Studi Biologi Bulu Babi Echinoidea Diperairan Telukdalam Desa Malang Rapat Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/322055698

Studi Biologi Bulu Babi (Echinoidea) Diperairan Teluk dalam Desa Malang
Rapat Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau

Article · January 2012

CITATIONS READS

74 2,636

3 authors, including:

Henky Irawan
Universitas Maritim Raja Ali Haji
291 PUBLICATIONS   1,588 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

ILMU PENGETAHUAN TENTANG BIOTA LAUT View project

EKOSISTEM LAUT YANG BAIK TERBENTUK DARI BIOTA LAUT View project

All content following this page was uploaded by Henky Irawan on 05 January 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Biological studies Sea Urchin (Echinoidea) Gulf of Dalam water in the village of Malang Rapat
Sub District of Gunung Kijang Regency Bintan Island Kepulauan Riau Province

Maria Suyanti, Henky Irawan, Falmi Yandri

Programme Study of Marine Science Marine Science and Fisheries Faculty, Maritime Raja Ali Haji University Email :[email protected]

Abstract
This study was conducted in May 2012. The purpose of this study was to determine the
morphology, types of sea urchins, anatomy internal organs and stomach contents of sea urchins. The
results obtained by the two types of sea urchins are Echinotrik calamaris and Diadema setosum. In
morphological observation is known that the morphology of the sea urchin Echinotrik calamaris
consists of the mouth, spikes, rectum and madreporite. The results of the anatomy of the organ in sea
urchins Echinotrik calamaris the stomach, intestines, esophagus, aristotle’s lantern, ampullae and
gonad. Results of the Relative Index Important (IRP) note that the main food of sea urchins Echinotrik
calamaris in these waters is algae.

In morphological observation is known that the morphology Diadema setosum consists of the
mouth, spikes, rectum and madreporite urchin found in reef waters. Based on the anatomy of the
internal organs of sea urchins Diadema setosum the stomach, intestines, esophagus, aristotle’s lantern,
ampullae and gonad. Results of the Relative Index Important (IRP) note that the main food of sea
urchins Diadema setosum in these waters is algae.

Keywords : Sea Urchin, Malang Rapat, Diadema setosum and Echinotrik calamaris

Studi Biologi Bulu Babi (Echinoidea) Diperairan Teluk dalam Desa Malang Rapat Kecamatan
Gunung Kijang Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau

Ringkasan

Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Mei 2012. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui morfologi, jenis-jenis bulu babi, anatomi organ-organ dalam serta isi lambung bulu babi.
Hasil penelitian diperoleh dua jenis bulu babi yaitu Echinotrik calamaris dan Diadema setosum. Pada
pengamatan morfologi ini diketahui bahwa morfologi bulu babi Echinotrik calamaris terdiri dari
mulut, duri, anus dan madreporite. Hasil anatomi dari organ dalam dari bulu babi Echinotrik
calamaris yaitu lambung, usus, tembolok, gigi, ampullae dan telur. Hasil dari Indeks Relatif Penting
(IRP) diketahui bahwa makanan utama dari bulu babi Echinotrik calamaris di perairan ini adalah
ganggang.

Berdasarkan hasil anatomi dari organ dalam dari bulu babi Diadema setosum yaitu lambung,
usus, tembolok, gigi, ampullae dan telur. Hasil dari Indeks Relatif Penting (IRP) diketahui bahwa
makanan utama dari bulu babi Diadema setosum di perairan ini adalah ganggang.

Kata kunci : Bulu Babi, Malang Rapat, Diadema setosum dan Echinotrik calamaris

1
PENDAHULUAN

Sumberdaya perikanan di Pulau Bintan


antara lain jenis-jenis ikan, moluska, alga, METODELOGI
crustacea, coral, echiodermata. Salah satu jenis
echiodermata yang belum dimanfaatkan secara Waktu dan Tempat
maksimal di perairan Pulau Bintan adalah bulu
babi yang hidup di ekosistem terumbu karang ini Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan
memiliki nilai jual tinggi karena gonad atau Mei 2012 yang berlokasi di Teluk Dalam Desa
telurnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan Malang Rapat Kabupaten Bintan Provinsi
makanan yang bergizi tinggi.Bulu babi banyak Kepulauan Riau. Pada penelitian ini,
ditemukan di semua lautan, biota ini biasanya pengambilan sampel dilakukan di daerah Teluk
dapat hidup menyendiri maupun berkelompok Dalam. Pemilihan lokasi penelitian ini
dan biasanya hidup pada subtrat yang keras, dikarenakan, dari hasil survey banyak ditemukan
yakni batu-batuan atau terumbu karang dan bulu babi dan daerah tersebut merupakan
hanya sebagian kecil yang menghuni substrat Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD)
pasir dan lumpur, karena pada kondisi demikian Bintan
kaki tabung sulit untuk mendapatkan tempat
melekat. Bulu babi banyak ditemukan disekitar
perairan Bintan khususnya di perairan Teluk Alat dan Bahan
Dalam Desa Malang Rapat. Namun belum
adanya pemanfaatan bulu babi oleh masyarakat Penelitian ini mengunakan alat sebagai
nelayan pulau Bintan, dikarenakan kurangnya berikut Thermometer alkohol, Secchi disc,
data dan informasi tentang bulu babi. Handrefactormeter, pH Meter, GPS, Kamera
Keterbatasan informasi menjadikan masyarakat digital, Alat tulis dan Buku, Gunting, DO meter,
Bintan. Penjepit, Penggaris Besi, Gergaji besi,
khususnya perairan Teluk Dalam Desa Timbangan, Mikroskop, Sampel bulu babi,
Malang Rapat menyebabkan biota ini kurang
dimanfaatkan. Aquades.

JENIS DATA
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Data primer diperoleh langsung dari
morfologi, jenis-jenis bulu babi, anatomi lapangan.Dataini diperoleh dari pengukuran
organ-organ dalam serta isi lambung
parameter perairan dan hasil wawancara
bulu babi.
di lokasi penelitian serta pengamatan morfologi,
identifikasi jenis, anatomi dan isi lambung yang
Manfaat Penelitian dilakukan di laboratorium.
1. Dapat memberikan data dan informasi
dasar bagi pihak-pihak terkait yang Data skunder diperoleh dari literature-
memamfaatkan bulu babi di perairan literatur yang mendukung penelitian ini dan data
Teluk Dalam Desa Malang Rapat. dari pemerintah terkait seperti Dinas Kelautan
2. Dapat mengetahui data tentang biologi dan Perikanan serta BAPPEDA Kabupaten
bulu babi diantaranya morfologi, jenis- Bintan.
jenis bulu babi, anatomi organ-organ
dalam serta isi lambung bulu babi.
3. Dapat menambah pengetahuan serta METODE PENELITIAN
memberikan informasi bagi masyarakat
tentang pemanfaatan dari Bulu Babi di 1. Metode Survey
Perairan Teluk Dalam Desa Malang Metode yang digunakan dalam
Rapat. penelitian ini adalah metode survey. Pengamatan

2
ini dilakukan untuk mengetahui daerah yang Pada penelitian ini dilakukan
sering ditemukan bulu babi di perairan Teluk pengamatan biologi bulu babi yang meliputi
Dalam Desa Malang Rapat. morfologi, jenis-jenis bulu babi, anatomi, dan
pencernaan isi lambung.

2. Observasi
Observasi merupakan suatu pengamatan
dan pencatatan dengan sistematik yang
dilakukan di lapangan dan di laboratorium 1. Morfologi
dengan menggunakan mikroskop. Di
laboratorium melakukan pengamatan morfologi, Pengamatan morfologi bulu babi ini
anatomi dan isi lambung diamati dengan meliputi pengamatan terhadap tubuh bulu babi
menggunakan mikroskop. Berdasarkan hal ini, yang terdiri dari warna, bentuk tubuh dari bulu
maka peneliti turun langsung ke lapangan untuk babi dan morfometriknya seperti berat tubuh
mengidentifikasi situasi dan kondisi yang terjadi bulu babi dan panjang duri bulu babi. Untuk
di lapangan serta mengambil bulu babi yang mengetahui berat tubuh bulu babi di timbang
diindentifikasi menurut data Coremap. secara keseluruhan. Pengukuran panjang duri
dilakukan dengan cara menggunting duri bulu
3. Sampling babi yang terpanjang, selanjutnya duri tersebut
Pada penelitian ini digunakan metode diukur dengan penggaris. Sampel bulu babi yang
Purposive sampling yaitu pengambilan sampel diambil dari setiap daerah yang di temukan bulu
yang sudah direncanakan oleh peneliti. babi. Setelah itu hasil pengamatan morfologi ini
Pengambilan sampel dilakukan 3x ulangan pada didokumentasikan.
setiap pengambilan bulu babi. Cara pengambilan
sampel dengan menggunakan penjepit pada saat 2. Identifikasi Jenis
surut terendah dengan cara menggunakan Setelah dilakukan pengamatan
sampan. Pengambilan sampel ini dilakukan di morfologi dari sampel bulu babi yang didapat,
daerah terumbu karang. Setiap sampel akan kemudian dilakukan identifikasi bulu babi dan
diberi tanda maupun label dengan menggunakan jenis bulu babi tersebut dengan mencocokkan
spidol dan bentuk kode penandaan pada label atau membandingkan warna, bentuk tubuh, berat
akan menentukan asal lokasi pengambilan dan dan panjang duri bulu babi dengan data yang ada
pengurutan sampel pada lokasi tersebutl. di COREMAP dengan website :
Pengambilan sampel bulu babi disetiap stasiun www.coremap.or.id/echinodermata. Setelah itu
diambil 3 ekor menurut jenisnya. hasil identifikasi jenis bulu babi ini
didokumentasikan dengan menggunakan camera
4. Wawancara dan Kuisioner digital.
Wawancara merupakan cara
pengumpulan data dengan melakukan 3. Anatomi
percakapan tanya jawab antara peneliti dan Pengamatan anatomi dari bulu babi ini
nelayan atau penduduk setempat yang dilakukan dengan cara menggunting duri bulu
pertanyaannya di ajukan peneliti kepada babi menggunakan gunting, kemudian
narasumber. melakukan pembedahan secara horizontal
menggunakan gergaji besi, setelah itu dilakukan
5. Dokumentasi pengamatan bagian organ dalam tubuh bulu babi
Dokumentasi ini berupa foto-foto tersebut. Cara pembedahan bulu babi ini
selama berlangsungnya kegiatan penelitian. mengacu pada bahan ajar Irawan (2012). Setelah
Dokumentasi ini dilakukan dengan bulu babi dibedah, kemudian ditandai bagian
menggunakan kamera digital. organ dalam tubuh bulu babi tersebut seperti
mulut, anus dan lain-lain. Setelah itu hasil
Pengamatan Biologi pengamatan ini didokumentasikan dengan
menggunakan camera digital.

3
Analisis Data
4. Pencernaan
Bagian pencernaan bulu babi yang perlu Setelah sampel diteliti dan dianalisis di
diamati diantaranya adalah isi lambung. laboratrium, data yang diproleh dari hasil
Pengamatan isi lambung bulu babi ini dilakukan analisis di laboratrium akan disajikan dalam
untuk mengamati makanan yang terdapat di
bentuk gambar dan tabel yang pembahasannya
dalam lambungnya. Pengamatan pencernaan ini
mengacu pada buku biologi laut (Romimohtarto dilakukan secara deskriptif.
dan Juwana, 2007), yang dilihat isi lambungnya
dengan menggunakan mikroskop di HASIL DAN PEMBAHASAN
laboratorium.
Pengamatan pencernaan ini dilakukan dengan Hasil penelitian ditemukan dua jenis
prosedur sebagai berikut : lambung dibuka, bulu babi yaitu Echinotrik calamaris dan
isinya ditimbang kemudian isi lambung Diadema setosum. Echinotrik calamaris dan
diletakkan di wadah lalu dituang air. Setelah itu Diadema setosum ditemukan pada ekosistem
dibuang airnya sampai menyisakan endapan, terumbu karang. Bulu babi memiliki warna pada
kemudian endapan tersebut ditimbang. umumnya hitam
Selanjutnya hasil timbangan total isi lambung dan paduan dari hijau olive, coklat, ungu, dan m
dikurang dengan berat endapan tersebut, maka erah.
akan diperoleh berat sisa jenis isi lambung
lainnya. Pengamatan Biologi
Biologi Echinotrik calamaris
Indeks Relatif Penting
IRP = (%W) x (%F) a. Morfologi
% W = persentase berat suatu jenis Pengamatan morfologi pada penelitian
makanan terhadap berat seluruh jenis ini meliputi pengamatan yang melihat warna,
makanan dalam satu lambung. bentuk tubuh dan berat dari bulu babi tersebut.
% F = persentase kejadian suatu jenis Pengamatan bentuk tubuh bulu babi ini dengan
makanan terhadap semua jenis yang cara mengukur panjang duri bulu babi yang
terdapat dalam satu lambung ditemukan pada setiap lokasi pengamatan di
perairan Teluk Dalam. Berdasarkan hasil
Parameter Perairan pengamatan morfologi bulu babi Echinotrik
calamaris dijelaskan sebagai berikut.
Pengukuran kualitas perairan yang
diukur di perairan Teluk Dalam adalah
parameter fisika dan kimia yang meliputi:
kedalaman, suhu, salinitas, kecerahan, oksigen
terlarut dan derajat keasaman (pH).

Wawancara

Wawancara dilakukan untuk


menanyakan tentang nama lokal, bentuk
pemanfaatan, tempat penemuan, musim Berdasarkan gambar di atas, dapat
ditemukan biota tersebut dan jenis bulu babi diketahui bahwa bulu babi Echinotrik calamaris
yang dijumpai oleh masyarakat nelayan sekitar. memiliki bentuk cangkang memipih, memiliki
duri yang panjang, berwarna putih polos dan
berbelang-belang serta memiliki bentuk tubuh
bulat dengan warna hitam. Selain itu, pada
pengamatan ini juga dilakukan pengukuran

4
panjang duri dan menimbang berat tubuh dari d. Pencernaan
bulu babi Echinotrik calamaris. Hasil
pengamatan tersebut diketahui bahwa semakin Adapun pengamatan pencernaan
berat tubuh bulu babi Echinotrik calamaris, lambung bulu babi Echinotrik calamaris ini
maka semakin panjang durinya. dengan cara sebagai berikut : lambung dibuka,
isinya ditimbang kemudian dipisahkan menurut
Tabel 4. Hasil Pengamatan Berat Tubuh dan
jenisnya dan tiap jenis makanan ditimbang
Panjang Duri bulu babi Echinotrik calamaris
beratnya dan dicatat.
Berat
Kode Panjang
No. Ulangan Tubuh
Sampel Duri (cm)
(gram)
I.1 320 5
1 I I.2 300 4,5
I.3 270 4
II.1 305 4,7
2 II II.2 310 4,5
II.3 330 5
Karang Ganggang
III.1 290 4
3 III III.2 300 4 Foto Makanan Dalam Isi Lambung
III.3 320 5 Echinotrik calamaris Dengan Mikroskop
dengan pembesaran 10 x / 0.25
b. Identifikasi Indeks Relatif Penting (IRP)
Berdasarkan pengamatan diketahui
bahwa ciri-ciri morfologi bulu babinya antara N Ulang Jenis %W % IRP
lain memiliki bentuk cangkang memipih, o. an makanan F
memiliki duri yang panjang, berwarna putih
polos dan berbelang-belang serta memiliki 1 I Ganggang 68,97 100 6897,4
bentuk tubuh bulat dengan warna hitam. Setelah Karang 31,02 100 3102,5
disesuaikan dengan data dari Coremap diperoleh 2 II Ganggang 66,58 100 6658,2
bahwa jenis bulu babi tersebut adalah Echinotrik
Karang 33,41 100 3341,7
calamaris (Pallas, 1774) dengan nama umum 3 III Ganggang 34,89 100 3489,4
bulu babi dan nama lokal janek.
Karang 65,10 100 6510,5
c. Anatomi Tabel 2 . Data Hasil Pengamatan Isi Lambung
Berdasarkan hasil pembedahan dari bulu Echinotrik calamaris
babi Echinotrik calamaris dapat dilihat pada
gambar berikut
Tabel 3. Nilai Rata-rata IRP Setiap Jenis
Makanan Echinotrik calamaris

IRP
No. Ulangan
Ganggang Karang
1 I 6897,4 3102,5
2 II 6658,2 3341,7
3 III 3489,4 6510,5
Rata-rata 5681,6 4318,2

5
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan b. Identifikasi
bahwa nilai IRP jenis makanan Ganggang dari
rata-rata yaitu 5681,6 lebih besar dari nilai IRP Berdasarkan pengamatan diketahui
jenis makanan Karang yaitu 4318,2. Hal ini bahwa ciri-ciri morfologi bulu babinya antara
menunjukkan bahwa jenis makanan yang di lain memiliki duri yang sangat panjang, langsing
makan oleh bulu babi Echinotrik calamaris dan tajam, memiliki cangkang yang terdapat
adalah Ganggang. Hubungan IRP dengan berat lima spot warna biru terang yang berada di
lambung adalah makanan yang paling dominan bagian kosong pada interambulacrum, cangkang
dan paling banyak dimakan oleh bulu babi. mudah pecah dan banyak tuberkula, lubangnya
dikelilingi oleh warna oranye, serta tubuhnya
Biologi Diadema setosum berwarna hitam. Setelah disesuaikan dengan
a. Morfologi data dari Coremap diperoleh bahwa jenis bulu
babi tersebut adalah Diadema setosum (Leske,
1778) dengan nama umum bulu babi dan nama
lokal janek.

c. Anatomi

Dapat diketahui bahwa bulu babi


Diadema setosum memiliki duri yang sangat
panjang, langsing dan tajam, memiliki warna
oranye, serta tubuhnya berwarna hitam. Selain
itu, pada pengamatan ini juga dilakukan
pengukuran panjang duri dan menimbang berat
tubuh dari bulu babi Diadema setosum. Hasil
pengamatan tersebut diketahui bahwa semakin
berat tubuh bulu babi Diadema setosum, maka d. Pencernaan
semakin panjang durinya. Adapun pengamatan pencernaan
lambung bulu babi Diadema setosum ini dengan
Tabel . Hasil Pengamatan Berat Tubuh dan cara sebagai berikut : lambung dibuka, isinya
Panjang Duri bulu babi Diadema setosum ditimbang kemudian dipisahkan menurut
jenisnya dan tiap jenis makanan ditimbang
Berat Panjang beratnya dan dicatat.
Kode
No. Ulangan Tubuh Duri
Sampel
(gram) (cm)
I.1 160 8
1 I I.2 170 8
I.3 155 7
II.1 150 7
2 II II.2 160 8
II.3 165 8 Ganggang Karang
III.1 175 8,5
3 III III.2 150 7 Foto Makanan Dalam Isi Lambung Diadema
III.3 155 7
setosum Dengan Mikroskop dengan
pembesaran 10 x / 0.25

6
Indeks Relatif Penting (IRP) Parameter Kualitas Perairan

Tabel . Data Hasil Pengamatan Isi Lambung pH berkisar 6,06 – 6,07 , Suhu
Diadema setosum berkisar 28 - 30 0C, salinitas pada saat pasang
berkisar antara 33 – 34 ‰, sedangkan pada
N Ulan Jenis %W %F IRP saat surut berkisar antara 30 – 31 ‰,
o gan makanan kecerahan berkisar 5,36 – 6,1 m, oksigen
. terlarut berkisar 5,7 – 6,0 dan kedalaman
1 I Karang 39,73 100 3973,6 berkisar antara 6,3 – 6,7 m.
Ganggang 60,26 100 6026,3
2 II Karang 38,56 100 3856,0 KESIMPULAN DAN SARAN
8
Ganggang 61,43 100 6143,9 Hasil penelitian dijumpai dua jenis
3 III Karang 37,09 100 3709,6 bulu babi yaitu Echinotrik calamaris dan
Ganggang 62,90 100 6290,3 Diadema setosum. Pemanfaatan kedua jenis
bulu babi ini oleh masyarakat di sekitar
perairan Teluk Dalam yaitu sebagai bahan
Tabel nilai Rata-rata IRP Setiap Jenis makanan, yang digunakan sebagai bahan
Makanan Diadema setosum makanan yaitu telur dari bulu babi tersebut.
Berdasarkan hasil pengamatan isi lambung
dengan menggunakan mikroskop diketahui
IRP bahwa makanan dari bulu babi Echinotrik
No. Ulangan calamaris dan Diadema setosum adalah
Karang Ganggang Ganggang dan Karang.
1 I 3973,6 6026,3
2 II 3856,08 6143,9 Saran
3 III 3709,6 6290,3 Data yang dihasilkan dari penelitian
Rata-rata 3846,42 6153,5 ini dapat digunakan sebagai data awal, data
dasar dan data pendukung untuk penelitian
Berdasarkan tabel di atas selanjutnya. Ekologi dari bulu babi yang
menunjukkan bahwa nilai IRP jenis makanan
belum diteliti, untuk itu disarankan perlu
Ganggang dari rata-rata yaitu 6153,5 lebih
besar dari nilai IRP jenis makanan Karang dilakukan penelitian lanjutan mengenai studi
yaitu 3846,42. Hal ini menunjukkan bahwa ekologi bulu babi di perairan Teluk Dalam
jenis makanan yang di makan oleh bulu babi dalam upaya memberikan informasi kepada
Diadema setosum adalah Ganggang. berbagai pihak terkait mengenai kondisi
Hubungan IRP dengan berat lambung adalah hewan bulu babi di Perairan Teluk Dalam.
makanan yang paling dominan dan paling
banyak dimakan oleh bulu babi. DAFTAR PUSTAKA

Identifikasi Bulu Babi. Website :


Hasil Wawancara www.coremap.or.id/echinodermata. Diakses
Berdasarkan hasil wawancara dengan pada tanggal 9 April 2012.
narasumber diketahui bahwa :
1. Bulu babi Echinotrik calamaris dan Irawan. H. 2012. Bahan Ajar Advetebrata Air
Diadema Sitosum dapat dijumpai Filum Echinodermata. Fakultas Perikanan dan
setiap saat pada perairan ini, Kelautan. Universitas Maritim Raja Ali Haji.
umumnya di daerah sekitar terumbu Tanjungpinang.
karang.
2. Nama lokal dari bulu babi yaitu Janek Romimohtarto. K. Juwana. S. 2007. Biologi
3. Telur dari kedua jenis bulu babi
Laut. Penerbit Djambatan : Jakarta
tersebut telah dimanfaatkan oleh masyarakat
nelayan sekitar sebagai bahan makanan.

View publication stats

You might also like