Teknologi Material Bangunan - 11 November 2019

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 56

TEKNOLOGI MATERIAL BANGUNAN – 11 NOVEMBER 2019

Design process
Old Decision Model

Quality

Cost Schedule
Design process
New Decision Model

Human health,
Safety, and Comfort

Quality Ecology

Cost Schedule
Built Environment impacts on its environment
(Yeang, 1995)

Exhaust Climatic changes


heat Smoke, dust.
Noise, smell

Energy Interference with


fuel Solid Vegetation and
waste Wildlife habitats
Material
waste Paving
Erosion

Stored Sewerage
Ground water
waste Earthworks
contamination
U.S. Building
Impacts:

12% 30% 65% 70%


Water Use Greenhouse Waste Electricity
Gas Emissions Output Consumption

Test
Building Material Life Cycle
Building Material Life Cycle
and
Embodied
Energy
Cradle to Cradle Principles

• Prinsip dasar C2C sebenarnya adalah mengadopsi siklus ekologis alami


sebagaimana tercermin dalam rantai makanan. Semua proses industry dan
komersial diharapkan dapat mengikuti siklus tertutup sehingga tidak ada lagi
limbah. (Braungart, 2010)

• Pada dasarnya konsep C2C membagi material (proses industry dan komersial)
ke dalam dua kategori, bahan teknis dan bahan biologis.

• Bahan teknis hanya boleh menggunakan bahan-bahan sintetis yang tidak


beracun dan tidak memberi dampak negative pada lingkungan, serta dapat
digunakan berulang-ulang tanpa mengurangi kualitas bahan (daur ulang
penuh)

• Bahan biologis adalah bahan organic yang setelah digunakan dapat dilepas
dan diurai kembali ke alam
Cradle to Cradle :
Assesment category
Green building material principles

• Composed of renewable resources


• Helps in energy conservation
• Offer greater design flexibility
• Improved occupant health and productivity
• Environmentally responsible
• Reduced maintenance/replacement costs
Green Building Ratings
1. Inggris sejak 1990 yang disebut dengan BREEAM
(www.breeam.org)
2. Japan : CASBEE “Comprehensive Assesment System for Built
Environmet Efficiency” (www.ibec.or.jp/CASBEE/english/)
3. Jerman : DGNB (http://www.dgnb-system.de/en/)
4. Australia : “GREENSTAR” (http://www.gbca.org.au/green-star/)
5. Singapore : “GREENMARK”
(http://www.bca.gov.sg/greenmark/green_mark_buildings.html)
6. Malaysia : “GREEN BUILDING INDEX”
(http://www.greenbuildingindex.org/
7. Indonesia : “GREENSHIP” (http://blog.gbcindonesia.org/) rating ini
dikelola oleh Green Builidng Council Indonesia.
Building Material Life Cycle
Asal mula pembuangan

Penggunaan
Environmentally
Responsible

Use recycled building


Materials

Ecologically friendly
waste management

Rainwater harvesting
Ecobrick
Material dan efisiensi energi
Improve occupant health
and productivity

Natural
Ventilation

Daylighting
Standar Nasional Indonesia
Beberapa Standar Nasional Indonesia untuk Gedung yang telah
ditetapkan:
1. SNI no 03-6389 : Standar Konservasi energi selubung
bangunan pada Bangunan Gedung
2. SNI no 03-6572 : Sistem ventilasi dan pengkondisian udara
pada Bangunan Gedung
3. SNI no 03-2396 : Tatacara perancangan sistem
pencahayaan alami pada Bangunan Gedung
4. SNI no 03-6197 : Konservasi energi pada sistem
pencahayaan buatan pada Bangunan Gedung
5. SNI no 03-6573 : Standar perancangan Sistem transportasi
vertikal pada Bangunan Gedung
6. SNI no 03-6390 : Standar konservasi energi sistem tata
udara pada Bangunan Gedung
7. SNI no 03-6481 : Standar perencanaan sistem plambing
Peraturan Menteri, Pemda :

1. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 08 / 2010


tentang Kriteria dan Sertifikasi Bangunan Ramah
Lingkungan (BRL)

2. Peraturan Daerah DKI NO 07 / 2010, Pasal 110 - 118


tentang Bangunan Gedung Hijau

3. Peraturan Gubernur DKI no 38 / 2012 tentang


Bangunan Gedung Hijau
Terima Kasih

You might also like