Gryllotalpha sp. Ada 11 jenis hama pada fase generatif terdiri dari hama perusak daun 6 jenis yaitu
Acida turita, Locusta sp., Valanga nigricornis, Chrysocus auratus, Tetranychus sp. dan Aphis sp.; ada
2 jenis perusak buah yaitu Drosphila sp. dan Filicaulis bleekeri, serta 1 jenis perusak akar yaitu
Gryllotalpha sp.
Kata kunci : jenis dan populasi hama, tanaman stroberi
Eugenia Volume 21 No. 1 Pebruari 2015
Kessek, L.I.M., dkk.: Jenis dan Populasi Hama ……….…….. 33
langsung cara penanaman dan perawatan tanaman yang menekan perkembangan serangga hama
stroberi, dan mereka sekaligus dapat membeli penting tanaman stroberi adalah kumbang
buahnya dengan cara memilih dan memetiknya Coccinelidae (Coccinella sp.), tungau Phytoseiulus
langsung di kebun (Kurnia, 2005). persimilis dan Typhlodromus sp. (Herlinda, 2009;
Usaha mengoptimalkan dan mengaman- Kalshoven, 1981).
kan produksi tanaman stroberi sangat dipengaruhi Melihat pentingnya masalah serangga
oleh beberapa faktor penting antara lain adanya meliputi hama-hama penting yang berasosiasi atau
gangguan serangan hama dan penyakit tanaman hidup selama pertumbuhan dan produksi tanaman
atau organisme pengganggu tanaman (OPT) yang stroberi yang diusahakan melalui penggunaan
dapat mengakibatkan kerusakan pada tanaman. mulsa plastik dengan kebutuhan pola budidayanya
Masalah yang dihadapi dalam peningkatan maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui
produksi tidak lepas dari peran perlindungan jenis dan populasi hama-hama yang berasosiasi
tanaman yang merupakan bagian integral dari dengan tanaman stroberi di areal pertanian
sistem pengelolaan ekosistem pertanian secara Rurukan KecamatanTomohon Utara Kota Tomohon
keseluruhan untuk menekan kehilangan hasil Provinsi Sulawesi Utara. Tujuan penelitian ini untuk
secara ekonomi yang diakibatkan oleh serangan mengetahui jenis hama dan mengetahui padat
OPT. populasi hama pada tanaman stroberi.
Penerapan konsep pengendalian hama
terpadu dalam upaya pengembangan sesuatu jenis METODE PENELITIAN
tanaman merupakan aplikasi yang cerdik terhadap
pengelolaan serangga sehingga memberikan Penelitian dilaksanakan pada lokasi
keuntungan ekonomi dan ekologis bagi usaha yang pertanaman stroberi di Kelurahan Rurukan,
dilakukan. Prinsip-prinsip pengelolaan tanaman Kecamatan Tomohon Timur, Kota Tomohon, dan
yang ramah lingkungan akan selalu menjadi dilanjutkan di Laboratorium Entomologi Jurusan
pendekatan penting dalam proses produksi Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian
tanaman. Saat ini sistem pertanian yang menjadi UNSRAT Manado untuk melaksanakan identifikasi
harapan pada dunia usaha pertanian adalah sistem jenis-jenis hama dan predator yang ditemukan
pertanian organik. Penggunaan mulsa plastik me- selama penelitian lapang. Waktu pelaksanaan sejak
rupakan salah satu teknologi yang telah populer di- bulan Oktober 2011 sampai dengan bulan Maret
terapkan terhadap pengembangan produksi tana- 2012.
man hortikultura terutama tanaman stroberi. Ber- Penelitian dilaksanakan di dua pertana-
bagai keunggulan yang dimilikinya maka teknologi man stroberi yaitu untuk pengamatan serangga
penggunaan mulsa plastik merupakan komponen hama dan predator pada tahap vegetatif dan lokasi
penting pada sistem pertanian organik yang mem- pengamatan serangga hama pada tahap generatif
berikan hasil yang sangat baik terhadap kualitas sampai masa panen. Lokasi pertanaman dipersiap-
dan kuantitas produksi stroberi (Anonim,1999). kan khusus sejak pengolahan tanah, penanaman,
Beberapa jenis serangga hama penting pemeliharaan, pemupukan sampai panen adalah
yang menyerang tanaman stroberi antara lain, kutu didasarkan pada pendekatan usaha pertanian
daun atau Aphids (Chaetosiphon fragaefolii); stroberi organik. Penggunaan pestisida meliputi
tungau, (Tetranychus sp. danTarsonemussp), ulat herbisida, insektisida, pupuk anorganik tidak di-
tanah (Agrotis segetum); golongan kumbang laksanakan. Areal penanaman telah dipersiapan
penggerek bunga (Anthonomus rubi), kumbang sejak dua tahun sebelumnya tanpa disentuh
penggerek akar (Otiorhynchus rugosostriatus), dan dengan pestisida.
kumbang penggerek batang (O. sulcatus); kutu Pengambilan sampel serangga hama
putih (Pseudococcussp), dan Nematoda menggunakan metode pengambilan sampel secara
(Aphelenchoides fragaria) (Cahyono, 2011, sengaja (purposive sampling method). Objek peng-
Rasihen, 2011). Musuh alami terutama predator amatan diarahkan pada populasi tanaman sebagai
Kessek, L.I.M., dkk.: Jenis dan Populasi Hama ……….…….. 35
titik pengamatan atau sub plot sesuai kriteria per- amatan dilakukan lima kali atau setiap dua minggu
kembangan umur tanaman sebagai berikut: 1) sejak tanaman berumur 2, 4, 6, 8, 10 minggu se-
Tanaman tahap vegetatif yaitu tanaman sejak sudah tanam; 2) Tahap generatif dilakukan 5 kali
berumur 2 minggu sampai berumur 10 minggu pengamatan setiap dua minggu sesudah tanaman
sesudah tanam; 2) Tanaman tahap generatif yaitu berumur 12, 14, 16,18, 20 minggu sesudah tanam.
setelah tanaman berbunga sampai masa panen Plot pengamatan berukuran 30 m x 15 m dari
pertama atau berumur 11 minggu sampai berumur hamparan tanaman petani setempat. Setiap plot
20 minggu sesudah tanam. Panen buah dilakukan terdiri 10 bedengan dengan panjang 25 meter.
setiap minggu. Lebar bedeng 1 m dan tinggi bedeng 30 cm. Sesuai
Pengambilan sampel serangga dengan plot tanaman ditetapkan lima titik sebagai sub plot
berbagai cara yaitu dikoleksi dengan menggunakan atau petak pengamatan yang dibuat irisan diagonal.
net serangga (diameter 25 cm), aspirator atau Masing-masing sub plot atau petak pengamatan
menangkap langsung dengan tangan atau pingset berukuran 2 m terdiri 8 rumpun tanaman dengan
terhadap populasi serangga yang terdapat pada pola tanam baris berganda dan ukuran jarak tanam
bagian daun, batang, akar tanaman. Kemudian di- 30 cm x 30 cm sehingga jumlah tanaman yang
masukkan dalam botol koleksi yang berisi alkohol akan diamati setiap 2 minggu adalah 40 tanaman.
70 % dan berlabel. Bagian tanaman yang menjadi Tata letak sub plot pada plot pengamatan sesuai
tempat hidup serangga dimasukkan dalam kantong tahap perkembangan tanaman dapat dilihat pada
plastik (ukuran 15 x 20 cm) dan diberi label. Se- Gambar 1.
rangga yang sifatnya tetap dan hidup berkelompok, Parameter yang diamati yaitu jenis
setelah dilakukan pengambilan sampel pengama- serangga hama dan populasi setiapa jenis hama
tan dapat dilakukan dengan menghitung langsung yang ditemukan pada pertanaman stroberi selama
populasi serangga. Dapat pula dilakukan penang- pertumbuhan vegetatif dan generatif. Seluruh jenis
kapan serangga yang ditemukan berada diatas serangga yang tertangkap dihitung populasinya dan
permukaan mulsa plastik atau di sekitar tempat dikoleksi berdasarkan tahap perkembangan tana-
tumbuh tanaman. man yaitu tahap vegetatif dan generatif selama
Teknik pengambilan sampel sesuai tahap masa panen akan dideterminasi sehingga dapat
atau umur tanaman yakni : 1) Tahap vegetatif peng- teridentifikasi secara morfologi.
30 m
15 m Sub plot
Gambar 1. Irisan Diagonal Tata Letak Sub Plot dalam Pengambilan Sampel
(Figure 1. Diagon al Sheet of Sub Plot Lay Out of Sampling)
Keterangan : = plot pengamatan
Gambar 5.Gryllotalpa
Gryllotalpa sp. yang Ditangkap dari
ari Areal Tanaman Stroberi
(Figure 5. Gryllotalpa sp. Caught by Strawberry Lands)
Lands
Kessek, L.I.M., dkk.: Jenis dan Populasi Hama ……….…….. 39
Tetranychus sp. (Tungau Perusak Daun) menghasilkan kutu muda sebanyak 20 - 140 ekor
(Acarina; Tetranychidae) (Irsan, 2006). Karena hama ini dapat menghasilkan
Hama tungau berukuran sangat kecil 1 embun madu, maka sering dikerumuni semut. Kutu
mm, telur tungau berwarna merah, biasanya di- di merusak bagian tanaman dengan cara menghisap
letakkan di sepanjang tulang dan tangkai daun. cairan tanaman. Tanaman
anaman inangnya
inang bermacam-
Seekor tungau betina dapat menghasilkan 17- macam, antara lain kapas, semangka, kentang,
37 butir telur. Telur menetas menghasilkan
nghasilkan larva cabai, terung, bunga sepatu, dan jeruk (Herlinda,
yang mempunyai tiga pasang kaki. Kaki yang ke- dkk., 2009).
empat muncul setelah pergantian kulit pertama.
Instar antara larva dan dewasa disebut nimfa. Lamprosema indica (Ulat Penggulung daun)
Dalam perkembangannya mengalami metamorfosis (Lepidoptera; Pyralidae)
dengan mengalami ganti kulit beberapa kali, tungau Gejala serangan adalah daun terlihat se-
se
memiliki
liki empat pasang kaki, kepala dan toraks perti menggulung dan terdapat ulat yang dilindungi
menjadi satu. Tungau dewasa berwarna merah ke- ke oleh benang-benang
benang sutera dan kotoran larva.
coklatan, semua stadia tungau dari telur sampai Seringkali daun akan direkatkan bersama dengan
denga
dewasa hidup di permukaan bawah daun, karena daun lain kemudian digulung. Daun tampak ber-
tungau menghindari panas matahari pada siang lubang-lubang
lubang bekas gigitan dari tepi sampai ke
hari, serangan tungau menyebabkan
menyebab kerusakan tulang daun utama, sehingga habis hanyaha tinggal
secara mendadak karena perkembangan sangat urat-urat
urat daun (Cahyono, 2011). Tubuh larva terdiri
cepat, bagian yang terserang antara lain bunga dan dari tiga pasang kaki toraksial dan lima pasang kaki
daun (Gambar 8). abdominal, berbulu, berwarna kuning krem dan ada
sedikit garis berwarna coklat. Kepala larva ber- ber
Aphis sp. (Kutu Daun )(Homoptera; Aphididae)
warna hitam kecoklatan mengkilap dan semensementara
Memiliki antena seperti benang, pendek
merusak daun stroberi pada gambar 10.
kaku seperti rambut. Alat mulut menusuk-meng-
menusuk
isap,
sap, sayap depan lebih besar dan panjang dari
Drosophila sp. (Lalat Perusak buah) (Diptera;
pada sayap belakang. Gejala serangan akan lebih
Drosophilidae)
jelas terlihat pada tanaman yang masih muda. Bila
Secara umum memiliki kepala, toraks
serangannya hebat, maka pertumbuhannya men- men
dan abdomen serta berantena pendek. Ditemu-
jadi kerdil dan batangnya memutar. Daun menjadi
keriting dan kadang berwarna
erwarna kuning (Gambar 9). kan pada hampir semua bagian tanaman atau
Aphis sp bersifat polifag dan kosmopolitan, buah yang matang dan sementara mengalami
yaitu dapat memakan segala macam tanaman dan fermentasi. Drosophila sp. terlihat seperti lalat
tersebar di seluruh dunia. Kutu berwarna hijau tua buah tetapi ukuran tubuh lebih kecil. Lalat ber-
sampai hitam atau kuning coklat. Kutu betina men-
men kembang dengan cepat pada buah-buah
buah yang
jadi dewasa setelah 4 - 20 hari, setelah itu dapat telah sangat matang dan siklus hidupnya
Eugenia Volume 21
1 No. 1 Pebruari 2015 40
Gambar 8.ImagoTetranychus
Tetranychus sp.
(Figure
Figure 8. Tetranychus sp. Imago)
Imago
Gambar 12. Filicaulis bleekeri yangang Menyerang Buah Stroberi Siap Panen
(Figure 12. Filicaulis bleekeri Attacked the Harvesting Fruits of Strawberry)
Tabel 2. Populasi Hama selama Tahap PerkembanganVegetatif dan Generatif Tanaman Stroberi
(Table 2. Pests Population for Development Stages of Vegetative and Generative of Strawberry Plant)
Plant
Perkembangan Tanaman
No. Jenis Hama Tahap Vegetatif Tahap Generatif
/ 8 rumpun tanaman / 8 rumpun tanaman
1. Acrida turrita 15 30
2. Locusta sp 26 53
3. Valanga nigricornis 22 53
4. Gryllotalpa sp. 9 29
5. Anthonomus rubi 0 38
6. Chrysocus auratus 8 20
7. Lamprosema indica 27 78
8. Drosophyla sp. 0 593
9. Tetranychus sp. 658 1195
10. Aphis sp. 969 1180
11. Filicaulis bleekeri 0 20
Populasi serangga hama pada tahap ge- ge lingkungan yang baik yaitu saat curah hujan yang
neratif tertinggi yaitu Tetranychus sp. 1195 ekor/8 rendah dan belum berfungsi musuh alami maka
rumpun tanaman, Aphis sp. 1186 ekor/8 rumpun perkembangan populasi jenis kutu daun maupun
tanaman, dan Drosophila sp. 593 ekor/8 rumpun tungau akan berkembang meningkat dan menye- menye
tanaman. Kemudian diikuti L. indica 78 ekor/8 rum- babkan kerusakan yang berarti
berarti. Hasil penelitian
pun tanaman, Locusta sp dan Valanga nigricornis menunjukkan pula bahwa relatif tingginya populasi
masing-masing
masing 10,6 ekor/8 rumpun tanaman, serangga hama diduga disebabkan selama per- per
Anthonomus rubi 38 ekor/8 rumpun tanaman, tumbuhan tanaman tidak menggunakan pestisida
Acrida turrita 30 ekor/8 rumpun tanaman, meliputi herbisida, fungsisida, dan insektisida, serta
Gryllotalpha sp. 20 ekor/8 rumpun tanaman, dan penggunaan pupuk anorganik.
terakhir adalah Chrysocus auratus dan Filicaulis
bleekeri masing-masing
masing 4 ekor/8 rumpun tanaman. KESIMPULAN
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingginya
rata-rata populasi Aphis sp. dan Tetranychus
Te sp. Jenis-jenis
jenis hama yang ditemukan dan
pada tahap vegetatif dan generatif perkembangan menyerang tanaman stroberi pada tahap vegetatif
tanaman stroberi disebabkan kedua jenis hama ini dan generatif di Kelurahanhan Rurukan Kecamatan
memiliki kemampuan perkembangbiakan yang baik, Tomohon Timur Kota Tomohon terdiri dari 9 jenis
umur singkat dan hidup berkelompok
lompok (Irsan, 2006; yaitu Acrida turita, Locusta sp, Valanga nigricornis,
Nurfitri, 2008; Anonim, 2012c).). Lebih lanjut Chrysocus auratus, Tetranych
Tetranychus sp., Aphids sp.
Kalshoven
alshoven (1981) menyatakan bahwa pada kondisi Gryllotalpha sp., Drosphilasp
sp dan Filicaulis bleekeri.
Kessek, L.I.M., dkk.: Jenis dan Populasi Hama ……….…….. 43
Populasi hama tertinggi pada fase vege- ________, 2012c. Leaflet Paederus sp. Revisi.
tatif, yaitu Aphis sp., sebanyak 969 ekor/tanaman Bioekologi dan Morfologi Paederus sp.
dan fase generatif Tetranychus sp., sebanyak 1195 http://www.depkes.go.id/download/leafletp
ekor/tanaman. aederus sp-Revisi-27Maret2012.Di akses
pada tanggal 17 April 2012.
Pracaya, 2009. Serangga dan Penyakit Tanaman. Rukmana, R. 1997. Manfaat Stroberi.
Edisi revisi. 247 hal. Penerbit Andi. Perkembangan Stroberi. Pusat Penerbitan
Jogyakarta. Universitas Terbuka. Jakarta.
Rasihen, D. 2011. Budidaya Strawberry. Sumadi, W. 1997. Budidaya Stroberi di Pot dan
http://dessyrasihen.blogspot.com/2011/12/ Kebun. CV. Aneka Ilmu. Solo.
karya-ilmiah-budidaya-strawberry.html. Di
akses pada tanggal 4 Mei 2012.