Tantangan Eksportir Furnitur Di Yogyakarta Studi Kasus Cv. Dbest Furniture
Tantangan Eksportir Furnitur Di Yogyakarta Studi Kasus Cv. Dbest Furniture
Tantangan Eksportir Furnitur Di Yogyakarta Studi Kasus Cv. Dbest Furniture
ABSTRACT
One of the leading exports in Indonesia from the manufacturing industry is furniture. One of the
areas with the largest furniture export in Indonesia, namely Yogyakarta. CV. Dbest Furniture is one
of the exporters of furniture exporting recycle teak to 22 countries. However, for long-term
business development the company owners face the challenge of high level of furniture sales
competition in the global market. Therefore, this study explores the exporter's efforts in the
furniture industry in developing its business in the midst of global competition. The method used in
this research is qualitative approach based on case study. Data collection is done by in-depth
interview to company owner CV. Dbest Furniture. In addition to interviews, data collection through
field observation, recording, record and documentation. From the results of the study CV company.
Dbest Furniture, business and export processes work with local partners to supply wood raw
materials from timber companies in Jepara, East Java, and with overseas partners in Singapore to
run the promotion and ordering of products and payment processes. Excellence CV. Dbest
Furniture is using used wood as the main raw material and has SVLK license (Timber Legal
Verification System) which become the attraction for foreign consumer. Company CV. Dbest
Furniture has good business development potential in the international market. However, the
company faces challenges with new companies entering the furniture industry market by offering
lower prices. The company's strategy for long-term business development continues to improve the
quality of environmentally-based products to maintain the trust of customers and consumers.
Therefore through this case study answer the challenge of furniture exporters to survive in the
global market competition in the long term.
ABSTRAK
Salah satu ekspor unggulan di Indonesia dari industri manufaktur adalah furnitur. Salah
satu wilayah dengan ekspor furniture terbesar di Indonesia, yaitu Yogyakarta. CV. Dbest Furnitur
merupakan salah satu eksportir furnitur yang mengekspor jati recycle ke 22 negara. Namun, untuk
pengembangan usaha dalam jangka panjang pemilik perusahaan menghadapi tantangan tingginya
tingkat persaingan penjualan furniture di pasar global. Oleh karenanya, penelitian ini
mengeksplorasi upaya eksportir pada industri furnitur dalam mengembangkan usahanya di tengah
persaingan global. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
berbasis studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara yang mendalam kepada
72
Jurnal Balance
Balance Vol. XV No. 1 | Januari 2018
pemilik perusahaan CV. Dbest Furniture. Selain melakukan wawancara, pengumpulan data melalui
observasi hasil lapangan, merekam, membut catatan dan dokumentasi. Dari hasil kajian perusahaan
CV. Dbest Furniture, proses bisnis dan ekspor bekerjasama dengan mitra lokal untuk suplai bahan
baku kayu dari pengusaha kayu di Jepara,Jawa Timur, dan dengan mitra luar negeri di Singapura
untuk menjalankan promosi dan pemesanan produk serta proses pembayaran. Keunggulan CV.
Dbest Furniture adalah menggunakan kayu bekas sebagai bahan baku utama dan memiliki izin
SVLK (Sistem Verifikasi Legal Kayu) yang menjadi daya tarik bagi konsumen mancanegara.
Perusahaan CV. Dbest Furniture memiliki potensi pengembangan usaha yang baik di pasar
internasional. Akan tetapi perusahaan menghadapi tantangan dengan adanya perusahaan baru yang
masuk kedalam pasar industri furnitur dengan menawarkan harga yang lebih murah.Strategi
perusahaan untuk pengembangan usaha jangka panjang dengan terus meningkatkan kualitas produk
berbasis ramah lingkungan untuk menjaga kepercayaan pelanggan dan konsumennya. Oleh
karenanya melalui studi kasus ini menjawab tantangan eksportir furnitur untuk bertahan pada
persaingan pasar global di jangka panjang.
73
Jurnal Balance
Balance Vol. XV No. 1 | Januari 2018
kerja yang berasal dari daerah sekitar CV. Dbest Furniture merupakan
perusahaan mereka berada. Mereka juga perusahaan padat karya yang berkaitan
memiliki Sub-kontrak tenaga kerja diluar dengan Teori Keunggulan Komparatif (theory
untuk membantu produksi barang mereka. of comparative advantage) merupakan teori
CV. Dbest Furniture telah yang dikemukakan oleh David Ricardo. Hal
mendapatkan sertifikasi “label hijau” atau ini bisa dilihat dengan jumlah karyawan yang
SVLK (Sistem Verivikasi Legalitas Kayu) banyak mereka dapat menghasilkan furnitur
dari pemerintah Kehutanan Indonesia dengan yang relatif unik dengan kualitas yang baik,
jumlah 059-LVLK-009-IDN. SVLK sendiri selain itu mereka memiliki keunggulan
adalah sebuah sistem di Indonesia yang komperatif terhadap perusahan furniture yang
didesain untuk menverifikasi legalitas ada di Indonesia dengan mendaur ulang kayu
produk-produk kayunya. Jadi tidak heran jika bekas menjadi produk yang memiliki kualitas
perusahaan ini sudah melakukan kegiatan , nilai seni, dan harga yang tinggi.
ekspor di berbagai negara seperti Amerika,
Eropa, Australia, Afrika, Jerman, dan Prancis.
7. Izin 8.Barang
sampai
kepada
konsumen
Bagan 1: Alur Bisnis dan Ekspor CV. Dbest Furniture
Keterangan :
1. CV. Dbest furniture mendapatkan kayu dari pengusaha kayu yang ada di kota jepara
2. Input produksi merupakan tenaga kerja dan bahan baku
3. CV.Dbest furniture memproduksi barang
4. CV.Dbest furniture mengirimkan hasil produksi nya kepada distributor yang berada di singapura
5. Pihak distributor mempromosikan dan menjual produk CV.Dbest furniture kepada buyer
6. Distributor mengirimkan barang kepada buyer
7. Pengurusan izin pengiriman di lakukan oleh distributor yang ada di singapura
8. Barang sampai kepada buyer
9. Buyer bisa langsung membayar kepada CV.Dbest furniture
76
Jurnal Balance
Balance Vol. XV No. 1 | Januari 2018
perlunya sistem yang baik yang diberikan Stiglitz, Joseph E. 2003. Globalisasi dan
pemerintah untuk mengatasi persaingan Kegagalan Lembaga-Lembaga Keuangan
Internasional. Editor Adi Susilo, SE,
harga yang tidak sehat. MM. Jakarta; PT. Ina Publikatama.
Badan Pusat Statistik, (2016), diakses dari
DAFTAR PUSTAKA https://yogyakarta.bps.go.id/website/brs_
ind/brsInd-20160201115102.pdf
Hutabarat, Roselyne. 1997. Transaksi Export Menteri Perindustrian. 2011. Peraturan Menteri
Import. Jakarta: Erlangga Perindustrian Republik Indonesia No:
Krugman, Paul R dan Maurice Obstfeld. Ekonomi 90/M-IND/PER/11/2011 Tentang
Internasional. Jakarta Barat: Indeks Perubahan Atas Peraturan Menteri
Soepriyono Andhibroto. 1992. Letter of Credit: Perindustrian Nomor 119/M-
Dalam Teori dan Praktek. Semarang: IND/PER/10/2009 Tentang Peta Panduan
Dahara Prize (Road Map) Pengembangan Klaster
Ambunan, Tulus T.H. 2005. Implikasi dari Industri Furniture. Jakarta. diakses dari
Globalisasi/Perdagangan Bebas Dunia http://www.kemenperin.go.id
Terhadap Ekonomi Nasional (sebuah
makalah).
LAMPIRAN
79
Jurnal Balance