31-Article Text-239-1-10-20200101
31-Article Text-239-1-10-20200101
31-Article Text-239-1-10-20200101
Abstract
Diarrhea is a disease that still be a health problem in the world, including Indonesia. The
number of cases of diarrhea in children under five in East Java had increased in prevalence
from 6.6% in 2013 to 10.7% in 2018. Deaths in diarrhea usually occurred as a result of
severe dehydration which 70% -80% of them were children under-5 years. This study aimed to
know the characteristics of children under-5 years who had acute diarrhea at Tanah Kali
Kedinding Primary Health Care in September 2018 - January 2019. This type of research was
a descriptive study, where the results was only a picture, using a cross-sectional approach.
Statistical analysis was performed to describe the characteristics of each patient by using a
frequency descriptive test. The results of this study found that in September 2018 - January
2019, of 116 children under-5 years suffering from acute diarrhea in the Tanah Kali
Kedinding Health Care, Surabaya, most of them were females, within 1-2 years, had exclusive
breastfeeding, had parents with the last education graduated from high school and family
income under minimum of wage in Surabaya. It is hoped that this research will become a
source of information for the Government and Primary Health Care to reduce the incidence of
acute diarrhea.
Abstrak
Diare merupakan penyakit yang keberadaannya masih menjadi masalah kesehatan di dunia,
termasuk Indonesia. Angka kasus diare yang menyerang balita di Jawa Timur mengalami
kenaikan prevalensi dari 6,6% di tahun 2013 menjadi sebesar 10,7% di tahun 2018. Kematian
pada kasus diare biasanya terjadi akibat dehidrasi berat dengan 70-80% diantaranya berusia
balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik balita dengan diare akut di
Puskesmas Tanah Kali Kedinding pada bulan September 2018 – Januari 2019. Jenis penelitian
ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yang
hasilnya hanya merupakan gambaran. Analisa statistik dilakukan untuk menggambarkan
karakteristik dari setiap pasien dengan menggunakan uji deskriptif frekuensi. Hasil penelitian
ini ditemukan bahwa pada bulan September 2018 - Januari 2019, dari 116 balita yang
menderita diare akut di Puskesmas Tanah Kali Kedinding, Surabaya, mayoritas dari mereka
berjenis kelamin perempuan, berada dalam rentang umur 1-2 tahun, mempunyai riwayat
pemberian ASI eksklusif, mempunyai orang tua dengan pendidikan terakhir tamat SMA dan
96
Adhiningsih et al. Vol. 1, No. 2, Desember 2019
pendapatan keluarga yang dibawah UMK Surabaya. Diharapkan penelitian ini menjadi sumber
informasi bagi Dinas Kesehatan dan Puskesmas setempat untuk mengurangi kejadian diare
akut.
*Penulis Korespondensi:
Email: [email protected]
PENDAHULUAN
METODE
97
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIKA) Vol. 1, No. 2, Desember 2019
sampling yaitu hanya yang memenuhi kriteri inklusi yang dapat menjadi subjek
penelitian. Kriteria inklusi tersebut adalah pasien balita yang datang dengan keluhan
diare akut di Puskesmas Tanah Kali Kedinding, Surabaya pada bulan September 2018-
Januari 2019. Diare akut didefinisikan sebagai keluarnya feses abnormal atau lebih
dari 3 kali dalam 24 jam. Jenis data pada penelitan ini menggunakan data primer yang
diperoleh dengan wawancara terhadap masing-masing orang tua balita. Data yang
diambil termasuk usia, umur, pendidikan orang tua, pendapatan keluarga, riwayat dan
pemberian ASI eksklusif. ASI eksklusif didefinisikan sebagai pemberian ASI oleh ibu
kepada bayi tanpa adanya makanan dan minuman tambahan sejak lahir sampai
berumur 6 bulan. Pendapatan keluarga mengacu pada Upah Minimum Kota Surabaya
yang berlaku pada saat penelitian berlangsung. Etik telah didapat dari KEPK Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga no. 84/EC/KEPK/FKUA/2019. Analisa statistik
dilakukan untuk menggambarkan karakteristik dari setiap pasien dengan menggunakan
uji deskriptif frekuensi di SPSS 20.
Secara keseluruhan, subjek yang mengikuti penelitian ini adalah 116 balita.
Karakterisitk deskriptif yang dianalisis (Tabel 1) menunjukkkan bahwa balita dengan
jenis kelamin perempuan sebanyak 59 (50,9%) orang, sedangkan laki-laki berjumlah 57
(49,1%) orang. Umur dari balita dengan diare yang mendominasi adalah pada kelompok
umur 1-2 tahun sebanyak 64 (55,2%) orang, disusul kelompok umur >2-3 tahun
sebanyak 23 (19,8%) orang, kelompok umur >4-5 tahun sebanyak 16 (13,8%) orang dan
terakhir kelompok umur > 3-4 tahun dengan 13 balita (11,2%) orang.
98
Adhiningsih et al. Vol.1, No. 2, Desember 2019
99
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIKA) Vol. 1, No. 2, Desember 2019
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 116 balita yang menderita
diare akut pada bulan September 2018 – Januari 2019 di Puskesmas Tanah Kali
Kedinding Surabaya, mayoritas dari subjek merupakan balita dengan jenis kelamin
perempuan, berada dalam kelompok umur 1-2 tahun, mempunyai orang tua dengan
pendidikan terakhir SMA dan pendapatan keluarga kurang dari UMK Surabaya. Selain
itu, mayoritas subjek mempunyai riwayat pemberian ASI eksklusif hal ini
kemungkinan dikarenakan sang ibu sudah menerima dan menerapkan penyuluhan
mengenai pentingnya ASI eksklusif oleh pihak Puskesmas. Diharapkan penelitian ini
menjadi sumber informasi bagi Dinas Kesehatan dan Puskesmas setempat untuk
mengurangi kejadian diare akut.
Ucapan terima kasih kepada Dinas Kesehatan dan kepala Puskesmas Tanah Kali
Kedinding, Surabaya sehingga dapat berjalannya penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
100
Adhiningsih et al. Vol.1, No. 2, Desember 2019
Kemenkes RI. 2019. Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Jakarta: Lembaga
Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Lai CC, Ji DD, Wu FT, Mu JJ, Yang JR, Jiang DD, Lin WY, Chen WT, Yen MY, Wu
HS, Chen TH. 2016. Etiology and risk factors of acute gastroenteritis in a Taipei
emergency department: Clinical features for bacterial gastroenteritis. Journal of
Epidemiology. 26(4):216-223.
Maryanti E, Lesmana SD, Mandela H, Herlina S. 2017. Profil Penderita Diare Anak Di
Puskesmas Rawat Inap Pekanbaru. Jurnal Ilmu Kedokteran. 8(2):101-105.
Nutrisiani F. 2010. Hubungan Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP
ASI) pada Anak Usia 0-24 Bulan dengan Kejadian Diare di Wilayah Kerja
Puskesmas Purwodadi Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Tahun 2010.
[Skripsi]. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta
Oliveira RKL de, Oliveira BSB de, Bezerra JC, Silva MJN da, Sousa Melo FM de,
Joventino ES. 2017. Influence of socio-economic conditions and maternal
knowledge in self-effectiveness for prevention of childhood diarrhea. Escola Anna
Nery. 21(4):e20160361.
Paramitha WG, Soprima M, dan Haryanto B. 2010. Perilaku Ibu Pengguna Botol Susu
dengan Kejadian Diare Pada Balita. Makara Kesehatan. 14(1):46-50.
Siziya S, Muula AS, dan Rudatsikira E. 2013. Correlates of diarrhoea among children
below the age of 5 years in Sudan. African Health Sciences. 13(2):376-383.
Sumampouw OJ, Nelwan JE, Rumayar AA. 2019. Socioeconomic Factors Associated
with Diarrhea among Under-Five Children in Manado Coastal Area, Indonesia,
Journal of global infectious diseases. 11(4):140–146.
Susanti WE, Novrikasari, Sunarsih E. 2016. Determinan Kejadian Diare pada Anak
Balita di Indonesia (Analisis Lanjutan Data SDKI 2012). Jurnal Ilmu Kesehatan
Masyarakat. 7:64-72.
WHO [World Health Organization]. 2016. Diarrhoeal disease. Geneva:WHO.
WHO [World Health Organization]. 2018. Breastfeeding. Geneva:WHO.
Widdowson MA, Sulka A, Bulens SN, Beard RS, Chaves SS, Hammond R, Salehi ED,
Swanson E, Totaro J, Woron R, Mead PS, Bresee JS, Monroe SS, Glass RI. 2005.
Norovirus and foodborne disease, United States, 1991-2000. Emerging Infectious
Diseases.
Yusuf S. 2011. Profil Diare di Ruang Rawat Inap Anak. Sari Pediatri. 13(4):265-270.
101