Soehartini Toemiran - Analisis Faktor Lingkungan Tempat Perindukan Nyamuk Dan Kebiasaan Keluar Malam
Soehartini Toemiran - Analisis Faktor Lingkungan Tempat Perindukan Nyamuk Dan Kebiasaan Keluar Malam
Soehartini Toemiran - Analisis Faktor Lingkungan Tempat Perindukan Nyamuk Dan Kebiasaan Keluar Malam
http://dx.doi.org/10.17576/jsm-2021-5001-01
(Hubungan Faktor Lingkungan Tempat Perindukan Nyamuk (Kolam, Rawa, Genangan Air) Dan
Perilaku Keluar Malam Hari Dengan Kejadian Malaria Di Indonesia,
Studi Meta Analitik 2013-2020)
ABSTRACT
Malaria is one of the infectious diseases whose control efforts are committed to the Sustainable
Development Goals (SDGs) until 2030. Malaria is one of the public health problems that can cause death,
decrease work productivity and affect various aspects of people's lives. In 2019 data collected as many as
229 million cases of malaria worldwide with an estimated number of deaths from malaria reached 409,000
people. In Indonesia, the Annual Parasite Incidence (API) of malaria in 2019 increased compared to 2018,
from 0.84 to 0.93 per 1,000 population. The purpose of the study is to find out more about the
environmental factors where mosquitoes and nighttime habits affect the incidence of malaria in Indonesia
by using meta analytic studies in the last 7 years (2013-2020). Research methods use meta-analysis
methods, which are statistical techniques to combine the results of 2 or more similar studies so that data
alloys are obtained quantitatively. The results showed that the effect of the size of the environmental factor
studies where mosquitoes were analyzed was heterogeneous (Q = 489,032, p value < 0.01) and showed
that the effect of the size of the study of nighttime habits analyzed was heterogeneous (Q = 110,207, p
value < 0.01) Conclusion There is a meaningful relationship between environmental factors where
mosquitoes are missed and the incidence of malaria. Based on Table 1 Of Heterogeneity Meta-Analysis
of Environmental Factors Where MosquitoEs Miss With Malaria Incidence p value ˂ 0.05 There is a
meaningful relationship between Night Out Habit Behavior At Night and malaria incidence. Based on
Table 2 Of Heterogeneity Meta-Analysis of Behavioral Factors of Night Out Habits At Night With the
incidence of malaria p value ˂ 0.05. There is a Publication Bias in studies conducted on Environmental
Factors where mosquitoes are missed by the incidence of malaria. Shown by Egger's test p value ˂ 0.05
There is no Publication Bias in studies conducted on Night Out Habit Behavior at Night with the incidence
of Malaria. indicated by Egger's test p value ˂ 0.05
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya pengendaliannya menjadi komitmen
Sustainable Development Goals (SDGs) hingga tahun 2030. Malaria menjadi salah satu masalah kesehatan
masyarakat yang dapat menyebabkan kematian, menurunkan produktivitas kerja dan mempengaruhi
berbagai aspek kehidupan masyarakat. Pada tahun 2019 data yang dikumpulkan sebanyak 229 juta kasus
malaria di seluruh dunia dengan perkiraan jumlah kematian akibat malaria mencapai 409.000 jiwa. Di
Indonesia, Annual Parasite Incidence (API) malaria pada tahun 2019 meningkat dibandingkan tahun
2018, yaitu dari yang awalnya sebesar 0,84 menjadi 0,93 per 1.000 penduduk. Tujuan penelitian ingin
mengetahui lebih jauh faktor lingkungan tempat perindukan nyamuk dan kebiasaan keluar pada malam
hari mempengaruhi kejadian malaria di Indonesia dengan menggunakan studi meta analitik dalam kurun
waktu 7 tahun terakhir (2013-2020). Metode Penelitian menggunakan metode meta-analisis, yaitu suatu
metode teknik statistika untuk menggabungkan hasil 2 atau lebih penelitian sejenis sehingga diperoleh
paduan data secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efek size studi-studi faktor
lingkungan tempat perindukan nyamuk yang dianalisis adalah heterogen (Q = 489,032, nilai p < 0.01) dan
menunjukkan bahwa efek size studi-studi kebiasaan keluar pada malam hari yang dianalisis adalah
heterogen (Q = 110,207, nilai p < 0.01) Kesimpulan Terdapat hubungan yang bermakna antara Faktor
Lingkungan Tempat Perindukan Nyamuk dengan kejadian Malaria. Berdasarkan Tabel 1 Tabel Uji
Heterogeneity Meta-Analisis Faktor Lingkungan Tempat Perindukan Nyamuk Dengan Kejadian Malaria
p value ˂ 0,05 Terdapat hubungan yang bermakna antara Perilaku Kebiasaan Keluar Malam Pada Malam
Hari dengan kejadian Malaria. Berdasarkan Tabel 2 Tabel Uji Heterogeneity Meta-Analisis Faktor
Perilaku Kebiasaan Keluar Malam Pada Malam Hari Dengan Kejadian Malaria p value ˂ 0,05. Terdapat
Bias Publikasi Pada studi-studi yang dilakukan terhadap Faktor Lingkungan Tempat Perindukan Nyamuk
dengan kejadian Malaria. yang ditunjukkan dengan Egger’s test p value ˂ 0,05 Tidak Terdapat Bias
Publikasi Pada studi-studi yang dilakukan terhadap Perilaku Kebiasaan Keluar Malam Pada Malam Hari
dengan kejadian Malaria. yang ditunjukkan dengan Egger’s test p value ˂ 0,05
RESULTS DAN DISCUSSION FAKTOR KEBIASAAN KELUAR MALAM HARI DAN TEMPAT
PERINDUKAN NYAMUK
Table 1 Tabel Uji Heterogeneity Meta-Analisis Faktor Lingkungan Tempat Perindukan Nyamuk
Dengan Kejadian Malaria
Gambar 1 Forest plot Faktor Faktor Lingkungan Tempat Perindukan Nyamuk Dengan Kejadian Malaria
dari studi-studi yang dianalisa bervariasi yang besarnya ditunjukkan RE Model dan FE Model antara 0,98
hingga 9,73 sehingga mewakili nilai prevalence ratio.
Table 2 Tabel Uji Heterogeneity Meta-Analisis Kebiasaan Keluar Rumah Pada Malam Hari Dengan
Kejadian Malaria
Gambar 2 Forest plot Faktor Kebiasaan Keluar Rumah Malam Hari Dengan Kejadian Malaria dari studi-
studi yang dianalisa bervariasi yang besarnya ditunjukkan RE Model dan FE Model antara -2,22 hingga
3,08 sehingga mewakili nilai prevalence ratio
Gambar 3. Funnel test Faktor Lingkungan Tempat Perindukan Nyamuk Dengan Kejadian Malaria dari
studi-studi yang dianalisa,
Hasil analisis funnel plot yang ditunjukkan pada diperlukan Egger’s test untuk menguji apakah
gambar 3 menunjukkan bahwa sulit disimpulkan hasil funnel plot tersebut simetris atau tidak.
hasil funnel plot nya tidak simetris sehingga
Funnel Plot
Gambar 3. Funnel test Faktor Perilaku Kebiasaan Keluar Rumah Pada Malam Hari Dengan Kejadian
Malaria dari studi-studi yang dianalisa,
Hasil analisis funnel plot yang ditunjukkan pada diperlukan Egger’s test untuk menguji apakah
gambar 3 menunjukkan bahwa sulit disimpulkan hasil funnel plot tersebut simetris atau tidak.
hasil funnel plot nya tidak simetris sehingga
Regression test for Funnel plot asymmetry ("Egger's test")
z p
sei 0.426 0.670
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
1. Terdapat hubungan yang bermakna antara
Faktor Lingkungan Tempat Perindukan Ari Krisna1, Sudirman2, 2013, Faktor Yang
Nyamuk dengan kejadian Malaria. Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit
Berdasarkan Tabel 1 Tabel Uji Malaria Di Desa Bobalo Kecamatan
Heterogeneity Meta-Analisis Faktor Palasa Kabupaten Parigi Moutong,
Lingkungan Tempat Perindukan Nyamuk Program Studi Kesehatan Masyarakat,
Dengan Kejadian Malaria p value ˂ 0,05 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
2. Terdapat hubungan yang bermakna antara Universitas Tadulako 2 Bagian AKK,
Perilaku Kebiasaan Keluar Malam Pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Malam Hari dengan kejadian Malaria. Universitas Tadulako
Berdasarkan Tabel 2 Tabel Uji Budi Prayitno, 2017, Kajian Faktor Risiko
Heterogeneity Meta-Analisis Faktor Malaria Di Rantau Rasau Bungo Jambi
Perilaku Kebiasaan Keluar Malam Pada Tahun 2017, Academia, Accelerating the
Malam Hari Dengan Kejadian Malaria p world's research
value ˂ 0,05 Dessy Hermawan, 2016, Hubungan Keberadaan
3. Terdapat Bias Publikasi Pada studi-studi Tempat Perindukan Nyamuk Dan Tingkat
yang dilakukan terhadap Faktor Lingkungan Pengetahuan Masyarakat Terhadap
Tempat Perindukan Nyamuk dengan Kejadian Malaria Di Desa Suka Jaya
kejadian Malaria. yang ditunjukkan dengan Lempasing Kabupaten Pesawaran
Egger’s test p value ˂ 0,05 Provinsi Lampung Tahun 2015, JURNAL
4. Tidak Terdapat Bias Publikasi Pada studi- MEDIKA MALAHAYATI,
studi yang dilakukan terhadap Perilaku Vol.3,No.4,Oktober 2016:190–196
Kebiasaan Keluar Malam Pada Malam Hari Darmawansyah1, Julius Habibi2, Ravika
dengan kejadian Malaria. yang ditunjukkan Ramlis3, Wulandari4, 2019, Determinan
dengan Egger’s test p value ˂ 0,05 Kejadian Malaria (Kajian Epodemiologi
di Daerah Wabah), Jurnal Ilmu Kesehatan
Masyarakat. 2019; 8 (3): 136-142 DOI:
UCAPAN TERIMA KASIH 10.33221/jikm.v8i03.370
Eko Heryanto1, Deli Lilia2, Fera Meliyanti3,
Semua Pihak yang telah berkontribusi baik Faktor Resiko Kejadian Malaria Klinis
secara langsung maupun saran masukan kepada DiDesa Tanjung Dalam Wilayah Kerja
penulis dalam penyelesaian penelitian ini. Uptd Puskesmas Lubuk Batang
Kabupaten Oku, Jurnal Dunia Kesmas
Volume 5. Nomor 1
REFERENSI
Hamidah Syukriah Lubis1, Elman Boy2, 2016, Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Gambaran Faktor Lingkunganyang Maluku Utara
Mempengaruhi Kejadian Malaria di Desa Norbertha Lerebulan, Jeavery Bawotong, Julia.
Telagah Kecamatan Namu Kabupaten Vill y. Rottie, 2013, Hubungan Kebiasaan
Langkat Tahun 2016, Buletin Farmatera Masyarakat Desa Tumbur Dengan
E-ISSN: 2528-410X, Vol 2 No 1 Kejadian Malaria Di Wilayah Kerja
Hastuti Tongkodu1, Tri Baskoro Tunggul Puskesmas Kecamatan Wertamrian
Satoto2, Trisno Agung Wibowo3, 2016, Kabupaten Maluku Tenggara Barat,
Kebiasaan Mandi, Cuci Dan Buang Air ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1.
Besar Dengan Kejadian Malaria Di Nomor 1
Pagedongan, Banjarnegara, Berita Nur Hamdani N1, Diana Lestin2, 2019, Faktor
Kedokteran Masyarakat (BKM Journal Yang Berhubungan Dengan Kejadian
of Community Medicine and Public Malaria Di Wilayah Kerja Puskesmas
Health), Volume 32 Nomor 1 Loce Kecamatan Reo Barat Kabupaten
Jul Stevie Claudia Lario, Hendro Bidjuni, Franly Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Jurnal
Onibala, 2016, Hubungan Karakteristik Promotif Preventif, Vol. 2 No. 1 Agustus
Dan Perilaku Masyarakat Dengan 2019, Hal 36 – 43
Kejadian Malaria Di Rumah Sakit Sinar Putri Yunita Pane1, Wirsal Hasan2, Taufik
Kasih Tentena Kabupaten Poso Provinsi Ashar3, 2014, Pengaruh Karakteristik,
Sulawesi Tengah, ejournal Keperawatan Lingkungan Dan Perilaku Dengan
(e-Kp)Volume 4 Nomor 1 Kejadian Malaria Di Wilayah Kerja
Ludia Fin Laipeny, 2013, Hubungan Tindakan Puskesmas Tanjung Tiram Kecamatan
Pencegahan Masyarakat Dengan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara
Kejadian Malaria Di Wilayah Kerja Tahun 2014, Jurnal Kesmas Prima
Puskesmas Waihoka Kecamatan Sirimau Indonesia, Vol. IV No, 1
Kota Ambon, JURNAL MKMI, Maret Tussy Triwahyuni1, Festy Ladyani Mustofa2,
2013, hal 7-14 Muhammad Yusuf3, 2016, Hubungan
Masriadi Idrus*, Getrudis**, 2014, Hubungan Faktor Individu Dan Faktor Lingkungan
Faktor Individu Dan Lingkungan Rumah Perumahan Terhadap Kejadian Malaria
Dengan Kejadian Malaria Di Puskesmas Di Desa Hanura Kecamatan Teluk
Koeloda Kecamatan Golewa Kabupaten Pandan Kabupaten Pesawaran Provinsi
Ngada Provinsi NTT, Jurnal Kesehatan Lampung Tahun 2016, Fakultas
Volume VII No. 2/2014 Kedokteran, Universitas Malahayati,
Maurend Yayank Lewinsca1, Mursid Raharjo2, Lampung
Nurjazuli3, Faktor Risiko yang Wartika Syilviana Hasibuan, 2016, Determinan
Mempengaruhi Kejadian Malaria Di Kejadian Malaria di Klinik dr. Martiani
Indonesia : Review Literatur 2016-2020, Pujiatmika Kecamatan Panyabungan
Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol.11, Kota Kabupaten Mandailing Natal Tahun
No.1, April 2021, pp. 16 – 28 2015, Tesis, Program Studi S2 Ilmu
Melisah1, Dina Dwi Nuryani2, 2015, Hubungan Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kebiasaan Keluar Pada Malam Hari Dan Kesehatan Masyarakat Universitas
Memakai Obat Nyamuk Dengan Kejadian Sumatera Utara.
Malaria Di Desa Lempasing Kecamatan Dea Selvia1, 2019* 1 Keluar Rumah pada
Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran Malam Hari dan Penggunaan Kelambu
2015, Jurnal Dunia Kesmas Volume 5. Berinsektisida dengan Penyakit Malaria
Nomor 2 di Desa Lempasing, Jurnal Ilmiah
Muhammad Andrifai¹ dan Nani Supriyatni, Kesehatan, Vol. 1, No. 2, Desember 2019,
M.Kes², Faktor Risiko Kejadian Penyakit pp 89-95, Penerbit: LPPM Akademi
Malaria Di Desa Waringin Kecamatan
Keperawatan Yapenas 21 Maros
Morotai Selatan Barat Kabupaten Pulau
Morotai Tahun 2017, Fakultas Ilmu
Audrina Ernes, 2015, Hubungan Antara
Kebiasaan Keluar Malam Hari Dengan
Kejadian Malaria Di Tanjung Uban
Kecamatan Bintan Utara Kabupaten
Bintan Propinsi Kepulauan Riau Periode
Januari 2014-Februari 2015, Fakultas
Kedokteran Universitas Tarumanagara
Jakarta 2015
Soehartini Toemiran1, R. Azizah1*
1
Department of Environmental Health, Faculty
of Public Health, Universitas Airlangga,
Surabaya, Indonesia
*Corresponding author: [email protected]