Asy Syar'iyyah: Jurnal Ilmu Syari'ah Dan Perbankan Islam - ISSN 2089-7227 (P)
Asy Syar'iyyah: Jurnal Ilmu Syari'ah Dan Perbankan Islam - ISSN 2089-7227 (P)
Asy Syar'iyyah: Jurnal Ilmu Syari'ah Dan Perbankan Islam - ISSN 2089-7227 (P)
[email protected], [email protected]
Abstract
Cultural, social, personal, and psychological are consumer behavior factors in
buying and selling transactions, especially buying and selling durian using the
bonded bond system in Lemahabang Village. In practice, buying and selling of
durian using the bonded system is carried out by both parties when the fruit is
still on the tree, so the quality and quantity are not known. The purpose of this
study was to determine how much cultural, social, personal, and psychology
influence the purchase decision for durian with the bonded system. This study
uses multiple linear regression analysis using the SPSS program. The
population in this study were all durian farmers who were durian buyers with
the bonded bond system in Lemahabang Village whose numbers were
unknown or infinite. The sampling technique uses incidental sampling and the
determination of the number of samples using the Lemeshow formula, which
is a total of at least 100 samples. The data collection method used a
questionnaire. The results showed that partially cultural, social, personal, and
psychological factors had a significant and positive effect and positive
relationship between the independent variables on durian purchasing
decisions with the bonded system. Simultaneously, culture, social, personal,
and psychological factors influence on durian purchasing decisions with the
results of f count of 45.106> f table of 2.47 and a significant value of 0.000
<0.05.
Abstrak
Budaya, sosial, personal, dan psikologis merupakan perilaku konsumen
dalam melakukan transaksi jual beli khususnya jual beli durian dengan sistem
obligasi berikat di Desa Lemahabang. Dalam prakteknya jual beli durian
dengan sistem berikat dilakukan oleh kedua belah pihak pada saat buah
Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologis…
A. PENDAHULUAN
Islam merupakan agama yang mengatur segala aspek kehidupan
manusia baik dibidang muamalah, ibadah, akhlak dan akidah sebagai agama
yang sempurna. Bermuamalah merupakan kegiatan yang sering dilakukan
oleh sebagian besar manusia di bumi. Namun, pada era sekarang ini, materi
muamalah cenderung di abaikan oleh umat Islam, padahalsalah satu ajaran
penting Islam adalah tentang muamalah. Jual beli (al-ba’i.)merupakan kegiatan
muamalah yang paling sering dilakukan manusia, sedangkandasar hukum
jual beli dalam Islam adalah halal kecuali ada dalil yang melarangnya. 1Gharar
merupakan permasalahan dalam ekonomi Islam yang sering di jumpai dalam
praktik jual beli yang dilakukan oleh masyarakat saat ini.
Praktik jual beli dengan sistem ijon merupakan salah satu bentuk jual
beli gharar yang terjadi dalam masyarakat. Sistem ijon merupakan jual beli
yang belum diketahui jumlah dan kadarnya secara jelas. Desa Lemahabang
1Misra Madjid, “Praktek Jual Beli Gharar Dan Pengaruhnya Terhadap Masyarakat Desa
Kayumoyondi Kecamatan Kotabunan,” n.d., 1–17.
3Taryo Rizkiansah, Dewi Kurniati, dan Imelda, “Analisis Faktor-Faktor Pribadi Dan
Psikologis pada Proses Keputusan Pembelian Sayuran Hidroponik di Kota Pontianak” (Pontianak:
Sosial Ekonomi Pertanian Jurnal Agribisnis 2018). Hlm. 97-98.
4Saliyo, “Konsep Diri Dalam Budaya Jawa,”Buletin Psikologi 20, no. 1 (2012): 26–35.
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian survey dan pendekatan kuantitatif
dengan menggunakan data kuesioner. Penelitian dilaksanakan di wilayah
Desa Lemahabang Kecamatan Doro kabupaten Pekalongan. Waktu penelitian
ini dilakukan mulai bulan Agustus 2019 sampai bulan Desember 2019.
Variabel independen dalam penelitian ini adalah variabel budaya, sosial,
pribadi, dan psikologis sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini
adalah keputusan pembelian.
Populasi dalam penelitian ini adalah petani durian yang membeli durian
dengan menggunakan sistem ijon atau membeli durian ketika durian masih di
pohon dalam kondisi masih berbunga atau masih kecil dan belum matang
yang jumlahnya tidak diketahui atau dapat dikatakan tak terhingga. Teknik
pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik non probability
sampling yakni teknik sampling insidental. Sampel dalam penelitian ini
sejumlah 100 yang di hitung dengan menggunakan rumus lemeshow. Metode
pengumpulan data dengan kuesioner yang di sebar secara langsung kepada
responden di lapangan.
Metode analisis data yang diguanakan adalah uji instrumen yang
meliputi uji validitas dan uji normalitas. Uji asumsi klasik yang meliputi uji
normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas. Uji regresi yang
digunakan adalah dengan uji regresi linier berganda. Kemudian uji hipotesis
yang meliputi uji t, uji f dan uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2).
Uji Instrumen
1. Uji validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur apakah item pernyataan
dalam kuesioner valid atau tidak. Hasil uji validitas yang telah diolah
dengan menggunakan SPSS dapat di lihat dalam tebel berikut:
Tabel 1. Hasil Uji Validitas Instrumen Dengan Metode Pearson
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat kestabilan suatu
alat ukur. Hasil uji reliabilitas dengan menggunakan metode Alpha
Cronbach’s dapat di lihat pada tabel berikut:
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3,091 1,288 2,399 ,018
BUDAYA
-,055 ,050 -,127 -1,109 ,270
(X1)
SOSIAL (X2) -,156 ,088 -,265 -1,770 ,080
PRIBADI (X3) ,003 ,051 ,008 ,064 ,949
PSIKOLOGIS
,102 ,071 ,228 1,439 ,154
(X4)
a. Dependent Variable: Abs_res
Sumber: Data primer yang diolah, 2020.
Berdasarkan tabel di atas menujukan bahwa seluruh nilai signifikansi
lebih dari 0,05 maka dapat di simpulkan bahwa tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas.
Uji Regresi Linier Berganda
Uji regresi digunakan untuk meramalkan hubungan antar variabel.
Berdasarkan hasil estimasi uji regresi linier berganda dengan menggunakan
SPSS diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 6. Hasil Estimasi Regresi
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta T Sig.
1 (Constant) 3,429 2,047 1,675 ,097
BUDAYA (X1) ,283 ,079 ,249 3,597 ,001
SOSIAL (X2) ,407 ,140 ,264 2,915 ,004
PRIBADI (X3) ,252 ,081 ,250 3,103 ,003
PSIKOLOGIS
,290 ,112 ,246 2,576 ,012
(X4)
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN (Y)
Sumber: Data primer yang diolah, 2020.
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dituliskan persamaan sebagai
berikut:
Y = 3,429+ 0,283 X1 + 0,407 X2 + 0,252 X3 +0,290 X4 + e
Uji Hipotesis
1. Uji t
Uji t digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel
independen mempengaruhi variabel dependen secara parsial. Hasil uji t
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 7. Hasil Uji t
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 3,429 2,047 1,675 ,097
BUDAYA ,283 ,079 ,249 3,597 ,001
(X1)
SOSIAL (X2) ,407 ,140 ,264 2,915 ,004
PRIBADI
,252 ,081 ,250 3,103 ,003
(X3)
PSIKOLOGIS
,290 ,112 ,246 2,576 ,012
(X4)
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN (Y)
Sumber: Data primer yang diolah, 2020.
Berdasarkan tabel di atas dijelaskan sebagai berikut:
a. Variabel budaya (X1) memiliki nilai t hitung sebesar 3,597, t tabel sebesar
1,660, dan nilai signifikan sebesar 0,001. Hal ini berarti t hitung > t tabel
yaitu 3,597 > 1,660, dan nilai signifikan sebesar 0,001 < 0,05, maka H 0 di
tolak dan Ha diterima sehingga variabel budaya (X1) berpengaruh
signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y).
b. Variabel sosial (X2) memiliki nilai t hitung sebesar 2,915, t tabel sebesar
1,660, dan nilai signifikan sebesar 0,004. Hal ini berarti t hitung > t tabel
yaitu 2,915 > 1,660, dan nilai signifikan sebesar 0,004 < 0,05, maka H 0 di
tolak dan Ha diterima sehingga variabel sosial (X2) berpengaruh
signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y).
c. Variabel pribadi (X3) memiliki nilai t hitung sebesar 3,103, t tabel sebesar
1,660, dan nilai signifikan sebesar 0,003. Hal ini berarti t hitung > t tabel
yaitu 3,103 > 1,660, dan nilai signifikan sebesar 0,003 < 0,05, maka H 0 di
tolak dan Ha diterima sehingga variabel pribadi (X3) berpengaruh
signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y).
d. Variabel psikologis (X4) memiliki nilai t hitung sebesar 2,576, t tabel
sebesar 1,660, dan nilai signifikan sebesar 0,012. Hal ini berarti t hitung >
t tabel yaitu 2,576 > t tabel 1,660, dan nilai signifikan sebesar 0,012 < 0,05,
maka H0 di tolak dan Ha diterima sehingga variabel psikologis (X4)
berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y).
2. Uji f
ANOVAa
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1377,361 4 344,340 45,106 .000b
Residual 725,229 95 7,634
Total 2102,590 99
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN (Y)
b. Predictors: (Constant), PSIKOLOGIS (X4), BUDAYA (X1), PRIBADI
(X3), SOSIAL (X2)
Sumber: Data primer yang diolah, 2020.
Berdasarkan tabel di atas f hitung sebesar 45,106 dengan nilai
signifikan 0,000. Dalam penelitian ini jumlah n=100, df=4,maka nilai f
tabel= 2,47. Hal ini menunjukan bahwa nilai f hitung > f tabel yaitu 45,106 >
2,47 dan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Hal ini berarti Ho ditolak dan Ha
diterima, maka variabel budaya (X1), sosial (X2), pribadi (X3), dan
psikologis (X4) secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap variabel keputusan pembelian (Y).
3. Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
R Adjusted Std. Error of
Model R Square R Square the Estimate
1 .809a ,655 ,641 2,76297
a. Predictors: (Constant), PSIKOLOGIS (X4), BUDAYA (X1),
PRIBADI (X3), SOSIAL (X2)
Sumber: Data pimer yang diolah, 2020.
D. PEMBAHASAN
1. Pengaruh variabel budaya terhadap keputusan pembelian durian dengan
sistem ijon
Kebudayaan yang dikemukakan Kotler dan Armstrong mengatakan
bahwa pengambilan keputusan yaitu perlindungan nilai-nilai budaya dan
pergeseran nilai-nilai budaya tingkat kedua, Sub-budaya setiap
kebudayaan terdiri dari sub-sub budaya.5 Kebudayaan menjadi hal dasar
manusia dalam menentukan keinginannya sesuai dengan preferensinya.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, variabel budaya memiliki
nilai t hitung sebesar 3,597, t tabel sebesar 1,660 dan nilai signifikan sebesar
0,001. Hal ini berarti t hitung > t tabel yaitu 3,597 > 1,660, dan nilai
signifikan sebesar 0,001 < 0,05, maka H0 di tolak dan Ha diterima sehingga
variabel budaya secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel
keputusan pembelian durian dengan sistem ijon. Nilai koefisien variabel
budaya sebesar +0,283 yang berarti bahwa variabel budaya memiliki
hubungan yang positif terhadap keputusan pembelian. Sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Andi Faisal Bahari dan Muhamad Ashoer
yang menyatakan bahwa budaya berpengaruh terhadap keputusan
5Desy Veterinawati, “Pengaruh Faktor Sosial, Pribadi, dan Psikologi terhadap Keputusan
Pembelian Blackberry Di Surabaya” (Surabay:Jurnal Ilmu Manajemen Volume 1 Nomor 3.
6Andi Faisal Bahari dan Muhamad Ashoer, “Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan
Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Ekowisata” (Makasar: Jurnal Manajemen, Ide,
Inspirasi (MINDS), Vol.5, No. 1, Januari-Juni 2018) hlm. 69-78.
7 Dian Friantoro, ”Pengaruh Faktor Budaya, Sosial Dan Pribadi terhadap Keputusan Anggota
dalam Mengambil Kredit Pada KP-RI Bina Mandiri Kabupaten Pandeglang”, Skripsi
(Yogyakarta:Universitas Negeri Yogyakarta, 2016).
8 Sujani, “Pengaruh Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Belanja di Indomaret”
Majalah Ekonomi _ ISSN No. 1411-9501 _Vol. XXII No. 2_Desember 2017.
dan nilai signifikan sebesar 0,004 < 0,05, maka H0 di tolak dan Ha diterima
sehingga variabel sosial secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
variabel keputusan pembelian durian dengan sistem ijon. Nilai koefisien
variabel sosial sebesar +0,407 yang berarti bahwa variabel sosial memiliki
hubungan yang positif terhadap keputusan pembelian.Sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh St. Rahayu Arini Lestari yang menyatakan
bahwa faktor sosial berpengaruh terhadap keputusan pembelian. 9
Hasil penelitian ini mendukung teori yang diungkapkan oleh Lamb
dalan jurnalnya Sujani yang menyatakan bahwa faktor sosial merupakan
sekelompok orang atau individu yang saling berinteraksi secara terus
menerus yang akan menjadi dasar dalam proses pengambilan keputusan
pembelian. Semakin tinggi interaksi sosial yang dilakukan oleh seseorang
maka semakin tinggi pengaruhnya terhadap keputusan pembelian
khususnya pembelian durian dengan sistem ijon di Desa Lemahabang.
3. Pengaruh variabel pribadi terhadap keputusan pembelian durian dengan
sistem ijon
Kepribadian menurut Ujang Sumarwan merupakan perbedaan
karakteristik pada diri manusia yang mebedakan satu individu dengan
individu yang lainnya.10 Perbedaan tersebut merupakan ciri khas yang unik
bagi masing-masing individu. Faktor pribadi dapat mempengaruhi
perilaku seseorang dalam mengambil keputusan.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, variabel pribadi memiliki
nilai t hitung sebesar 3,103, t tabel sebesar 1,660, dan nilai signifikan sebesar
0,003. Hal ini berarti t hitung > t tabel yaitu 3,103 > 1,660, dan nilai
signifikan sebesar 0,003 < 0,05, maka H0 di tolak dan Ha diterima sehingga
9 St. Rahayu Arini Lestari, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam
Keputusan Pembelian Beras di Kota Makasar”,Skripsi (Makasar: Universitas Hasanudin, 2018).
10Dian Friantoro, “Pengaruh Faktor Budaya, Sosial Dan Pribadi terhadap Keputusan
14 Taryo Rizkiansah, Dewi Kurniati, dan Imelda, “Analisis Faktor-Faktor Pribadi Dan
Psikologis pada Proses Keputusan Pembelian Sayuran Hidroponik di Kota Pontianak” (Pontianak:
Sosial Ekonomi Pertanian Jurnal Agribisnis 2018).
E. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa secara
parsial faktor budaya berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
durian dengan sistem ijon yang memiliki nilai t hitung 3,597 > t tabel sebesar
1,660, dan nilai signifikan sebesar 0,001 < 0,05. Nilai koefisien variabel budaya
sebesar +0,283, maka terjadi hubungan positif antara variabel budaya dengan
keputusan pembelian; secara parsial faktor sosial berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian durian dengan sistem ijon yang memiliki nilai
t hitung 2,915 > t tabel sebesar 1,660, dan nilai signifikan sebesar 0,004 < 0,05.
Nilai koefisien variabel sosial sebesar +0,407, maka terjadi hubungan positif
antara variabel sosial dengan keputusan pembelian; secara parsial faktor
pribadi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembalian durian dengan
sistem ijon yang memiliki nilai t hitung 3,103 > t tabel 1,660, dan nilai
signifikan sebesar 0,003 < 0,05. Nilai koefisien variabel pribadi sebesar +0,252,
maka terjadi hubungan positif antara variabel pribadi dengan keputusan
15 Ibnu Syamsi, Pengambilan Keputusan dan Sistem Informasi (Jakarta: Bumi Aksara, 2000),
hlm.5.
DAFTAR PUSTAKA
Madjid, Misra. “Praktek Jual Beli Gharar Dan Pengaruhnya Terhadap Masyarakat
Desa Kayumoyondi Kecamatan Kotabunan,” n.d., 1–17.
Maswadi. 2013. “Kajian Faktor Kepribadian Perilaku Konsumen Terhadap
Pembelian Sayur Organik di Supermarket Kota Pontianak” Pontianak: Volume
8, Nomor 1.
Rahayu, St. Arini Lestari. 2018. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku
Konsumen dalam Keputusan Pembelian Beras di Kota Makasar”, Skripsi.
Universitas Hasanudin.
Riskiansah, Taryo, Dewi Kurniati, dan Imelda. 2018. “Analisis Faktor-Faktor
Pribadi Dan Psikologis pada Proses Keputusan Pembelian Sayuran Hidroponik
di Kota Pontianak” Pontianak: Sosial Ekonomi Pertanian Jurnal Agribisnis.
Saliyo. 2012. “Konsep Diri Dalam Budaya Jawa.”Buletin Psikologi 20, no. 1.
Sujani. 2017. “Pengaruh Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Belanja di
Indomaret.” Majalah Ekonomi _ ISSN No. 1411-9501 _Vol. XXII No. 2.
Sunarto. 2018. “Analisis Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian
Handphone Xiaomi Redmi 3S.” Jurnal Moneter Vol. V No. 1 p-ISSN 2355-
2700 e-ISSN 2550-0139.
Syamsi, Ibnu. 2000. Pengambilan Keputusan dan Sistem Informasi (Jakarta: Bumi
Aksara).