Pengaruh Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan PT. PLN (Persero) Area Kediri Distribusi Jawa Timur)

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 5

PENGARUH 

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN
(Studi Pada Karyawan PT. PLN (Persero) Area Kediri Distribusi Jawa Timur)

Afrizal Firmanzah
Djamhur Hamid
Mochamad Djudi
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
E-mail : [email protected]

ABSTRACT

The purpose of this study was to describe the influence simultaneously and partially Occupational safety and
health on the employee performance  Research on Employee of PT PLN (Persero) at Kediri Services Area,
East Java Distribution. The Research type is explanatory research method with quantitative approach.
Explanatory research is research that highlight relationship between variable and evaluating hypothesis which
has formulated before. The population are employee of PT PLN (Persero) at Kediri Service Area, East Java
Distribution. Sixty-one employee has picked as research sample. Technique for collecting data in this study is
questionnaires and documentation with double analytic regression, using SPSS for windows 21 software. The
result of research indicates that Occuppational Safety and Health are simultaneously and significantly
influence on employee performance as shown by F-significance rate < α (0.000 < 0.05) and Adjusted R-square
of 0,189. It means that the contribution of Occuppational Safety and Health to employee performance is
18,9%. Whereas the remaining 81,1% are explained by other variables beyond this research. Partially,
Occuppational Safety is  significantly influential  to  employee performance  of 0.001. Health  is significantly
influential to employee performance of 0.004.

Keywords: Occupational Safety and Health, Employee, Employee Performance

ABSTRAK

Penelitian ini memiliki tujuan untuk menjelaskan pengaruh secara simultan dan parsial keselamatan kerja dan
kesehatan  kerja  terhadap kinerja karyawan pada  karyawan  PT  PLN  (Persero) Area  Kediri Distribusi  Jawa
Timur. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory
research) dan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian penjelesan merupakan penelitian yang
menyoroti hubungan antar variabel dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Populasi dalam
penelitian ini adalah karyawan PT PLN (Persero) Area Kediri Distribusi Jawa Timur, dengan jumlah sampel
sebesar 61 (enam puluh satu) orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner dan dokumentasi dengan menggunakan analisis regresi berganda dengan bantuan program SPSS
for windows 21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel keselamatan kerja dan kesehatan kerja secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja  karyawan  yang dapat  dilihat dari nilai signifikansi  F < α
yaitu 0,000 < 0,05 dan nilai Adjusted R square sebesar 0,189. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi variabel
keselamatan kerja dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 18,9% sedangkan sisanya
sebesar 81,1% dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dijelaskan pada penelitian ini. Secara parsial
variabel keselamatan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan sebesar 0,001. Sedangkan
variabel kesehatan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan sebesar 0,004.

Kata kunci : Keselamatan dan Kesehatan Kerja, karyawan, Kinerja Karyawan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 42 No.2 Januari 2017| 1
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PENDAHULUAN 2. Penyediaan perlengkapan yang mampu
PT. PLN (Persero) adalah Badan Usaha untuk digunakan sebagai alat pencegahan,
Milik Negara yang berbentuk Perusahaan pertolongan dan perlindungan.
Perseroan (Persero) berkewajiban untuk Perlengkapan pencegahan misalnya : alat
menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan pencegahan kebakaran, pintu darurat,
umum. Berbagai upaya harus dilakukan kursi  pelontar  bagi penerbangan  pesawat
perusahaan tersebut untuk menjamin keamanan tempur pertolongan apabila terjadi
dan kesehatan pekerja dengan mengadakan kecelakaan seperti : alat P3K, tabung
pelatihan dan pengawasan. Pekerja perlu oksigen, perahu penolong di setiap perahu
meningkatkan  pemakaian  alat  pelindung diri  agar besar.
lebih optimal dan terciptanya suasana kerja yang b. Lingkungan Sosial Psikologis
sehat, aman dan nyaman. Penerapan kesehatan dan Jaminan keselamatan kerja   secara
keselamatan kerja pada PT PLN (Persero) Area psikologis dapat dilihat pada aturan
Kediri tidak hanya berdampak pada karyawan akan perusahaan mengenai berbagai jaminan
tetapi juga berdampak pada perusahaan itu sendiri, pekerja yang meliputi :
sehingga itu sangat penting bagi sebuah perusahaan 1. Aturan mengenai ketertiban organisasi
untuk menyediakan fasilitas keselamatan dan dan atau pekerjaan hendaknya
kesehatan kerja. diperlakukan secara merata kepada semua
Melihat adanya bahaya yang dapat pegawai tanpa kecuali. Masalah-masalah
ditimbulkan oleh energi listrik ini, maka PT. PLN seperti itulah yang sering menjadi sebab
(Persero) juga mementingkan segi keamanan pada utama kegagalan pegawai termasuk para
setiap unitnya. Hal ini dikarenakan untuk eksekutif dalam pekerjaan.
menghasilkan  Zero  Accident dan  Safety  Condition 2. Perawatan dan pemeliharaan asuransi
bagi karyawan PLN, masyarakat sekitar maupun terhadap para pegawai yang melakukan
lingkungan. Salah satu cara untuk menghasilkan pekerjaan berbahaya dan resiko, yang
kondisi tersebut maka PT PLN (Persero) berusaha kemungkinan terjadi kecelakaan kerja
melaksanakan prosedur Keselamatan dan yang sangat besar. Asuransi meliputi jenis
Kesehatan Kerja (K3) pada setiap pekerjaannya. dan tingkat penderitaan yang di alami
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara pada kecelakaan. Adanya asuransi jelas
umum di Indonesia masih sering terabaikan. Hal ini menimbulkan ketenangan pegawai dalam
ditunjukkan dengan masih tingginya angka bekerja dan menimbulkan ketenangan
kecelakaan kerja. Kondisi keselamatan dan akan dapat ditingkatkan karenanya.
kesehatan kerja (K3) perusahaan di Indonesia
secara umum diperkirakan termasuk rendah. Kesehatan Kerja
Mathis dan Jackson   (2002:245),
KAJIAN PUSTAKA “mengartikan kesehatan kerja adalah merupakan
Keselamatan Kerja kondisi yang merujuk pada kondisi fisik, mental,
Daryanto (2003;20), Keselamatan kerja dan stailitas emosi secara umum”. Kemudian
adalah keselamatan yang berhubungan dengan menurut Mangkunegara (2013:161), “keadaan
peralatan, tempat kerja, lingkungan kerja, serta sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun
cara-cara melakukan pekerjaan sosial yang memungkinkan setiap orang untuk
Mangkunegara (2009:161), keselamatan hidup produktif secara sosial dan ekonomis”.
kerja menunjukkan kondisi yang aman atau Tujuan Kesehatan Kerja menurut Nuraini
selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian (2012) yaitu :
di tempat kerja. Resiko keselamatan merupakan 1. Memelihara dan meningkatkan derajat
aspek-aspek dari lingkungan kerja yang dapat kesehatan masyarakat pekerja di semua
menyebabkan kebakaran, luka memar, keseleo, lapangan pekerjaan ketingkat  yang setinggi-
patah tulang, gangguan penglihatan dan tingginya, baik fisik, mental maupun
pendengaran. Menurut Moenir (2006:203), kesehatan sosial.
indikator keselamatan kerja adalah : 2. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan
a. Lingkungan kerja secara fisik masyarakat pekerja yang diakibatkan oleh
1. Penempatan benda atau barang dilakukan tindakan/kondisi lingkungan kerjanya.
dengan diberi tanda-tanda, batas-batas, 3. Memberikan perlindungan bagi pekerja
dan peringatan yang cukup.. dalam pekerjaannya dari kemungkinan
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 42 No.2 Januari 2017| 2
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

bahaya yang disebabkan oleh faktor-faktor yang membahayakan kesehatan.
4. Menempatkan dan memelihara pekerja di penilaian kinerja menurut Dharma (2003:378)
suatu lingkungan pekerjaan yang sesuai yaitu :
dengan kemampuan fisik dan psikis a. Kualitas
pekerjaannya. Kesehatan kerja Pada pengukuran ini perusahaan lebih
mempengaruhi manusia dalam hubungannya mendasarkan pada tingkat kualitas produk
dengan pekerjaan dan ingkungan kerjanya. yang dihasilkan para pegawai atau
Baik secara fisik maupun psikis yang karyawannya. Pengukuran melalui kualitas ini
meliputi : metode bekerja, kondisi kerja dan dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana
lingkungan kerja yang mungkin dapat seorang   karyawan perusahaan dalam
menyebabkan kecelakaan,  penyakit ataupun melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang
perubahan dari kesehatan seseorang. telah diberikan kepadanya.
b.  Kuantitas
Menurut Manullang (2000:87), ada tiga Pengukuran melalui kuantitas atau jumlah
indikator kesehatan kerja yang meliputi : produk yang dihasilkan ini erat kaitannya
1. Lingkungan kerja secara medis. dengan kemampuan seorang karyawan dalam
Dalam hal ini lingkungan kerja secara medis menghasilkan produk dalam jumlah tertentu.
dapat dilihat dari sikap perusahaan dalam Kuantitas ini secara langsung juga
menangani hal-hal sebagai berikut : berhubungan dengan tingkat kecepatan yang
a. Kebersihan lingkungan kerja dimiliki oleh seorang karyawan dalam
b. Suhu udara dan ventilasi di tempat kerja menghasilkan produk.
c. Sistem pembuangan sampah. c.  Ketepatan waktu
2. Sarana kesehatan tenaga  kerja,  yaitu upaya- Ketepatan waktu dalam menghasilkan suatu
upaya perusahaan untuk meningkatkan produk menjadi salah satu sarana untuk
kesehatan dari tenaga kerjanya. Hal ini dapat mengukur tingkat kinerja yang telah dicapai
dilihat dari penyediaan air bersih dan sarana oleh seorang pegawai. Dalam pengukuran ini
kamar mandi. ketepatan waktu dapat diukur dari persepsi
3. Pemeliharaan kesehatan tenaga kerja, yaitu karyawan terhadap suatu aktivitas yang
pelayanan kesehatan tenaga kerja. disediakan diawal waktu sampai menjadi
output.
Kinerja Karyawan
Mangkunegara (2007:67), “menjelaskan Konsep dan Hipotesis
pengertian kinerja adalah hasil kerja secara kualitas Berdasarkan tinjauan landasan teori dan
dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai tentang Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan Disiplin Kerja Karyawan, maka model hipotesis
tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. dalam penelitian ini sebagai berikut :
Menurut Hasibuan (2009:34), “Kinerja adalah
Keselamatan
suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, Kinerja
pengalaman, dan kesungguhan serta waktu”.
Sedangkan menurut Rivai (2008:14), “kinerja
Kesehatan
adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang
secara keseluruhan selama periode tertentu Gambar 1. Model Konsep
didalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan
berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, H
sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih Keselamatan
(X1)

Kinerja Karyawan
dahulu dan telah disepakati bersama”. Kesehatan H1 (Y)

Menurut Dharma (2003:367), penilaian (X2)

kinerja merupakan proses pengambilan keputusan H3
tentang hasil yang dicapai keryawan dalam periode
tertentu. Metode-metode yang digunakan untuk Gambar 2. Model Hipotesis

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 42 No.2 Januari 2017| 3
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Berdasarkan tinjauan latar belakang dan model konsep di atas maka hipotesis dalam penelitian ini
adalah : sampel dengan hasil yang akan di dapat pada
populasi secara keseluruhan”.
H1 : Keselamatan dan Kesehatan kerja berpengaruh
signifikan secara simultan terhadap Kinerja Analisi Regresi Linear Berganda
Karyawan. Menurut Sugiyono (2013:207), “Analisis
H2: Keselamatan berpengaruh signifikan secara Deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
parsial terhadap Kinerja Karyawan. menganalisis data dengan cara mendiskripsikan
H3: Kesehatan Kerja berpengaruh signifikan secara atau menggambarkan data yang telah terkumpul
parsial terhadap Kinerja Karyawan. sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
METODE generalisasi”. Analisis dalam penelitian ini
Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian digunakan untuk mendeskripsikan variabel
eksplanasi atau penjelasan (explanatory  research) keselamatan dan kesehatan kerja dan kinerja
dengan pendekatan kuantitatif. Jumlah sampel karyawan dengan jalan mendistribusikan items
dalam penelitian ini 61 karyawan PT PLN dari masing-masing variabel. Setelah seluruh
(Persero) Area Kediri. Teknik pengambilan sampel data terkumpul selanjutnya mengolah data dan
menggunakan teknik sampling jenuh. Sampling mentabulasikan ke dalam tabel, kemudian
jenuh adalah teknik penentuan sampel apabila membahas data yang telah diolah tersebut secara
populasi memiliki jumlah yang  kecil atau kurang deskriptif. Ukuran deskriptifnya adalah dengan
dari 100 orang. memberikan angka baik dalam jumlah responden
Metode analisis data yang digunakan dalam maupun dalam angka persentase.
penelitian ini adalah :
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Deskriptif 1.  Analisis Deskriptif
Menurut Sugiyono (2013:207), “Analisis Berdasarkan hasil tanggapan responden terkait
Deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk dengan mean  score variabel keselamatan kerja
menganalisis data dengan cara mendiskripsikan menunjukkan rata-rata sebesar 4,12, hal tersebut
atau menggambarkan data yang telah terkumpul berarti responden setuju mengenai keselamatan
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kerja yang diterapkan di PT PLN (Persero) Area
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau kediri Distribusi Jawa Timur.
generalisasi”. Analisis dalam penelitian ini Hasil tanggapan responden terkait dengan
digunakan untuk mendeskripsikan variabel mean  score variabel kesehatan kerja menunjukkan
keselamatan dan kesehatan kerja dan kinerja rata-rata  sebesar 4,07, hal tersebut berarti
karyawan dengan jalan mendistribusikan items dari responden setuju mengenai program kesehatan
masing-masing variabel. Setelah seluruh data kerja yang diterapkan di PT PLN (Persero) Area
terkumpul selanjutnya mengolah data dan kediri Distribusi Jawa Timur..
mentabulasikan ke dalam tabel, kemudian Tanggapan responden terkait dengan mean
membahas data yang telah diolah tersebut secara score variabel kinerja karyawan menunjukkan rata-
deskriptif. Ukuran deskriptifnya adalah dengan rata sebesar 4,06, hal tersebut berarti responden
memberikan angka baik dalam jumlah responden setuju mengenai kinerja karyawan yang didapat di
maupun dalam angka persentase. PT PLN (Persero) Area kediri Distribusi Jawa
Timur.
Analisis Inferensial
Menurut Sugiyono (2013:209), “Analisis 2.  Analisis Statistik Inferensial
Inferensial (sering juga disebut statistik induktif a. Hasil Uji Asumsi Klasik
atau statistik probabilitas) adalah teknik statistik 1. Uji Asumsi Normalitas
yang digunakan untuk menganalisis data sampel Hasil  Uji Asumsi Normalitas  dapat
dan hasilnya diberlakukan untuk populasi”. dinyatakan telah memenuhi asumsi normalitas
Sedangkan menurut Cresswell (2008:362), apabila nilai standardized residual atau nilai
“statistik inferensial adalah teknik analisis data residual yang dimasukkan ke dalam sebuah
yang digunakan untuk menentukan sejauh mana grafik P-P Plot membentuk suatu pola yang
kesamaan antara hasil yang diperoleh dari suatu mendekati garis lurus dan poin-poin yang
tersebar mengikuti atau mendekati garis

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 42 No.2 Januari 2017| 4
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Thank you for using Wondershare PDF Converter Pro 4.0.5.

You can only convert up to 5 pages in the trial version.

To get the full version, please purchase the program here:

http://cbs.wondershare.com/go.php?pid=839&m=db

You might also like