Perlindungan Anak Oleh Masyarakat Ditinjau Dari Mazhab Sejarah Di Dalam Penerapan Prinsip "The Best Interest of The Child" Pada Kehidupan Anak Di Indonesia

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 27

Laurensius Arliman

Perlindungan Anak oleh Masyarakat Ditinjau dari Mazhab Sejarah


di Dalam Penerapan Prinsip The Best Interest of Child
Pada Kehidupan Anak di Indonesia

PERLINDUNGAN ANAK OLEH MASYARAKAT


DITINJAU DARI MAZHAB SEJARAH
DI DALAM PENERAPAN PRINSIP THE BEST INTEREST OF THE CHILD
PADA KEHIDUPAN ANAK DI INDONESIA

Laurensius Arliman S
(Staf Pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Padang, Sarjana Hukum (S.H.) dari Universitas Andalas (2012), Sarjana Ekonomi (S.E.)
dari STIE Pelita Bangsa (2013), Magister Kenotariatan (M.Kn.) dari Universitas Andalas (2014))
(E-mail: [email protected])

Abstract
Child has the human rights protected by law, applicable even in the womb, because the children are also
entitled to legal protection for all the activities that lead to growth and development in the future. History
in the school of Law, also explained how the law provides real protection against children. Legal
protection of children in Indonesia have applied the principle of the best interest of the child, but in fact the
application of that principle remains unimplemented. In the journey Indonesian government has also
issued rules relating to the protection of children as follows: Law No. 4 of 1979 on Child Welfare, Law No.
3 of 1997 on Juvenile Justice and Law No. 23 of 2002 on Child Protection. As a result of the development
of child protection. then the government changed, renewed, ratified and issued new rules related to the
protection of children, namely Law No. 9 of 2012 on the Ratification of the Optional Protocol To The
Convention On The Child On The Involvement Of Children In Armed Conflict, Law Number 10 Year 2012
on Ratification of the Protocol To The Convention on The Rights Of The Child on The Sale Of Children,
Child Prostitution's Child Pornography, Law No. 11 of 2012 on the Criminal Justice System Child and Act
No. 35 of 2014 Amendment Act No. 23 of 2002 on Child Protection. But still, realize the protection of
children still can not be implemented, due to lack of community participation and awareness in
implementing children's rights.

Keywords: Child, Society, History Sect, Protection, Indonesia

I. PENDAHULUAN tumbuh, dan berkembang serta berhak


A. Latar Belakang Masalah atas perlindungan dari kekerasan dan
Anak adalah amanah sekaligus diskriminasi. 1 Atas hal tersebut anak
karunia Allah Yang Maha Kuasa, yang bisa dikatakan juga sebagai generasi
senantiasa harus dijaga karena karena penerus dari manusia.
dalam dirinya melekat harkat, martabat, Dalam konteks perlindungan HAM,
dan hak-hak sebagai manusia yang harus sebagai manusia, perempuan dan anak
dijunjung tinggi. Hak-hak anak juga memiliki hak yang sama dengan
merupakan bagian dari Hak Asasi manusia lainnya di muka bumi ini, 2
Manusia (HAM) yang termuat dalam
Pasal 28 B Ayat (2) Undang-Undang 1
Iman Jauhari, Kajian Yuridis Terhadap
Perlindungan Hak-Hak Anak dan Penerapannya
Dasar 1945 (UUD 1945) hasil (Penelitian Di Kota Binjai, Kota Medan, Dan
amandemen kedua disebutkan "setiap Kabupaten Deli Serdang) (Medan: Program
Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas
anak berhak atas kelangsungan hidup, Sumatera Utara, 2005), 1.
2
Dimana HAM adalah hak yang bersifat apriori

Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 123


Laurensius Arliman
Perlindungan Anak oleh Masyarakat Ditinjau dari Mazhab Sejarah
di Dalam Penerapan Prinsip The Best Interest of Child
Pada Kehidupan Anak di Indonesia

yakni hak yang dipahami sebagai proses perkembangan jiwa dan masa
hak-hak yang melekat (inherent) secara depannya.
alamiah sejak ia dilahirkan, dan tanpa Sistem perlindungan anak yang
itu manusia (perempuan dan anak) tidak efektif melindungi anak dari segala
dapat hidup sebagai manusia secara bentuk kekerasan, perlakuan salah,
wajar. Atas pengakuan ini, tampak eksploitasi dan penelantaran. Dalam
pelbagai pernyataan bahwa kekerasan tingkatan yang mendasar, penyebab
terhadap perempuan dan anak berbagai persoalan seperti kekerasan,
merupakan rintangan terhadap perlakuan salah, eksploitasi 
 dan
keberhasilan pembangunan. penelantaran anak saling berkaitan.
Bagaimanapun juga tindak kekerasan Untuk mengetahui akar
akan berdampak pada kurangnya rasa masalah-masalah tersebut dan untuk
percaya diri, menghambat kemampuan mengidentifikasi berbagai tindakan yang
perempuan untuk berpartisipasi dalam harus dilakukan untuk melindungi anak
kegiatan sosial, mengganggu diperlukan pendekatan berbasis sistem,
kesehatannya, mengurangi otonomi, bukan pendekatan berbasis isu yang
baik di bidang ekonomi, politik, sosial sempit dan berfokus hanya pada
3
budaya serta fisik. Demikian juga kelompok anak tertentu. Sistem
dengan anak, kepercayaan pada diri perlindungan anak yang efektif
sendiri dalam pertumbuhan jiwanya mensyarakatkan adanya
akan terganggu dan dapat menghambat komponen-komponen yang saling
terkait. Komponen-komponen ini
dan merupakan anugerah dari zat maha pencipta,
yakni Tuhan Yang Maha Esa sejak manusia ada meliputi sistem kesejahteraan sosial bagi
atau dilahirkan. Karena itu HAM dan
perlindungan HAM sangat erat kaitannya anak-anak dan keluarga, sistem
dengan eksistensi manusia sebagai hamba Tuhan
yang paling sempurna di antara makhluk-Nya peradilan yang sesuai dengan standar
yang lainnya. Maka dapat kita lihat bahwa setiap
internasional, dan mekanisme untuk
manusia hendaklah menghormati hak asasi
manusia yang lain, tidak boleh melakukan mendorong perilaku yang tepat dalam
diskriminasi terhadap sesama manusia apalagi
perbuatan yang terkategori sebagai tindak pidana, masyarakat. Selain itu,
juga diperlukan
karena mnurut penulis semakin berkembangnya
zaman maka semakin banyak pula tindak pidana kerangka hukum dan kebijakan 
 yang
yang terjadi.
3
Marulak Pardede, "Aspek Hukum kebijakan mendukung serta sistem data dan
Penyuluhan Hukum Dalam Rangka Pelaksanaan
Sistem Peradilan Pidana Anak", De Jure, Volume
17, Nomor 1 (Juni: 2017): 13.

Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 124


Laurensius Arliman
Perlindungan Anak oleh Masyarakat Ditinjau dari Mazhab Sejarah
di Dalam Penerapan Prinsip The Best Interest of Child
Pada Kehidupan Anak di Indonesia

informasi untuk perlindungan anak.4 Di untuk hidup, kelansungan hidup, dan


tingkat masyarakat, berbagai komponen perkembangan, serta penghargaan
tersebut harus disatukan dalam terhadap pendapat anak. Apa yang
rangkaian kesatuan pelayanan dituangkan dalam rumusan
perlindungan anak yang mendorong Undang-Undang Perlindungan Anak
kesejahteraan dan perlindungan anak sesungguhnya adalah adopsi dari
dan meningkatkan kapasitas keluarga sejumlah ketentuan konvensi antar
untuk memenuhi tanggung jawab bangsa seperti Convention on The
mereka. Elimination of all Forms of
Anak yang utuh, menyeluruh dan Discrimination Angaint Women, ILO
komprehensif, undang-undang Convention No. 138 Concerning
meletakkan perlindungan anak adalah Minimum Age for Admission to
segala kegatan untuk menjamin dan Employement Ilo Convention No. 182
melindungi anak dan hak-haknya agar Concerning The Prohibition and
dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan Ammediate Action For the Elimintaion
berpartisipasi, secara optimal sesuai of The Worst Forms of Child Labour5
dengan harkat dan martabat yang kemudian diratifikasi dalam
kemanusiaan, serta mendapat hukum kita.
perlindungan dari kekerasan dan Penjelasan menunjukan bahwa
diskriminasi. Demi terwujudnya anak adopsi dari sejumlah ketentuan konversi
Indonesia yang berkaulitas, berakhlak antar bangsa menjadi aturan hukum
mulia, dan sejahtera. Upaya yang hidup dan berkembang di
perlindungan anak perlu dilaksanakan Indonesia. Soetikno menyatakan di
sedini mungkin, yakni sejak dari janin dalam mengenal hukum, kebanyakan
dalam kandungan. Bertitik tolak dari orang masih mempunyai sikap
konsep perlindungan kewajiban kekanak-kanakan (naif) terhadap hukum.
memberikan perlindungan kepada anak Mereka menganggap hukum sebagai
berdasarkan asas-asas nondiksriminasi, sesuatu yang telah tersedia yang tinggal
kepentingan yang terbaik bagi anak, hak mempergunakan saja, mereka
5
I Gusti Ayu Ketut Rachmi Handayani, "Urgensi
4
Unicef Indonesia, Perlindungan Anak, Perlindungan Anak Di Indonesia (Kajian
Pendekatan Berbasis Sistem (Jakarta: Unesco, Perspektif Hukum)", Jurnal Bestuur, Edisi 02
2012), 1. (Mei 2013): 5.

Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 125


Laurensius Arliman
Perlindungan Anak oleh Masyarakat Ditinjau dari Mazhab Sejarah
di Dalam Penerapan Prinsip The Best Interest of Child
Pada Kehidupan Anak di Indonesia

menyamakan hukum dengan hukum.8 Dimana bila kita mempelajari


undang-undang. Menurut mereka mazhab hukum sejarah maka kita tidak
hukumadalah apa yang diatur oleh bisa melepaskan diri dari pengaruh
undang-undang. 6 Begitu pula dengan hidup yang penuh romantisme,
hukum perlindungan anak, pasti menanamkan sejarah sebagai tradisi
kebanyakan manusia belum memenuhi serta kebiasaan dan mengembangkan
aturan hukum perlindungan anak. filsafat hukum dari evoulusi sejarah, 9
Selanjutnya Indonesia juga meratifikasi yang dibangun oleh anak muda.
Convention on the Rights of the Child Berkaitan dengan masyarakat,
(CRC)7 pada 26 Januari 1990 melalui romantisme melihat kekuatan-kekuatan
Keputusan Presiden Republik Indonesia kreatif dalam kesatuan komunitas
Nomor 36 Tahun 1990, tentu saja manusia, sumber kejiwaaan kolektif
diwajibkan untuk menaati setiap aturan yang ditemukan dalam sejarah masa
yang ada di dalam CRC terkait dengan lampau. 10 Savigny berpendapat bahwa
perlindungan anak-anak Indonesia konsep hukum adalaj semangat dari
termasuk dari ancaman eksploitasi atau suatu bangsa yang terdiri dari beberapa
bahkan perdagangan anak bagi setiap prinsip, yaitu:11 a) hukum itu lahir dari
anak Indonesia. Berdasarkan ketentuan kebiasaan (custom); 12 b) hukum itu
13
tersebut, Indonesia sudah seharusnya ditemukan, bukannya dibuat; c)
menaati setiap aturan terkait dengan hukum itu berasal dari perasaan rakyat
konvensi tersebut, salah satu yang
terpenting di dalamnya adalah prinsip
8
Saldi Isra, Prolog, di dalam: Muhammad Erwin,
the best interest of the child Filsafat Hukum Refleksi Kritis Terhadap Hukum,
(Jakarta: Rajawali Press, 2011). xii.
Saldi isra menyatakan dalam lintasan 9
Muhammad Erwin, Ibid, 189.
10
sejarah, peranan kalangan muda pada Antonius Cahyadi dan E. Fernando
Manullang, Pengantar Ke Filsafat Hukum,
dasarnya sangat penting dalam (Jakarta: Kencana, 2007), 131.
11
Muhammad Erwin, Op.cit, 190-191.
12
membudidayakan sebuah pemikiran Salah satu manifestasi dari hukum positif.,
hukum adat menjadi simbol atau penanda dari
adanya hukum positif yang diakui oleh
masyarakat.
13
Hukum berasal dari naluri suatru bangsa
tentang apa yang dianggap benar (right) dan
6
Soetiksno, Filsafat Hukum (Bagian 1), (Jakarta: proses pertumbuhan hukum terhadap apa yag
Pradya Paramita, 2003), 2. dianggap benar itu disadari, maka suatu legislasi
7
CRC ini lebih lazim disebut Konvensi Hak akan menghilangkan arti vital dari suatu hukum
Anak (KHA) kebiasaan (custom).

Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 126


Laurensius Arliman
Perlindungan Anak oleh Masyarakat Ditinjau dari Mazhab Sejarah
di Dalam Penerapan Prinsip The Best Interest of Child
Pada Kehidupan Anak di Indonesia

14
(popular feeling); d) hukum itu anak dalam sosiologi melahirkan
merupakan produk dari bangsa yang kesenjangan dalam studi anak dan masa
15
genius; e) hukum itu hadir sebagai kanak-kanak. Namun belakangan ini,
ekspresi jiwa suatu bangsa (volkgeist) perkembangan studi anak dalam ilmu
tentang apa yang diangapnya benar dan lain khususnya yang berorientasi pada
adil; 16 f) hukum itu tidak bisa berlaku kapasitas anak mulai menarik minat
umum dan tidak statis 17 ; dan g) ahli sosiolog. Lihat saja pada ini kasus
hukum sebagai medium perkembangan kelalaian terhadap perlindungan anak: 1)
hukum lebih baik dari pembuat semakin meningkatnya anak yang
undang-undang. disuruh orangtuanya untuk bekerja di
Persoalan anak dalam keseharian jalanan;18 2) anak yang dipaksa bekerja
masyarakat mulai mengemuka dan untuk memenuhi kebutuhan keluarga;19
menantang sosiolog memberikan 3) kekerasan seksual terhadap anak;20 4)
rekomendasi akademis serta praktis. anak diperjualbelikan (eksploitasi) untuk
Dari segi teroritik, marjinalisasi kajian pemuas seks21 dan kasus lainnya yang
tidak menguntungkan anak. Itulah
14
Suatu kekuatan yang bekerja secara diam-diam gambaran yang kurang menggemberikan
(silenty operating foreces), dimana hukum
bukanlah sesuatu yang dapat dicipatkan secara bagi potret anak di Indonesia, pada masa
sewenang-wenang dan terencana oleh pembuat
hukum, hukum adalah hasil dari proses yang ini. Perhatian pada kapasitas anak
bersifat internal dan otonom serta diam-daiam memberik wacana lain dalam studi anak
(silenty operating) dalam diri masyarakat. Proses
ini berakar dalam sebuah bangsa dengan dasar
18
kepercayaan komunal bangsa tersebut. Hukum Kompas, "Jumlah Anak Jalanan Meningkat
layaknya seperti bahasa yang tumbuh dan Signifikan,"
berkembang dalam relasi kebangsaan dan http://megapolitan.kompas.com/read/2011/08/24
menjadi milik bersama dan juga kesadaran /1641249/jumlah.anak.jalanan.meningkat.signifi
bersama. kan, diakses pada tanggal 20 Juni 2017.
15 19
Hal ini terbentu secara perlahan-lahan dan Kompas, "Bocah Yang Hidupn Keluarga,"
menjelama menjadi karakteristik suatu rakyat http://megapolitan.kompas.com/read/2016/03/27
(bangsa). Ia berkembang dengan tumbuhnya /17190091/Bocah.yang.Hidupi.Keluarga, diakses
suatu bangsa dan mati dengan hapusnya pada tanggal 20 Juni 2017.
20
kepribadian suatu rakyat (bangsa). Kompas, "Kasus Kekerasan Seksual Pada
16
Jiwa suatu bangsa itu berbeda-beda bagi tiap Anak Sangat Tinggi,"
bangsa. Jiwa bangsa itu berbeda-beda pula dalam http://nasional.kompas.com/read/2016/12/26/134
perjalanan waktu. Pencerminan adanya jiwa yang 10401/kasus.kekerasan.seksual.pada.anak.terting
berbeda-beda ini dapat dilihat dari budaya tiap gi.di.sumatera.utara, diakses pada tanggal 20 Juni
bangsa yang berbeda-beda pula. 2017.
17 21
Hukum hanya bisa diterapkan bagi bangsa Kompas, "Pelaku Eksploitasi Anak Untuk Gay
tempat ia dibuat dan hukum itu merupakan subjek Dijerat Pasal Berlapis,"
pada setiap kemajuan dan setiap perkembangan http://nasional.kompas.com/read/2016/09/01/062
sebagaimana hal-hal lain yang tercermin dari 04201/pelaku.eksploitasi.anak.untuk.gay.dijerat.
kehidupan suatu bangsa. pasal.berlapis, diakses pada tanggal 20 Juni 2017.

Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 127


Laurensius Arliman
Perlindungan Anak oleh Masyarakat Ditinjau dari Mazhab Sejarah
di Dalam Penerapan Prinsip The Best Interest of Child
Pada Kehidupan Anak di Indonesia

pada umumnya bersifat konvensional dibandingkan orang dewasa lebih


dan mengasumsikan ketidakberdayaan beresiko terhadap tindakan eksploitasi,
22
anak. Lingkungan di mana anak kekerasan, penelantaraan dan lain-lain.24
tumbuh dan berkembang sesungguhnya Anak yang secara hukum tak dilindungi
ikut bertanggungjawab dalam upaya berarti hak anak telah dilanggar, maka
perlindungan anak. Oleh karena anak dari pada itu harus ada peran dari
adalah tunas, potensi, dan generasi muda masyarakat di dalam melakukan
penerus cita-cita perjuangan bangsa, perlindungan kepada anak.
memiliki peran strategis dan mempunyai
ciri dan sifat khusus yang menjamin B. Perumusan Masalah
kelangsungan eksistensi bangsa dan Atas penjelasan diatas, maka adapun
negara pada masa depan. 23 Beranjak rumusan masalah yang akan diangkat
dari penjelasan di atas maka sudah dalam tulisan ini adalah:
sepatutntya anak harus dilindungi dari 1) Bagaimana perkembangan
mazhab sejarah oleh masyarakat. Secara perlindungan anak oleh masyarakat
hukum, anak mesti dilindungi karena berdasarkan hukum positif?
anak sesungguhnya merupakan individu 2) Bagaimana perlindungan anak yang
yang belum matang baik secara fisik, efisien menurut mazhab sejarah?
mental maupun secara sosial. Selain itu, 3) Bagaimana mewujudkan the best
anak juga sangat rawan sebagai korban interest of the child pada kehidupan
dari kebijakan ekoonomi makro atau anak di indonesia?
keputusan politik yang salah arah,
meskipun secara umum pandangan II. PEMBAHASAN
masyarakat terhadap anak masih bersifat A. Perkembangan Perlindungan
naif. Karena kondisinya yang rentan, Anak Oleh Masyarakat
tergantung dan berkembang, anak-anak Berdasarkan Hukum Positif
Menurut hukum positif anak adalah
22
Allison dan Alan Prout, Constructing and orang yang telah berumur 12 tahun dan
Reconstructing Childhood: Contemprary Issues
in the Sociological of Childhoods, (London:
Longman, 1997), 56.
23 24
Sarwini, "Kenakalan Anak (Juvenile Muchlis R. Luddi, Eksploitasi Pekerja Anak
Deliquency) Kualitas Dan Upaya Di Perkebunan Teh Cisarua Bogor, (Jakarta:
Penanggulangannya, Jurnal Perspektif", Volume Program Pascasarjana Universitas Indonesia,
XVI, Nomor 14, (2011): 249. 2002), 2.

Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 128


Laurensius Arliman
Perlindungan Anak oleh Masyarakat Ditinjau dari Mazhab Sejarah
di Dalam Penerapan Prinsip The Best Interest of Child
Pada Kehidupan Anak di Indonesia

belum berumur 18 tahun. 25 Indonesia segenap rakyat Indonesia, makna dari


menjamin hak asasi setiap warga rakyat Indonesia ini adalah seluruh
negaranya dalam konstitusi, termasuk masyarakat Indonesia, tidak ada batasan
jaminan dan perlindungan atas hak anak umur, termasuk juga keadilan bagi anak,
sebagai bagian dari hak asasi manusia. hal ini mengignat anak adalah sumber
Sebagai Negara Pihak dalam Konvensi daya manusia (human resources) yang
Hak-Hak Anak (Convention on the mempunyai potensi dan peran strategis
Rights of the Child) yang mengatur dalam kelansungan bangsa. 27 Terhadap
prinsip perlindungan hukum terhadap perlindungan anak ini, negara kita telah
anak, Indonesia juga berkewajiban mengaturnya di dalam Undang-Undang
untuk memberikan perlindungan khusus Nomor 4 Tahun 1979 tentang
terhadap anak yang berhadapan dengan Kesejahteraan Anak, Undang-Undang
hukum. Salah satu bentuk perlindungan Nomor 3 Tahun 1997 tentang
anak oleh negara diwujudkan melalui Pengadilan Anak dan Undang-Undang
sistem peradilan pidana khusus bagi Nomor 23 Tahun 2002 tentang
anak yang berhadapan dengan hukum.26 Perlindungan Anak. Akibat
Sistem ini juga dibangun di atas perkembangan perlindungan anak yang
landasan peraturan perundang-undangan cukup kritis maka untuk lebih menjamin
yang berasaskan Pancasila. Indonesia perlindungan anak maka pemerintah
mengenal prinsip keadilan pada sila anda yang mengganti, memperbaharui,
kedua, yaitu kemanusiaan yang adil, dan meratifikasi serta mengeluarkan aturan
beradab. Keadilan yang dicita-citakan yang baru terkait perlindungan anak,
ini harus bersinergi dengan pelaksanaan yaitu Undang-Undang Nomor 9 Tahun
penegakan hukum yang adil. Tujuan dari 2012 tentang Pengesahan Optional
penegakan hukum adalah menciptakan Protocol To The Convention On The
suasana keadilan yang melindungi Child On The Involvement Of Children
In Armed Conflict (Protolol Opsional
25
Adam Sani, et-al, "Pemidanaan Anak Menurut
Konsepsi Hukum Islam dan Hukum Pidana
Indonesia", Jurnal Ilmu Hukum, Volume 3,
27
Nomor 2, (Agustus 2015): 8. Febriyantika Wulandari dan Yusna Melianti,
26
Yurtisa Yunus, "Analisis Konsep Restorative "Peran Komisi Perlindungan Anak Indonesia
Justice Melalui Sistem Diversi Dalam Sistem Daerah (KPAID) Sumatera Utara Dalam
Peradilan Pidana Anak Di Indonesia", Jurnal Memberikan Perlindungan Bagi Anak Berkonflik
Rechtsvinding, Volume 2, Nomor 2, (Agutus Dengan Hukum", Civic Edu, Volume 1, Nomor
2013): 232. 1, (Desember 2016): 1.

Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 129


Laurensius Arliman
Perlindungan Anak oleh Masyarakat Ditinjau dari Mazhab Sejarah
di Dalam Penerapan Prinsip The Best Interest of Child
Pada Kehidupan Anak di Indonesia

Konvensi Hak-Hak Anak Menghindari beban hidup masyarakat miskin yang


Keterlibatan Anak Dalam Konflik), membuat anak seperti tidak diharapkan
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2012 sehingga cenderung berbuat hal yang
Tentang Pengesahan Protocol To The negatif untuk memenuhi keinginannya.28
Convention On The Rights Of The Child "Anak rawan"29 merupakan suatu istilah
On The Sale Of Children, Child yang diberikan kepada kelompok
Prostitution an Child Pornography anak-anak tertentu yang mengalami
(Protokol Opsional Konvensi Hak-Hak suatu tekanan keadaan kultur maupun
Anak), Undang-Undang Nomor 11 struktur di masyarakat yang
Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan mengakibatkan tidak terpenuhinya
Pidana Anak, Undang-Undang Nomor hak-hak mereka atau bahkan hak-hak
30
35 Tahun 2014 Perubahan Atas mereka dilanggar. Dalam keadaan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 seperti ini anak rawan lebih cenderung
tentang Perlindungan Anak bersifat inferior, rentan, serta marginal.
(Undang-Undang Perlindungan Anak), Kekerasan yang dialami anak akan
serta akibat kekerasan selksual yang 28
Lalu Muhammad Wahyu Ramdhany,
semakin meningkat pada anak, keluarlah Perlindungan Hukum Terhadap Anak Korban
Eksploitas Seks Komersial, (Malang: Fakultas
Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2016 Hukum Universitas Brawijaya, 2013), 1.
29
Pengertian Kelompok Rentan tidak
tentang Kebiri. dirumuskan secara eksplisit dalam peraturan
Undang-undang mengenai perundang-undangan, seperti tercantum dalam
Pasal 5 ayat (3) Undang-Undang No.39 Tahun
perlindungan anak yang berkembang 1999 yang menyatakan bahwa setiap orang yang
termasuk kelompok masyarakat yang rentan
cukup dewasa ini, akibat dari tingkat berhak memperoleh perlakuan dan perlindungan
lebih berkenaan dengan kekhususannya. Dalam
kejahatan terhadap anak dalam Penjelasan pasal tersebut disebutkan bahwa yang
dimaksud dengan kelompok masyarakat yang
masyarakat semakin berkembang pesat. rentan, antara lain, adalah orang lanjut usia,
Hal tersebut berbanding lurus dengan anak- anak, fakir miskin, wanita hamil dan
penyandang cacat. Sedangkan menurut Human
dampak yang telah ditimbulkan. Apapun Rights Reference disebutkan, bahwa yang
tergolong ke dalam Kelompok Rentan adalah: a.
bentuknya, kejahatan bukan merupakan Refugees, b, Internally Displaced Persons
(IDPs); c. National Minorities, d. Migrant
perbuatan yang dapat dibenarkan. Workers; e. Indigenous Peoples, f. Children; dan
g. Women. Lebih lanjut lihat dalam Willem van
Keberadaan seorang anak terkadang Genugten J.M (ed), Human Rights Reference,
menjadi beban bagi orang tua. Kondisi (The Hague: Netherlands Ministry of Foreign
Affairs, 1994), 73.
30
tersebut dianggap sebagai penambah Bagong Suyanto, Masalah Sosial Anak,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2003),
4.

Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 130


Laurensius Arliman
Perlindungan Anak oleh Masyarakat Ditinjau dari Mazhab Sejarah
di Dalam Penerapan Prinsip The Best Interest of Child
Pada Kehidupan Anak di Indonesia

sangat berpengaruh terhadap kehidupan budaya, sebagai sebuah kontruksi yang


kedepannya, karena secara tidak tidak mereproduksi dominasi orang
langsung memberikan beberapa dampak dewasa terhadap anak adalah persoalan
yang ditimbulkan baik secara fisik sosiologis.
maupun psikologis. Akibat lemahnya perlindungan
Perubahan struktur masyarakat hukum dan sosial terhadap anak
membawa perubahan pada posisi anak ditambah sistem budaya di masyarakat
dalam masyarakat dan masa menjadikan posisi anak sangat rentan
kanak-kanak yang dilewatinya. terhadap ancaman dan serangan
Anggapan bahwa anak hanya individu kekerasan, baik fisik, seksual maupun
32
yang lemah, tidak berdaya secara fisik psikologis. Maka dalam rangka
dan tidak memiliki kapasitas sedangkan pembangunan hukum di Indonesia,
orang dewasa adalah indivisu yang kuat, sistem hukum nasional harus di tata
matang dan kompeten mulai menuai sedemikian rupa, diperbaharui dan
pertanyaa. Kritik juga diarahkan disesuaikan dengan perkembangan
terhadap yang memposisikan anak zaman antara lain dengan meratifikasi
sekedar obyek pembelajaran dan konvensi-konvensi internasional terkait,
mengangap masa kanak-kanak sebagai memperbaharui ketentuan-ketentuan
suatu proses menjadi dewasa yang yang bersifat kolonial, mempelajari
31
bersifat seragam. Ketergantungan dan pengaturan dari pemeliharaan anak
ketidakmatangan anak memang internasional di negara-negara tertentu
merupakan fakta kehidupan bilogis. sebagai bahan masukan. Ketentuan yang
Masa kanak-kanak pun selalu akan diaggap baik dan cocok diambil alih dan
dilewati oleh setiap individu. Tidak ada disesuaikan dengan situasi dan kondisi
seorang pun yang sampai pada masa di Indonesia.33
dewasa tanpa melalui masa kanak-kanak.
Namun bagaimana memahami dan
32
Syaifullah Yophi Ardianto, "Perlindungan
memaknai kondisi tersebut sebagai fakta Hukum Terhadap Anak Sebagai Korban Dari
Tindak Pidana Perdagangan Orang Di Kota
Pekanbaru", Jurnal Ilmu Hukum, Volume 3,
31
Kanya Eka Sakti, Anak dan Masa Nomor 1 (Juni 2016): 7.
33
Kanak-Kanak Di Wilayah Konflik (Kajian Zulfa Djoko Basuki, Dampak Putusnya
Tentang Hibriditas Anak Poso, Sulawesi Tengah, Perkawinan Campuran Terhadap Pemeliharaan
1998-2005), (Jakarta: Pascasarjana Universitas Anak (Child Custody) dan Permasalahannya
Indonesia, 2006), 1. Dewasa Ini (Tinjauan Dari Segi Hukum Perdata

Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 131


Laurensius Arliman
Perlindungan Anak oleh Masyarakat Ditinjau dari Mazhab Sejarah
di Dalam Penerapan Prinsip The Best Interest of Child
Pada Kehidupan Anak di Indonesia

Hal ini sejalan dengan apa yang masyarakat. Hukum bersifat


dimksud oleh Mochtar memelihara dan mempertahankan
34
Kusumaatmadja yang menyatakan yang telah dicapai. Fungsi demikian
hukum itu harus peka terhadap diperlukan dalam setiap masyarakat,
perkembangan masyarakat dan bahwa termasuk masyarakat yang sedang
hukum itu harus disesuaikan atau membangun karena ada hasil-hasil
menyesuaikan diri dengan keadaan yang (pembangunan) yang harus
telah berubah. Hal ini disebabkan, dipelihara, dilindungi dan
karena hukum itu tidak hanya mengatur diamankan. Namun demikian
kehidupan manusia dalam masyarakat, masyarakat yang sedang
tetapi meliputi pula lembaga-lembaga membangun dalam pemahaman
dan proses-proses yang mewujudkan masyarakat yang sedang berubah
berlakunya kaidah-kaidah dan asas-asas cepat maka hukum tidak cukup
35
itu kedalam kenyataan. Maka dari itu memiliki fungsi dimaksud namun
di dalam pembentukan hukum terhadap hukum juga harus dapat membantu
perlindungan anak, ada beberapa poin proses perubahan masyarakat.
yang harus dipertimbangkan, antara Pandangan bahwa hukum tidak
lain:36 dapat memainkan peranan yang
1. Hukum sebagai sarana pembaharuan berarti dalamm proses pembaharuan
masyarakat, untuk memahami arti sudah tidak dapat lagi diterima;
dan fungsi hukum maka hukum 2. Sikap mental pemerintah dan warga
merupakan suatu alat untuk negara, warga negara suatu negara
memelihara ketertiban dalam hukum selain menaati pihak yang
berkuasa selama si penguasa
Internasional), (Jakarta: Pascasarjana Universitas bertindak dalam batas-batas
Indonesia, 2003), 34.
34
Mochtar Kusumaatmadja, Hukum, wewenangnya, maka seseorang
Masyarakat dan Pembinaan Hukum Nasional,
(Bandung: Lembaga Krimonologi Universitas warga negara yang baik harus
Padajadjaran, 1976), 6-7.
35
Ibrahim R, Teori Hukum Pembangunan mengetahui dan jika perlu menuntut
Dalam Perspektif (Hukum Kebudayaan dan
Masyarakat) Hukum Dalam Teori Dan Praktek, hak-hak yang diberikan kepadanya
(Bali: Kertha Patrika, Universitas Udayana, oleh undang-undang dan hukum.
1994), 14.
36
Danrivanto Budhijanto, Teori Hukum Hanya dengan demikian ia
Konvergensi, (Bandung: Refika Aditama, 2014),
33-37.

Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 132


Laurensius Arliman
Perlindungan Anak oleh Masyarakat Ditinjau dari Mazhab Sejarah
di Dalam Penerapan Prinsip The Best Interest of Child
Pada Kehidupan Anak di Indonesia

menjalankan kewajibannya sebgai bangsa yang sedang membangun


warga negara yang baik, dalam arti lebih-lebih lagi suatu bangsa yang
turut menjaga ketertiban yang baru merdeka sudah jelas bahwa ia
menjadi tanggung jawab semua harus meninggalkan sikap terhadap
warga negara, baik ia itu penguasa pihak penguas yang sudah terbiasa
atau rakyat. Sikap yang demikian dan menggantinya dengan sikap
lebih baik daripada sikap yang yang baru. Jelas kiranya bahwa sikap
menurut saja secara pasif, walaupun yang baru itu (aktif) jauh lebih susah
sikap pasif lebih mudah. Akan tetapi daripada sikap yang lam (pasif), tapi
warga negara yang demikian tidak itulah akibatnya (konsekuensi)
menjalankan menjadi bangsa yang merdeka.
kewajiban-kewajibannya secara Kalau hal dimaksud memerlukan
sepenuhnya. Sikap yang demikian suatu penyelesaian (adjustment)
lebih baik daripada sikap yang tidak saja pada warga negara tetapi
menurut saja secara pasif, walaupun juga pada penguasa yang, karena
sikap pasif lebih mudah. Akan tetapi bagi si penguasa pun respons yang
warga negara tang demikian tidak pasif terhadapnya barangkali lebih
menjalankan menyenangkan. Akan tetapi
kewajiban-kewajibannya secara penguasa yang berpandangan jauh,
sepenuhnya. Sikap yang demikian bijaksana dan patriotik sudah barang
barangkali cukup bagi seorang tentu akan membantu tumbuhnya
kaula-negara (subyek) dari sebuah sikap yag aktif terhadap
daerah jajahan yang tidak turut kekuasannya, karena itu akhirnya (in
bertanggungjawab atas kemajuan the long run) akan membantunya
negerinya, tapi tidak memadai bagi juga;
seseorang warga negara (citizen) 3. Perubahan pemikiran tentang hukum,
suatu negara yang nerdeka. Pada pemikiran tentang hukum dalam
analiis terakhir kualitas suatu beberapa dasawarsa (decade)
pemerintah ditentukan oleh kulitas terakhir ini telah banyak berubah
dari dukungan yang diberikan sebagai akibat dari perubahan besar
rakyatnya. Kesulitan bagi suatu dalam masyarakat, teknologi dan

Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 133


Laurensius Arliman
Perlindungan Anak oleh Masyarakat Ditinjau dari Mazhab Sejarah
di Dalam Penerapan Prinsip The Best Interest of Child
Pada Kehidupan Anak di Indonesia

tekanan-tekanan (pressures) yang Negara-negara yang maju yang telah


disebabkan oleh pertambahan mencapai suatu keseimbangan dalam
penduduk. Apabila diambil kehidupan politik, ekonomi dan
pengertian hukum dalam arti yang kemasyarakatannya juga akan
luas yang mencakup hukum di kehidupan politik, ekonomi dan
dalamnya hukum internsional maka kemayarakatannya juga akan
bidang hukum inilah yang cenderung untuk konservatif dalam
mengalami guncangan-guncangan pemikiranya tentang hukum;
perubahan yang paling dahsyat yang 4. Hukum sebagai saran pembaharaun
menyebabkan beberapa ahli masyarakat, konsepsi yang memiliki
berbicara tentang adanya krisis kemiripan dengan konsepsi law as
hukum internasional. Hal ini tool of social engineering yang di
dimaksud tidak mengeherankan negara barat pertama kali
karena hukum internasional sebagai dipopulerkan oleh aliran pragmatic
suatu sistem belum terstukturkan legal realism. Apabila konsepsi
(structured) seperti hukum nasional. hukum sebgai sarana pembaharuan
Di antara pelbagai negara di dunia sebagai konsepsi ilmu hukum
pemikiran tentang hukum dan (sehingg asekaligus konsepsi
peranannya dalam masyarakat, pemikiran atau filsafat hukum,
tergantung dari konservatif atau berbeda dari konsepsi politik hukum
tidaknya golongan yang berkuasa. sebagai landasan kebijaksanaan)
Negara-negara otokratis yang mirip dengan atau sedikit banyak
dikuasai golongan yang ekskulsif diilhami oleh teori tool of social
37
cenderung untuk menolak perubahan engineering. Pengembangan
dan karenanya akan cenderung pada konsepsional dari hukum sebagai
pemikiran tentang hukum yang sarana pembaharuan masyarakat di
konsevatif atau tidaknya golongan Indonesia lebih luas jangkauan dan
yang ekskusif cenderung untuk ruang lingkupnya daripada di tempat
menolak perubahan dan karenanya kelahirannya sendiri di Amaerika
akan cenderung pada pemikiran
37
tentang hukum yang konsevatif. Darmodiharjo dan Shidarta, Pokok-pokok
Filsafat Hukum, (Jakarta: Gramedia Pusataka
Utama, 2006), 198.

Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 134


Laurensius Arliman
Perlindungan Anak oleh Masyarakat Ditinjau dari Mazhab Sejarah
di Dalam Penerapan Prinsip The Best Interest of Child
Pada Kehidupan Anak di Indonesia

Serikat, karena ada beberapa hal berkembang sesuai dengan kehidupan


yaitu: 1) lebih menonjolnya masyarakat.
perundang-undangan dalam proses
B. Perlindungan Anak yang Efisien
pembaharuan hukum di Indonesia
Menurut Mazhab Sejarah
walaupun yurisprudensi juga ada
Berbicara tentang hukum
memegang peranan; 2) sikap yang
perlindungan anak pada hekekatnya
menunjukkan kepekaan kenyataan
adalah bersangkut paut dengan dengan
masyarakat yang menolak aplikasi
perlindungan melalui sarana hukum
mekanistis daripada konsepsi law as
untuk mewujudkan kesejahteraaan anak
a tool of social engineering; dan 3)
dengan memberikan jaminan terhadap
apabila dalam pengertian hukum
pemenuhan hak-haknya serta adanya
termasuk pula hukum internasional
perlakuan tanpa diskriminasi, sehingga
maka di Indonesia sebenarnya sudah
dengan demikian anak dapat tumbuh
menjalankan asa hukum sebagai alat
dan berkembang secara optimal, baik
pembaharuan jauh sebelum konsepsi
39
fisik, mental maupun sosial.
dimaksud dirumuskan secara resmi
Kebijakan perlindungan anak sesuai
sebagai landasan kebijaksanaan
dengan Undang-Undang Perlindungan
hukum.38
Anak menjamin terpenuhinya hak-hak
Atas penjelasan tersebut maka anak sesuai harkat dan martabat
sangat dibutuhkan hukum perlinungan kemanusiaan serta mendapatkan
anak yang benar-beranr bersifat perlindungan dari tindak kekerasan dan
memberikan keuntungan terhadap diskriminasi. Hal ini sudah diamanatkan
pelaksanaan perlindungan anak, yang oleh Pasal 59 Undang-Undang
akan disesuaikan dengan perkembangan perlindungan Anak yang menyatakan
dinamika hukum yang dinamis dan bahwa pemerintah dan lembaga negara
perkembangan masyarakat yang sangat lainnya berkewajiban dan bertanggung
modernisasi. Maka hukum yang baik jawab untuk memberikan perlindungan
adalah hukum yang bersifat responsif khusus. Salah satu perlindunagn khusus
tidak bersifat represif, dan disesuaikan
dengan teori-teori hukum yang 39
Lilik Puratuti, "Perlindungan Hukum
Terhadap Anak Dalam Kejahatan Terorisme",
38
Danrivato, Op.cit, 37. Jurnal Ilmu Hukum, (Desember 2015): 38.

Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 135


Laurensius Arliman
Perlindungan Anak oleh Masyarakat Ditinjau dari Mazhab Sejarah
di Dalam Penerapan Prinsip The Best Interest of Child
Pada Kehidupan Anak di Indonesia

adalah kepada anak yang berhadapan hukum perlindungan anak) terletak pada
dengan hukum, baik anak anak yang rakyat yang mempunyai ikatan rohani.
berkonflik dengan hukum maupun anak Ia adalah bangsa, suatu kesatuan jiwa,
sebagai korban tindak pidana.40 suatu kesatuan yang tumbuh dalam
Mazhab sejarah sebagaimana yang berjalannya sejarah karena adat, bahasa,
diperkenalkan oleh Savigny terhadap susunan masyarakat dan kebiasaan.42
lahir, tumbuh dan berkembangnya Sementara bagi Sir Henry Maine,
hukum itu dapat diidentifikasikan ke perkembangan hukum dan pembuatan
41
dalam tiga nuansa, yakni: pada masa hukum dalam mazhab sejarah ini juga
permulaan, hukum berada pada suatu akan mempengaruhi pembentukan
nuansa dan masa yang bersahaja dan hukum perlindungan anak, pembentukan
tidak mengembang, tanpa pengertian tersebut akan melalui lima tahap
yang mujarab (abstrak), tetapi dengan perkembangan, tahap perkembangan
43
bentuk. lambang dan pernyataan tersebut adalah:
perasaan yang jelas. Selanjutnya bentuk a) Tahap pertama, hukum dibuat dalam
hukum itu berkembang dari milik umum budaya yang sedemikian patriarkhis,
menjadi milik suatu golongan dan dalam dan mendasarkan dirinya pada
waktu berikutnya menjadi masak karena perintah personal sang penguasa.
hukum tumbuh menjadi pengertian yang Legitimasinya adalah perintah suci,
jelas. Terakhir, pada tingkat usia lanjut, inspirasi dari yang tertinggi;
hukum berubah menjadi suatu hal yang b) Tahap kedua, adalah masa di mana
terikat pada bentuk yang tidak ada hukum dimonopoli oleh sekelompok
artinya. Orang tidak lagi memperhatikan aristokrat elit masyarakat yang
isi undang-undang yang sekarang memiliki privilise tertentu (hak
menjadi mujarab dan diperlakukan istimew). Hal ini lebih dikenal
sebagai perkakas. Kekuatan membentuk dengan customary law (hukum adat,
hukum (terutama di dalam pembentukan hukum kebiasaan);
c) Tahap ketiga, adalah tahap ketika
40
Rika Saraswati, Hukum Perlindungan Anak di hukum-hukum adat yang ada coba
Indonesia, (Cetakan ke-2), (Bandung: Citra
Aditya Bakti, 2015), 105.
41 42
Lili Rasjidi dan Arief Sidharta, Filsafat Hukum Muhammad Erwin, Op.cit, 192-193.
43
Mazhab dan Refleksinya, (Bandung: C.V Antonius Cahyadi dan E. Fernando M.
Remajadja Karya, 1989), 35. Manullang, Op.cit, 147-148.

Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 136


Laurensius Arliman
Perlindungan Anak oleh Masyarakat Ditinjau dari Mazhab Sejarah
di Dalam Penerapan Prinsip The Best Interest of Child
Pada Kehidupan Anak di Indonesia

dikodifikasikan karena konflik yang konsisten, juga ilmiah karen ilmu


terjadi di antara benerapa hukum menjadi metodologi untuk
masyarakat pendukung hukum adat membentuk hukum (terkhususnya
yang bersangkutan (hal ini akan pembentukan hukum perlindungan
menekankan bahwa hukum adat juga anak).
memberikan perlindungan terhadap
Pengaruh positif telah diberikan oleh
anak);
Mazhab Sejarah terhadap sistem hukum
d) Tahap keempat adalah tahap ketika
perlindungan anak di tanah air, yakni
di mana hukum adat mulai ingin
dengan diberikannya tempat bagi hukum
dikontekstualisasikan dengan
perlindungan anak, sebagaimana diatur
kondisi masyarakat dan kondisi
oleh Pasal 28 B Ayat (2) UUD 1945.
zaman yang mulai maju dan
Tentu hal ini terkait mengingat betapa
berkembang. Hukum tradisional,
pentingnya posisi anak bagi bangsa ini,
dalam hal ini hukum adat atau
menjadikan kita harus bersikap responsif
hukum kebiasaan, mulai ingin
dan progresif dalam menata peraturan
dimodernisasi dengan pertolongan
perundang-undangan yang berlaku.
fiksi hukum, prinsip kesamaan
Bahkan Hadi Supeno mengungkapkan44
(equality before the law) dan adanya
bahwa semestinya setelah lahir
lembaga-lembaga legislasi. Yang
Undang-Undang Perlindungan Anak
dituju adalah keharmonisan aturan
yang dalam strata hukum dikategorikan
hukum dengan relasi-relasi sosial
sebagai lex specialist, semua ketentuan
dan kebutuhan masyarakat yang
lainnya tentang definisi anak harus
semakin berkembang (hal ini
disesuaikan, termasuk kebijakan yang
diimbangi dengan keharmonisasian
dilahirkan serta berkaitan dengan
pengaturan hukum perlindungan
pemenuhan hak anak.
anak yang ada di Indonesia);
Salah satu sendi masyarakat modern
e) Tahap kelima, adalah tahap ketika
adalah ilmu dan teknologi. Kaum
ilmu hukum atau jurisprudence
ilmuwan tidak boleh picik dan
memegang peranan yang besar untuk
menganggap ilmu dn teknologi itu alpha
membentuk hukum. Hukum yag
terbentuk semakin sistematis dan 44
M. Nasir Djamil, Anak Bukan Untuk Di
Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), 10.

Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 137


Laurensius Arliman
Perlindungan Anak oleh Masyarakat Ditinjau dari Mazhab Sejarah
di Dalam Penerapan Prinsip The Best Interest of Child
Pada Kehidupan Anak di Indonesia

dan omega dari segala-galanya, masih nyaman dan aman? Apa begitu susah
terdapat banyak lagi sendi-sendi yang kita memberikan perlindungan kepada
menyangga peradaban manusia yang mereka? Sangat rumitkah memberikan
baik, 45 dan hal ini sangat efisien di ruang anak-anak menikmati masa
dalam melaksanakan perlindungan anak. indahnya saat ini? Anak adalah buah hati
Hal ini akibat dari tiap-tiap orang yang yang digadang-gadang menjadi generasi
mempunyai cita-cita, besar dan kecil.46 emas negeri ini. 48 Maka memberikan
Memang sebagai filsafat, hal ini akan perlindungan anak yang efisien
lebih baik dan lebih konsekwen, baik merupakan solusi di dalam menjawab
mengenai titik pangkalnya, maupun pertanyaan di atas.
tentang metodenya, daripada Perlindungan anak yang efisien
filsafat-filsafat hukum sebelumnya. Oleh setelah mendalami makna mazhab
karena filsafat tersebut tidak mempunyai sejarah menurut penulis, maka hal-hal
hubungan dengan isi hukum, maka itu yang bisa dilakukan adalah sebagai
kemudian secara berkelakar sering berikut:
49
dikatakan bahwa filsafat tersebut 1. Menurut Ema Sofyan Syukrie,
menjadi satu ilmu hukum tanpa negara-negara pihak (yang telah
47
hukum. Hal ini lah yang akan meratifikasi Konvensi Hak Anak)
diwujudkan untuk membentuk hukum wajib menerapkan dengan
perlindunga anak yang efisien di dalam melakukan harmonisasi hukum:
kehidupan masyarakat. a) Memeriksa dan menganalisis
Persoalan anak adalah persoalan perundang-undangan yang ada
serius yang perlu ditangani karena masa dan yang masih 
dalam proses
depa bangsa berada ketika anak-anak perencanaan/pembentukannya;
tumbuh da kembang sehat tanpa b) Meninjau ulang
kekerasan. Apa sulitnya kita lembaga-lembaga yang ada
membiarkan anak-anak bermain dengan hubungannya dengan
pelaksanaan Konvensi Hak
45
Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu Sebuah Anak;
Pengantar Populer, (Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan, 2009), 245.
46 48
Mohammad Hatta, Alam Fikiran Yunani, Seto Mulyadi, "Wujudkan Anak-Anak Aman
(Jakarta: Tintamas, 1986), 62. Terlindungi", Tempo, Juni, 2016, 45.
47 49
Setiksno, Op.cit, 48. M. Nasir Djamil, Op.cit, 13.

Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 138


Laurensius Arliman
Perlindungan Anak oleh Masyarakat Ditinjau dari Mazhab Sejarah
di Dalam Penerapan Prinsip The Best Interest of Child
Pada Kehidupan Anak di Indonesia

c) Mengusulkan langkah-langkah c) Asas hak untuk Hidup,


pintas penyelerasan ketentuan kelangsungan hidup, dan
Konvensi Hak 
 Anak dengan perkembangan;
perundang-undangan Indonesia; d) Asas penghargaan terhadap
d) Meninjau ulang bagian pandangan/pendapat anak;
perundang-undangan yang masih 3. Perlindungan terhadap anak sangat
berlaku tetapi perlu diperlukan karena banyak faktor
penyempurnaan atau yang menyebabkan anak beresiko
pelaksanaan yang tepat; dan mengalami kekerasan, pengabaian,
e) Memprioritaskan acara eksploitasi, dan perlakuan salah
pembuatan undang-undang yang lainnya, seperti:51
diperlukan untuk mengefektifkan a) Cara pengasuhan menggunakan
pelaksanaan Konvensi Hak Anak kekerasan yang diterapkan lintas
atau penyelerasan Konvensi Hak generasi;
Anak dengan b) Kemiskinan yang berdampak
perundang-undangan Indonesia; urbanisasi, perubahan gaya hidup,
2. Upaya perlindungan anak perlu dan 
 perubahan harapan
dilaksanakan sedini mungkin, yaitu terhadap kualitas hidup;
sejak dari janin dalam kandungan c) Nilai-nilai di masyarakat yang
sampai anak berusia delapan belas eksploitatif (nilai anak sebagai
tahun. Bertitik tolak pada konsep komoditas) dan diskriminatif;
perlindungan anak yang utuh, d) Sistem hukum yang tidak
menyeluruh, dan komprehensif maka mendukung perlindungan anak.
undang-undang harus meletakkan 4. Menjalankan amandat dari Pasal 34
kewajiban memberikan perlindungan Konvensi Hak Anak yang
kepada anak berdasarkan menyatkan bahwa Negara-negara
asas-asas:50 peserta berusaha untuk melindungi
a) Asas nondiskriminasi; anak dari semua bentuk eksploitasi
b) Asas kepentingan yang terbaik seks dan penyalahgunaan seksual.
bagi anak; Untuk maksud ini, Negara-negara

50 51
Rika Saraswati, Op.cit, 25. Ibid, 27.

Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 139


Laurensius Arliman
Perlindungan Anak oleh Masyarakat Ditinjau dari Mazhab Sejarah
di Dalam Penerapan Prinsip The Best Interest of Child
Pada Kehidupan Anak di Indonesia

peserta khususnya akan mengambil ditetapkan, bahwa salah satu misi dari
semua langkah-langkah nasional, pembangunan nasional adalah
bilateral, dan multilateral yang tepat menempatkan HAM dan supremasi
untuk mencegah: hukum sebagai suatu bidang
a) Bujukan atau pemaksaan anak pembangunan yang mendapatkan
untuk melakukan semua bentuk perhatian khusus. Untuk maksud itu
kegiatan sekual yang tidak sah; diperlukan perwujudan sistem hukum
b) Penggunaan anak-anak secara nasional yang menjamin tegaknya
ekspliotasi dalam pelacuran atau supremasi hukum dan HAM yang
praktik-praktik seksual lainnya berlandaskan keadilan dan kebenaran.
yang tidak sah Menurut Pasal 8 Undang-Undang
c) Penggunaan anak-anak secara Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak
ekploitasi dalam Asasi Mansuia, perlindungan, pemajuan,
pertunjukan-pertunjukan dan penegakan dan pemenuhan Hak Asasi
bahan-bahan pornografi.52 Manusia merupakan tanggung jawab
pemerintah disamping juga masyarakat.
C. Mewujudkan The Best Interest Of
Pemerintah telah mengeluarkan berbagai
The Child Pada Kehidupan Anak
peraturan perundang-undangan dan
Di Indonesia
meratifikasi berbagai konvensi, seperti
Berbagai upaya yang ditujukan bagi
konvensi hak anak, konvensi
perlindungan dan pemajuan Hak Asasi
penghapusan segala bentuk diskriminasi
Manusia (HAM) di Indonesia
terhadap perempuan dan lain-lain, tetapi
merupakan hal yang sangat strategis
belum didukung dengan komitmen
sehingga memerlukan perhatian dari
bersama yang kuat untuk menerapkan
seluruh elemen bangsa. Dalam Garis 53
instrumen-instrumen tersebut.
Garis Besar Haluan Negara 1999-2004
Berdasarkan keadaan tersebut, maka
52
Hal ini diperkuat dengan Pasal 35 KHA yang perlu dikembangkan suatu mekanisme
menyatakan Negara-negara peserta akan
mengambil langkah-langkah nasional, bilateral, pelaksanaan hukum yang efektif untuk
dan multilateral; yang tepat untuk mencegah
penculikan, penjualan, atau perdagangan anak melindungi hak-hak warga masyarakat,
untuk tujuan apa pun atau dalam bentuk apa pun,
dan Pasal 36 KHA yang menyatakan 53
Iskandar Hoesin, Perlindungan Terhadap
Negara-negara peserta akan melindungi anak Kelompok Rentan (Wanita, Anak, Minoritas,
terhadap semua bentuk eksploitasi yang Suku Terasing dan Lainnya) Dalam Perspektif
merugikan setiap aspek kesejahteraan anak.
 Hak Asasi Manusia, (Tidak Diterbitkan, 2012), 2.

Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 140


Laurensius Arliman
Perlindungan Anak oleh Masyarakat Ditinjau dari Mazhab Sejarah
di Dalam Penerapan Prinsip The Best Interest of Child
Pada Kehidupan Anak di Indonesia

terutama hak-hak kelompok rentan. deklarasi WFC yaitu promosi hidup


Prinsip the best interest of the child sehat (promoting healthy lives),
merupakan prinsip yang mengutamakan penyediaan pendidikan yang berkualitas
kepentingan anak. Indonesia selaku (providing quality education),
negara yang meratifikasi CRC tentu saja perlindungan terhadap perlakuan salah
harus mematuhi prinsip dan ketentuan di (abuse), eksploitasi dan kekerasan
dalam menetapkan kebijakan-kebijakan (protecting against abuse, exploitation
dalam rangka perlindungan hak-hak and violence) dan penanggulangan
anak. Keterlibatan Indonesia sebagai HIV/AIDS (combating HIV/AIDS).
salah satu negara yang meratifikasi CRC Pelaksanaan program ini merupakan
merupakan bentuk perhatian serius Program Nasional Bagi Anak Indonesia
Indonesia terhadap anak-anak. Kaitan (PNBAI) sampai dengan tahun 2015
yang sangat erat di antara kepentingan (PNBAI, 2004).55
anak-anak dengan prinsip the best Berdasarkan KHA, hak-hak anak
interest of the child, adalah agar setiap secara umum dapat dikelompokkan
peraturan dan kebijakan yang dibuat dalam 4 (empat) kategori hak-hak anak,
senantiasa berpedoman pada prinsip the untuk mewujudkan the best interest of
best interest of the child.54 the child antara lain:56
1 1) Hak untuk kelangsungan hidup (The
Selain itu pemerintah Indonesia
Right To Survival) yaitu hak-hak
telah menyatakan komitmennya
untuk melestarikan dan
terhadap deklarasi A World Fit for
mempertahankan hidup (The Right
Children (WFC) dalam 27 th United
of Live) dan hak untukmemperoleh
Nations General Assembly Special
standar kesehatan tertinggi dan
Session on Children pada tahun 2001.
perawatan yang sebaik-baiknya. Hak
Dengan demikian Indonesia diharapkan
ini antara lain termuat dalam
menyusun suatu program nasional bagi
anak. Terdapat 4 bidang pokok yang
55
mendapat perhatian khusus dalam Ira Paramastri dan Supriyati, "Early
Prevention Toward Sexual Abuse on Children",
Jurnal Psikologi, Volume 37, Nomor1, (Juni,
54
Evans Angokaming Djhadut dan Ni Putu 2010): 1-2.
56
Purwanti, Penerapan Prinsip The Best Interest Of Mohammad Joni dan Zulchaina Z. Tanamas,
The Child Pada Kehidupan Anak Yang Terpaksa Aspek Hukum Perlindungan Anak dala
Bekerja Di Indonesia, (Bali: Universitas Perspektif Konvensi Hak Anak, (Bandung: Citra
Udayana, Tanpa Tahun), 5. Aditya Bakti, 1999), 35.

Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 141


Laurensius Arliman
Perlindungan Anak oleh Masyarakat Ditinjau dari Mazhab Sejarah
di Dalam Penerapan Prinsip The Best Interest of Child
Pada Kehidupan Anak di Indonesia

pasal-pasal berupa: a) Hak anak 2) Hak terhadap perlindungan


untuk mendapatkan nama dan (Protection Rights) yaitu hak-hak
kewarganegaraan semenjak dalam konvensi hak anak yang
dilahirkan; b) Hak anak untuk hidup meliputi hak perlindungan dari
bersama orang tuanya, kecuali kalau diskriminasi, tindak kekerasan dan
hal ini 
 dianggap tidak sesuai keterlantaran bagi anak yang tidak
dengan kepentingan terbaiknya; c) mempunyai keluarga bagi anak-anak
Kewajiban Negara untuk melindungi pengungsi. Hak ini terdiri atas 2 (dua)
anak-anak dari segala bentuk salah kategori, antara lain: a) Adanya
perlakuan (abuse); d) Hak anak-anak larangan diskriminasi anak, yaitu
penyandang cacat (disabled) untuk nondiskriminasi terhadap hak- hak

memperoleh 
 pengasuhan, anak, hak mendapatkan nama dan

pendidikan, dan latihan khusus; e) kewarganegaraan, dan hak anak

Hak anak untuk menikmati standar penyandang cacat; b) Larangan


eksploitasi anak, misalnya hak
kehidupan yang memadai, dan 

berkumpul dengan keluarganya,
tanggung jawab utama orang tua,
kewajiban negara untuk melindungi
kewajiban negara untuk
anak dari segala bentuk salah
memenuhinya; f) Hak anak atas
perlakuan oleh orang tua atau orang
pendidikan dan kewajiban negara
lain, perlindungan bagi anak yatim,
untuk menjamin agar 
 pendidikan
kewajiban negara untuk melindungi
dasar disediakan secara cuma-cuma
anak-anak dari keterlibatan dalam
dan berlaku wajib; g) Hak anak atas
pekerjaan yang mengancam
perlindungan dari penyalahgunaan
kesehatan, pendidikan dan atau
obat bius dan narkotika; h) Hak anak
perkembangan anak, larangan
atas perlindungan eksploitasi dan
penyiksaan, perlakuan atau hukuman
penganiayaan seksual, termasuk
yang kejam, pidana mati, seumur
prostitusi dan keterlibatan dalam
hidup, dan penahanan semena-mena;
pornografi; i) Kewajiban Negara
3) Hak untuk tumbuh kembang
untuk menjajagi segala upaya guna
(Development Rights) yaitu hak-hak
mencegah penjualan, penyelundupan,
anak dalam Konvensi Hak-Hak
dan penculikan anak;

Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 142


Laurensius Arliman
Perlindungan Anak oleh Masyarakat Ditinjau dari Mazhab Sejarah
di Dalam Penerapan Prinsip The Best Interest of Child
Pada Kehidupan Anak di Indonesia

Anak yang meliputi segala bentuk 4) Hak untuk berpartisipasi


pendidikan (formal dan nonformal) (Participation Rights), yaitu hak-hak
dan hak untuk mencapai standar anak yang meliputi hak untuk
hidup yang layak bagi menyatakan pendapat dalam segala
perkembangan fisik, mental, hal yang mempengaruhi anak (the
spiritual, moral dan sosial anak (the rights of a child to express her/his
rights of standart of living). views freely in all matters affecting
Beberapa hak-hak untuk tumbuh the child). Hak untuk berpartisipasi
kembang ini, yaitu: a) Hak untuk juga merupakan hak anak mengenai
memperoleh infomiasi (the rights to identitas budaya mendasar bagi anak,
information); b) Hak memperoleh masa kanak-kanak dan
pendidikan (the rights to education); pengembangan keterlibatannya di
c) Hak bermain dan rekreasi (the dalam masyarakat luas. Hak ini
rights to play and recreation); d) memberi makna bahwa anak-anak
Hak berpartisipasi dalam kegiatan ikut memberikan sumbangan peran,
budaya (the rights to participation in antara lain: a) Hak anak untuk
cultural activities); e) Hak untuk berpendapat dan memperoleh
kebebasan berpikir (conscience), dan pertimbangan atas pendapatnya; b)
beragama (the rights to 
 thought Hak anak untuk mendapatkan dan
and religion); f) Hak untuk mengetahui informasi serta untuk
pengembangan kepribadian (the berekspresi; c) Hak anak untuk

rights to personality
development); berserikat dan menjalin hubungan

g) Hak untuk memperoleh identitas untuk bergabung; d) Hak anak untuk

(the rights to identity); h) Hak memperoleh akses informasi yang

memperoleh kesehatan dan fisik (the layak dan terlindung 
dari informasi

rights to health and physical yang tidak sehat. 
 Sementara itu,


development); i) Hak untuk didengar hak-hak anak di Indonesia secara
pendapatnya (the rights to be heard); umum ditentukan dalam 

j) Hak untuk/atas keluarga (the
rights to family). Undang-Undang Perlindungan Anak
juga mendukung penerapan the best

Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 143


Laurensius Arliman
Perlindungan Anak oleh Masyarakat Ditinjau dari Mazhab Sejarah
di Dalam Penerapan Prinsip The Best Interest of Child
Pada Kehidupan Anak di Indonesia

interest of the child yang dinyatakan dari 7) Bagi anak yang menyandang cacat
Pasal 4 sampai dengan Pasal 18, yaitu:57 juga berhak memperoleh pendidikan
1) Setiap anak berhak untuk dapat luar biasa, sedangkan bagi anak yang
hidup, tumbuh, berkembang, dan memiliki keunggulan juga berhak
berpartisipasi secara wajar sesuai mendapatkan pendidikan khusus;
dengan harkat dan martabat 8) Setiap anak berhak menyatakan dan
kemanusiaan, serta mendapat didengar pendapatnya, menerima,
perlindungan dari kekerasan dan mencari, dan memberikan informasi
diskriminasi; sesuai dengan tingkat kecerdasan
2) Setiap anak berhak atas suatu nama dan usianya demi pengembangan
sebagai identitas diri dan status dirinya sesuai dengan nilai-nilai
kewarganegaraan; kesusilaan dan kepatutan;
3) Setiap anak berhak untuk beribadah 9) Setiap anak berhak untuk beristirahat
menurut agamanya, berpikir, dan 
 dan memanfaatkan waktu luang,
berekspresi sesuai dengan tingkat bergaul dengan anak yang sebaya,
kecerdasan dan usianya, dalam bermain, berekreasi, dan berkreasi

bimbingan 
orang tua; sesuai dengan minat, bakat, dan

4) Setiap anak berhak untuk tingkat kecerdasannya demi

mengetahui orang tuanya, pengembangan diri;


10) Setiap anak yang menyandang cacat
dibesarkan, dan diasuh 
oleh orang
berhak memperoleh rehabilitasi,
tuanya sendiri;
bantuan sosial, dan pemeliharaan
5) Setiap anak berhak memperoleh
taraf kesejahteraan sosial;
pelayanan kesehatan dan jaminan
11) Setiap anak selama dalam
sosial 
 sesuai dengan kebutuhan
pengasuhan orang tua, wali, atau
fisik, mental, spiritual, dan sosial;
pihak lain manapun yang
6) Setiap anak berhak memperoleh
bertanggung jawab atas pengasuhan,
pendidikan dan pengajaran dalam
berhak mendapat perlindungan dari
rangka pengembangan pribadinya
perlakuan: diskriminasi, eksploitasi,
dan tingkat kecerdasannya sesuai
baik ekonomi maupun seksual,
dengan minat dan bakatnya;
penelantaran, kekejaman, kekerasan,
57
Rika Saraswati, Op.cit, 16.

Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 144


Laurensius Arliman
Perlindungan Anak oleh Masyarakat Ditinjau dari Mazhab Sejarah
di Dalam Penerapan Prinsip The Best Interest of Child
Pada Kehidupan Anak di Indonesia

dan penganiayaan, ketidakadilan, terakhir;


dan perlakuan salah lainnya; 17) Setiap anak yang dirampas
12) Setiap anak berhak untuk diasuh kebebasannya berhak untuk:
oleh orang tuanya sendiri, kecuali mendapatkan perlakuan secara
jika ada alasan dan/atau aturan manusiawi dan penempatannya
hukum yang sah menunjukkan dipisahkan dari orang dewasa,
bahwa pemisahan itu adalah demi memperoleh bantuan hukum atau
kepentingan terbaik bagi anak dan bantuan lainnya secara efektif dalam
merupakan pertimbangan terakhir; setiap tahapan upaya hukum yang
13) Setiap anak berhak untuk berlaku, dan membela diri serta
memperoleh perlindungan dari: memperoleh keadilan di depan
penyalahgunaan dalam kegiatan pengadilan anak yang objektif dan
politik, pelibatan dalam sengketa tidak memihak dalam sidang tertutup
bersenjata, pelibatan dalam untuk umum;
kerusuhan sosial, pelibatan dalam 18) Setiap anak yang menjadi korban
peristiwa yang mengandung unsur atau pelaku kekerasan seksual atau
kekerasan, dan pelibatan dalam yang berhadapan dengan hukum
peperangan; berhak dirahasiakan; dan
14) Setiap anak berhak memperoleh 19) Setiap anak yang menjadi korban
perlindungan dari sasaran atau pelaku tindak pidana berhak
penganiayaan, penyiksaan, atau mendapatkan bantuan hukum dan
penjatuhan hukuman yang tidak bantuan lainnya.
manusiawi;
III. PENUTUP
15) Setiap anak berhak untuk
A. Kesimpulan
memperoleh kebebasan sesuai
Indonesia memilki banyak peraturan
dengan hukum;
perundang-undangan yang mengatur
16) Penangkapan, penahanan, atau
tentang perlindungan anak, namun tetap
tindak pidana penjara anak hanya
saja hak-hak anak tidak dapat dilindungi.
dilakukan apabila sesuai dengan
Dengan banyaknya peraturan
hukum yang berlaku dan hanya
perundang-undangan anak di Indonesia,
dapat dilakukan sebagai upaya
haruslah menerapkan prinsip the best

Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 145


Laurensius Arliman
Perlindungan Anak oleh Masyarakat Ditinjau dari Mazhab Sejarah
di Dalam Penerapan Prinsip The Best Interest of Child
Pada Kehidupan Anak di Indonesia

interest of the child. Prinsip the best penrerus bangsa. Namun tetap saja,
interest of the child merupakan prinsip menyadari perlindungan anak masih
yang mengutamakan kepentingan anak. belum dapat diimplementasikan, karena
Indonesia selaku negara yang kurangnya partisipasi masyarakat dan
meratifikasi CRC tentu saja harus kesadaran dalam menerapkan hak anak.
mematuhi prinsip dan ketentuan di Atas hal itu, penulis mengharapkan agar
dalam menetapkan kebijakan-kebijakan pembentukan undang-undnag
dalam rangka perlindungan hak-hak perlindungan anak harus bersifat
anak. Keterlibatan Indonesia sebagai responsif terhadap perlindungan anak.
salah satu negara yang meratifikasi CRC
B. Saran
merupakan bentuk perhatian serius
Adapan saran yang ingin penulis
Indonesia terhadap anak-anak, atas hal
sampaikan adalah sebagai berikut:
itu setiap peraturan dan kebijakan yang
1. Perlindungan anak merupakan
dibuat senantiasa berpedoman pada
bagian dari Hak Asasi Manusia, atas
prinsip the best interest of the child. Di
hal tersebut maka harus dijelaskan
dalam perkembangan hukum dan
kepada manusia yang sudah
pembuatan hukum, mazhab sejarah akan
dianggap dewasa untuk selalu
sangat mempengaruhi pembentukan
melindungi hak anak;
hukum perlindungan anak, pembentukan
2. Undang-Undang Perlindungan Anak
tersebut akan melalui lima tahap
harus dijalankan dengan baik, dan
perkembangan. Bentuk hukum itu
pemerintah harus memberikan
berkembang dari milik umum menjadi
perhatian yang khusus dalam
milik suatu golongan dan dalam waktu
tumbuh kembang anak, baik itu
berikutnya menjadi masak karena
fisik dan non fisik;
hukum tumbuh menjadi pengertian yang
3. Dengan mempelajari mazhab
jelas. Kekuatan membentuk hukum
sejarah, maka kita mengetahui
(terutama di dalam pembentukan hukum
bagaimana perkembangan
perlindungan anak) terletak pada rakyat
perlindungan anak, dan setiap yang
yang mempunyai ikatan yang kuat yang
memahami artikel ini bisa lebih
mau melindungi anak di dalam
baik lagi dalam memberikan
perkembangannya menuju generasi
perlindungan terhadap anak.

Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 146


Laurensius Arliman
Perlindungan Anak oleh Masyarakat Ditinjau dari Mazhab Sejarah
di Dalam Penerapan Prinsip The Best Interest of Child
Pada Kehidupan Anak di Indonesia

Tidak Diterbitkan, 2012.


DAFTAR PUSTAKA Ibrahim R, Teori Hukum Pembangunan
Dalam Perspektif (Hukum
Buku Kebudayaan dan Masyarakat)
Allison dan Prout, Alan, Constructing Hukum Dalam Teori Dan
and Reconstructing Childhood: Praktek, Bali: Kertha Patrika,
Contemprary Issues in the Universitas Udayana, 1994.
Sociological of Childhoods, Indonesia, Unicef, Perlindungan Anak,
London: Longman, 1997. Pendekatan Berbasis Sistem,
Basuki, Zulfa Djoko, Dampak Putusnya Jakarta: Unesco, 2012.
Perkawinan Campuran Terhadap Jauhari, Iman, Kajian Yuridis Terhadap
Pemeliharaan Anak (Child Perlindungan Hak-Hak Anak
Custody) dan Permasalahannya dan Penerapannya (Penelitian
Dewasa Ini (Tinjauan Dari Segi Di Kota Binjai, Kota Medan,
Hukum Perdata Internasional), Dan Kabupaten Deli Serdang),
Jakarta: Pascasarjana Universitas Medan: Program Doktor Ilmu
Indonesia, 2003. Hukum Fakultas Hukum
Budhijanto, Danrivanto, Teori Hukum Universitas Sumatera Utara,
Konvergensi, Bandung: Refika 2005.
Aditama, 2014. Joni, Mohammad dan Tanamas,
Cahyadi, Antonius dan Manullang, E. Zulchaina Z. Aspek Hukum
Fernando, Pengantar Ke Filsafat Perlindungan Anak dala
Hukum, Jakarta: Kencana, 2007. Perspektif Konvensi Hak Anak,
Darmodiharjo dan Shidarta, Bandung: Citra Aditya Bakti,
Pokok-pokok Filsafat Hukum, 1999.
Jakarta: Gramedia Pusataka J.M, Willem van Genugten (ed), Human
Utama, 2006. Rights Reference, The Hague:
Djhadut, Evans Angokaming dan Netherlands Ministry of Foreign
Purwanti, Ni Putu, Penerapan Affairs, 1994.
Prinsip The Best Interest Of The Kusumaatmadja, Mochtar, Hukum,
Child Pada Kehidupan Anak Masyarakat dan Pembinaan
Yang Terpaksa Bekerja Di Hukum Nasional, Bandung:
Indonesia, Bali: Universitas Lembaga Krimonologi
Udayana, Tanpa Tahun. Universitas Padajadjaran, 1976.
Djamil, M. Nasir, Anak Bukan Untuk Di Luddi, Muchlis R. Eksploitasi Pekerja
Hukum, Jakarta, Sinar Grafika, Anak Di Perkebunan Teh
2013. Cisarua Bogor, Jakarta: Program
Erwin, Muhammad, Filsafat Hukum Pascasarjana Universitas
Refleksi Kritis Terhadap Hukum, Indonesia, 2002.
Jakarta: Rajawali Press, 2011. Ramdhany, Lalu Muhammad Wahyu,
Hatta, Mohammad, Alam Fikiran Yunani, Perlindungan Hukum Terhadap
Jakarta, Tintamas, 1986. Anak Korban Eksploitas Seks
Hoesin, Iskandar, Perlindungan Komersial, Malang: Fakultas
Terhadap Kelompok Rentan Hukum Universitas Brawijaya,
(Wanita, Anak, Minoritas, Suku 2013.
Terasing dan Lainnya) Dalam Rasjidi, Lili dan Sidharta, Arief, Filsafat
Perspektif Hak Asasi Manusia, Hukum Mazhab dan Refleksinya,

Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 147


Laurensius Arliman
Perlindungan Anak oleh Masyarakat Ditinjau dari Mazhab Sejarah
di Dalam Penerapan Prinsip The Best Interest of Child
Pada Kehidupan Anak di Indonesia

Bandung: C.V Remajadja Karya, Puratuti, Lilik, "Perlindungan Hukum


1989. Terhadap Anak Dalam Kejahatan
Sakti, Kanya Eka, Anak dan Masa Terorisme", Jurnal Ilmu Hukum,
Kanak-Kanak Di Wilayah (Desember, 2015):30-40.
Konflik (Kajian Tentang Sani, Adam, et-al, "Pemidanaan Anak
Hibriditas Anak Poso, Sulawesi Menurut Konsepsi Hukum Islam
Tengah, 1998-2005), Jakarta: dan Hukum Pidana Indonesia",
Pascasarjana Universitas Jurnal Ilmu Hukum, Volume 3,
Indonesia, 2006. Nomor 2, (Agustus 2015): 18-38.
Saraswati, Rika, Hukum Perlindungan Sarwini, "Kenakalan Anak (Juvenile
Anak di Indonesia, (Cetakan Deliquency) Kualitas Dan Upaya
ke-2), Bandung: Citra Aditya Penanggulangannya, Jurnal
Bakti, 2015. Perspektif", Volume XVI, Nomor
Soetiksno, Filsafat Hukum (Bagian 1), 14, (2011): 45-60.
Jakarta: Pradya Paramita, 2003. Wulandari, Febriyantika dan Melianti,
Suriasumantri, Jujun S. Filsafat Ilmu Yusna, "Peran Komisi
Sebuah Pengantar Populer, Perlindungan Anak Indonesia
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, Daerah (KPAID) Sumatera Utara
2009. Dalam Memberikan
Suyanto, Bagong, Masalah Sosial Anak, Perlindungan Bagi Anak
Jakarta: Kencana Prenada Media Berkonflik Dengan Hukum",
Group, 2003. Civic Edu, Volume 1, Nomor 1,
(Desember 2016): 1-20.
Jurnal Yunus, Yurtisa, "Analisis Konsep
Ardianto, Syaifullah Yophi, Restorative Justice Melalui
"Perlindungan Hukum Terhadap Sistem Diversi Dalam Sistem
Anak Sebagai Korban Dari Peradilan Pidana Anak Di
Tindak Pidana Perdagangan Indonesia", Jurnal Rechtsvinding,
Orang Di Kota Pekanbaru", Volume 2 Nomor 2, (Agutus
Jurnal Ilmu Hukum, Volume 3, 2013): 30-49.
Nomor 1 (Juni 2016): 1-20.
Handayani, I Gusti Ayu Ketut Rachmi, Koran
"Urgensi Perlindungan Anak Di Mulyadi, Seto, "Wujudkan Anak-Anak
Indonesia (Kajian Perspektif Aman Terlindungi", Tempo, Juni,
Hukum)", Jurnal Bestuur, Edisi 2016.
02 (Mei 2013): 1-20.
Paramastri, Ira dan Supriyati, "Early Website
Prevention Toward Sexual Abuse Kompas, "Jumlah Anak Jalanan
on Children", Jurnal Psikologi, Meningkat Signifikan,"
Volume 37, Nomor1, (Juni, http://megapolitan.kompas.com/r
2010):1-20. ead/2011/08/24/1641249/jumlah.
Pardede, Marulak, "Aspek Hukum anak.jalanan.meningkat.signifika
kebijakan Penyuluhan Hukum n. Diakses pada tanggal 20 Juni
Dalam Rangka Pelaksanaan 2017.
Sistem Peradilan Pidana Anak", _______, "Bocah Yang Hidupn
De Jure, Volume 17, Nomor 1 Keluarga,"
(Juni: 2017): 13-28. http://megapolitan.kompas.com/r

Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 148


Laurensius Arliman
Perlindungan Anak oleh Masyarakat Ditinjau dari Mazhab Sejarah
di Dalam Penerapan Prinsip The Best Interest of Child
Pada Kehidupan Anak di Indonesia

ead/2016/03/27/17190091/Bocah tanggal 20 Juni 2017.


.yang.Hidupi.Keluarga. Diakses _______, "Pelaku Eksploitasi Anak
pada tanggal 20 Juni 2017. Untuk Gay Dijerat Pasal
_______, "Kasus Kekerasan Seksual Berlapis,"
Pada Anak Sangat Tinggi," http://nasional.kompas.com/read/
http://nasional.kompas.com/read/ 2016/09/01/06204201/pelaku.eks
2016/12/26/13410401/kasus.kek ploitasi.anak.untuk.gay.dijerat.pa
erasan.seksual.pada.anak.tertingg sal.berlapis. Diakses pada
i.di.sumatera.utara. Diakses pada tanggal 20 Juni 2017.

Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 149

You might also like