1 SM
1 SM
Abstract. The Meaning of the Village Legend in the Collective Memory of the
Bugis Community of Maccile Village, Lalabata District, Soppeng Regency.
Essay. Regional Language and Literature Education Study Program, Department
of Indonesian Language and Literature, Faculty of Language and Literature,
Makassar State. This study aims to (1) find out the meaning of the village legend
icon in the collective memory of the Bugis community, Maccile village, Lalabata
district, Soppeng district (2) find out the meaning of the village legend index in
the collective memory of the Bugis community, Maccile village, Lalabata district,
Soppeng district (3) find out the meaning of the village legend symbol. in the
collective memory of the Bugis community, Maccile Village, Lalabata District,
Soppeng Regency. This type of research is qualitative research. This research was
conducted in Maccile Village, Lalabata District, Soppeng Regency. The research
was conducted in June – August 2021. The techniques used to obtain data in this
study were interview techniques and documentation techniques. The techniques
used to analyze the data are: data reduction, data presentation, and data retrieval.
The results of this study note that the meaning of the legend of the name of the
village in Maccile Village is the meaning of the icon, index, and also the meaning
of the symbol, one of which is Maccile. with flowing water, then the meaning of
the index in Maccile's name is a natural phenomenon in which the spring seeps in
the sense of flowing, the name Maccile is associated with the name of the cleric
named I Chile, while the meaning of the symbol in Maccile is the name of the
cleric, namely I Chile and the water seeps in the sense of flowing.
Keywords: Legend and meaning, Semiotics of Charles Sanders Peirce
Mallanroe adalah sebuah dusun di yang tinggi memiliki anak gunung yang
wilayah desa Maccile. mata tanahnya begitu datar dalam artian
pencaharian masyarakat di kampung bahasa Bugis tanah malappa atau tanah
tersebut pada umumnya adalah mattanete, satu persatu masyarakat
pandai membuat sebuah emas membangun sebuah rumah di kampung
(Mallanro Ulaweng) perkampungan tersebut pada tahun 1978 pada tahun itu
ada seorang laki-laki dari luar juga masyarakat sepakat memberi nama
daerah datang dengan sendirinya kampung tersebut dengan sebutan
berkunjung ke kampung tersebut kampung tanete.
untuk berwisata. Wisatawan itu g. Tattonceng
mendapat sepucuk emas kemudian Pada masa penjajahan masyarakat yang
membawanya ke pasar untuk dijual. ada di kampung tattonceng sejumlah 5
Karena itu membuat wisatawan ini rumah mengikuti masyarakat yang ada
menjadi kaya. kampung itu diberi di dusun Akkampeng serta mengajak
nama Mallanroe dengan artian warga yang ada di kampung Tane’te
pandai emas (Mallanro Ulaweng) untuk bersatu menjadi dusun di wilayah
pada tahun seribu sembilan ratus Akkampeng.
tujuh puluh delapan (1978) setelah h. Orai salo
penjajahan. Kampung yang di sebut dengan Orai
c. Warue salo dikarenakan letak kampung tersebut
Warue dapat di simpulkan bahwa berada di sebelah barat sungai
dahulu kala sepanjang sungai terdapat tattonceng.
tumbuhan pohon waru yang tinggi. i. Talagae
Sebuah kampung di wilayah bagian
d. Makkuntu timur yakni desa maccile terdapat
Nama kampung Makuntu diambil dari sebuah pasar yang sangat ramai
kuburan lutut seorang pejuang yang pengunjung. Pasar tersebut buka lapak
bernama Petta Wanua. setiap hari tanpa adanya hari libur
e. Akkampeng bahkan pasar tersebut sangatlah berbeda
sebelum menjadi dusun Akkampeng di dari pasar-pasar sebelumnya pasar ini
tempat tersebut terdapat tanah kosong sangatlah besar biasa di sebut juga
tak berpenghuni, seseorang yang bukan dengan induk pasar (indo pasa) di pasar
asli dari dusun tersebut yang setiap hari tersebut hampir setiap hari selalu terjadi
harus melewati daerah itu untuk menuju percekcokan atau perkelahian (mallaga)
tempat kerjanya bahkan seorang antar kampung.
masyarakat ini sudah bosan melewati 2. Makna ikon legenda kampung dalam
daerah itu yang harus menempuh memori kolektif masyarakat Bugis
perjalanan sangat jauh dengan berjalan Desa Maccile Kecamatan Lalabata
kaki dari rumah si pekerja menuju Kabupaten Soppeng
tempat kerjanya di perkotaan saat itu ia a. Maccile
memanggil satu persatu anggota Makna ikon yang terdapat pada nama
keluarganya untuk datang membangun Maccile adalah nama kiyai yang
sebuah rumah di daerah itu. Maka bernama I’Cile dan air yang merembes
dikatakan Akkampeng karena dalam disebut dengan air yang mengalir.
bahasa bugis istilah siampai-ampai b. Mallanroe
maksudnya dalam anggota keluarganya Makna ikon yang terdapat pada
saling mengasihi. nama kampung Mallanroe
f. Tanete adalah sebuah emas karena
Kampung tanete sebelum menjadi kampung ini terkenal dengan
perkampungan terdapat sebuah gunung kampung penghasil emas.
22 PANRITA: Jurnal Bahasa dan Sastra Daerah serta Pembelajarannya, 2 (3) Oktober 2021