Perlindungan Anak Oleh Masyarakat Ditinjau Dari Mazhab Sejarah Di Dalam Penerapan Prinsip "The Best Interest of The Child" Pada Kehidupan Anak Di Indonesia
Perlindungan Anak Oleh Masyarakat Ditinjau Dari Mazhab Sejarah Di Dalam Penerapan Prinsip "The Best Interest of The Child" Pada Kehidupan Anak Di Indonesia
Perlindungan Anak Oleh Masyarakat Ditinjau Dari Mazhab Sejarah Di Dalam Penerapan Prinsip "The Best Interest of The Child" Pada Kehidupan Anak Di Indonesia
Laurensius Arliman S
(Staf Pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Padang, Sarjana Hukum (S.H.) dari Universitas Andalas (2012), Sarjana Ekonomi (S.E.)
dari STIE Pelita Bangsa (2013), Magister Kenotariatan (M.Kn.) dari Universitas Andalas (2014))
(E-mail: [email protected])
Abstract
Child has the human rights protected by law, applicable even in the womb, because the children are also
entitled to legal protection for all the activities that lead to growth and development in the future. History
in the school of Law, also explained how the law provides real protection against children. Legal
protection of children in Indonesia have applied the principle of the best interest of the child, but in fact the
application of that principle remains unimplemented. In the journey Indonesian government has also
issued rules relating to the protection of children as follows: Law No. 4 of 1979 on Child Welfare, Law No.
3 of 1997 on Juvenile Justice and Law No. 23 of 2002 on Child Protection. As a result of the development
of child protection. then the government changed, renewed, ratified and issued new rules related to the
protection of children, namely Law No. 9 of 2012 on the Ratification of the Optional Protocol To The
Convention On The Child On The Involvement Of Children In Armed Conflict, Law Number 10 Year 2012
on Ratification of the Protocol To The Convention on The Rights Of The Child on The Sale Of Children,
Child Prostitution's Child Pornography, Law No. 11 of 2012 on the Criminal Justice System Child and Act
No. 35 of 2014 Amendment Act No. 23 of 2002 on Child Protection. But still, realize the protection of
children still can not be implemented, due to lack of community participation and awareness in
implementing children's rights.
yakni hak yang dipahami sebagai proses perkembangan jiwa dan masa
hak-hak yang melekat (inherent) secara depannya.
alamiah sejak ia dilahirkan, dan tanpa Sistem perlindungan anak yang
itu manusia (perempuan dan anak) tidak efektif melindungi anak dari segala
dapat hidup sebagai manusia secara bentuk kekerasan, perlakuan salah,
wajar. Atas pengakuan ini, tampak eksploitasi dan penelantaran. Dalam
pelbagai pernyataan bahwa kekerasan tingkatan yang mendasar, penyebab
terhadap perempuan dan anak berbagai persoalan seperti kekerasan,
merupakan rintangan terhadap perlakuan salah, eksploitasi
dan
keberhasilan pembangunan. penelantaran anak saling berkaitan.
Bagaimanapun juga tindak kekerasan Untuk mengetahui akar
akan berdampak pada kurangnya rasa masalah-masalah tersebut dan untuk
percaya diri, menghambat kemampuan mengidentifikasi berbagai tindakan yang
perempuan untuk berpartisipasi dalam harus dilakukan untuk melindungi anak
kegiatan sosial, mengganggu diperlukan pendekatan berbasis sistem,
kesehatannya, mengurangi otonomi, bukan pendekatan berbasis isu yang
baik di bidang ekonomi, politik, sosial sempit dan berfokus hanya pada
3
budaya serta fisik. Demikian juga kelompok anak tertentu. Sistem
dengan anak, kepercayaan pada diri perlindungan anak yang efektif
sendiri dalam pertumbuhan jiwanya mensyarakatkan adanya
akan terganggu dan dapat menghambat komponen-komponen yang saling
terkait. Komponen-komponen ini
dan merupakan anugerah dari zat maha pencipta,
yakni Tuhan Yang Maha Esa sejak manusia ada meliputi sistem kesejahteraan sosial bagi
atau dilahirkan. Karena itu HAM dan
perlindungan HAM sangat erat kaitannya anak-anak dan keluarga, sistem
dengan eksistensi manusia sebagai hamba Tuhan
yang paling sempurna di antara makhluk-Nya peradilan yang sesuai dengan standar
yang lainnya. Maka dapat kita lihat bahwa setiap
internasional, dan mekanisme untuk
manusia hendaklah menghormati hak asasi
manusia yang lain, tidak boleh melakukan mendorong perilaku yang tepat dalam
diskriminasi terhadap sesama manusia apalagi
perbuatan yang terkategori sebagai tindak pidana, masyarakat. Selain itu,
juga diperlukan
karena mnurut penulis semakin berkembangnya
zaman maka semakin banyak pula tindak pidana kerangka hukum dan kebijakan
yang
yang terjadi.
3
Marulak Pardede, "Aspek Hukum kebijakan mendukung serta sistem data dan
Penyuluhan Hukum Dalam Rangka Pelaksanaan
Sistem Peradilan Pidana Anak", De Jure, Volume
17, Nomor 1 (Juni: 2017): 13.
14
(popular feeling); d) hukum itu anak dalam sosiologi melahirkan
merupakan produk dari bangsa yang kesenjangan dalam studi anak dan masa
15
genius; e) hukum itu hadir sebagai kanak-kanak. Namun belakangan ini,
ekspresi jiwa suatu bangsa (volkgeist) perkembangan studi anak dalam ilmu
tentang apa yang diangapnya benar dan lain khususnya yang berorientasi pada
adil; 16 f) hukum itu tidak bisa berlaku kapasitas anak mulai menarik minat
umum dan tidak statis 17 ; dan g) ahli sosiolog. Lihat saja pada ini kasus
hukum sebagai medium perkembangan kelalaian terhadap perlindungan anak: 1)
hukum lebih baik dari pembuat semakin meningkatnya anak yang
undang-undang. disuruh orangtuanya untuk bekerja di
Persoalan anak dalam keseharian jalanan;18 2) anak yang dipaksa bekerja
masyarakat mulai mengemuka dan untuk memenuhi kebutuhan keluarga;19
menantang sosiolog memberikan 3) kekerasan seksual terhadap anak;20 4)
rekomendasi akademis serta praktis. anak diperjualbelikan (eksploitasi) untuk
Dari segi teroritik, marjinalisasi kajian pemuas seks21 dan kasus lainnya yang
tidak menguntungkan anak. Itulah
14
Suatu kekuatan yang bekerja secara diam-diam gambaran yang kurang menggemberikan
(silenty operating foreces), dimana hukum
bukanlah sesuatu yang dapat dicipatkan secara bagi potret anak di Indonesia, pada masa
sewenang-wenang dan terencana oleh pembuat
hukum, hukum adalah hasil dari proses yang ini. Perhatian pada kapasitas anak
bersifat internal dan otonom serta diam-daiam memberik wacana lain dalam studi anak
(silenty operating) dalam diri masyarakat. Proses
ini berakar dalam sebuah bangsa dengan dasar
18
kepercayaan komunal bangsa tersebut. Hukum Kompas, "Jumlah Anak Jalanan Meningkat
layaknya seperti bahasa yang tumbuh dan Signifikan,"
berkembang dalam relasi kebangsaan dan http://megapolitan.kompas.com/read/2011/08/24
menjadi milik bersama dan juga kesadaran /1641249/jumlah.anak.jalanan.meningkat.signifi
bersama. kan, diakses pada tanggal 20 Juni 2017.
15 19
Hal ini terbentu secara perlahan-lahan dan Kompas, "Bocah Yang Hidupn Keluarga,"
menjelama menjadi karakteristik suatu rakyat http://megapolitan.kompas.com/read/2016/03/27
(bangsa). Ia berkembang dengan tumbuhnya /17190091/Bocah.yang.Hidupi.Keluarga, diakses
suatu bangsa dan mati dengan hapusnya pada tanggal 20 Juni 2017.
20
kepribadian suatu rakyat (bangsa). Kompas, "Kasus Kekerasan Seksual Pada
16
Jiwa suatu bangsa itu berbeda-beda bagi tiap Anak Sangat Tinggi,"
bangsa. Jiwa bangsa itu berbeda-beda pula dalam http://nasional.kompas.com/read/2016/12/26/134
perjalanan waktu. Pencerminan adanya jiwa yang 10401/kasus.kekerasan.seksual.pada.anak.terting
berbeda-beda ini dapat dilihat dari budaya tiap gi.di.sumatera.utara, diakses pada tanggal 20 Juni
bangsa yang berbeda-beda pula. 2017.
17 21
Hukum hanya bisa diterapkan bagi bangsa Kompas, "Pelaku Eksploitasi Anak Untuk Gay
tempat ia dibuat dan hukum itu merupakan subjek Dijerat Pasal Berlapis,"
pada setiap kemajuan dan setiap perkembangan http://nasional.kompas.com/read/2016/09/01/062
sebagaimana hal-hal lain yang tercermin dari 04201/pelaku.eksploitasi.anak.untuk.gay.dijerat.
kehidupan suatu bangsa. pasal.berlapis, diakses pada tanggal 20 Juni 2017.
adalah kepada anak yang berhadapan hukum perlindungan anak) terletak pada
dengan hukum, baik anak anak yang rakyat yang mempunyai ikatan rohani.
berkonflik dengan hukum maupun anak Ia adalah bangsa, suatu kesatuan jiwa,
sebagai korban tindak pidana.40 suatu kesatuan yang tumbuh dalam
Mazhab sejarah sebagaimana yang berjalannya sejarah karena adat, bahasa,
diperkenalkan oleh Savigny terhadap susunan masyarakat dan kebiasaan.42
lahir, tumbuh dan berkembangnya Sementara bagi Sir Henry Maine,
hukum itu dapat diidentifikasikan ke perkembangan hukum dan pembuatan
41
dalam tiga nuansa, yakni: pada masa hukum dalam mazhab sejarah ini juga
permulaan, hukum berada pada suatu akan mempengaruhi pembentukan
nuansa dan masa yang bersahaja dan hukum perlindungan anak, pembentukan
tidak mengembang, tanpa pengertian tersebut akan melalui lima tahap
yang mujarab (abstrak), tetapi dengan perkembangan, tahap perkembangan
43
bentuk. lambang dan pernyataan tersebut adalah:
perasaan yang jelas. Selanjutnya bentuk a) Tahap pertama, hukum dibuat dalam
hukum itu berkembang dari milik umum budaya yang sedemikian patriarkhis,
menjadi milik suatu golongan dan dalam dan mendasarkan dirinya pada
waktu berikutnya menjadi masak karena perintah personal sang penguasa.
hukum tumbuh menjadi pengertian yang Legitimasinya adalah perintah suci,
jelas. Terakhir, pada tingkat usia lanjut, inspirasi dari yang tertinggi;
hukum berubah menjadi suatu hal yang b) Tahap kedua, adalah masa di mana
terikat pada bentuk yang tidak ada hukum dimonopoli oleh sekelompok
artinya. Orang tidak lagi memperhatikan aristokrat elit masyarakat yang
isi undang-undang yang sekarang memiliki privilise tertentu (hak
menjadi mujarab dan diperlakukan istimew). Hal ini lebih dikenal
sebagai perkakas. Kekuatan membentuk dengan customary law (hukum adat,
hukum (terutama di dalam pembentukan hukum kebiasaan);
c) Tahap ketiga, adalah tahap ketika
40
Rika Saraswati, Hukum Perlindungan Anak di hukum-hukum adat yang ada coba
Indonesia, (Cetakan ke-2), (Bandung: Citra
Aditya Bakti, 2015), 105.
41 42
Lili Rasjidi dan Arief Sidharta, Filsafat Hukum Muhammad Erwin, Op.cit, 192-193.
43
Mazhab dan Refleksinya, (Bandung: C.V Antonius Cahyadi dan E. Fernando M.
Remajadja Karya, 1989), 35. Manullang, Op.cit, 147-148.
dan omega dari segala-galanya, masih nyaman dan aman? Apa begitu susah
terdapat banyak lagi sendi-sendi yang kita memberikan perlindungan kepada
menyangga peradaban manusia yang mereka? Sangat rumitkah memberikan
baik, 45 dan hal ini sangat efisien di ruang anak-anak menikmati masa
dalam melaksanakan perlindungan anak. indahnya saat ini? Anak adalah buah hati
Hal ini akibat dari tiap-tiap orang yang yang digadang-gadang menjadi generasi
mempunyai cita-cita, besar dan kecil.46 emas negeri ini. 48 Maka memberikan
Memang sebagai filsafat, hal ini akan perlindungan anak yang efisien
lebih baik dan lebih konsekwen, baik merupakan solusi di dalam menjawab
mengenai titik pangkalnya, maupun pertanyaan di atas.
tentang metodenya, daripada Perlindungan anak yang efisien
filsafat-filsafat hukum sebelumnya. Oleh setelah mendalami makna mazhab
karena filsafat tersebut tidak mempunyai sejarah menurut penulis, maka hal-hal
hubungan dengan isi hukum, maka itu yang bisa dilakukan adalah sebagai
kemudian secara berkelakar sering berikut:
49
dikatakan bahwa filsafat tersebut 1. Menurut Ema Sofyan Syukrie,
menjadi satu ilmu hukum tanpa negara-negara pihak (yang telah
47
hukum. Hal ini lah yang akan meratifikasi Konvensi Hak Anak)
diwujudkan untuk membentuk hukum wajib menerapkan dengan
perlindunga anak yang efisien di dalam melakukan harmonisasi hukum:
kehidupan masyarakat. a) Memeriksa dan menganalisis
Persoalan anak adalah persoalan perundang-undangan yang ada
serius yang perlu ditangani karena masa dan yang masih
dalam proses
depa bangsa berada ketika anak-anak perencanaan/pembentukannya;
tumbuh da kembang sehat tanpa b) Meninjau ulang
kekerasan. Apa sulitnya kita lembaga-lembaga yang ada
membiarkan anak-anak bermain dengan hubungannya dengan
pelaksanaan Konvensi Hak
45
Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu Sebuah Anak;
Pengantar Populer, (Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan, 2009), 245.
46 48
Mohammad Hatta, Alam Fikiran Yunani, Seto Mulyadi, "Wujudkan Anak-Anak Aman
(Jakarta: Tintamas, 1986), 62. Terlindungi", Tempo, Juni, 2016, 45.
47 49
Setiksno, Op.cit, 48. M. Nasir Djamil, Op.cit, 13.
50 51
Rika Saraswati, Op.cit, 25. Ibid, 27.
peserta khususnya akan mengambil ditetapkan, bahwa salah satu misi dari
semua langkah-langkah nasional, pembangunan nasional adalah
bilateral, dan multilateral yang tepat menempatkan HAM dan supremasi
untuk mencegah: hukum sebagai suatu bidang
a) Bujukan atau pemaksaan anak pembangunan yang mendapatkan
untuk melakukan semua bentuk perhatian khusus. Untuk maksud itu
kegiatan sekual yang tidak sah; diperlukan perwujudan sistem hukum
b) Penggunaan anak-anak secara nasional yang menjamin tegaknya
ekspliotasi dalam pelacuran atau supremasi hukum dan HAM yang
praktik-praktik seksual lainnya berlandaskan keadilan dan kebenaran.
yang tidak sah Menurut Pasal 8 Undang-Undang
c) Penggunaan anak-anak secara Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak
ekploitasi dalam Asasi Mansuia, perlindungan, pemajuan,
pertunjukan-pertunjukan dan penegakan dan pemenuhan Hak Asasi
bahan-bahan pornografi.52 Manusia merupakan tanggung jawab
pemerintah disamping juga masyarakat.
C. Mewujudkan The Best Interest Of
Pemerintah telah mengeluarkan berbagai
The Child Pada Kehidupan Anak
peraturan perundang-undangan dan
Di Indonesia
meratifikasi berbagai konvensi, seperti
Berbagai upaya yang ditujukan bagi
konvensi hak anak, konvensi
perlindungan dan pemajuan Hak Asasi
penghapusan segala bentuk diskriminasi
Manusia (HAM) di Indonesia
terhadap perempuan dan lain-lain, tetapi
merupakan hal yang sangat strategis
belum didukung dengan komitmen
sehingga memerlukan perhatian dari
bersama yang kuat untuk menerapkan
seluruh elemen bangsa. Dalam Garis 53
instrumen-instrumen tersebut.
Garis Besar Haluan Negara 1999-2004
Berdasarkan keadaan tersebut, maka
52
Hal ini diperkuat dengan Pasal 35 KHA yang perlu dikembangkan suatu mekanisme
menyatakan Negara-negara peserta akan
mengambil langkah-langkah nasional, bilateral, pelaksanaan hukum yang efektif untuk
dan multilateral; yang tepat untuk mencegah
penculikan, penjualan, atau perdagangan anak melindungi hak-hak warga masyarakat,
untuk tujuan apa pun atau dalam bentuk apa pun,
dan Pasal 36 KHA yang menyatakan 53
Iskandar Hoesin, Perlindungan Terhadap
Negara-negara peserta akan melindungi anak Kelompok Rentan (Wanita, Anak, Minoritas,
terhadap semua bentuk eksploitasi yang Suku Terasing dan Lainnya) Dalam Perspektif
merugikan setiap aspek kesejahteraan anak.
Hak Asasi Manusia, (Tidak Diterbitkan, 2012), 2.
memperoleh kesehatan dan fisik (the layak dan terlindung dari informasi
interest of the child yang dinyatakan dari 7) Bagi anak yang menyandang cacat
Pasal 4 sampai dengan Pasal 18, yaitu:57 juga berhak memperoleh pendidikan
1) Setiap anak berhak untuk dapat luar biasa, sedangkan bagi anak yang
hidup, tumbuh, berkembang, dan memiliki keunggulan juga berhak
berpartisipasi secara wajar sesuai mendapatkan pendidikan khusus;
dengan harkat dan martabat 8) Setiap anak berhak menyatakan dan
kemanusiaan, serta mendapat didengar pendapatnya, menerima,
perlindungan dari kekerasan dan mencari, dan memberikan informasi
diskriminasi; sesuai dengan tingkat kecerdasan
2) Setiap anak berhak atas suatu nama dan usianya demi pengembangan
sebagai identitas diri dan status dirinya sesuai dengan nilai-nilai
kewarganegaraan; kesusilaan dan kepatutan;
3) Setiap anak berhak untuk beribadah 9) Setiap anak berhak untuk beristirahat
menurut agamanya, berpikir, dan
dan memanfaatkan waktu luang,
berekspresi sesuai dengan tingkat bergaul dengan anak yang sebaya,
kecerdasan dan usianya, dalam bermain, berekreasi, dan berkreasi
interest of the child. Prinsip the best penrerus bangsa. Namun tetap saja,
interest of the child merupakan prinsip menyadari perlindungan anak masih
yang mengutamakan kepentingan anak. belum dapat diimplementasikan, karena
Indonesia selaku negara yang kurangnya partisipasi masyarakat dan
meratifikasi CRC tentu saja harus kesadaran dalam menerapkan hak anak.
mematuhi prinsip dan ketentuan di Atas hal itu, penulis mengharapkan agar
dalam menetapkan kebijakan-kebijakan pembentukan undang-undnag
dalam rangka perlindungan hak-hak perlindungan anak harus bersifat
anak. Keterlibatan Indonesia sebagai responsif terhadap perlindungan anak.
salah satu negara yang meratifikasi CRC
B. Saran
merupakan bentuk perhatian serius
Adapan saran yang ingin penulis
Indonesia terhadap anak-anak, atas hal
sampaikan adalah sebagai berikut:
itu setiap peraturan dan kebijakan yang
1. Perlindungan anak merupakan
dibuat senantiasa berpedoman pada
bagian dari Hak Asasi Manusia, atas
prinsip the best interest of the child. Di
hal tersebut maka harus dijelaskan
dalam perkembangan hukum dan
kepada manusia yang sudah
pembuatan hukum, mazhab sejarah akan
dianggap dewasa untuk selalu
sangat mempengaruhi pembentukan
melindungi hak anak;
hukum perlindungan anak, pembentukan
2. Undang-Undang Perlindungan Anak
tersebut akan melalui lima tahap
harus dijalankan dengan baik, dan
perkembangan. Bentuk hukum itu
pemerintah harus memberikan
berkembang dari milik umum menjadi
perhatian yang khusus dalam
milik suatu golongan dan dalam waktu
tumbuh kembang anak, baik itu
berikutnya menjadi masak karena
fisik dan non fisik;
hukum tumbuh menjadi pengertian yang
3. Dengan mempelajari mazhab
jelas. Kekuatan membentuk hukum
sejarah, maka kita mengetahui
(terutama di dalam pembentukan hukum
bagaimana perkembangan
perlindungan anak) terletak pada rakyat
perlindungan anak, dan setiap yang
yang mempunyai ikatan yang kuat yang
memahami artikel ini bisa lebih
mau melindungi anak di dalam
baik lagi dalam memberikan
perkembangannya menuju generasi
perlindungan terhadap anak.