Soehartini Toemiran - Analisis Faktor Lingkungan Tempat Perindukan Nyamuk Dan Kebiasaan Keluar Malam

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

Sains Malaysiana 50(1)(2021): 1-7

http://dx.doi.org/10.17576/jsm-2021-5001-01

RELATIONSHIP OF ENVIRONMENTAL FACTORS WHERE MOSQUITOES ARE MISSED


(PONDS, SWAMPS, PUDDLES) AND NIGHTTIME OUTING BEHAVIOR WITH MALARIA
INCIDENCE IN INDONESIA, META-ANALYTIC STUDY 2013-2020

(Hubungan Faktor Lingkungan Tempat Perindukan Nyamuk (Kolam, Rawa, Genangan Air) Dan
Perilaku Keluar Malam Hari Dengan Kejadian Malaria Di Indonesia,
Studi Meta Analitik 2013-2020)

Soehartini Toemiran1, R. Azizah1*


1
Department of Environmental Health, Faculty of Public Health, Universitas Airlangga, Surabaya,
Indonesia

*Corresponding author: [email protected]

ABSTRACT

Malaria is one of the infectious diseases whose control efforts are committed to the Sustainable
Development Goals (SDGs) until 2030. Malaria is one of the public health problems that can cause death,
decrease work productivity and affect various aspects of people's lives. In 2019 data collected as many as
229 million cases of malaria worldwide with an estimated number of deaths from malaria reached 409,000
people. In Indonesia, the Annual Parasite Incidence (API) of malaria in 2019 increased compared to 2018,
from 0.84 to 0.93 per 1,000 population. The purpose of the study is to find out more about the
environmental factors where mosquitoes and nighttime habits affect the incidence of malaria in Indonesia
by using meta analytic studies in the last 7 years (2013-2020). Research methods use meta-analysis
methods, which are statistical techniques to combine the results of 2 or more similar studies so that data
alloys are obtained quantitatively. The results showed that the effect of the size of the environmental factor
studies where mosquitoes were analyzed was heterogeneous (Q = 489,032, p value < 0.01) and showed
that the effect of the size of the study of nighttime habits analyzed was heterogeneous (Q = 110,207, p
value < 0.01) Conclusion There is a meaningful relationship between environmental factors where
mosquitoes are missed and the incidence of malaria. Based on Table 1 Of Heterogeneity Meta-Analysis
of Environmental Factors Where MosquitoEs Miss With Malaria Incidence p value ˂ 0.05 There is a
meaningful relationship between Night Out Habit Behavior At Night and malaria incidence. Based on
Table 2 Of Heterogeneity Meta-Analysis of Behavioral Factors of Night Out Habits At Night With the
incidence of malaria p value ˂ 0.05. There is a Publication Bias in studies conducted on Environmental
Factors where mosquitoes are missed by the incidence of malaria. Shown by Egger's test p value ˂ 0.05
There is no Publication Bias in studies conducted on Night Out Habit Behavior at Night with the incidence
of Malaria. indicated by Egger's test p value ˂ 0.05

Keywords: Malaria, Mosquito Misses, Out-of-Home Habits


ABSTRAK

Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya pengendaliannya menjadi komitmen
Sustainable Development Goals (SDGs) hingga tahun 2030. Malaria menjadi salah satu masalah kesehatan
masyarakat yang dapat menyebabkan kematian, menurunkan produktivitas kerja dan mempengaruhi
berbagai aspek kehidupan masyarakat. Pada tahun 2019 data yang dikumpulkan sebanyak 229 juta kasus
malaria di seluruh dunia dengan perkiraan jumlah kematian akibat malaria mencapai 409.000 jiwa. Di
Indonesia, Annual Parasite Incidence (API) malaria pada tahun 2019 meningkat dibandingkan tahun
2018, yaitu dari yang awalnya sebesar 0,84 menjadi 0,93 per 1.000 penduduk. Tujuan penelitian ingin
mengetahui lebih jauh faktor lingkungan tempat perindukan nyamuk dan kebiasaan keluar pada malam
hari mempengaruhi kejadian malaria di Indonesia dengan menggunakan studi meta analitik dalam kurun
waktu 7 tahun terakhir (2013-2020). Metode Penelitian menggunakan metode meta-analisis, yaitu suatu
metode teknik statistika untuk menggabungkan hasil 2 atau lebih penelitian sejenis sehingga diperoleh
paduan data secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efek size studi-studi faktor
lingkungan tempat perindukan nyamuk yang dianalisis adalah heterogen (Q = 489,032, nilai p < 0.01) dan
menunjukkan bahwa efek size studi-studi kebiasaan keluar pada malam hari yang dianalisis adalah
heterogen (Q = 110,207, nilai p < 0.01) Kesimpulan Terdapat hubungan yang bermakna antara Faktor
Lingkungan Tempat Perindukan Nyamuk dengan kejadian Malaria. Berdasarkan Tabel 1 Tabel Uji
Heterogeneity Meta-Analisis Faktor Lingkungan Tempat Perindukan Nyamuk Dengan Kejadian Malaria
p value ˂ 0,05 Terdapat hubungan yang bermakna antara Perilaku Kebiasaan Keluar Malam Pada Malam
Hari dengan kejadian Malaria. Berdasarkan Tabel 2 Tabel Uji Heterogeneity Meta-Analisis Faktor
Perilaku Kebiasaan Keluar Malam Pada Malam Hari Dengan Kejadian Malaria p value ˂ 0,05. Terdapat
Bias Publikasi Pada studi-studi yang dilakukan terhadap Faktor Lingkungan Tempat Perindukan Nyamuk
dengan kejadian Malaria. yang ditunjukkan dengan Egger’s test p value ˂ 0,05 Tidak Terdapat Bias
Publikasi Pada studi-studi yang dilakukan terhadap Perilaku Kebiasaan Keluar Malam Pada Malam Hari
dengan kejadian Malaria. yang ditunjukkan dengan Egger’s test p value ˂ 0,05

Kata Kunci : Malaria, Perindukan Nyamuk, Kebiasaan Keluar Rumah

PENDAHULUAN Di Indonesia, Annual Parasite Incidence


(API) malaria pada tahun 2019 meningkat
Malaria merupakan salah satu penyakit menular dibandingkan tahun 2018, yaitu dari yang
yang upaya pengendaliannya menjadi komitmen awalnya sebesar 0,84 menjadi 0,93 per 1.000
Sustainable Development Goals (SDGs)hingga penduduk. Capaian eliminasi tingkat kabupaten
tahun 2030. Malaria menjadi salah satu masalah atau kota pada tahun 2019 adalah sebanyak 300
kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kabupaten atau kota sedangkan untuk eliminasi
kematian, menurunkan produktivitas kerja dan tingkat provinsi belum ada yang mencapai,
mempengaruhi berbagai aspek kehidupan meskipun terdapat 3provinsi yang seluruh
masyarakat. Malaria masih menjadi masalah kabupaten atau kotanya telah mencapai
kesehatan, diperkirakan dua pertiga kematian eliminasi.
terjadi pada anak anak di bawah usia lima tahun. Berdasarkan penelitian terdahulu
Pemerintah memandang malaria masih sebagai diperoleh data kejadian Malaria di Indonesia
ancaman terhadap status kesehatan masyarakat pada tahun 2013 bahwa 5 provinsi yang
terutama pada rakyat yang hidup daerah memiliki angka insiden dan prevalensi tertinggi
terpencil dimana malaria termasuk penyakit yaitu Provinsi Papua (9,8% dan 28,6%), Provinsi
prioritas yang perlu ditangani.1 Pada tahun 2019 Nusa Tenggara Timur (6,8% dan 23,3%),
data yang dikumpulkan sebanyak 229 juta kasus Provinsi Papua Barat (6,7% dan 19,4%),
malaria di seluruh dunia dengan perkiraan Provinsi Sulawesi Tengah (5,1% dan 12,5%),
jumlah kematian akibat malaria mencapai dan Provinsi Maluku (3,8% dan 10,7%)
409.000 jiwa. berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar.6
Provinsi Papua merupakan daerah dengan kasus MATERIALS DAN METHODS SAMPLING
malaria tertinggi setiap tahunnya dan memiliki LAPANGAN
angka Annual Parasite Incidence (API) 41,31
per 1000 penduduk pada tahun 2018. Angka Penelitian ini menggunakan metode meta-
kesakitan malaria di Puskesmas Moru Provinsi analisis, yaitu suatu metode teknik statistika
Nusa Tenggara Timur pada tahun 2014 dengan untuk menggabungkan hasil 2 atau lebih
Annual Parasite Incident (API) sebesar 16,9%. penelitian sejenis sehingga diperoleh paduan
Provinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2014 data secara kuantitatif. Meta analisis memiliki
terdapat 4.211 kasus malaria dan penelitian yang kelebihan bersifat objektif dibanding metode
dilakukan di Puskesmas Kampung Baru Wuluk telaah yang lain, serta dapat melakukan estimasi
diperoleh hasil statistik bahwa tingkat effect size secara kuantitatif dan signifikansinya.
pendidikan, tindakan pencegahan dan sikap Namun, penelitian ini sulit diambil kesimpulan
berhubungan signifikan terhadap kejadian karena penelitian yang digabungkan memiliki
malaria. Penelitian lain yang dilakukan di kualitas yang berbeda, kemudian seringnya
Kecamatan Seram Provinsi Maluku terdapat bias publikasi, dan keterbatasan pada
menunjukkan suhu, kelembaban, kepadatan data yang dikumpulkan maupun perbedaan
Anopheles sp., dan jarak tempat perindukan karakteristik subjek penelitian. Oleh karena itu,
nyamuk berpengaruh terhadap kejadian penelitian meta analisis harus menerapkan
malaria.2 beberapa seleksi dalam artikel jurnal yang
dipilih. Langkah-langkah seleksi ini meliputi :
Indonesia juga termasuk daerah berkembang
dengan iklim tropis dan sub tropis yaitu sebagai Pencarian Literatur
habitat yang disukai nyamuk Anopheles
a. Menggunakan database akademik yaitu
sp.vektor penyebab penyakit malaria. Penyakit
Google Scholar.
ini dapat menginfeksi semua kelompok umur.
b. Jumlah artikel yang direview 16 artikel
Meningkatnya angka kejadian malaria
dalam 7 tahun terakhir (2013-2020)
dipengaruhi oleh faktor perubahan iklim terkait
c. Pencarian artikel menggunakan kata kunci
lingkungan fisik, kimiawi, biologis dan social
“faktor risiko malaria di Indonesia, faktor
serta perilaku masyarakat. Permasalahan malaria
risiko malaria, faktor perilaku dan
yang terus berkembang di Indonesia terkait
lingkungan yang mempengaruhi kejadian
dengan masih lemahnya upaya penurunan angka
malaria, determinan kejadian malaria di
kejadian malaria seperti keberadan breeding
Indonesia, risk factors of malaria,
place (tempat berkembang biak) nyamuk
environmental risk factors of malaria in
anopheles yang menyebar dan lokasi yang sulit
Indonesia”
untuk di jangkau, kondisi lingkungan rumah
yang tidak memenuhi syarat kesehatan
Metode pengumpulan data dengan Kriteria
(ventilasi, atap plafon, dinding rumah yang
Inklusi dan Eksklusi
belum memadai), perilaku masyarakat
melakukan aktivitas keluar rumah pada malam
Kriteria Inklusi adalah semua aspek yang harus
hari dan menjelang subuh (menyadap karet).
ada dalam sebuah penelitian. Sedangkan kriteria
Selain itu beberapa jurnal menyebutkan bahwa
eksklusi adalah faktor-faktor yang dapat
terdapat pula faktor demografi, kebersihan
menyebabkan sebuah penelitian menjadi tidak
lingkungan, dan sosial ekonomi yang dapat
layak.
mempengaruhi kejadian malaria di Indonesia.
Metode pengumpulan data yang sudah
Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui lebih
didapatkan harus diseleksi terlebih dahulu
jauh faktor lingkungan tempat perindukan
berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi yang
nyamuk dan kebiasaan keluar pada malam hari
jelas. Artikel yang akan ditelaah adalah artikel
mempengaruhi kejadian malaria di Indonesia
jurnal, skripsi dan tesis berbahasa Indonesia
dengan menggunakan studi meta analitik dalam
dengan subyek penelitian adalah kejadian
kurun waktu 7 tahun terakhir (2013-2020).
Malaria. Tahun publikasi artikel yang ditelusuri
yaitu mulai tahun 2013 sampai 2020. Uji sensitivitas dilakukan untuk
Penulusuran dilakukan dengan memasukkan membuktikan apakah hasil meta analisis
kombinasi kata kunci pada database Google relatif stabil terhadap perubahan. Uji
Scholar. Tahap selanjutnya artikel dilakukan sensitivitas yang dilakukan pada
penyaringan berdasarkan review abstrak. Dalam penelitian ini dengan cara
proses penyaringan berdasarkan abstrak membandingkan hasil bila dianalisis
kelengkapan dari artikel juga diseleksi dan menggunakan fixed effet model dengan
dilakukan ekslusi pada artikel yang tidak tesedia hasil yang dianalisis dengan random effect
dalam full text. Tahap selanjutnya dari artikel model.
tersebut dilakukan penyaringan kembali Artikel yang sudah terkumpul kemudian akan
berdasarkan desain studi peneliti. Dalam diekstrak dan disintesis untuk mendapatkan data
penelitian ini hanya mengambil artikel dengan yang dapat memenuhi tujuan dari penelitian ini.
desain studi cross sectional. Data-data tersebut kemudian disusun dan
1. Jenis data dianalisis untuk digunakan sebagai bahan
Jenis data yang digunakan adalah data penyelesaian masalah yang dilakukan Meta-
sekunder berasal dari artikel penelitian yang analysis.
terpilih. Variabel bebas (independent) dari Proses pencarian hingga penyeleksian sejumlah
penelitian ini adalah faktor tempat artikel menggunakan preferred reporting items
perindukan nyamuk dan kebiasaan keluar for systematic reviews and meta analysis
rumah pada malam hari. Sedangkan, variabel (PRISMA). Berikut digambarkan diagram
terikat (dependent) dari penelitian ini adalah pencarian literatur pengumpulan data:
kejadian malaria
2. Teknik analisis data ANALISIS FAKTOR KEBIASAAN KELUAR
Terdapat 4 tahapan untuk melakukan meta- MALAM HARI DENGAN KEJADIAN
analisis, yaitu Ekstraksi data, analisis data, uji MALARIA
bias publikasi, dan uji sensitivitas:
a. Ekstraksi Data Kebiasaan keluar rumah pada malam hari
Informasi yang didapatkan dari setiap merupakan perilaku yang dapat meningkatkan
penelitian artikel. Data tersebut diubah risiko untuk tertular penyakit malaria karena
kedalam format tabel yang seragam nyamuk malaria merupakan nyamuk yang
seperti penulis dan tahun publikasi, bersifat eksofagik atau lebih suka menggigit di
jumlah sampel, pajanan, outcome dan luar rumah terutama pada malam hari yaitu pukul
nilai p-value dari masing-masing 18.00 WIB-04.00 WIB. Adanya kontak antara
penelitian. nyamuk Anopheles sebagai vektor malaria
b. Analisis data dengan individu dapat meningkatkan kerentanan
Analisis data menggunakan fixed effect individu untuk tertular penyakit malaria (Dea
model atau random effect model. Selvia, 2019).
Software yang digunakan untuk Terdapat hubungan bermakna antara kebiasaan
melakukan Meta-Analisis adalah JASP keluar malam dengan kejadian malaria (p-
Version 0.15.0. Hasil pengolahan data value=0,000034) dan mereka yang mempunyai
disajikan dalam grafik forest plot untuk kebiasaan keluar malam mempunyai resiko
menggambarkan ukuran efek gabungan terkena malaria 2,06 kali lebih besar (PR=2,06)
dari setiap variable yang diteliti. daripada yang tidak mempunyai kebiasaan
c. Uji Bias Publikasi keluar malam. Oleh karena itu disarankan untuk
Teknik yang digunakan untuk mengurangi kebiasaan keluar malam sehingga
mengidentifikasi keberadaan bias dapat mencegah terkena penyakit malaria
publikasi pada penelitian ini adalah (Ernes, Audrina, 2015).
menggunakan funnel plot. Dilakukan Uji
Bias pada variable yang jumlah datanya
sama dengan atau lebih dari 10 penelitian.
ANALISIS FAKTOR TEMPAT ke perkebunan dan parit di sekitar rumah
PERINDUKAN NYAMUK DENGAN penduduk sebagai aliran buangan air. Parit
KEJADIAN MALARIA tersebut merupakan parit permanen yang
bersifat kontak langsung dengan tanah
Berdasarkan tabel 2. diketahui bahwa ada (Darmawansyah, Habibi J, Ramlis R, Wulandari, 2019)
hubungan yang signifikan antara breeding Tempat perindukan nyamuk sebagai faktor
place (p=0,001), dengan kejadian malaria. risiko mempunyai hubungan bermakna dengan
Keberadaan vektor malaria ditemukan pada kejadian penyakit malaria di Desa Waringin
breeding place (tempat perindukan nyamuk) dengan nilai P = 0,000 < 0,005. Artinya bahwa
di wilayah kerja Puskesmas Padang Ulak tempat perindukan nyamuk mempunyai
Tanding, dimana banyaknya genangan air di hubungan bermakna dengan kejadian penyakit
kolom yang tenang dengan aliran arusnya malaria di Desa Waringin. Karena dari hasil
tidak lancar, sehingga vector malaria sangat pengamatan, masih banyak masyarakat yang
baik untuk berkembang biak di tempat rumahnya tidak memiliki SPAL sehingga
banyak genangan-genangan air di sekitar
tersebut. Wilayah kerja Puskesmas Padang
lingkungan rumah yang menjadi tempat
Ulak tanding merupakan wilayah yang
berkembangbiaknya nyamuk (Muhammad
banyak dijumpai parit-parit untuk aliran air
Andrifai dan Nani Supriyatni, 2017).

RESULTS DAN DISCUSSION FAKTOR KEBIASAAN KELUAR MALAM HARI DAN TEMPAT
PERINDUKAN NYAMUK

a. Variabel Faktor Lingkungan Tempat Perindukan Nyamuk

Fixed and Random Effects


Q df p
Omnibus test of Model
16.596 1 < .001
Coefficients
Test of Residual
489.032 12 < .001
Heterogeneity

Note. p -values are approximate.


Note. The model was estimated using Restricted
ML method.

Table 1 Tabel Uji Heterogeneity Meta-Analisis Faktor Lingkungan Tempat Perindukan Nyamuk
Dengan Kejadian Malaria

Interpretasi; rerata efek size dari 13 studi yang dianalisis.


Hasil analisis tersebut juga mengindikasikan
Hasil Analisis yang ditampilkan pada tabel 1.1 bahwa terdapat potensi untuk menyelidiki
menunjukkan bahwa efek size studi-studi yang variable moderator yang mempengaruhi
dianalisis adalah heterogen (Q = 489,032, nilai p hubungan antara Faktor Lingkungan Tempat
< 0.01) dengan demikian, model Random Effect Perindukan Nyamuk dengan kejadian malaria.
Model akan digunakan untuk mengestimasi
Forest plot

Gambar 1 Forest plot Faktor Faktor Lingkungan Tempat Perindukan Nyamuk Dengan Kejadian Malaria
dari studi-studi yang dianalisa bervariasi yang besarnya ditunjukkan RE Model dan FE Model antara 0,98
hingga 9,73 sehingga mewakili nilai prevalence ratio.

b. Variabel Faktor Lingkungan Tempat Perindukan Nyamuk

Fixed and Random Effects


Q df p
Omnibus test of Model Coefficients 1.715 1 0.190
Test of Residual Heterogeneity 110.207 11 < .001

Note. p -values are approximate.


Note. The model was estimated using Restricted ML method.

Table 2 Tabel Uji Heterogeneity Meta-Analisis Kebiasaan Keluar Rumah Pada Malam Hari Dengan
Kejadian Malaria

Interpretasi; rerata efek size dari 12 studi yang dianalisis.


Hasil analisis tersebut juga mengindikasikan
Hasil Analisis yang ditampilkan pada tabel 1.2 bahwa terdapat potensi untuk menyelidiki
menunjukkan bahwa efek size studi-studi yang variable moderator yang mempengaruhi
dianalisis adalah heterogen (Q = 110,207, nilai p hubungan antara Faktor Kebiasaan Keluar
< 0.01) dengan demikian, model Random Effect Rumah Pada Malam Hari dengan kejadian
Model akan digunakan untuk mengestimasi malaria.
Forest plot

Gambar 2 Forest plot Faktor Kebiasaan Keluar Rumah Malam Hari Dengan Kejadian Malaria dari studi-
studi yang dianalisa bervariasi yang besarnya ditunjukkan RE Model dan FE Model antara -2,22 hingga
3,08 sehingga mewakili nilai prevalence ratio
Gambar 3. Funnel test Faktor Lingkungan Tempat Perindukan Nyamuk Dengan Kejadian Malaria dari
studi-studi yang dianalisa,

Hasil analisis funnel plot yang ditunjukkan pada diperlukan Egger’s test untuk menguji apakah
gambar 3 menunjukkan bahwa sulit disimpulkan hasil funnel plot tersebut simetris atau tidak.
hasil funnel plot nya tidak simetris sehingga

Regression test for Funnel plot asymmetry ("Egger's test")


z p
sei 2.799 0.005

Tabel 3 Egger’s test


Dari table 3 Egger’s test menunjukkan nilai p ˂ 0,05 sehingga mengonfirmasi funnel plot tidak simetris,
maka dapat disimpulkan bahwa terdapat bias publikasi pada studi-studi Lingkungan Tempat Perindukan
Nyamuk tersebut.

Funnel Plot

Gambar 3. Funnel test Faktor Perilaku Kebiasaan Keluar Rumah Pada Malam Hari Dengan Kejadian
Malaria dari studi-studi yang dianalisa,

Hasil analisis funnel plot yang ditunjukkan pada diperlukan Egger’s test untuk menguji apakah
gambar 3 menunjukkan bahwa sulit disimpulkan hasil funnel plot tersebut simetris atau tidak.
hasil funnel plot nya tidak simetris sehingga
Regression test for Funnel plot asymmetry ("Egger's test")
z p
sei 0.426 0.670

Tabel 4 Egger’s test


Dari table 4 Egger’s test menunjukkan nilai p ˃ 0,05 sehingga mengonfirmasi funnel plot simetris, maka
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat bias publikasi pada studi-studi Perilaku Kebiasaan Keluar Rumah
Pada Malam Hari tersebut.

KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
1. Terdapat hubungan yang bermakna antara
Faktor Lingkungan Tempat Perindukan Ari Krisna1, Sudirman2, 2013, Faktor Yang
Nyamuk dengan kejadian Malaria. Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit
Berdasarkan Tabel 1 Tabel Uji Malaria Di Desa Bobalo Kecamatan
Heterogeneity Meta-Analisis Faktor Palasa Kabupaten Parigi Moutong,
Lingkungan Tempat Perindukan Nyamuk Program Studi Kesehatan Masyarakat,
Dengan Kejadian Malaria p value ˂ 0,05 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
2. Terdapat hubungan yang bermakna antara Universitas Tadulako 2 Bagian AKK,
Perilaku Kebiasaan Keluar Malam Pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Malam Hari dengan kejadian Malaria. Universitas Tadulako
Berdasarkan Tabel 2 Tabel Uji Budi Prayitno, 2017, Kajian Faktor Risiko
Heterogeneity Meta-Analisis Faktor Malaria Di Rantau Rasau Bungo Jambi
Perilaku Kebiasaan Keluar Malam Pada Tahun 2017, Academia, Accelerating the
Malam Hari Dengan Kejadian Malaria p world's research
value ˂ 0,05 Dessy Hermawan, 2016, Hubungan Keberadaan
3. Terdapat Bias Publikasi Pada studi-studi Tempat Perindukan Nyamuk Dan Tingkat
yang dilakukan terhadap Faktor Lingkungan Pengetahuan Masyarakat Terhadap
Tempat Perindukan Nyamuk dengan Kejadian Malaria Di Desa Suka Jaya
kejadian Malaria. yang ditunjukkan dengan Lempasing Kabupaten Pesawaran
Egger’s test p value ˂ 0,05 Provinsi Lampung Tahun 2015, JURNAL
4. Tidak Terdapat Bias Publikasi Pada studi- MEDIKA MALAHAYATI,
studi yang dilakukan terhadap Perilaku Vol.3,No.4,Oktober 2016:190–196
Kebiasaan Keluar Malam Pada Malam Hari Darmawansyah1, Julius Habibi2, Ravika
dengan kejadian Malaria. yang ditunjukkan Ramlis3, Wulandari4, 2019, Determinan
dengan Egger’s test p value ˂ 0,05 Kejadian Malaria (Kajian Epodemiologi
di Daerah Wabah), Jurnal Ilmu Kesehatan
Masyarakat. 2019; 8 (3): 136-142 DOI:
UCAPAN TERIMA KASIH 10.33221/jikm.v8i03.370
Eko Heryanto1, Deli Lilia2, Fera Meliyanti3,
Semua Pihak yang telah berkontribusi baik Faktor Resiko Kejadian Malaria Klinis
secara langsung maupun saran masukan kepada DiDesa Tanjung Dalam Wilayah Kerja
penulis dalam penyelesaian penelitian ini. Uptd Puskesmas Lubuk Batang
Kabupaten Oku, Jurnal Dunia Kesmas
Volume 5. Nomor 1
REFERENSI
Hamidah Syukriah Lubis1, Elman Boy2, 2016, Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Gambaran Faktor Lingkunganyang Maluku Utara
Mempengaruhi Kejadian Malaria di Desa Norbertha Lerebulan, Jeavery Bawotong, Julia.
Telagah Kecamatan Namu Kabupaten Vill y. Rottie, 2013, Hubungan Kebiasaan
Langkat Tahun 2016, Buletin Farmatera Masyarakat Desa Tumbur Dengan
E-ISSN: 2528-410X, Vol 2 No 1 Kejadian Malaria Di Wilayah Kerja
Hastuti Tongkodu1, Tri Baskoro Tunggul Puskesmas Kecamatan Wertamrian
Satoto2, Trisno Agung Wibowo3, 2016, Kabupaten Maluku Tenggara Barat,
Kebiasaan Mandi, Cuci Dan Buang Air ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1.
Besar Dengan Kejadian Malaria Di Nomor 1
Pagedongan, Banjarnegara, Berita Nur Hamdani N1, Diana Lestin2, 2019, Faktor
Kedokteran Masyarakat (BKM Journal Yang Berhubungan Dengan Kejadian
of Community Medicine and Public Malaria Di Wilayah Kerja Puskesmas
Health), Volume 32 Nomor 1 Loce Kecamatan Reo Barat Kabupaten
Jul Stevie Claudia Lario, Hendro Bidjuni, Franly Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Jurnal
Onibala, 2016, Hubungan Karakteristik Promotif Preventif, Vol. 2 No. 1 Agustus
Dan Perilaku Masyarakat Dengan 2019, Hal 36 – 43
Kejadian Malaria Di Rumah Sakit Sinar Putri Yunita Pane1, Wirsal Hasan2, Taufik
Kasih Tentena Kabupaten Poso Provinsi Ashar3, 2014, Pengaruh Karakteristik,
Sulawesi Tengah, ejournal Keperawatan Lingkungan Dan Perilaku Dengan
(e-Kp)Volume 4 Nomor 1 Kejadian Malaria Di Wilayah Kerja
Ludia Fin Laipeny, 2013, Hubungan Tindakan Puskesmas Tanjung Tiram Kecamatan
Pencegahan Masyarakat Dengan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara
Kejadian Malaria Di Wilayah Kerja Tahun 2014, Jurnal Kesmas Prima
Puskesmas Waihoka Kecamatan Sirimau Indonesia, Vol. IV No, 1
Kota Ambon, JURNAL MKMI, Maret Tussy Triwahyuni1, Festy Ladyani Mustofa2,
2013, hal 7-14 Muhammad Yusuf3, 2016, Hubungan
Masriadi Idrus*, Getrudis**, 2014, Hubungan Faktor Individu Dan Faktor Lingkungan
Faktor Individu Dan Lingkungan Rumah Perumahan Terhadap Kejadian Malaria
Dengan Kejadian Malaria Di Puskesmas Di Desa Hanura Kecamatan Teluk
Koeloda Kecamatan Golewa Kabupaten Pandan Kabupaten Pesawaran Provinsi
Ngada Provinsi NTT, Jurnal Kesehatan Lampung Tahun 2016, Fakultas
Volume VII No. 2/2014 Kedokteran, Universitas Malahayati,
Maurend Yayank Lewinsca1, Mursid Raharjo2, Lampung
Nurjazuli3, Faktor Risiko yang Wartika Syilviana Hasibuan, 2016, Determinan
Mempengaruhi Kejadian Malaria Di Kejadian Malaria di Klinik dr. Martiani
Indonesia : Review Literatur 2016-2020, Pujiatmika Kecamatan Panyabungan
Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol.11, Kota Kabupaten Mandailing Natal Tahun
No.1, April 2021, pp. 16 – 28 2015, Tesis, Program Studi S2 Ilmu
Melisah1, Dina Dwi Nuryani2, 2015, Hubungan Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kebiasaan Keluar Pada Malam Hari Dan Kesehatan Masyarakat Universitas
Memakai Obat Nyamuk Dengan Kejadian Sumatera Utara.
Malaria Di Desa Lempasing Kecamatan Dea Selvia1, 2019* 1 Keluar Rumah pada
Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran Malam Hari dan Penggunaan Kelambu
2015, Jurnal Dunia Kesmas Volume 5. Berinsektisida dengan Penyakit Malaria
Nomor 2 di Desa Lempasing, Jurnal Ilmiah
Muhammad Andrifai¹ dan Nani Supriyatni, Kesehatan, Vol. 1, No. 2, Desember 2019,
M.Kes², Faktor Risiko Kejadian Penyakit pp 89-95, Penerbit: LPPM Akademi
Malaria Di Desa Waringin Kecamatan
Keperawatan Yapenas 21 Maros
Morotai Selatan Barat Kabupaten Pulau
Morotai Tahun 2017, Fakultas Ilmu
Audrina Ernes, 2015, Hubungan Antara
Kebiasaan Keluar Malam Hari Dengan
Kejadian Malaria Di Tanjung Uban
Kecamatan Bintan Utara Kabupaten
Bintan Propinsi Kepulauan Riau Periode
Januari 2014-Februari 2015, Fakultas
Kedokteran Universitas Tarumanagara
Jakarta 2015
Soehartini Toemiran1, R. Azizah1*
1
Department of Environmental Health, Faculty
of Public Health, Universitas Airlangga,
Surabaya, Indonesia
*Corresponding author: [email protected]

You might also like