469 ArticleText 2265 3 10 20220131
469 ArticleText 2265 3 10 20220131
469 ArticleText 2265 3 10 20220131
net/publication/358461405
CITATION READS
1 154
3 authors, including:
As'Adut Tabi'in
Sekolah Tinggi Agama Islam Madinatun Najah Rengat
9 PUBLICATIONS 5 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Manajemen Sebagai Sains, Seni dan Profesi serta Implementasinya di Madrasah Tsanawiyah Madinatun Najah Rengat View project
All content following this page was uploaded by As'Adut Tabi'in on 09 February 2022.
orang lain, pelapisan masyarakat yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota
terbuka, kesadaran atas keberadaan masyarakat.
masyarakat yang heterogen, dan Artinya, kebudayaan mencakup ke
berorientasi pada masa depan. semuanya yang didapatkan atau dipelajari
Pada tahun 2020 dan 2021, oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
pemerintah melalui Kemenko PMK, Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu
menyerukan kembali Gerakan Nasional yang dipelajari dari pola-pola perilaku
Revolusi Mental, di mana kelompok yang normatif. Oleh karena itu manusia
strategis dalam upaya revolusi mental yang mempelajari kebudayaan dari
diantaranya adalah Akademisi masyarakat, bisa membangun kebudayaan
(Kemenkopmk, 2021). (konstruktif) dan bisa juga merusaknya
Salah satu fungsi dari pendidikan (destruktif).
adalah untuk membentuk atau Salah satu misi lahirnya negara
merencanakan perubahan, baik secara Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan
sosial, ekonomi maupun budaya bangsa. Bangsa yang cerdas merupakan
(Madekhan, 2020). Dengan demikian modal dasar untuk mewujudkan misi-misi
dapat diketahui bahwa pendidikan yang lain, terutama dalam rangka
merupakan sektor strategis yang mewujudkan visi Negara Indonesia yang
berkontribusi dalam membentuk berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat
perubahan sosial, ekonomi dan budaya Indonesia, berdasarkan ketuhanan yang
bangsa Indonesia. maha esa, Kemanusiaan yang adil dan
Melville J. Herkovits dan Bronislaw beradab, Persatuan Indonesia, dan
Malinowski mengemukakan keterkaitan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
sosial, budaya dan masyarakat, bahwa kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
cultural determinism berarti segala sesuatu perwakilan.
yang terdapat di dalam masyarakat Secara inheren memuat pesan bahwa
ditentukan adanya oleh kebudayaan yang mencerdaskan kehidupan bangsa semata-
dimiliki oleh masyarakat itu (Soemardjan, mata untuk menghantarkan manusia
1964). Herkovits juga memandang Indonesia yang berbudi luhur dan
kebudayaan sebagai sesuatu yang berwatak, berkepribadian dan
superorganic, sebab kebudayaan yang berkeadaban, bersatu dalam kebhinekaan,
dihasilkan dari interaksi sosial masyarakat dialogis, kekeluargaan dan demokratis,
secara turun-temurun dari generasi ke cerdas, terampil, berbasis ilmu
generasi berikutnya. pengetahuan dan teknologi, berbudaya
Lebih jauh dapat dilihat dari definisi kreatif dan inovatif untuk mewujudkan
yang dikemukakan oleh (Tylor, 1871), keadilan sosial di segala bidang
kebudayaan adalah kondisi kompleks yang kehidupan. Berangkat dari amanat
di dalamnya mencakup pengetahuan, tersebut, maka melalui badan-badan
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, publiknya negara bergerak di ruang publik
adat istiadat, kemampuan-kemampuan untuk menyelenggarakan pendidikan.
serta kebiasaan-kebiasaan yang Sehingga pendidikan perubahan sosial
lahiriahnya, maka sejalan dengan teori aktivitas ilmiah dan teknologi. Setiap
modern bahwa pandangan hidup aktivitas manusia akhirnya dapat dilacak
(worldview) merupakan asas bagi setiap pada pandangan hidupnya, artinya
peradaban dunia. Para pengkaji peradaban, aktivitas manusia dapat direduksi ke
filsafat, sains dan agama kini telah banyak dalam pandangan hidup itu (Alparslan
yang menggunakan worldview sebagai Acikgence, 1996).
matrik atau framework. Ninian Smart Kontribusi pendidikan Islam terhadap
menggunakannya untuk mengkaji agama, perubahan sosial dan pembangunan di
S.M. Naquib al-Attas, al-Mawdudi, Indonesia.
Sayyid Qutb, memakainya untuk Pembangunan dalam hal ini adalah
menjelaskan bangunan konsep dalam perubahan sosial yang direncanakan, dan
Islam, Alparslan Acikgence untuk terkadang istilah pembangunan dan
mengkaji sains, Atif Zayn, memakainya modernisasi sering memiliki makna yang
untuk perbandingan ideologi, Thomas F tumpang tindih, walaupun secara
Wall untuk kajian filsafat, Thomas S Kuhn praktiknya memang demikian. Perubahan
dengan konsep paradigmanya sejatinya
sosial yang berdampak pada pembangunan
sama dengan menggunakan worldview
di sini dapat terlihat dari perubahan cara
sebagai kajian sains.
berpikir, sikap, berjiwa wiraswasta,
Meski mereka berbeda pendapat berorientasi pada masa depan, menghargai
tentang makna worldview, mereka pada karya orang lain, sadar akan
umumnya mengaitkan worldview dengan kemajemukan, dan sebagainya.
peradaban atau seluruh aktivitas ilmiah, Islam sebagai sebuah agama
sosial dan keagamaan seseorang. Ninian dinyatakan Allah di dalam Al-Quran
Smart, pakar kajian perbandingan agama, melalui Nabi Muhammad merupakan
memberi makna worldview sebagai rahmat bagi alam semesta (rahmatan li al-
“kepercayaan, perasaan dan apa-apa yang alamin), merupakan gambaran paling
terdapat dalam pikiran orang yang
ideal bagi umat manusia. Secara normatif,
berfungsi sebagai motor bagi Al-Quran telah memberikan petunjuk
keberlangsungan dan perubahan sosial dan keselamatan bagi manusia, dan Nabi
moral” (Smart, 1983). Muhammad dilahirkan sebagai pemberi
Penekanannya pada fungsi contoh operasional terhadap petunjuk Al-
worldview sebagai motor perubahan sosial Quran itu di dalam kehidupan sosial,
dan moral. Secara filosofis Thomas F ekonomi, politik, hukum dan berbagai
Wall, memaknai worldview sebagai komponen kehidupan di masyarakat.
“sistem kepercayaan asas yang integral Keteladanan Nabi Muhammad
tentang hakikat diri kita, realitas, dan justru hadir di tengah masyarakat yang
tentang makna eksistensi” (Wall, 2001). mengalami dekadensi moral yang luar
Dalam kaitannya dengan aktivitas ilmiah biasa dan sulit dicari tandingannya yang
Alparslan Acikgence memaknai dikenal dengan masyarakat Jahiliah.
worldview sebagai asas bagi setiap Keteladanan Nabi Muhammad tidak hanya
perilaku manusia, termasuk aktivitas- berhenti pada pribadinya, melainkan harus
bermula dari alam pikiran manusia secara potensi untuk membangun negara
abstrak berupa ide yang kemudian multikultur yang besar “multicultural
menghasilkan cipta karya dan rasa yang nation-state”. Keragaman masyarakat
dapat berupa materi maupun non-materi. multikultural sebagai kekayaan bangsa di
Tentunya sangat mempengaruhi cara sisi lain sangat rawan memicu konflik dan
pandang suatu kelompok yang kemudian perpecahan. Sebagaimana yang
menciptakan norma-norma, nilai hingga dikemukakan oleh Nasikun bahwa
aturan-aturan baik tertulis maupun yang kemajemukan masyarakat Indonesia
kemudian membudaya tanpa tertulis. paling tidak dapat dilihat dari dua cirinya
Kemudian bila kita lihat dalam yang unik, pertama secara horizontal, ia
perkembangan di Indonesia, hal ini terlihat ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan-
kemudian pada tujuan pendidikan yang kesatuan sosial berdasarkan perbedaan
terformulasi pada UU. No.20 tahun 2003 suku bangsa, agama, adat, serta perbedaan
tentang tujuan pendidikan di mana kedaerahan, dan kedua secara vertikal
bertujuan mengembangkan potensi peserta ditandai oleh adanya perbedaan-perbedaan
didik menjadi manusia yang beriman dan vertikal antara lapisan atas dan lapisan
bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa. bawah yang cukup tajam (Nasikun, 2007).
Berakhlak mulia, sehat berilmu cakap Tidak mudah mempersatukan
kreatif mandiri dan menjadi warga Negara sebuah keragaman tanpa didukung oleh
yang demokratis serta bertanggung jawab. kesadaran masyarakat multikultural yang
Hubungan antara pendidikan Islam tentunya terbentuk dari pendidikan yang
di Indonesia seperti yang telah dijelaskan kemudian bertransformasi menjadi sebuah
pada pembahasan sebelumnya, tentu peradaban. Masyarakat Indonesia
memiliki kontribusi besar terhadap merupakan masyarakat yang paling
pembentukan karakter bangsa dan majemuk di dunia, selain Amerika Serikat
pengaruhnya terhadap pembangunan di dan India. Sejalan dengan hal tersebut,
Indonesia. Geertz dalam Hardiman, mengemukakan
Indonesia adalah salah satu negara bahwa Indonesia sedemikian
multikultur terbesar di dunia, hal ini dapat kompleksnya, sehingga sulit melukiskan
terlihat dari kondisi sosiokultural maupun anatominya secara persis. (Hardiman,
geografis Indonesia yang begitu 2001)
kompleks, beragam, dan luas. “Indonesia Kemajemukan ini tumbuh dan
terdiri atas sejumlah besar kelompok etnis, berkembang ratusan tahun lamanya
budaya, agama, dan lain-lain yang masing- sebagai warisan dari nenek moyang
masing plural (jamak) dan sekaligus juga bangsa Indonesia. Hefner dalam Mahfud,
heterogen “aneka ragam” memaparkan bahwa: Pluralisme kultural
(Kusumohamidjojo, 2000). di Asia Tenggara, khususnya Indonesia,
Sebagai negara yang plural dan Malaysia, dan Singapura sangatlah
heterogen, Indonesia memiliki potensi mencolok, terdapat hanya beberapa
kekayaan multi etnis, multi kultur, dan wilayah lain di dunia yang memiliki
multi religion yang semuanya merupakan pluralisme kultural seperti itu. Karena
itulah dalam teori politik Barat dasawarsa kesenjangan di berbagai bidang, masih
1930-an dan 1940-an, wilayah ini, terjadi dimana-mana.
khususnya Indonesia dipandang sebagai SIMPULAN
“lokus klasik” bagi konsep masyarakat Kebudayaan menyangkut
majemuk/ plural (plural society) yang keseluruhan aspek kehidupan manusia
diperkenalkan ke dunia Barat oleh JS baik material maupun non-material.
Furnivall (Mahfud, 2005) Secara sederhana, hubungan manusia dan
Dari sini dapat dipahami bahwa kebudayaan adalah sebagai perilaku
tidak dapat dipungkiri di mana kebudayaan dan kebudayaan merupakan
kemerdekaan Indonesia tidak terlepas dari obyek yang dilaksanakan manusia.
semangat persatuan sebangsa yang Dalam ilmu sosiologi manusia dan
disatukan oleh satu pandangan hidup, kebudayaan dinilai sebagai “dwi tunggal”
kebhinekaan yang kemudian menjadi yang berarti walaupun keduanya berbeda
slogan sekian banyak suku, adat dan tetapi keduanya merupakan satu kesatuan.
kebiasaan untuk bersatu menjadi sebuah Manusia menciptakan kebudayaan setelah
bangsa yang merdeka dengan nama
kebudayaan tercipta maka kebudayaan
Indonesia. Kemajemukan bangsa
mengatur kehidupan manusia yang sesuai
Indonesia menjadi sebuah ciri yang sangat
dengannya sehingga membentuk
unik sekaligus potensial untuk mendidik peradaban sosial masyarakat.
masyarakatnya menjadi masyarakat yang Pendidikan Islam sejak kelahirannya
toleran, ramah, terbuka dan tetap pada tali mengalami berbagai pasang surut
kebhinekaan, tanpa harus ada pemaksaan perkembangan, mulai dari masa
untuk seragam, melainkan keemasan, masa kejumudan dan
membiarkannya tetap beragam. perkembangan sinkronisasi dan integrasi
Dalam perspektif perkembangan pendidikan Islam dengan pendidikan
pendidikan Islam, terhadap perubahan modern. Perubahan sosial pada
sosial masyarakat di Indonesia bisa kita
masyarakat muslim biasanya ditunjukkan
lihat dari misalnya cara memanggil dengan berkembangnya peradaban pada
saudara, kawan atau cara berbusana, masyarakat muslim tersebut, sehingga
pemberian nama anak, bentuk bangunan, menjadi manusia yang kritis, logis,
dan sebagainya. Hanya saja sepanjang menghargai, menyadari kehidupan yang
penulis amati, perubahan sosial hanya heterogen, toleransi dan terbuka. Jadi bisa
sebatas tren, mentok pada simbol, tidak diambil konklusi bahwa substansi
masuk pada nilai yang diharapkan. Walau perubahan sosial tersebut adalah
keberadaan pesantren telah banyak ikut munculnya peradaban Islam yang kuat.
andil dalam mengharmonisasi kehidupan Pendidikan Islam memiliki kontribusi
bernegara di Indonesia. Sehingga gesekan- yang sangat besar terhadap perubahan
gesekan sosial, yang melibatkan atau sosial dan pembangunan di Indonesia,
mempersinggungkan antara budaya, dalam arti merubah cara pandang yang
masyarakat dan agama bahkan ideologi lebih rasional, toleran, sikap menghargai,
dalam bernegara, tidak terjadi. Walaupun terbuka, menyadari keragaman,