Pembelajaran Elektronik (E-Learning) Dan Internet Dalam Rangka Mengoptimalkan Kreativitas Belajar Siswa
Pembelajaran Elektronik (E-Learning) Dan Internet Dalam Rangka Mengoptimalkan Kreativitas Belajar Siswa
Pembelajaran Elektronik (E-Learning) Dan Internet Dalam Rangka Mengoptimalkan Kreativitas Belajar Siswa
1
Ratna Tiharita Setiawardhani
Abstract
e-Learning sendiri cukup luas, sebuah kombinasi baru atau melihat hubungan-
portal yang berisi informasi ilmu hubungan baru antara unsur, data,
pengetahuan yang dapat dikatakan variabel yang sudah ada sebelumnya.
sebagai situs e-Learning. Jadi e- Kreativitas (berpikir kreatif atau
Learning atau Internet enabled learning berpikir divergen) adalah kemampuan
menggabungkan metode pengajaran dan (berdasarkan data atau informasi yang
teknologi sebagai sarana dalam belajar. tersedia) menemukan banyak
Tiga fungsi pembelajaran elektronik (e- kemungkinan jawaban terhadap suatu
learning) bagi kegiatan pembelajaran di masalah, dimana penekanannya adalah
dalam kelas (classroom instruction), pada kuantitas, ketepatgunaan, dan
yaitu sebagai suplemen yang sifatnya keragaman jawaban. Dan secara
pilihan/opsional, pelengkap operasional kreativitas dirumuskan
(komplemen), atau pengganti. Alternatif sebagai kemampuan yang
model pembelajaran mana pun yang mencerminkan kelancaran, keluwesan
akan dipilih siswa tidak menjadi (fleksibilitas), dan orisinalitas dalam
masalah dalam penilaian. E-Learning berpikir, serta kemampuan untuk
mempermudah interaksi antara siswa mengelaborasi (mengembangkan,
dengan bahan/materi pelajaran. memperkaya, memperinci) sebuah
Demikian juga interaksi antara siswa gagasan. Dengan memanfaatkan
dengan dosen/guru/instruktur maupun pembelajaran melalui elektronik (e-
antara sesama siswa. Siswa dapat saling learning) dan penggunaan internet,
berbagi informasi atau pendapat diharapkan potensi kreativitas siswa
mengenai berbagai hal yang dalam belajar mampu dioptimalkan,
menyangkut pelajaran ataupun sehingga proses pendidikan dan
kebutuhan pengembangan diri siswa. pembelajaran yang dialami siswa lebih
Guru atau instruktur dapat optimal.
menempatkan bahan-bahan belajar dan
tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh Daftar Pustaka
siswa di tempat tertentu di dalam web Ahmadi, Abu. (1997). Strategi Belajar
untuk diakses oleh para siswa. Sesuai Mengajar. Semarang: Pustaka
dengan kebutuhan, guru/instruktur dapat Setia.
pula memberikan kesempatan kepada Aqib, Z. (2003). Profesionalisme Guru
siswa untuk mengakses bahan belajar dalam Pembelajaran. Jakarta:
tertentu maupun soal-soal ujian yang Insan Cendekia
hanya dapat diakses oleh siswa sekali Arsyad, Azhar. (2004). Media
saja dan dalam rentangan waktu tertentu Pembelajaran Jakarta: PT. Raja
pula. Grasindo Persada.
Kreativitas merupakan Departemen Pendidikan Nasional.
kemampuan untuk membuat kombinasi- (2004). Pengembangan Perangkat
96 Edunomic, Jurnal Ilmiah Pend. Ekonomi, Volume 1 Nomor 2, September 2013, Hal. 82-96