Hubungan Pengetahuan Sikap Penderita Penyakit Malaria Falciparum
Hubungan Pengetahuan Sikap Penderita Penyakit Malaria Falciparum
Hubungan Pengetahuan Sikap Penderita Penyakit Malaria Falciparum
(Skripsi)
Oleh
WAGE NURMAULINA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENDERITA
MALARIA FALCIPARUM DENGAN DERAJAT INFEKSI DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS HANURA KECAMATAN TELUK PANDAN
KABUPATEN PESAWARAN PROVINSI LAMPUNG
Oleh
WAGE NURMAULINA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA KEDOKTERAN
Pada
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
By
Wage Nurmaulina
Oleh
Wage Nurmaulina
Latar Belakang: Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi
masalah kesehatan masyarakat Indonesia. Pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian malaria. Angka kesakitan dari
penderita malaria tergantung dari derajat infeksinya.
Tujuan: Mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku penderita malaria
falciparum dengan derajat infeksi di wilayah kerja Puskesmas Hanura Kecamatan Teluk
Pandan Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung.
Metode: Metode yang digunakan adalah analitik yang bersifat observasional dengan
pendekatan cross sectional. Variabel yang diteliti adalah pengetahuan, sikap, perilaku dan
derajat infeksi dengan melibatkan 50 responden.
Hasil Peneltian: Hasil penelitian menunjukan bahwa responden yang berpengetahuan
sedang 30% dan berpengetahuan baik 70%, responden yang bersikap sedang 4% dan
bersikap baik 96% serta responden yang perilaku sedang 4% dan berperilaku baik 96%.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pengetahuan (p = 0,30), sikap (p = 0,04) dan perilaku
(p = 0,04).
Simpulan: Terdapat hubungan sikap dan perilaku dengan derajat infeksi pada penderita
malaria falsiparum baru.
Penulis dilahirkan di Kota Bandar Lampung pada tanggal 27 Agustus 1994 buah cinta
kasih dari pasangan Bapak Cikwi Hasan dan Ibu Isnaini. Penulis adalah anak ke enam
Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Bandar Lampung pada tahun 2010 dan Sekolah
(SNMPTN). Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah aktif sebagai anggota pada
organisasi PMPATD Pakis Rescue Tean dan Forum Studi Islam (FSI) Fakultas
Puji syukur Penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam semoga selalu
Skripsi dengan judul “Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Penderita Malaria
Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung” adalah salah satu syarat
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., selaku Rektor Universitas Lampung.
2. Bapak Dr. dr. Muhartono, S.Ked., M.Kes., Sp.PA., selaku Dekan Fakultas
Beliau adalah orang yang paling berjasa demi terwujudnya penelitian pada skripsi
ini.
4. dr. Putu Ristyaning Ayu, S.Ked., M.Kes., Sp.PK., selaku pembimbing kedua yang
bimbingan, saran, dan kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini. Beliau juga
orang yang paling berjasa demi terwujudnya penelitian pada skripsi ini.
5. dr. Hanna Mutiara, S.Ked., M.Kes., selaku pembahas saya yang selalu
membimbing dan memberikan masukan sehingga skripsi saya menjadi lebih baik.
6. Seluruh Staf Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Lampung atas ilmu yang
telah diberikan kepada penulis untuk menambah wawasan yang menjadi landasan
Lampung, serta pegawai yang turut membantu dalam proses penelitian dan
8. Abi dan ibu yang selalu memberikan restu dengan menyebutkan nama saya dalam
setiap doanya, memberikan semangat dan dukungan yang terbaik kepada saya.
Tak lupa pula kepada kakak-kakak saya yaitu Nurhaida Widiani, Muchammad
Edwin, Suci Irawati dan Nurul Septiani yang selalu memberikan do’a, motivasi,
9. Teman seperjuanganku Eka Endah Lestari dan Ika Yunida Sari untuk semangat,
10. Sahabatku Zulfiana Riswanda yang selalu membantu setiap kegiatan penelitian
11. Ayang, dita, hanum, bunga, yayas, ajeng, intan, nada, putri, wanda dan saudara-
di kampus hijau.
Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Akan
tetapi, sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan
Wage Nurmaulina
i
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I. PENDAHULUAN
2.3.2 Sikap....................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
6. Kerangka Teori................................................................................ 27
BAB I
PENDAHULUAN
global/ iklim terdiri dari temperatur/ suhu dan pola tiupan angin yang
malaria seperti danau, kolam ikan, muara sungai, waduk, tambak udang,
belum mengerti bahwa penularan malaria dapat terjadi dari orang tua ke
obat juga perlu ditingkatkan. Serta perilaku masyarakat yang sering berada
diluar rumah pada malam hari, mandi di awal malam, tidur tidak
kasus malaria per golongan umur terbanyak terjadi pada usia di atas 15
akhir-akhir ini ditemukan bahwa pada usia di bawah 1 tahun juga banyak
223 desa atau 10% dari seluruh jumlah desa. API di Kabupaten/Kota pada
Pesawaran (Desa Padang Cermin, Desa Pidada dan Desa Hanura) (Dinas
Desa Hanura 43,92%, Desa Gedong Tataan 8,33% dan Desa Kedondong
menjadi 3 yaitu ringan (positif 1 dan 2), sedang (positif 3) dan berat
(positif 4).
promosi kesehatan demi tercapainya masyarakat yang sehat dan sadar akan
bahaya malaria.
malaria.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Malaria
terdiri dari dua kata, yaitu mal = busuk dan aria = udara (Sorontou,
2013). Nama malaria diambil dari kondisi yang terjadi yaitu suatu
beresiko terkena malaria berjumlah sekitar 2,3 miliar atau 41% dari
darah hospes mulai dari senja sampai dini hari. Jarak terbangnya
kendaraan bermotor, kereta api, kapal laut dan kapal terbang serta
darah melalui jarum suntik yang tidak steril, maupun secara oral
yaitu :
1. Stadium menggigil
dan panas seperti terbakar, sakit kepala makin hebat, mual dan
sampai 6 jam.
3. Stadium berkeringat
dapat tidur nyenyak dan saat bangun merasa lemah tapi sehat.
sediaan darah tebal dan tipis. Pemeriksaan sediaan darah tebal dan
A. Semi kuantitatif
2. Sedang : (+++)
3. Berat : (++++)
yaitu:
B. Kuantitatif
Contoh:
1. Berbasis masyarakat
2. Berbasis pribadi
jendela.
(Irianto, 2013).
endemik, meliputi:
tersebut.
meliputi:
(Widoyono, 2011).
2011).
19
2010). Siklus ini dimulai dari siklus sporogoni yaitu ketika nyamuk
sprozoit yang nantinya akan pecah (12) dan sprozoit keluar dari
hati (2) dan akan matang menjadi skizon (3). Siklus ini disebut
matang lalu matang dan membentuk skizon lagi yang pecah dan
terinfeksi ini, maka gametosit yang ada pada darah manusia akan
2.2.3 Morfologi
a. Tropozoit muda
b. Skizon
c. Makrogametosit
d. Mikrogametosit
sel-sel tua.
2.2.5 Diagnosis
2.3.1 Pengetahuan
2.3.2 Sikap
minum obat jika sudah terkena malaria (Ningsi dkk, 2009). Contoh
2.3.3 Perilaku
mandi pada malam hari atau awal waktu subuh, kebiasaan berada
Pengetahuan:
Derajat Infeksi
1. Definisi malaria
2. Gejala malaria
3. Penyebab malaria
4. Penularan malaria
5. Pencegahan malaria
Sikap:
1. Menjaga lingkungan
Kejadian Malaria
2. Proteksi diri
3. Pengobatan
4. Penyuluhan
Perilaku:
1. Penggunaan obat anti nyamuk,
kelambu dan kawat kasa
2. Di luar rumah pada malam hari
3. Menjaga kebersihan rumah Lingkungan
= Yang diteliti
28
Pengetahuan:
1. Definisi malaria
2. Gejala malaria
3. Penyebab malaria
4. Penularan malaria
5. Pencegahan malaria
Sikap:
1. Menjaga lingkungan
2. Proteksi diri Derajat Infeksi
3. Pengobatan
4. Penyuluhan
Perilaku:
1. Penggunaan obat anti nyamuk,
kelambu dan kawat kasa
2. Di luar rumah pada malam hari
3. Menjaga kebersihan rumah
4. Mengaliri air tergenang
5. Mandi pada malam hari
2.6 Hipotesis
Provinsi Lampung.
Provinsi Lampung.
30
BAB III
METODE PENELITIAN
Lampung.
3.3.1 Populasi
6.3.2 Sampel
informed concent.
32
terjangkau.
dari penelitian.
3.4 Definisi Operasional
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Kriteria Objek Skala
1. Pengetahuan Pengungkapan mengenai Kuesioner Mengisi Nilai Maksimal = 15 Ordinal
definisi, gejala, penyebab, kuesioner
penularan dan pencegahan dengan 1. Kurang, bila jumlah skor jawaban benar ≤ 5
malaria yang responden beberapa (<33,3%)
ketahui. pertanyaan 2. Sedang, bila jumlah skor jawaban benar 6-10
(wawancara) (33,4% -66,5%)
3. Baik, bila jumlah skor jawaban ≥ 11 (>66,6%)
2. Sikap Upaya yang dilakukan Kuesioner Mengisi Nilai Maksimal = 30 Ordinal
responden untuk kuesioner
melakukan pencegahan dengan 1. Kurang, bila jumlah skor jawaban benar ≤10
terhadap kejadian malaria. beberapa (<33,3%)
pertanyaan 2. Sedang, bila jumlah skor jawaban benar 11-20
(wawancara) (33,4% -66,5%)
3. Baik, bila jumlah skor jawaban ≥ 21 (>66,6%)
3. Perilaku Kebiasaan yang dilakukan Kuesioner Mengisi Nilai Maksimal = 9 Ordinal
masyarakat pada daerah kuesioner
endemis malaria. dengan 1. Kurang, bila jumlah skor jawaban benar ≤ 3
beberapa (<33,3%)
pertanyaan 2. Sedang, bila jumlah skor jawaban benar 4-6 (33,4%
(wawancara) -66,5%)
3. Baik, bila jumlah skor jawaban ≥ 7 (>66,6%)
4. Derajat Tingkatan keparahan dari Apusan Identifikasi Nilai ukur: Ordinal
infeksi gejala atau kejadian malaria darah tepi apusan darah 1. Ringan (positif 1 dan 2)
tepi 2. Sedang (positif 3)
3. Berat (positi4)
33
34
ukuran yang dimiliki atau didapat atau satuan penelitian tentang suatu
1. Pengetahuan
2. Sikap
3. Perilaku
Data yang digunakan untuk penelitian ini merupakan data primer yang
telah diadopsi dan dimodifikasi dari penelitian sebelumnya dan akan diuji
menjawabnya.
Pengolahan data
Analisis data
Gambar 8. Alur Penelitian
Data yang dikumpulkan dari penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder.
a. Data primer
cara yaitu:
37
1. Wawancara
informan.
2. Observasi
primer.
3. Dokumentasi
b. Data sekunder
penelitian.
data ringkasan dari data mentah dengan menggunakan cara atau rumus
sebagai berikut :
a. Memeriksa (editing).
dan analisis data selain itu nantinya akan dilakukan analisis data
menggunakan komputerisasi.
adalah uji Chi-Square (X2) dan alternatifnya Fisher’s Exact Test untuk
0,05). Hasil uji dikatakan bermakna bila nilai p ≤ α (p ≤ 0,05). Hasil uji
dikatakan tidak ada hubungan yang bermakna apabila p > α (p > 0,05).
40
Penelitian ini telah mendapatkan surat lulus kaji etik dari Komisi
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
5.2. Saran
pakaian panjang atau tertutup jika keluar rumah, tidak keluar rumah
air.
57
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto S, 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Edisi revisi VI.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Harijanto PN, Nugroho A, Gunawan CA. 2012. Malaria dari molekuler ke klinis
Jakarta: EGC.
Ningsi, Jastal, Maksud M. 2009. Studi pengetahuan, sikap dan perilaku penderita
malaria pada daerah perkebunan coklat di Desa Malino Kecamatan
Marawola Kabupaten Donggala. J Vektorp. 1(3): 15-24
Rooroh RM. 2013. Hubungan antara keluar malam dan pengetahuan tentang
malaria pada masyarakat di Kecamatan Kema Kabupaten Minahasa Utara
Provinsi Sulawesi Utara tahun 2013. Artikel. Manado: Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. hlm. 1-7
Setiani NRW. 2014. Gambaran klinis dan tatalaksana pasien rawat inap malaria
falsiparum di RSUP Dokter Kariadi Semarang [skripsi]. Semarang:
Universitas Diponogoro.
Soedarmo SSP, Garna H, Hadinegoro SRS, Satari HI, penyuting. 2010. Buku ajar
infeksi dan pediatri tropis. Dalam: Penyakit infeksi parasit. Jakarta: IDAI.
hlm. 400-37
Soedarto. 2011. Malaria. Jakarta: Sagung Seto.
Srivastava AK, Kharbuli B, Shira DS, Sood A. 2013. Effect of land use and land
cover modification on distribution of anopheline larval habitats in
Meghalaya, India. J Vector Borne Dis. 50(6): 121–6
Widoyono. 2011. Penyakit tropis. Dalam: Infeksi parasit. Jakarta: Erlangga. hlm.
155-87
Yahya, Yenni A, Santoso, Ambarita LP. 2005. Pengetahuan, sikap dan perilaku
ibu terhadap malaria pada anak di Kecamatan Sungailiat Kabupaten
Bangka. Loka Lubang P2B2 Baturaja. 2(34): 61-71