2347-Article Text-19482-1-10-20200207
2347-Article Text-19482-1-10-20200207
2347-Article Text-19482-1-10-20200207
54-61
Penelitian
Tanggal diterima 9 Oktober 2019, Revisi pertama 13 November 2019, Revisi terakhir 9 Desember 2019, Disetujui 12
Desember 2019, Terbit daring 3 Januari 2020
Abstract. Efforts made by the Tanah Bumbu District Health Office to reduce the API rate including mass blood surveys and
malaria control of forest workers in Tanah Bumbu District. Prevention of malaria that has been done by forest workers while in the
location was not clearly known yet. It was encourage researchers to examine the knowledge, attitudes, and behavior towards malaria
in forest workers. This study aimed to determine the knowledge, attitude, and behavior of forest workers towards malaria in Miing
Village, Kusan Hulu District, Tanah Bumbu Regency. The research method uses quantitative cross-sectional design, analytic research
type, and the population of all forest workers. The sample analyzed was willing to be interviewed and blood drawn for malaria
parasite examination. Sampling was done by purposive sampling with a sample size of 110 respondents, according to the inclusion
and exclusion criteria. Mass Blood Results Survey of 110 slides was not found positive for malaria. The characteristics of the workers
consisted of 84% men, 36% aged 15-25 years, not attending school 52%. The results of interviews of knowledge, attitudes, and
behaviors of respondents who succeeded in the interview were 25 respondents, because most respondents were not willing to be
interviewed, only willing to have their blood drawn on the grounds of still working. Most of the 84% do not know the cause of
malaria, 80% agree that malaria is dangerous, 80% choose to treat themselves with traditional medicine. Malaria control efforts
have been carried out by the Tanah Bumbu District Health Office through early patient discovery and treatment. The other effort
to improve the knowledge, attitudes and behavior of mine workers is through counseling , outreach, and making group leaders.
Keywords: malaria control, mine workers, traditional gold
Abstrak. Beberapa upaya yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu untuk menurunkan angka API
antara lain mass blood survey dan pengendalian malaria pada pekerja hutan di Kabupaten Tanah Bumbu. Pencegahan penyakit
malaria yang telah dilakukan oleh pekerja hutan pada saat berada di lokasi belum diketahui secara jelas. Berdasarkan latar
belakang tersebut mendorong peneliti untuk meneliti pengetahuan, sikap, dan perilaku terhadap malaria pada pekerja
hutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan perilaku pekerja hutan terhadap malaria di Desa
Miing Kecamatan Kusan Hulu Kabupaten Tanah Bumbu. Metode penelitian menggunakan kuantitatif desain potong lintang,
jenis penelitian analitik, populasinya seluruh pekerja hutan. Sampel yang dianalisa adalah bersedia diwawancarai dan diambil
darahnya untuk diperiksa parasit malaria. Penarikan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan jumlah sampel 110
responden, sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Hasil Mass Blood Survei dari 110 slide tidak ditemukan positif malaria.
Karakteristik pekerja terdiri dari 84% laki-laki, 36% berusia 15-25 tahun, tidak bersekolah 52%. Hasil wawancara
pengetahuan, sikap, dan perilaku responden yang berhasil di wawancara sebanyak 25 responden, karena sebagian besar
responden tidak bersedia diwawancara, hanya bersedia diambil darahnya dengan alasan masih bekerja. Sebagian besar 84%
tidak tahu penyebab malaria, 80% setuju penyakit malaria itu berbahaya, 80% memilih berobat sendiri dengan ramuan
tradisional. Upaya pengendalian malaria telah dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu melalui penemuan
penderita secara dini dan pengobatan. Hasil Upaya lainnya untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku pekerja
tambang adalah dengan penyuluhan dan sosialisasi dan menjadikan ketua kelompok pekerja sebagai kader malaria.
Kata kunci : pengendalian malaria, pekerja tambang, emas tradisional
DOI : https://dx.doi.org/10.22435/jhecds.v5i2.2347
Cara sitasi : Rahayu N, Meliyanie G, Kusumaningtyas H. Pengetahuan, sikap, dan perilaku pekerja
(How to cite) hutan terhadap malaria di Desa Miing Kabupaten Tanah Bumbu.
J.Health.Epidemiol.Commun.Dis. 2019;5(2): 54-61.
54
JHECDs Vol. 5, No. 2, Desember 2019
55
Rahayu N, Meliyanie G, Kusumaningtyas H. Pengetahuan, sikap, dan perilaku pekerja hutan...
56
JHECDs Vol. 5, No. 2, Desember 2019
untuk mengetahui proporsi masing-masing variabel Survei Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku
yang diteliti. Pekerja Hutan terhadap Malaria
Karakteristik 25 pekerja hutan yang bersedia
Hasil
diwawancarai yaitu sebagian besar bekerja di hutan
Survei Parasitologi berjenis kelamin laki-laki (84%) dan perempuan
hanya 16%. Rerata berusia 15 tahun sampai dengan
Kegiatan parasitologi malaria dilaksanakan di Desa
25 tahun (36%). Tingkat Pendidikan responden
Miing wilayah kerja Kecamatan Kusan Hulu
sebagian besar tidak bersekolah (52%), tidak tamat
Kabupaten Tanah Bumbu. Hasil pemeriksaan
SD sebanyak 32%, dan tamat SD sebanyak 8 %
survei darah jari didapatkan dari 110 pekerja hutan
yang diperiksa, tidak ditemukan positif malaria.
No Karakteristik N (%)
1 Jenis kelamin Laki-laki 21 84
Perempuan 4 16
2 Umur responden 15-25 9 36
26-35 3 12
36-45 6 24
46-55 3 12
>55 4 16
3 Agama Islam 19 76
Kristen 6 24
4 Pendidikan terakhir Tidak sekolah 13 52
Tidak tamat sd/ibtidaiyah 8 32
Tamat sd/ibtidaiyah 2 8
Tamat sltp/tsanawiyah 2 8
5 Pekerjaan responden Peladang 3 12
Pekerja sawit 2 8
Penambang batu bara 3 12
Pengayu 5 20
Pendulang Emas 12 48
Hasil wawancara tentang pengetahuan malaria bahaya malaria dapat menyerang semua golongan
terhadap 25 responden, didapatkan hasil bahwa umur. Responden mengatakan bahwa malaria
hampir seluruh responden (84%) tidak tahu adalah penyakit dari hutan (alam) sehingga
penyebab malaria, akan tetapi berdasarkan hasil siapapun dapat terkena malaria ketika memasuki
wawancara (masyarakat setempat lebih mengenal hutan dan tidak tahu bahwa malaria dapat menular.
dengan istilah wisa), sehingga sebagian besar tidak Rincian pengetahuan responden tentang malaria
mengetahui penyebab malaria, dan hanya 16% yang dapat dilihat selengkapnya pada tabel 2.
menjawab bahwa malaria disebabkan oleh parasit,
walaupun (60%) responden tidak mengetahui
No Karakteristik N (%)
1 Malaria disebabkan oleh: Parasit 4 16
Tidak tahu 21 84
2 Malaria dapat menyerang: Orang dewasa 7 28
Semua umur 3 12
Tidak tahu 15 60
3 Tahu gejala penyakit malaria Ya 12 48
Tidak 13 52
4 Apa saja gejala malaria Demam berkeringat 13 52
Pingsan 7 28
Tidak tahu 5 20
5 Apa bahaya malaria Kematian 11 44
Pingsan 7 28
Tidak tahu 7 28
6 Penyakit malaria dapat menular Ya 10 40
Tidak tahu 15 60
57
Rahayu N, Meliyanie G, Kusumaningtyas H. Pengetahuan, sikap, dan perilaku pekerja hutan...
Berdasarkan hasil wawancara terhadap 25 memakan mengkonsumsi obat anti malaria jika
responden didapatkan hasil bahwa hampir seluruh sakit ( 52%), dan bersedia diambil darahnya untuk
responden (80%) setuju penyakit malaria itu diperiksa (60%). Rincian sikap responden tentang
berbahaya, setuju (60%) untuk menghindarkan diri malaria dapat dilihat selengkapnya pada tabel 3.
dari gigitan nyamuk untuk mencegah malaria dan
No Karakteristik N (%)
1 Penyakit malaria berbahaya Setuju 20 80
Tidak Setuju 5 20
2 Menghindarkan diri dari gigitan nyamuk untuk mencegah malaria Setuju 15 60
Tidak Sejutu 10 40
3 Memakan obat untuk mencegah malaria walaupun tidak sakit Setuju 13 52
Tidak Setuju 12 48
4 Penderita malaria diambil darah untuk diperiksa Setuju 10 40
Tidak Setuju 15 60
5 Bersedia diambil darahnya walaupun tidak sakit Setuju 8 32
Tidak Setuju 17 68
6 Anggota keluarga ikut merawat penderita Setuju 10 40
Tidak Setuju 15 60
Berdasarkan hasil wawancara dari aspek perilaku untuk santai dan ngobrol dengan teman- teman
diketahui bahwa sebagian besar (64%) responden (60%), serta hanya sebagian kecil tidur
tidak tahu adanya penyuluhan tentang malaria, dan menggunakan kelambu (40%). Data perilaku
jika terkena deman sebagian besar (60%) memilih masyarakat terangkum secara rinci pada tabel 4.
berobat sendiri dengan ramuan tradisional (80%),
dan sering keluar camp pada malam hari hanya
No Karakteristik N (%)
1 Penyuluhan tentang malaria Pernah 9 36
Tidak tahu 16 64
2 Apa yang dilakukan bila mengalami demam Diobati sendiri 15 60
Lapor ke puskesmas 5 20
Ke dukun 6 24
3 Bila diobati sendiri apa jenis obat yang dipakai Ramuan tradisonal 20 80
Tidak menjawab 5 20
4 Dari mana obat diperoleh Warung 17 68
Apotik / puskesmas 8 32
5 Sering keluar dari camp pada malam hari Ya 15 60
Kadang-kadang 10 40
6 Kegiatan yang dilakukan bila keluar malam Ngobrol 13 52
Buang air besar/kecil 12 48
7 Yang dilakukan untuk menghindari gigitan nyamuk Memakai kelambu 10 40
Memakai obat nyamuk 7 28
Repalent 8 32
58
JHECDs Vol. 5, No. 2, Desember 2019
dilakukan oleh Restu Alami di Kabupaten tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP)
Purworejo6 didapatkan hasil bahwa seseorang akan setempat, sehingga para pekerja hutan malas untuk
berisiko terkena penyakit malaria sebesar 2,71 kali memeriksakan dirinya ke puskesmas atau fasilitas
jika mempunyai kebiasaan berada di luar rumah kesehatan lainnya.3 Hal yang sama terjadi pada
dibandingkan dengan seseorang yang tidak terbiasa hasil penelitian yang dilakukan oleh Sahat
berada di luar rumah malam hari.8 Ompusunggu di Provinsi Kalimantan Tengah dan
Kalimantan Selatan9 yaitu kebanyakan para
Tingkat pekerjaan yang paling berisiko untuk
penambang adalah pendatang dari luar daerah
tertular malaria di Desa Miing Kabupaten Tanah
sehingga kurang mendapat perhatian dari
Bumbu adalah pekerjaan sebagai pendulang emas.
pemerintah daerah setempat.
Pekerjaan pendulang emas di hutan dimulai saat
pagi hari (sekitar pukul 04.00). Hasil penelitian Pengetahuan masyarakat tentang penyakit malaria
yang dilakukan oleh Maulidiyah Salim di Kecamatan masih kurang hal ini dapat ditandai dengan
Mandor juga membuktikan ada hubungan antara persentase yang cukup tinggi bahwa responden
pekerjaan responden dengan kejadian malaria.8 Hal tidak mengetahui penyebab, cara penularan dan
ini menunjukkan bahwa orang yang bekerja sebagai pencegahan malaria. Pengetahuan terdiri tahu,
pendulang emas mempunyai risiko terkena memahami, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.3
Didukung oleh penelitian yang dilakukan Triana
penyakit malaria sebesar 3,4 kali lebih besar dari
Dessy di Kelurahan Sukarami Kota Bengkulu
pada orang yang tidak bekerja sebagai penambang
tingkat pengetahuan berhubungan dengan praktek
emas.8 Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang pencegahan kejadian malaria pada masyarakat,
dilakukan oleh Sahat Ompusunggu di Provinsi sedangkan faktor risiko lain tidak berhubungan
Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan bahwa dengan kejadian infeksi malaria pada Kelurahan
hutan merupakan lingkungan yang baik untuk Sukarami Kota Bengkulu.11 Hasil penelitian yang
penularan malaria dan penularan tertinggi terjadi dilakukan oleh Asep Prastiawan di Kecamatan
pada orang dewasa dan laki-laki.9 Hal yang sama Watulimo Kabupaten Trenggalek menyebutkan
juga dibuktikan oleh bahwa jenis kelamin laki-laki Orang yang dengan pengetahuan kurang memiliki
lebih rentan terkena malaria karena laki-laki lebih risiko 11,946 kali lebih besar untuk terkena malaria
banyak melakukan aktifitas dan mobilitas impor dibandingkan dengan orang yang memiliki
dibandingkan perempuan.10 pengetahuan tentang malaria dan pencegahannya.12
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sahat Perilaku pekerja hutan sebagian besar mengobati
Ompusunggu di Kalimantan Tengah, menambang sendiri apabila menderita demam dengan
di hutan berisiko terserang malaria 5 kali menggunakan ramuan tradisional, memakai
dibandingkan dengan yang tidak menambang, kelambu untuk menghindari gigitan nyamuk. Bila
sedangkan di Kalimantan Selatan, menebang kayu sakit, umumnya mereka hanya mengusahakan
di hutan berisiko terserang malaria 7 kali pengobatan sendiri dengan cara membeli obat-
dibandingkan dengan yang tidak menebang kayu.9 obatan simtomatis di warung-warung di sekitarnya.
Pekerja hutan masih banyak yang belum Hal ini di dukung oleh hasil penelitian Anggi Septia
mengetahui tentang penyebab, gejala, dan Irawan yaitu ada beberapa hal yang kurang
penularan malaria. Berdasarkan tingkat memberikan dukungan terhadap keberhasilan
pengetahuan pekerja hutan di Desa Miing program pengendalian malaria antara lain karena
menganggap malaria sebagai salah satu risiko dari persepsi yang keliru, yaitu bahwa malaria adalah
pekerjaan di hutan karena faktor ekonomi. penyakit yang biasa sehingga kalau anggota
Sebagian besar pekerja hutan memiliki sikap setuju keluarga atau anggota masyarakat menderita
bahwa malaria berbahaya dan menghindari gigitan malaria tidak segera berobat dan masih percaya
nyamuk dapat mencegah malaria, akan tetapi pada kepada takhayul.13 Hal yang sama terjadi pada hasil
kenyataannya tidak mau diambil darahnya untuk penelitian Indah Margarethy di Desa Sukajaya
diperiksa saat sedang tidak sakit. Kabupaten Pesawaran yang menyebutkan masih
ditemukan adanya kepercayaan tentang penyebab
Adanya keengganan dari beberapa pekerja hutan sakit dan cara penyembuhan penyakit yang
untuk diperiksa Mass Blood Survei secara dini berdasarkan aturan adat.14 Salah satu strategi
ataupun untuk melapor ke Puskesmas atau tenaga dalam penanggulangan malaria dapat dilakukan
kesehatan baik sebelum maupun sesudah dengan cara pendekatan terhadap tokoh adat
berpergian ke daerah endemis. Hal ini dikarenakan setempat. Hal ini karena tingkat kepercayaan
mayoritas para pekerja hutan bukan penduduk asli masyarakat terhadap tokoh adat yang masih relatif
melainkan pendatang dari berbagai daerah dan tinggi.14
59
Rahayu N, Meliyanie G, Kusumaningtyas H. Pengetahuan, sikap, dan perilaku pekerja hutan...
60
JHECDs Vol. 5, No. 2, Desember 2019
61