Laporan Perencanaan Menu Fix
Laporan Perencanaan Menu Fix
Laporan Perencanaan Menu Fix
Disusun Oleh :
Disusun Oleh :
Disusun Oleh :
Disusun Oleh :
SUMIATI NIM.P07131118160
Disusun Oleh :
HERLINA SEPTIANI NIM. P07131118132
ISMI NOR AZMI NIM. P07131118135
MUHAMMAD AFRIZALDI RAHMAN NIM. P07131118140
SUMIATI NIM.P07131118160
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Kepala Instalasi Gizi
(Ratnawati, AMG)
NIP. 197401191997032003
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas
berkat rahmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan tentang Perencanaan Menu di Instalasi Gizi RSUD H.
Damanhuri Barabai.
Dalam menyelesaikan laporan tugas perencannan menu ini, Peyusun telah
banyak mendapat bantuan dan masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan terimakasih kepada yang
terhormat :
1. Dr. H. Mahpolah, M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.
2. Rijanti Abdurrachim, DCN., M.Kes., RD selaku Ketua Jurusan Gizi
Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.
3. Rusmini Yanti, SKM., MS selaku Ketua Prodi Diploma III Gizi Poltekkes
Kemenkes Banjarmasin.
4. dr. Muhammad Asnal, Sp. B, FInaCs, selaku Direktur RSUD H. Damanhuri Barabai.
5. Ratnawati, AMG selaku kepala Instalasi Gizi RSUD H. Damanhuri Barabai
dan pembimbing selama PKL yang telah memberikan bimbingan.
8. Arlenny Santi, AMG selaku Ahli Gizi di Instalasi Gizi RSUD H. Damanhuri
Barabai dan pembimbing selama PKL yang telah memberikan bimbingan.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Tujuan................................................................................................3
BAB IV PENUTUP............................................................................................49
A. Kesimpulan........................................................................................49
B. Saran...................................................................................................50
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................51
LAMPIRAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fungsi organ tubuh yang terganggu akan lebih memburuk dengan adanya
penyakit dan kekurangan gizi. Selain itu masalah gizi lebih dan obesitas
sakit, standar porsi, standar resep dan standar bumbu (Aritonang, 2014).
higiene dan sanitasi yang tinggi termasuk macam peralatan dan sarana
suatu penyakit kronik yang terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi
kekurangan secara absolut atau relatif dari kerja dan atau sekresi insulin.
Melitus tipe-2 adalah bahwa sel-sel jaringan tubuh dan otot penderita
tidak peka atau sudah resisten terhadap insulin sehingga glukosa tidak
dapat masuk kedalam sel danakhirnya tertimbun dalam peredaran darah
termasuk dalam kelompok gula darah yang melebihi batas normal atau
melitus tipe 2 (2011), dalam tata laksana diabetes melitus terdapat 4 pilar
yang harus dilakukan dengan tepat yaitu edukasi, terapi gizi medis
dan sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing individu.
pasien dengan diet Diabetes Melitus II yang diajukan sebagai salah satu
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
TINJAUAN PUSTAKA
memprediksi kenaikan jumlah penyandang DM di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun
2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. Laporan ini menunjukkan adanya
peningkatan jumlah penyandang DM sebanyak 2-3 kali lipat pada tahun 2035. Laporan
yaitu 1.5% pada tahun 2013 menjadi 2% pada tahun 2018. Prevalensi penyakit diabetes
mellitus berdasarkan pemeriksaan darah pada umur > 15 tahun meningkat jika
dibanding tahun 2013 dari 6.9% naik menjadi 8.5% pada tahun 2018 (Balitbangkes,
2018).
B. Standar Makanan
standar porsi, standar resep dan standar bumbu. Standar ini dapat menghasilkan
makanan yang sama siapapun pengolahnya (Mukrie, 1996 dalam Astuti 2018).
jumlahnya (berat kotor) yang disesuaikan dengan dana yang tersedia dan
Resep standar dikembangkan dari resep yang ada dengan melipat gandakan
standar. Dalam standar resep tercantum nama makanan, bumbu yang diperlukan,
teknik yang diperlukan dan urutan melakukan pemasakan. Suhu dan waktu
pemasakan, macam dan ukuran alat yang dipakai, jumlah porsi yang dihasilkan,
cara memotong, membagi, cara menyajikan dan taksiran harga dalam porsi.
yang tertulis untuk dijadikan sebagai dasar membuat makanan dalam jumlah
(quantity) dan rasa (quality) yang telah ditentukan. Standar resep meliputi:
a. Nama makanan
Standar porsi adalah rincian macam dan jumlah bahan makanan dalam
diperlukan adanya standar porsi untuk setiap hidangan, sehingga macam dan
jumlah hidangan menjadi jelas. Porsi yang standar harus ditentukan untuk semua
jenis makanan dan penggunaan peralatan seperti sendok sayur, centong, sendok
dengan ketentuan dalam standar resep. Tujuan dari standar bumbu adalah untuk
menciptakan mutu atau kualitas makanan yang relatif sama cita rasanya
(Almatsier, 2004).
Bumbu adalah bahan penyedap makanan atau masakan dan sifatnya tidak
tahan lama atau tidak awet. Standar bumbu adalah komposisi bumbu yang telah
a. Standar bumbu A (merah) yang terdiri dari: bawang merah, bawang putih,
cabe merah, kemiri, gula merah. Bumbu A dipakai untuk sambal goreng,
rendang, sayur asam, kalio, singgang, sayur asam dan sayur lodeh.
b. Standar bumbu B (putih) yang terdiri dari: bawang merah, bawang putih,
ketumbar, kemiri, gula merah. Bumbu B dipakai untuk sayur bobor, opor,
c. Standar bumbu C (sup) yang terdiri dari: bawang merah, bawang putih, merica.
d. Standar bumbu D (iris) yang terdiri dari: bawang merah, bawang putih, tomat,
e. Standar bumbu E (kacang) yang terdiri dari: Bawang putih, cabe merah, gula
merah, kacang tanah. Bumbu E dipakai untuk: sate, pecel, gado- gado
f. Standar bumbu F (tambahan) yang terdiri dari: tomat, salam, sereh, laos,
kunyit, jahe, daun kunyit, daun salam, daun jeruk, limau, teri nasi.
C. Standar Menu
Menu adalah rangkaian dari beberapa hidangan atau masakan yang disajikan
atau dihidangkan untuk seseorang atau kelompok orang untuk setiap kali makan,
yaitu dapat berupa susunan hidangan pagi, hidangan siang dan hidangan malam.
Menu standar adalah menu baku yang disusun sesuai dengan dana dalam beberapa
hari. Bila menu yang ditetapkan adalah standar, maka perlu ditetapkan macam siklus
menu yang cocok dengan tipe sistem penyelenggaraan makanan yang sedang
berjalan. Menetapkan siklus menu atau putaran menu yang akan direncanakan
misalnya siklus menu 5 hari,7 hari dan 0 hari. Siklus menu yang lebih lama akan
i. Faktor Konsumen
1. Kecukupan/Kebutuhan Gizi
warna, konsistensi makanan, rasa, cara persiapan, suhu hidangan dan cara
penyajian.
1. Dana/Anggaran
Dana yang dialokasikan biasanya terbatas, bahkan sangat terbatas.
gizi konsumen terpenuhi. Selain itu, dalam menetapkan harga jual makanan
dipilih. Pada saat musim bahan makanan tertentu, pada menu yang telah
lebih sering.
4. Tenaga
Macam produksi dan cara pelayanan yang tepat untuk tipe sistem
yang direncanakan.
3. Langkah-Langkah Penyusunan Menu
antara lain: umur, jenis kelamin, data antropometri, aktivitas pekerjaan, keadaan
fisiologis, dan data status gizi. Setelah mengetahui data tersebut dapat dihitung
dianjurkan.
Siklus menu biasanya dibuat untuk waktu beberapa hari, minggu bahkan
bulan. Dengan adanya siklus menu, kita dapat dengan mudah mengontrol
keuangan, mengatur waktu dan tenaga yang dibutuhkan serta jumlah bahan
gizi.
3. Tidak mengulang penggunaan bahan makanan yang sama dengan waktu yang
(Yusuf, 2008).
Periode siklus menu adalah lamanya siklus menu berlaku dan perlu
penggantian atau modifikasi kembali. Pada menu yang baru disusun, dimana
diberlakukan lebih cepat, misalnya 3 bulan. Pada institusi yang telah lama
Formulir menu adalah satu formulir yang mengkaitkan antara menu dengan
pengadaan bahan pangan yang mencatat jumlah bahan makanan dalam berat
kotor yang akan dimasak, jumlah porsi yang akan dimakan dan frekuensi
seperti standar porsi, standar resep dan standar bumbu. Standar ini dapat
D. Makanan Lunak
dikunyah, ditelan dan dicerna, makanan ini cukup kalori, protein dan zat-zagizi
lainnya. Menurut keadaan penyakitnya makanan lunak dapat diberikan langsung kepada
pasien atau sebagai perpindahan dari makanan saring ke makanan biasa. Makanan lunak
diberikan kepada pasien sesudah operasi tertentu, pasien dengan penyakit infeksi dengan
sekresi insulin, kerja insulin atau kedua- duanya. Hiperglikemi kronis pada diabetes
beberapa organ tubuh terutama mata, ginjal, syaraf dan pembuluh darah (PERKENI,
Diabetes Melitus Tipe I dan Tipe II, MRDM (Malnutrition Related Diabetes
Melitus), Diabetes Melitus Gestasional, dan Diabetes Melitus Tipe lain. Diabetes
seringkali muncul tanpa gejala. Namun demikian ada beberapa gejala yang harus
dirasakan penderita diabetes antara lain poliuria (sering buang air kecil), polidipsia
(sering haus), dan polifagia (banyak makan/ mudah lapar). Selain itu sering pula
kesemutan pada tangan atau kaki, timbul gatal-gatal yang seringkali sangat
mengganggu (pruritus), dan berat badan menurun tanpa sebab yang jelas.
Pelaksanaan diet hendaknya disertai dengan latihan jasmani dan perubahan perilaku
tentang makanan. Tes gula darah merupakan pemeriksaan yang mutlak akan
dilakukan untuk mendiagnosis diabetes tipe 1 atau tipe 2. Metode tes gula darah yang
Jika hasil tes gula darah sewaktu menunjukkan kadar gula 200 mg/dL atau
Hasil tes gula darah puasa yang menunjukkan kadar gula darah kurang dari
100 mg/dL menunjukkan kadar gula darah normal. Hasil tes gula darah puasa di
hasil tes gula darah puasa 126 mg/dL atau lebih menunjukkan pasien menderita
diabetes.
Hasil tes toleransi glukosa di bawah 140 mg/dL menunjukkan kadar gula
darah normal. Hasil tes tes toleransi glukosa dengan kadar gula antara 140-199
mg/dL menunjukkan kondisi prediabetes. Hasil tes toleransi glukosa dengan kadar
Hasil tes HbA1C di bawah 5,7 % merupakan kondisi normal. Hasil tes
2. Tujuan Diet
normal
g. Membantu menghilangkan retensi garam atau air dalam jaringan tubuh dan
3. Prinsip Diet
a. Energi cukup
b. Protein rendah
c. Lemak cukup
d. Karbohidrat cukup
e. Natrium rendah
4. Syarat Diet
kecuali jumlahnya sedikit sebagai bumbu. Bila kadar glukosa darah sudah
energi total.
g. Asupan serat dianjurkan 25 g/hari dengan mengutamakan serat larut air yang
natrium perhari.
i. Cukup vitamin dan mineral. Apabila asupan dari makanan cukup, penambahan
pedoman dipakai 8 jenis Diet Diabetes Melitus sebagaimana dapat dilihat pada Tabel
2.1. Penetapan diet ditentukan oleh keadaan pasien, jenis Diabetes Melitus, dan
Jenis Diet Energi (kkal) Protein (g) Lemak (g) Karbohidrat (g)
I 1100 43 30 172
II 1300 45 35 192
III 1500 51,5 36,5 235
IV 1700 55,5 36,5 275
V 1900 60 48 299
VI 2100 62 53 319
VII 2300 73 59 369
VIII 2500 80 62 396
(Sumber : Asuhan Gizi Klinik)
HASIL
Dalam hal menentukan kebutuhan zat gizi individu (gizi makro dan gizi
mikro) perlu mengkaji karakteristik klien (budaya, agama, pendapatan,
antropometri, klinis, laboratorium dan lain-lain) untuk merencanakan penyusunan
menu, mengidentifikasi kebutuhan gizi klien, menyusun menu 3 hari klien (9 kali
makan) sesuai prosedur perencanaan menu, serta menetapkan biaya menu yang
telah disusun perhari sesuai dengan standar biaya RS setempat.
15
16
Nomor Kamar : 12 A
1) Klien History
Tabel 3.1. Klien History
Umur 16-05-1964 (56 tahun)
Suku Banjar
Agama Islam
Pekerjaan IRT
Jenis kelamin Perempuan
Pneumonia, OMI, DM
Status kesehatan
pasien
17
2) Antropometri
Tabel 3.2. Antropometri
Tinggi Badan 145 cm
Berat Badan 40 kg
IMT 19 kg/m²
Lila 27 cm
3) Biokimia
Tabel 3.3. Biokimia
Kode Hasil Nilai normal Nilai normal
GDS 227 mg/dl <200 mg/dl Tinggi
terakhir
Ureum 117 mg/dl 10-50 mg/dl Tinggi
Kreatinin 4,8 mg/dl 0,5-0,9 mg/dl Tinggi
6) Diagnosa Gizi
NC.2.2.Perubahan nilai laboratorium terkait gizi berkaitan
dengan penyakit Diabetes Melitus Tipe II ditandai
dengan kadar GD Sewaktu 227 mg/dl (↑), Ureum 117
mg/dl (↑), Kreatinin 4,8 mg/dl (↑).
7) Intervensi Gizi
1. Terapi diet
a. Jenis Diet : Diet DM
b. Bentuk makanan : Makanan lunak
c. Rute Pemberian : Oral
d. rekuensi : 3 kali makanan utama dan 2 kali selingan
2. Tujuan diet
a. Mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati
normal dengan menyeimbangkan asupan makanan dengan
insulin (Endogenous/Exogenous), dengan obat penurun
glukosa oral.
yang rendah.
energi total.
sukralosa).
g. Asupan serat 25 gram perhari dari serat larut air yang terdapat pada
= 40,5 kg
= 40,5 x 25 Kkal
= 1.012,5 Kkal
20
AF = 10% x KEB
= 101, 25 Kkal
KU = 5% x KEB
= 5% x 1.012,5 Kkal
= 50,625 Kkal
TEE = KEB + AF – KU
= 39,86 gram
= 29,52 gram
4. KH = 60% x 1.063 : 4
= 159,45 gram
2. Pasien 2
Nomor Kamar :-
1) Klien History
Tabel 3.6. Klien History
Umur 20 Juni 1958 (62 tahun)
Suku Banjar
Agama Islam
Pekerjaan Pedagang
Jenis kelamin Laki-laki
Status kesehatan Ulkus DM
Pasien
22
2) Antropometri
Tabel 3.7. Antropometri
Tinggi Badan 160 cm
Berat Badan 65 kg
IMT 26 kg/m²
Lila 30 cm
3) Biokimia
Tabel 3.8. Biokimia
Kode Hasil Nilai normal Nilai normal
GDS 294 mg/dl < 200 mg/dl Tinggi
6) Diagnosa Gizi
NC.2.2.Perubahan nilai laboratorium terkait gizi berkaitan dengan
penyakit Diabetes Melitus Tipe II ditandai dengan kadar
GD Sewaktu 294 mg/dl (↑).
7) Intervensi Gizi
1. Terapi diet
a. Jenis Diet : Diet DM
b. Bentuk makanan : Makanan lunak
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3 kali makanan utama dan 2 kali selingan
2. Tujuan diet
a. Mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati
normal dengan menyeimbangkan asupan makanan dengan
insulin (Endogenous/Exogenous), dengan obat penurun
glukosa oral.
8) Prinsip Diet
a. Energi cukup
b. Protein normal
c. Lemak sedang
d. Karbohidrat cukup
e. Penggunaan gula dibatasi
f. Vitamin dan mineral cukup
g. Serat tinggi
24
9) Syarat Diet
energi total.
sukralosa).
h. Asupan serat 25 gram perhari dari serat larut air yang terdapat pada
= 54 kg
= 54 x 30 Kkal
25
= 1.620 Kkal
AF = 10% x KEB
= 162 Kkal
KU = 10% x KEB
= 162 Kkal
TEE = KEB + AF – KU
= 1.620 + 162-162
= 60,75 gram
= 45 gram
4. KH = 60% x 1.620 : 4
= 243 gram
3. Pasien 3
1) Klien History
Tabel 2.11. Klien History
Umur 09 April 1969 (51 tahun)
Suku Banjar
Agama Islam
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga
Jenis kelamin Perempuan
28
3) Biokimia
Tabel 3.13. Biokimia
7) Intervensi Gizi
1. Terapi diet
a. Jenis Diet : Diet DM
b. Bentuk makanan : Makanan lunak
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3 kali makanan utama dan 2 kali selingan
2. Tujuan diet
a. Mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati
normal dengan menyeimbangkan asupan makanan dengan
insulin (Endogenous/Exogenous), dengan obat penurun
glukosa oral.
8) Prinsip Diet
a. Energi cukup
b. Protein normal
c. Lemak sedang
d. Karbohidrat cukup
e. Penggunaan gula dibatasi
f. Vitamin dan mineral cukup
g. Serat tinggi
9) Syarat Diet
energi total.
sukralosa).
g. Asupan serat 25 gram perhari dari serat larut air yang terdapat pada
= 36 kg
AF = 10% x KEB
= 90 Kkal
KU = 5% x KEB
31
= 5% x 900 Kkal
= 45 Kkal
TEE = KEB + AF – KU
= 900 + 90-45
= 23,6 gram
= 26,25 gram
4. KH = 65% x 945 : 4
= 153,5 gram
4. Pasien 4
Nama Pasien : Ny. H
Nama Ruang Rawat : Al-adan 1 Nomor
Kamar : 12 B
Nomor Rekam Medis : 123524
Alamat : Haruyan
MRS : 13 Maret 2021
1) Klien History
Tabel 3.16. Klien History
Umur 28 Desember 1975 (45
tahun)
Suku Banjar
Agama Islam
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga
Jenis kelamin Perempuan
DM II
Status kesehatan
pasien
34
2) Antropometri
Tabel 3.17. Antropometri
Tinggi Badan 147 cm
Berat Badan 65 kg
IMT 30,09 kg/m²
Lila 27 cm
3) Biokimia
Tabel 3.18. Biokimia
Nilai Hasil Nilai Normal Keterangan
GDS 319 <200 mg/dl Normal
6) Diagnosa Gizi
NC.2.2.Perubahan nilai laboratorium terkait gizi berkaitan dengan
penyakit Diabetes Melitus Tipe II ditandai dengan kadar
GD Sewaktu 319 mg/dl (↑).
7) Intervensi Gizi
1. Terapi diet
a. Jenis Diet : Diet DM
b. Bentuk makanan : Makanan lunak
c. Rute Pemberian : Oral
d. rekuensi : 3 kali makanan utama dan 2 kali selingan
2. Tujuan diet
a. Mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati
35
normal dengan menyeimbangkan asupan makanan dengan
insulin (Endogenous/Exogenous), dengan obat penurun
glukosa oral.
9) Syarat Diet
a. Energi cukup sebesar 1.136,6 Kkal.
b. Kebutuhan protein normal yaitu 15% dari kebutuhan energi total
c. Kebutuhan lemak sedang yaitu 25% dari kebutuhan energi total
d. Kebutuhan karbohidrat yaitu 60% dari kebutuhan energi total,
utamakan KH kompleks (berserat tinggi) dan memiliki indeks glikemik
yang rendah.
e. Penggunaan gula murni dalam minuman dan makanan tidak
diperbolehkan kecuali dengan jumlah sedikit dan sebagai bumbu, bila
kadar gula sudah terkendali, diperbolehkan sampai 5% dari kebutuhan
energi total.
f. Penggunaan gula alternatif dalam jumlah terbatas (aspartam,
sukralosa).
g. Asupan serat 25 gram perhari dari serat larut air yang terdapat pada
sayur dan buah.
36
h. Pasien DM dengan tekanan darah normal diperbolehkan
mengkonsumsi Natrium dalam bentuk garam dapur sejumlah 3000 mg
perhari (6-7 gram garam dapur).
i. Cukup vitamin dan mineral
= 42,3 kg
AF = 10% x KEB
= 108,2 Kkal
KU = 5% x KEB
= 5% x 1.082 Kkal
= 54,1 Kkal
TEE = KEB + AF – KU
= 28,42 gram
= 31,57 gram
8. KH = 65% x 136,6 : 4
37
= 184,7 gram
Yang
Pengamatan Pengukuran Evaluasi/Taget
Diukur
Awal dan Stabil dalam
Antropometri BB
akhir kasus rentang normal
Normal
Biokimia GDS Status medis
Meningkat
Lemah dan
Fisik Setiap hari Membaik
Pusing
Energi,
Asupan zat protein, Lebih dari 80%
Setiap hari
gizi lemak dan dari kebutuhan
karbohidrat
1. Pasien 5
1) Klien History
Tabel 3.21. Klien History
Data Personal, Umur 01 Juli 1970 (50 tahun)
Suku Banjar
Agama Islam
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga
Jenis kelamin Perempuan
2) Antropometri
Tabel 3.22. Antropometri
Tinggi Badan 145 cm
Berat Badan 50 kg
IMT 23,8 kg/m²
Lila 27 cm
3) Biokimia
Tabel 3.23. Biokimia
Kode Hasil Nilai Normal Keterangan
Hb 9,8 13.00-17.00 g/dl Rendah
9) Syarat Diet
a. Energi cukup sebesar 1.063 Kkal.
b. Kebutuhan protein normal yaitu 15% dari kebutuhan energi total
c. Kebutuhan lemak sedang yaitu 25% dari kebutuhan energi total
d. Kebutuhan karbohidrat yaitu 60% dari kebutuhan energi total,
utamakan KH kompleks (berserat tinggi) dan memiliki indeks glikemik
yang rendah.
e. Penggunaan gula murni dalam minuman dan makanan tidak
diperbolehkan kecuali dengan jumlah sedikit dan sebagai bumbu, bila
kadar gula sudah terkendali, diperbolehkan sampai 5% dari kebutuhan
energi total.
f. Penggunaan gula alternatif dalam jumlah terbatas (aspartam,
sukralosa).
g. Asupan serat 25 gram perhari dari serat larut air yang terdapat pada
sayur dan buah.
h. Pasien DM dengan tekanan darah normal diperbolehkan
mengkonsumsi Natrium dalam bentuk garam dapur sejumlah 3000 mg
perhari (6-7 gram garam dapur).
i. Meningkatkan asupan makanan sumber Fe, Asam Folat, dan Vitamin
B12 serta Vitamin C.
j. Cukup vitamin dan mineral.
Diketahui :
Diketahui :
= 40,5 kg
= 40,5 x 25 Kkal
42
= 1.012,5 Kkal
AF = 10% x KEB
= 101, 25 Kkal
KU = 5% x KEB
= 5% x 1.012,5 Kkal
= 50,625 Kkal
TEE = KEB + AF – KU
= 39,86 gram
= 29,52 gram
8. KH = 60% x 1.063 : 4
= 159,45 gram
Pasien 2 (Tn. M)
Pasien 3 (Ny. S)
Pasien 4 (Ny. H)
Zat Gizi Kandungan Gizi Satuan
Energi 1.136,6 Kilo kalori
Protein 28,42 Gram
Lemak 31,57 Gram
Karbohidrat 184,7 Gram
Protein
(gr) 39,86 60,75 23,6 28,42 39,86 38,498
Lemak
(gr) 29,52 45 26,25 31,57 29,52 32,372
Karbohidr
at (gr) 159,45 243 153,5 184,7 159,45 180
45
C. Standar Makanan
Tabel 3.27. Standar Makanan Diet Diabetes Melitus II
Waktu Makan Nama Bahan Makanan Kebutuhan (gram/hari)
Pagi Nasi 100 g
Lauk Hewani 65 g
Lauk Nabati 25 g
Sayuran 25 g
Minyak 5g
Snack Buah 85 g
Siang Nasi 100 g
Lauk Hewani 65 g
Lauk Nabati 50 g
Sayuran 100 g
Buah 85 g
Minyak 5g
TKTP (Susu) 0g
Malam Nasi 100 g
Lauk Hewani 65 g
Lauk Nabati 0g
Sayuran 100 g
Minyak 5g
D. Nilai Gizi
Tabel 3.28 Nilai Gizi Diet Diabetes Melitus II
Zat Gizi Kandungan Gizi Satuan
Energi 1300 Kilo kalori
Protein 49,1 Gram
Lemak 55,1 Gram
Karbohidrat 161,7 Gram
E. Standar Menu.
1. Pola menu
makanan lunak untuk menu 3 hari dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.
2. Master menu
Tabel 3.31. Daftar Nilai Gizi Menu 3 Hari Diet Makanan Lunak
Hari ke-
Standar Rata-Rata
1 2 3
Energi (kkal) 1165,53 1193,0 1150,7 1164,3 1169,4
Protein (g) 38,5 40,2 35,2 39,8 38,4
Lemak (g) 32,37 40,0 31,6 34,9 35,5
Karbohidrat 180,0 180,0 171,1 175,4 175,5
(g)
3. Susunan menu
Hari ke-
Standar Rata-Rata
1 2 3
Energi (kkal) 1165,53 1193,0 1150,7 1164,3 1169,4
Protein (g) 38,5 40,2 35,2 39,8 38,4
Lemak (g) 32,37 40,0 31,6 34,9 35,5
Karbohidrat 180,0 180,0 171,1 175,4 175,5
(g)
F. Anggaran Menu
1. Food Cost
Food cost adalah seluruh biaya bahan makanan (cost) yang
dikeluarkan untuk dapat menghasilkan suatu menu makanan dan
minuman dengan standart resep tertentu dari mulai bahan, pengolahan,
hingga menjadi menu makanan dan minuman siap jual per satu porsi.
Adapun hasil perhitungan food cost dapat dilihat di bawah ini.
24.500+27.500+29.000
= 3
81.000
= 3
= 27.000
(sumber : Buku MSPM Edisi 2018)
2. Unit Cost
Unit cost adalah total dari harga rata-rata food cost ditambah 10% dari kemungkinan
adanya kenaikan harga bahan makanan sehingga didapatkan total harga kemudian
ditambah dengan 20% dari total harga sebagai biaya overhead. Dengan perhitungan :
Unit Cost = (Rata-rata Food Cost Menu 3 Hari + 10%) + 20% (Rata-
rata Food Cost Menu 3 Hari + 10%)
Unit Cost = (27.000 + 10%) + (20% x 29.700)
Unit Cost = 29.700 + 5.940
Unit Cost = 35.640
(sumber : Buku MSPM Edisi 2018)
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.165,53 kkal, protein sebesar 38,498 gram, lemak sebesar 32,372 gram,
3. Berdasarkan standar diet, perhitungan kebutuhan zat gizi dan siklus menu
dengan zat cara memodifikasi menu (penggunaan bahan makanan dan cara
pengolahanya)
4. Pola menu untuk makan pagi yaitu makanan pokok, lauk hewani dan
nabati serta sayur. Snack diberikan pada pukul 10.00 WITA. Untuk makan
siang dan sore yaitu makanan pokok, lauk hewani dan nabati serta sayur
dan buah.
49
50
5. Master menu yang telah dibuat berdasarkan frekuensi bahan makanan dan
6. Penyusunan menu diet DM telah disesuaikan dengan standar dan nilai gizi
diet DM. Rata-rata nilai gizi dari menu 3 hari yang telah dibuat yaitu
energi sebesar 1169,4 kkal, protein sebesar 38,4 gram, lemak sebesar 35,5
Sehingga Unit Cost dari rata-rata food cost menu 3 hari yang telah dibuat
adalah Rp 35.640/hari.
B. Saran
Adriyanti, Anisa Wahyu. 2018. Gambaran kesesuaian siklus menu, besar porsi, tingkat
keucukupan energi dan protein remaja di panti asuhan Baitul Falah Semarang.
Tersedia dalam :
https://www.google.co.id/url?q=http://repository.unimus.ac.id/2655/4/BAB
%2520II.pdf&sa=U&ved=2ahUKEwirtNmumP3sAhUKfX0KHeMxCPEQFjAAeg
QIABAB&usg=AOvVaw3C2-2g7cXYN1BllSw_d96U
Almatsier, S. 2010. Penuntun Diet Edisi Baru. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Astuti, Ida Ayu Eka. 2018. Gambaran Kesesuaian Standar Porsi Makan Rumah Sakit
dengan Besar Porsi yang Disajikan di Instalasi Gizi RSUD Bahteramas Kota
Kendari. Karya Tulis Ilmiah. Politeknik Kesehatan Kendari. Jurusan Gizi
E.J. Kapojos, dan H.R. Lubis ed. Hipertensi Primer. Jakarta: Gaya Baru: 2001. p: 453-
456.
Fatimah, Restyana Noor. (2015). Diabetes Melitus Tipe 2. J Majority vol 4 no 5 (101-93)
Federation ID. IDF Diabetes Atlas. Seventh Edition ed. Belgium: International Diabetes
Federation.2015.
Kemenkes RI. Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT). Jakarta: Kementerian Kesehatan
RI 2014; 2014. 108.
Kumar V, Abbas AK, Fausto N. Hypertensive Vascular Disease. Dalam: Robn and
Cotran Pathologic Basis of Disease, 7th edition. Philadelpia: Elsevier Saunders,
2005.p 528529.
Price SA, Wilson LM. 2012. Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit,
Sidabutar, R. P., Wiguno P. Hipertensi Essensial. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta:
Balai Penerbit FK-UI; 1999. p: 210.
Tandra, Hans. 2007. Segala Sesuatu yang Harus Anda Ketahui tentang Diabetes. Surabaya
: EGC
Tjokronegoro dan H. Utama. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam II. In: E. Susalit,
WHO. 2018. Global Health Estimates 2016: Deaths by Cause, Age, Sex.
51
L
A
M
P
I
R
A
N
Lampiran 1. Kandungan Gizi Menu Ke-1
Protein
Waktu Menu Bahan Makanan Berat Energi LEMAK H A Ca Fosfor Fe Vit. A Vit. B1 Vit. C Natrium Kalium Coles Serat AIR
Hewani Nabati
Pagi Nasi lunak Beras giling 45 162,0 0,0 3,1 0,3 35,5 2,7 63,0 0,4 0,0 0,1 0,0 2,3 45,0 0,0 0,9 5,9
Patin saos tomat Ikan segar 40 45,2 6,8 0,0 1,8 0,0 8,0 80,0 0,4 60,0 0,0 0,0 40,2 120,0 0,0 0,0 30,4
Tomat masak 15 3,0 0,0 0,2 0,0 0,6 0,8 4,1 0,1 225,0 0,0 6,0 0,6 35,3 0,0 1,1 14,1
Minyak kelapa sawit 5 45,1 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3000,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Rolade tahu Tahu 25 17,0 0,0 2,0 1,2 0,4 31,0 15,8 0,2 0,0 0,0 0,0 3,0 37,8 0,0 0,1 21,2
Telur ayam 5 8,1 0,6 0,0 0,6 0,0 2,7 9,0 0,1 45,0 0,0 0,0 7,9 8,9 27,5 0,0 3,7
Cah Sayur Wortel 5 2,1 0,0 0,1 0,0 0,5 2,0 1,9 0,0 600,0 0,0 0,3 3,5 12,3 0,0 0,3 4,4
Kapri muda 10 4,2 0,0 0,3 0,0 0,9 5,1 8,5 0,1 44,0 0,0 1,9 0,1 37,0 0,0 0,0 8,7
Tomat masak 5 1,0 0,0 0,1 0,0 0,2 0,3 1,4 0,0 75,0 0,0 2,0 0,2 11,8 0,0 0,4 4,7
Minyak kelapa sawit 5 45,1 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3000,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Snack Puree buah Alpukat 85 72,3 0,0 0,8 5,5 6,5 8,5 17,0 0,8 153,0 0,0 11,1 1,7 236,3 0,0 24,7 71,7
Tropicana Slim (Sweetener) 2 4,8 0,0 0,0 0,0 1,6 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Siang Nasi lunak Beras giling 50 180,0 0,0 3,4 0,4 39,5 3,0 70,0 0,4 0,0 0,1 0,0 2,5 50,0 0,0 1,0 6,5
Nila bb kemangi Ikan segar 50 56,5 8,5 0,0 2,3 0,0 10,0 100,0 0,5 75,0 0,0 0,0 50,3 150,0 0,0 0,0 38,0
Minyak kelapa sawit 5 45,1 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3000,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Tempe bb orem Tempe kedele murni 50 74,5 0,0 9,2 2,0 6,4 64,5 77,0 5,0 25,0 0,1 0,0 0,0 0,0 0,0 3,5 32,0
Minyak kelapa sawit 5 45,1 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3000,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Sayur asem Daun ubi jalar 25 3,8 0,0 0,6 0,1 0,5 18,5 10,3 0,3 75,8 227,3 0,0 6,3 4,0 50,5 0,0 0,5
Kacang Panjang 25 11,0 0,0 0,7 0,1 2,0 12,3 86,8 0,2 83,8 0,0 5,3 1,3 13,9 0,0 1,7 22,1
Wortel 50 21,0 0,0 0,6 0,2 4,7 19,5 18,5 0,4 6000,0 0,0 3,0 35,0 122,5 0,0 2,5 44,1
Buah Semangka 85 23,8 0,0 0,4 0,2 5,9 6,0 10,2 0,2 501,5 0,0 5,1 3,4 51,6 0,0 0,9 78,3
Malam Nasi lunak Beras giling 45 162,0 0,0 3,1 0,3 35,5 2,7 63,0 0,4 0,0 0,1 0,0 2,3 45,0 0,0 0,9 5,9
Telur ayam bb rendang Telur ayam 40 64,8 5,1 0,0 4,6 0,3 21,6 72,0 1,1 360,0 0,0 0,0 63,2 71,2 220,0 0,0 29,6
Minyak kelapa sawit 5 45,1 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3000,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Sayur bening Bayam 50 22,03 0,0 2,5 0,7 10,7 109,5 41,0 2,1 5000,0 0,0 91,0 0,0 0,0 0,0 0,0 35,4
Labu siam 25 6,5 0,0 0,2 0,0 1,7 3,5 6,3 0,1 5,0 0,0 4,5 0,0 0,0 0,0 0,8 23,1
Jagung 25 6,0 0,0 0,3 0,1 1,4 0,4 9,3 0,1 7,5 0,0 1,3 2,4 97,1 0,0 0,0 23,2
Kacang panjang 50 7,4 0,0 1,0 5,0 3,8 12,5 15,0 0,1 0,0 0,0 1,0 2,0 162,0 0,0 0,0 43,5
Minyak kelapa sawit 5 45,1 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3000,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Total 1193 40,2 40 180 344,8 779,7 12,8 31335,5 227,9 132,4 228,0 1311,5 298,0 38,6 546,8
Lampiran 2. Kandungan Gizi Menu Ke-2
Protein
Waktu Menu Bahan Makanan Berat Energi LEMAK H A Ca Fosfor Fe Vit. A Vit. B1 Vit. C Natrium Kalium Coles Serat AIR
Hewani Nabati
Pagi Nasi Lunak Beras giling 50 180,0 0,0 3,4 0,4 39,5 3,0 70,0 0,4 0,0 0,1 0,0 2,5 50,0 0,0 1,0 6,5
Daging bb woku Daging sapi 40 82,8 7,2 0,0 5,6 0,0 4,4 68,0 1,1 12,0 0,0 0,0 37,2 195,6 28,0 0,0 26,4
Minyak kelapa sawit 5 45,1 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3000,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Tahu bb bali Tahu 25 17,0 0,0 2,0 1,2 0,4 31,0 15,8 0,2 0,0 0,0 0,0 3,0 37,8 0,0 0,1 21,2
Minyak kelapa sawit 5 45,1 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3000,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Cah jamur Jamur kuping segar 25 3,8 0,0 1,0 0,2 0,2 0,8 23,5 0,4 0,0 0,0 1,3 0,0 0,0 0,0 1,3 23,4
Tauge kacang ijo 5 1,2 0,0 0,1 0,0 0,2 1,5 3,5 0,0 0,5 0,0 0,8 0,7 0,3 0,0 0,3 4,6
Snack Puree buah Mangga harumanis 85 39,1 0,0 0,3 0,2 10,1 12,8 7,7 0,2 1020,0 0,1 5,1 0,0 0,0 0,0 1,7 73,6
Tropicana Slim (Sweetener) 2 4,8 0,0 0,0 0,0 1,6 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Siang Nasi Lunak Beras giling 50 180,0 0,0 3,4 0,4 39,5 3,0 70,0 0,4 0,0 0,1 0,0 2,5 50,0 0,0 1,0 6,5
Fuyunghai Telur ayam 50 81,0 6,4 0,0 5,8 0,4 27,0 90,0 1,4 450,0 0,1 0,0 79,0 89,0 275,0 0,0 37,0
Tomat masak 25 5,0 0,0 0,3 0,1 1,1 1,3 6,8 0,1 375,0 0,0 10,0 1,0 58,8 0,0 1,9 23,5
Minyak kelapa sawit 5 45,1 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3000,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Tempe orek Tempe kedele murni 50 74,5 0,0 9,2 2,0 6,4 64,5 77,0 5,0 25,0 0,1 0,0 0,0 0,0 0,0 3,5 32,0
Minyak kelapa sawit 5 45,1 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3000,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Cap cay Wortel 25 10,5 0,0 0,3 0,1 2,3 9,8 9,3 0,2 3000,0 0,0 1,5 17,5 61,3 0,0 1,3 22,1
Kapri muda 25 10,5 0,0 0,8 0,1 2,3 12,8 21,3 0,3 110,0 0,1 4,8 0,3 92,5 0,0 0,0 21,7
Buncis 25 8,8 0,0 0,6 0,1 1,9 16,3 11,0 0,3 157,5 0,0 4,8 8,8 19,4 0,0 2,4 22,2
Minyak kelapa sawit 5 45,1 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3000,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Puree buah Alpukat 85 72,3 0,0 0,8 5,5 6,5 8,5 17,0 0,8 153,0 0,0 11,1 1,7 236,3 0,0 24,7 71,7
Tropicana Slim (Sweetener) 2 4,8 0,0 0,0 0,0 1,6 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Malam Nasi Lunak Beras giling 45 162,0 0,0 3,1 0,3 35,5 2,7 63,0 0,4 0,0 0,1 0,0 2,3 45,0 0,0 0,9 5,9
Rolade nila bb krengseng Ikan segar 40 45,2 6,8 0,0 1,8 0,0 8,0 80,0 0,4 60,0 0,0 0,0 40,2 120,0 0,0 0,0 30,4
Telur ayam 5 8,1 0,6 0,0 0,6 0,0 2,7 9,0 0,1 45,0 0,0 0,0 7,9 8,9 27,5 0,0 3,7
Tumis tempe buncis Tempe kedelai murni 50 22,0 0,0 1,4 0,2 3,9 24,5 173,5 0,4 167,5 0,1 10,5 2,6 27,7 0,0 3,4 44,3
Wortel 50 10,5 0,0 0,3 0,1 2,3 9,8 9,3 0,2 3000,0 0,0 1,5 17,5 61,3 0,0 1,3 22,1
Buncis 25 6,5 0,0 0,2 0,0 1,7 3,5 6,3 0,1 5,0 0,0 4,5 0,0 0,0 0,0 0,8 23,1
Sawi 25 8,3 0,0 1,0 5,0 3,8 12,5 15,0 0,1 0,0 0,0 1,0 2,0 162,0 0,0 0,0 43,5
Total 1150,7 35,2 31,6 171,1 260,0 846,6 12,3 23580,5 0,7 56,7 226,6 1315,8 330,5 45,3 565,2
Lampiran 3. Kandungan Gizi Menu Ke-3
Protein
Waktu Menu Bahan Makanan Berat Energi Hewani Nabati LEMAK H A Ca Fosfor Fe Vit. A Vit. B1 Vit. Natrium Kalium Coles Serat AIR
C
Pagi Nasi lunak Beras giling 50 180,0 0,0 3,4 0,4 39,5 3,0 70,0 0,4 0,0 0,1 0,0 2,5 50,0 0,0 1,0 6,5
Rolade ayam bb woku Ayam 40 120,8 7,3 0,0 10,0 0,0 5,6 80,0 0,6 324,0 0,0 0,0 40,0 140,0 24,0 0,0 22,4
Minyak kelapa sawit 5 45,1 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3000,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Tempe bb rending Tempe kedele murni 25 37,3 0,0 4,6 1,0 3,2 32,3 38,5 2,5 12,5 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,8 16,0
Minyak kelapa sawit 5 45,1 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3000,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Plecing kangkung Kangkung 10 2,9 0,0 0,3 0,0 0,5 7,3 5,0 0,3 630,0 0,0 0,3 6,5 7,8 0,0 0,1 9,0
Wortel 10 4,2 0,0 0,1 0,0 0,9 3,9 3,7 0,1 1200,0 0,0 0,6 7,0 24,5 0,0 0,5 8,8
Kemangi 5 2,3 0,0 0,2 0,0 0,4 2,3 3,8 0,1 250,0 0,0 2,5 0,0 0,0 0,0 0,0 4,3
Susu Susu skim 30 10,8 1,1 0,0 0,0 1,5 36,9 29,1 0,0 0,0 0,0 0,3 11,4 44,7 0,0 0,0 27,2
Snack Puree buah Alpukat 85 72,3 0,0 0,8 5,5 6,5 8,5 17,0 0,8 153,0 0,0 11,1 1,7 236,3 0,0 24,7 71,7
Tropicana Slim (Sweetener) 2 4,8 0,0 0,0 0,0 1,6 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Siang Nasi lunak Beras giling 50 180,0 0,0 3,4 0,4 39,5 3,0 70,0 0,4 0,0 0,1 0,0 2,5 50,0 0,0 1,0 6,5
Lele bb asam manis Ikan lele 50 42,0 7,4 0,0 1,2 0,0 4,5 121,5 0,2 6,0 0,1 0,5 20,0 167,5 29,0 0,0 0,0
Tomat masak 25 5,0 0,0 0,3 0,1 1,1 1,3 6,8 0,1 375,0 0,0 10,0 1,0 58,8 0,0 1,9 23,5
Minyak kelapa sawit 5 45,1 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3000,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Tahu bb terik Tahu 50 34,0 0,0 3,9 2,3 0,8 62,0 31,5 0,4 0,0 0,0 0,0 6,0 75,5 0,0 0,3 42,4
Minyak kelapa sawit 5 45,1 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3000,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Sayur asem asem Buncis 50 17,5 0,0 1,2 0,1 3,9 32,5 22,0 0,6 315,0 0,0 9,5 17,6 38,9 0,0 4,8 44,5
Wortel 15 6,3 0,0 0,2 0,0 1,4 5,9 5,6 0,1 1800,0 0,0 0,9 10,5 36,8 0,0 0,8 13,2
Tomat muda 10 2,3 0,0 0,2 0,1 0,2 0,5 2,7 0,1 32,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 9,3
Puree buah Pepaya 85 39,1 0,0 0,4 0,0 10,4 19,6 10,2 1,4 310,3 0,0 66,3 3,4 187,9 0,0 2,1 73,7
Tropicana Slim (Sweetener) 2 4,8 0,0 0,0 0,0 1,6 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Malam Nasi lunak Beras giling 45 162,0 0,0 3,1 0,3 35,5 2,7 63,0 0,4 0,0 0,1 0,0 2,3 45,0 0,0 0,9 5,9
Pepes nila kemangi Ikan segar 40 45,2 6,8 0,0 1,8 0,0 8,0 80,0 0,4 60,0 0,0 0,0 40,2 120,0 0,0 0,0 30,4
Daun kemangi 40 20,3 0,0 0,8 4,0 3,0 10,0 12,0 0,0 0,0 0,0 0,8 1,6 129,6 0,0 0,0 34,8
Minyak kelapa sawit 5 45,1 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3000,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Oseng tahu taoge Tahu 25 11,0 0,0 0,7 0,1 2,0 12,3 86,8 0,2 83,8 0,0 5,3 1,3 13,9 0,0 1,7 22,1
Taoge Kacang Hijau 25 15,2 0,0 1,7 0,9 1,2 8,5 20,5 0,3 0,3 0,8 0,1 2,0 1,8 60,5 0,0 0,1
Sawi 25 6,5 0,0 0,2 0,0 1,7 3,5 6,3 0,1 5,0 0,0 4,5 0,0 0,0 0,0 0,8 23,1
Udang kering 25 45,0 0,0 1,0 3,8 2,5 2,0 13,8 0,3 2,5 0,0 1,0 0,0 0,0 0,0 0,0 17,5
Susu Susu skim 30 10,8 1,1 0,0 0,0 1,5 36,9 29,1 0,0 0,0 0,0 0,3 11,4 44,7 0,0 0,0 27,2
Total 1164,3 39,8 34,9 175,4 312,7 828,6 9,7 20559,3 1,4 116,9 188,9 1473,4 113,5 42,1 539,8
Lampiran 4 Daftar Belanja Hari ke-1