1 PB

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Prosiding Teknik Pertambangan http://dx.doi.org/10.29313/pertambangan.v0i0.

30756

Perancangan Penambangan Batu Andesit di PT Widaka


Indonesia, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung
Provinsi Jawa Barat
Charlingga Wiang Raskuri*, Zaenal, Indra Karna Wijaksana
Prodi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung,
Indonesia.
*
[email protected], [email protected], [email protected]

Abstract. PT Widaka Indonesia is one of the mining companies that carry out andesite
mining activities that expand the IUP. PT Widaka Indonesia exploration results obtained
three types of lithology, namely overburden, tuff and andesite rock. The location of the
andesite exploration/exploitation activities of PT Widaka Indonesia is administratively
located in Jelekong Village, Baleendah District, Bandung Regency, West Java Province.
Geographically, it is located between 7o01' 53.9" South Latitude – 107o39' 58.9" East
Longitude. From the lithology, it is modeled to determine the distribution of geological
conditions. The location of exploration/exploitation is in a moderately hilly slope area
with an altitude of 700-751 meters above sea level. Based on the results of the mapping
and measurement of the IUP area requested by PT Widaka Indonesia, it is an area of
12.91 hectares, including the mining front, explosives warehouse, office and several
other supporting facilities. Baleendah area and its surroundings, according to the
classification of Schmidt and Fegurson. is included in the Type C climate, which is
humid and cool, the air temperature ranges from 23oC with humidity ranging from 78%
- 85%. The results of the calculation of andesite resources and reserves based on SNI
4726:2011 with a total potential of andesite material, both massive and soft (sandstone,
tuffan), in the PTWI IUP is approximately 4,791,594 tons. At the location of the planned
andesite mining activities, In the vicinity of PT Widaka Indonesia, there are also dry
land plantation areas and wet land agricultural areas. There is also a Factory Area and
Residential Settlement on the path / access to the location for approximately 1 km. The
final design of the mine is at an elevation of 680 masl. Mining limits are carried out
within 6 years of mining. Mining phasing is carried out following the andesite
production target of ± 126,000 BCM/quarter. The demolition of the material is carried
out from an elevation of 710 masl to an elevation of 680 masl. The mining direction is
carried out from North - South with mining progress towards the East.
Keywords: Resource and Reserve, Pit Design, Production Target, Mine Phasing.

Abstrak. PT Widaka Indonesia merupakan salah satu perusahaan tambang yang


melakukan kegiatan penambangan andesit. Hasil eksplorasi PT Widaka Indonesia
diperoleh tiga jenis litologi, yaitu tanah penutup, tufa dan batu andesit. Lokasi kegiatan
ekplorasi dan eksploitasi batu andesit secara administratif terletak di Kelurahan
Jelekong, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Secara
geografis terletak antara 7o01’ 53,9” LS – 107o39’ 58,9” BT. Dari litologi tersebut
dimodelkan untuk mengetahui penyebaran dari kondisi geologi. Berdasarkan hasil
pemetaan dan pengukuran luas area IUP yang dimohon oleh PT Widaka Indonesia
adalah area seluas 12,91 ha, termasuk nanti di dalamnya area penambangan, gudang
handak, kantor dan beberapa fasilitas pendukung lainnya. Hasil perhitungan sumber
daya dan cadangan batu andesit berdasarkan SNI 4726:2011 dengan total potensi
material andesit, baik yang masif maupun yang lunak (batupasir, tuffan) sekitar
4.791.594 ton. Di lokasi rencana kegiatan penambangan batu andesit PT Widaka
Indonesia di sekitarnya juga terdapat kawasan Perkebunan Lahan Kering dan Kawasan
Pertanian Lahan Basah. Terdapat juga Area Pabrik dan Pemukiman Penduduk pada

433
434 | Charlingga Wiang Raskuri, et al.

jalur/akses masuk ke lokasi sejauh kurang lebih 1 km. Desain akhir tambang pada
berada pada elevasi 680 mdpl. Batas penambangan dilakukan dalam selama 6 tahun
penambangan. Pentahapan tambang dilakukan mengikuti target produksi batu andesit
sebesar 126.000 BCM/triwulan. Pembongkaran material dilakukan dari elevasi 710
mdpl hingga elevasi 680 mdpl. Arah penambangan dilakukan dari Utara - Selatan
dengan kemajuan tambang ke arah Timur.
Kata Kunci: Pentahapan Tambang, Desain Pit, Target Produksi.

1. Pendahuluan
Berkembangnya industri pembangunan saat ini menyebabkan peningkatan permintaan
terhadap bahan galian Tambang, salah satunya yaitu batu andesit. Andesit merupakan salah satu
bahan galian yang memiliki manfaat sebagai bahan yang digunakan pada sektor konstruksi,
seperti infrastruktur untuk sarana jalan beton, bangunan (gedung dan perumahan), pondasi dan
lain sebagainya. Keterdapatan andesit di Indonesia sangatlah banyak tersebar hampir diseluruh
wilayah.
Untuk mendapatkan batu andesit tersebut, maka perlu dilakukannya kegiatan usaha
pertambangan. Salah satu kegiatan penting yang perlu dilakukan sebelum melakukan
penambangan yaitu perancangan tambang. Untuk merancangkan suatu tambang diperlukan
banyak sekali pertimbangan dan faktor yang mempengaruhinya.
1. Mengetahui jumlah sumberdaya batu andesit di lokasi penelitian.
2. Mengetahui rancangan produksi.
3. Mengetahui desain penambangan dan pentahapan batuan andesit.
2. Metodologi
Teknik pengambilan data yang dilakukan dibagi menjadi dua, yaitu pngambilan data
primer dan data sekunder yaitu Data primer dan Data sekunder. Data primer yaitu kegiatan
pengambilan data yang diperoleh baik itu yang secara langsung di lapangan maupun data yang
belum tersedia di perusahaan. Pada penelitian ini data primer tersebut diantaranya yaitu
perhitungan geometri jalan, data geolistrik , rekomendasi geoteknik, sedangkan data sekunder
yang diperoleh dari data-data perusahaan diantaranya adalah peta topografi, peta situasi
tambang, peta geologi, data hasil kegiatan eksplorasi yaitu dengan sounding geolistrik
resistivity. Diantaranya data hole ID, total kedalaman, koordinat titik sounding geolistrik,
elevasi titik sounding geolistrik, litologi, dan ketebalan batuan. Data hasil uji geoteknik berupa
data sifat fisik dan kekuatan batuan, serta spesifikasi alat gali-muat dan alat angkut.

Volume 7, No. 2, Tahun 2021


Perancangan Penambangan Batu Andesit di PT Widaka Indonesia … | 435

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian

3. Pembahasan dan Diskusi

Rekomendasi Geometri Lereng Tambang

Dari hasil analisis geometri lereng tambang yang direkomendasikan oleh PT Widaka
Indonesia yaitu pemetaan di lapangan didapatkan beberapa data penting yang terkait dengan
sifat dan kualitas andesit yaitu: Susunan Batuan (Litologi) adalah susunan batuan pembentuk
lereng yang secara umum didapat dari pengambilan sampel dipermukaan tanah adalah terdiri
dari soil, breksi, andesit feldspar, andesit feldspar masive, andesit kuarsa biotit, andesit kuarsa.
Sedangakan struktur Batuan tersusun atas rekahan vulkanik berupa lapisan pembekuan yaitu N
200o E/20o dan bervariasi akibat jalur lava, dan rekahan pada batuan akibat kompresi dari
tektonik dengan arah relatif Barat Laut- Tenggara.
Penentuan rekomendasi lereng yang dilakukan oleh PT Widaka Indonesia sendiri
tentunya, berdasarkan kekuatan batuan untuk menahan beban yang bekerja pada suatu massa
batuan. Dalam mendapatkan nilai faktor keamanan lereng yang optimum untuk kondisi batuan
yang berbeda, untuk metode pengolahan data menggunakan metode limit equilibrium yaitu
Bishop Simplified. Metode untuk perhitungan digunakan metode Limit Equilibrium Method
(LEM).
Faktor yang sangat berpengaruh dalam keamanan lereng adalah penentuan geometri
lereng untuk tinggi jenjang, sudut kemiringan lereng dan kondisi MAT (Muka Air Tanah).
Dalam kegiatan eksplorasi ini tidak melakukan pengambilan data mengenai level MAT,
sehingga penggambaran air tanah diasumsikan sebagai kondisi tidak jenuh (MAT 1), setengah
dan jenuh (MAT 5). Berikut merupakan hasil kajian geoteknik yang dikaji untuk rencana
penambangan andesit untuk jenjang total (overall slope) dan jenjang individual (single slope).
Adapun hasilnya adalah :

Teknik Pertambangan
436 | Charlingga Wiang Raskuri, et al.

Tabel 1. Nilai Faktor Keamanan Jenjang Total (Overall Slope) untuk Andesit

MAT 1 MAT 5

H 50° 60° 70° 50° 60° 70°

FK PK % FK PK % FK PK % FK PK % FK PK % FK PK %

50 2,31 1,10 2,17 1,30 1,95 2,90 1,98 3,50 1,79 6,50 1,56 14,19

75 1,79 4,00 1,61 6,60 1,44 10,60 1,40 4,70 1,24 25,40 1,05 40,68

100 1,48 8,50 1,32 14,60 1,17 23,40 1,10 3,10 0,96 47,50 0,80 65,06

Tabel 2. Nilai Faktor Keamanan Lereng Tunggal (Single Slope) untuk Andesit

MAT 1 MAT 5

H 50° 60° 70° 50° 60° 70°

FK PK % FK PK % FK PK % FK PK % FK PK % FK PK %

10 9,28 0 8,67 0 7,99 0 8,82 0 8,27 0 7,62 0

12 7,85 0 7,33 0 6,74 0 7,40 0 6,92 0 6,37 0

Gambar 2. Rekomendasi Single Slope Andesit

Volume 7, No. 2, Tahun 2021


Perancangan Penambangan Batu Andesit di PT Widaka Indonesia … | 437

Gambar 3. Rekomendasi Overall Slope

Hasil analisis geometri lereng terebut akan mempengaruhi kondisi bentuk bukaan
tambang yang direncanakan, serta jumlah bahan galian yang akan ditambang kemiringan lereng
untuk penambangan andesit yaitu untuk lereng tunggal (single slope) litologi andesit yaitu
o
tinggi 10 meter dan kemiringan 70 sedangkan untuk lereng keseluruhan (overall slope) yakni
ketinggian total 100 meter dan kemiringan sebesar 50.

Target Produksi

Untuk memenuhi kebutuhan konsumen, PT Widaka Indonesia memiliki target produksi


perusahaan untuk pembongkaran batu andesit sebesar 120.000 BCM/tahun pada 2 tahun
pertama setelah itu 150.000/BCM batu andesit Tabel 3. Jumlah tersebut merupakan target
produksi yang harus dicapai oleh perusahaan. Untuk mencapai target produksi tersebut,
perencanaan tambang perlu dilakukan agar target produksi dapat tercapai. Berikut ini dapat
dilihat target produksi perusaahan berdasarkan 6 tahun penambangan batu andesit, pada Tabel
4.

Tabel 3. Target Produksi PT Widaka Indonesia

No Tahun Volume Andesit (bcm)

1 I 120.000

2 II 120.000

3 III 150.000

4 IV 150.000

5 V 150.000

6 VI 150.000

Total 820.000

Sumber : Pengolahan Data Skripsi PT Widaka Indonesia 2021

Teknik Pertambangan
438 | Charlingga Wiang Raskuri, et al.

Tabel 4. Penjadwalan Produksi Bahan Galian Andesit PT Widaka Indonesia

TAHUN RL LUAS VOLUME TONASE


(mdpl) (ha) (BCM) (ton)

1 687 1,28 142.562 370.661

2 687 1.92 138.042 358.909

3 687 3.3 163.633 425.445

4 681 2.21 173.513 451.133

5 681 2.91 151.941 395.046

6 681 2.1 159.231 388.000

Sumber : Pengolahan Data Skripsi PT Widaka Indonesia 2021

Kegiatan penambangan tahun kesatu akan dilakukan pada lahan seluas 1,28 ha.
Kegiatan penambangan tahun ke-1 ini dilakukan pada elevasi 710 mdpl hingga elevasi 687
mdpl. Berdasarkan hasil perencanaan kegiatan pertambangan pada tahun ke-1 ini. Rencana
produksi pada tahun ini ditargetkan dapat mencapai rencana produksi maksimum bahan galian
yang akan didapatkan selama kegiatan pertambangan pada tahun ini sebesar 142.562 BCM,
dapat dilihat pada gambar 4

Gambar 4. Peta Kemajuan Tambang PT Widaka Indonesia Tahun Pertama

Dalam melakukan perencanaan tambang tentunya diperlukan data kondisi bahan galian
yang akan ditambang, baik itu berupa pemodelan bahan galian maupun perhitungan estimasi
cadangan terkira dari bahan galian tersebut. Pembuatan desain pit akan mempengaruhi jumlah

Volume 7, No. 2, Tahun 2021


Perancangan Penambangan Batu Andesit di PT Widaka Indonesia … | 439

bahan galian yang akan ditambang. Untuk itu, diperlukan perencanaan dan perancangan yang
maksimal agar kebutuhan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dapat terpenuhi.
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka didapatkan kesimpulan
sebagai berikut 1. Penentuan sisa sumber daya terukur batuan andesit dilakukan
berdasarkan radius jarak titik sounding geolistrik resistivity dengan mengacu pada SNI
4726 : 2011. Berdasarkan hasil perhitungan, total potensi material andesit, baik yang
masif maupun yang lunak (batu pasir tuffan)adalah sebesar 4.791.594 ton. 2. Dengan
parameter pada pengklarifikasian sumberdaya di atas, maka setelah dibuatkan desain
dan optimasi pit, maka rencana produksi pada penambangan batuan andesit pada tahun
pertama berjumlah 142.562 BCM, tahun kedua berjumlah 138.042 BCM, tahun ketiga
berjumlah 163.633 BCM, keempat pertama berjumlah 173.513 BCM, tahun kelima
berjumlah 151.941 BCM dan tahun keenam berjumlah 149.231 BCM.
Desain pit yang dibuat ditentukan berdasarkan metode penambangan, dan pit limit serta
rekomendasi geoteknik dari perusahaan. Sistem penambangan tambang terbuka dengan Metoda
Tambang Terbuka dengan Side Hill Type Quarry. Pemilihan metode penambangan tersebut ini
dikarenakan kondisi bahan galian dan topografi yang ada.
5. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka didapatkan kesimpulan sebagai
berikut, penentuan sisa sumber daya terukur batuan andesit dilakukan berdasarkan radius jarak
titik sounding geolistrik resistivity dengan mengacu pada SNI 4726 : 2011. Berdasarkan hasil
perhitungan, total potensi material andesit, baik yang masif maupun yang lunak (batu pasir
tuffan)adalah sebesar 4.791.594 ton. Dengan parameter pada pengklarifikasian sumberdaya di
atas, maka setelah dibuatkan desain dan optimasi pit, maka rencana produksi pada penambangan
batuan andesit pada tahun pertama berjumlah 142.562 BCM, tahun kedua berjumlah 138.042
BCM, tahun ketiga berjumlah 163.633 BCM, keempat pertama berjumlah 173.513 BCM, tahun
kelima berjumlah 151.941 BCM dan tahun keenam berjumlah 149.231 BCM. Desain pit yang
dibuat ditentukan berdasarkan metode penambangan, dan pit limit serta rekomendasi geoteknik
dari perusahaan. Sistem penambangan tambang terbuka dengan Metoda Tambang Terbuka
dengan Side Hill Type Quarry. Pemilihan metode penambangan tersebut ini dikarenakan
kondisi bahan galian dan topografi yang ada.

Daftar Pustaka
[1] Anonim, Badan Standar Nasional, 2011, “SNI 4726:2011 Pedoman Pelaporan Sumber
daya dan Cadangan Mineral dan Non Mineral”, Jakarta.
[2] Anonim, Badan Standar Nasional, 2011, “SNI 5015:2011 Pedoman Pelaporan Sumber
daya dan Cadangan Batubara”, Jakarta.
[3] Anonim, Peraturan Pemerintah, 2010, “Peraturan Pemerintah No 23 tentang Pelaksanaan
Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral Dan Batu Bara”, Jakarta.
[4] Anonim, 2017 “Dokumen Milik PT Widaka Indonesia”, PT Widaka Indonesia, Bandung.
[5] Anonim, Badan Standar Nasional , 2011, “SNI 13-4276-1998 Klarifikasi Sumberdaya
Mineral Dan Cadangan”, Jakarta.
[6] Arif, Irwandy, 2016, “Geoteknik Tambang”, Jakarta : PerhimpunanAhli Pertambangan
Indonesia PERHAPI.
[7] B. Cummins, Arthur, 1973, “SME Mining Enginering Handbook”, Vol 1 dan 2, Society of
Mining Engineers, New York.
[8] Hustrulid, 2013, “Open Pit Mine Planning and Design”, CRC Press.
[9] Huda Dhaifullah, Dhia, 2015, “Studi Perencanaan Bulanan Kuari Batu gamping di PT XYZ
Cirebon”, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institute Teknologi Bandung,
Bandung.
[10] Maryanto, 2016, “Buku Ajar Perencanaan Tambang”, Teknik Pertambangan
Universitas Islam Bandung, Bandung.

Teknik Pertambangan
440 | Charlingga Wiang Raskuri, et al.

[11] Prodjosumarto, Partanto, 1993, “Pemindahan Tanah Mekanis” Departemen Pertambangan


Institut Teknologi Bandung, Bandung.
[12] Prodjosumarto P, Zaenal, 2007, “Tambang Terbuka”, Universitas Islam Bandung, Bandung.
[13] Sutikno, Bronto, 2006, “Stagtigrafi Gunung Api Daerah Bandung Selatan, Jawa Barat”,
Bandung.
[14] Tambunan, M Darwin, 2009, “Pemodelan dan Perhitungan Cadangan Batubara”, Fakultas
Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institute Teknologi Bandung, Bandung.
[15] Zainasholihin, Aldi Ahmad, 2015, “Penjadwalan Tambang (Mine scheduling) Untuk
Mencapai Target Produksi Batubara 25.00 MT/Bulan di PT Milagro Indonesia Mining,
Kalimantan Timur”, Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung, Bandung.
[16] Fajryanti Mutiara Nur, Ashari Yunus, Moralista Elfida. (2021). Perencanaan Sistem
Penyaliran dan Pemompaan pada Tambang Terbuka di PT X Desa Tegalega, Kecamatan
Cigudeg Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Jurnal Riset Teknik Pertambangan,
1(1), 34-46.

Volume 7, No. 2, Tahun 2021

You might also like