Laporan Magang CV - Tani Mekar Sempayang
Laporan Magang CV - Tani Mekar Sempayang
Laporan Magang CV - Tani Mekar Sempayang
Disusun Oleh:
i
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
Disusun Oleh:
Pekanbaru, 2022
Mengesahkan,
Pembimbing II Pembimbing I
Mengetahui,,
Kepala SMKN Pertanian Terpadu Prov. Riau,
Dra.Sudarti, MM
NIP.19641216 199003 2 004
ii
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN
Disusun Oleh:
Mengetahui, Menyetujui,
Koordinator Lapangan Pembimbing Lapangan
Sugianto G. Siahaan
Mengesahkan,
Manajer Kebun
T.P Naibaho
iii
ABSTRACT
Field Work Practices (PKL) have the aim of carrying out their obligations as students at
the.Integrated Agricultural Vocational School of Prov. Riau, according to the applicable
curriculum. PKL is carried out for ± 5 months starting from June 17, 2022 to November 09,
2022. The place for PKL implementation is in CV. Mekar Sempayang Farmers are located in
Sintong Village, Tanah Putih District, Rokan Hilir Regency. In accordance with the formulation
of the problem in the title raised in the writing of the report "Maintenance and Management of
Oil Palm Harvest" the author wants to know how the process of maintenance and harvest
management is applied in the company. It is hoped that with this street vendor activity, the
author will gain insight into the world of work, as well as apply the knowledge gained at school
directly in the business world. With this report, it is hoped that students and readers will better
understand and know the process of maintaining and managing good and correct oil palm
harvests, and the knowledge gained from this report can be useful for writers and readers.
iv
KATA PENGANTAR
Rasa syukur atas kehadiran Tuhan YME yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapangan yang berjudul Panen
dan Pemeliharaan Kelapa Sawit ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan ini sebagai syarattelah
mengikuti kegiatan Praktek Kerja Lapangan dan penilaian pembelajaran semester 5 (lima).
Selain itu laporan ini bertujuan umtuk menambah wawasan tentang (JUDUL LAPORAN) bagi
pembaca dan penulis.
Dalam proses penyusunan Laporan Praktek Lapangan ini, penulis tidak lepas dari
berbagai hambatan, namun berkat bantuan, arahan dan masukan dari berbagai pihak laporan ini
dapat terselesaikan tepat waktu. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari kata sempurna,
baik dari segi penyusunan, Bahasa atau penulisan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik
dan saran atas kesalahan penulisan untuk memperbaiki di masa yang akan datang. Akhir kata
penulis mengucapkan terimakasih
Pekanbaru, 2022
v
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN.......................................... iii
ABSTRAK ................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR................................................................................ v
DAFTAR ISI.............................................................................................. vi
DAFTAR TABEL...................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................. 2
1.3. Tujuan................................................................................. 2
1.4. Manfaat .............................................................................. 2
1.5.Waktu dan Tempat................................................................... 2
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN...................................................... 3
2.1. Sejarah Perusahaan/ DUDI ................................................... 3
2.2.Visi dan Misi Perusahaan........................................................ 3
2.3. Struktur Organisasi Perusahaan/ DUDI ................................ 4
BAB III TINJAUAN PUSTAKA.............................................................. 5
3.1. Sejarah Kelapa Sawit.......................................………. ….. 5
3.1.1. Masuknya Kelapa Sawit di Indonesia......................... 5
3.2. Mengenal Kelapa Sawit....................................................... 6
3.2.1. Botani Kelapa Sawit................................................... 6
3.2.2. Morfologi Kelapa Sawit............................................. 7
3.2.3. Syarat Tumbuh........................................................... 9
3.3. Tanaman Menghasilkan....................................................... 10
3.3.1. Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan.......................... 10
3.3.2. Manajemen Panen........................................................ 11
vi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................... 12
4.1. Hasil...................................................................................... 16
4.1.1Persiapan Kegiatan PKL............................................... 14
4.1.2 Pelaksanaan PKL......................................................... 15
4.2. Pembahasan........................................................................... 27
4.2.1. Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit......................... 28
4.2.2. Manajemen Panen....................................................... 29
BAB V PENUTUP..................................................................................... 30
5.1. Kesimpulan........................................................................... 30
5.2. Saran ..................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ viii
LAMPIRAN .............................................................................................. ix
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
x
BAB I
PENDAHULUAN
Prakerin atau Praktik Kerja Industri dilaksanakan untuk melatih dan memberi
pengajaran kepada siswa dalam Dunia Industri atau Dunia Usaha yang relevan terkait
kompetensi keahliannya. Selain itu prakerin juga bertujuan untuk memberikan bakal
ilmu dalam dunia kerja agar dimasa yang mendatang para siswa dapat bersaing dalam
dunia industri yang semakin keta seperti pada saat ini, untuk mempersiapkan siswa
agar memiliki kemampuan fleksibel di era kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan,
meningkatkan mutu dalam Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),serta mengasah dan
mengimplementasikan materi yang diperoleh siswa dari bangku sekolah secara
langsung di dunia industry/dunia usaha.
Kegiatan praktek kerja industri merupakan salah bentuk kegiatan dari sekian
banyak visi dan misi SMKN PERTANIAN TERPADU dalam mempersiapkan siswa
dan siswi untuk memasuki dunia industri dan dunia usaha (DU/DI) nantinya. Dunia
industri dan dunia usaha tersebut tentunya tidak dapat diperoleh dengan mudah, maka
dari itu para siswa tidak hanya dibekali dengan teori belajar saja tetapi juga dengan
pemahaman tentang lingkungan yang akan mereka hadapi setlah lulus sekolah.
Kegiatan prakerin dilaksanakan sesuai dengan kemampuan dan kompetensi yang
dimiliki masing masing siswa
1.2. RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang, didapat rumusan masalah sebagai berikut:
1
1.3. Tujuan
Adapun tujuan yang harus dicapai dari pelaksanaan kegiatan PKL sebagai berikut:
1.4. Manfaat
Manfaat yang penulis dapatkan dari kegiatan PKL ini sebagai berikut :
2
BAB II
DESKRIPSI PERUSAHAAN
CV. Tani Mekar Sempayang mulai di bentuk pada tahun 2005 tepatnya di Desa
Sintong, Kecamatan Tanah Putih , Kabupaten Rokan Hilir. Diawal tahun 2006
dimulailah pembukaan lahan dan pembuatan bloking areal dengan menggunakan alat
berat. Pada bulan april 2006 dimulailah pemancangan titik tanam sekigus penanaman
LCC, dari bulan mei s/d juni dilakukan pembibitan.
Misi
3
2.3 Struktur Organisasi CV. Tani Mekar Sempayang
Oly Rinson
Direktur
Sugianto
Fernando Sitepu
Mandor 1
Controller
1. J.Samosir
1.Eydil Afrianda
2. Abdul Teguh 1.Genhard Siahaan
2. Supriono Sihotang
3. Adi Surya 2. Joni Pardosi
3. Fredy Pakpahan
4. Nujul
4
BAB III
LANDASAN TEORITIS
Tanaman kelapa sawit (elaesis guinensis Jacq.) berasal dari benua Afrika.
Kelapa sawit banyak dijumpai di hutan hujan tropis Negara Kamerun, Pantai Gading,
Ghana, Liberia, Nigeria, Sierra Leone, Togo, Angola, dan Kongo (Naibaho, 1998).
Penduduk setempat menggunakan kelapa sawit untuk memasak dan bahan untuk
kecantikan. Selain itu, buah kelapa sawit juga dapat diolah menjadi minyak nabati.
Warna dan rasa yang dihasilkan sangat bervariasi.
Kelapa sawit mulai dikenalkan di Indonesia pada tahun 1848 oleh pemerintah
Belanda. Saat itu, tanaman kelapa sawit dianggap menjadi salah satu jenis tanaman
hias. Kebun Raya Bogor (botanical garden) yang dahulu bernama Buitenzorg
menanam empat tanaman kelapa sawit, dua berasal dari Bourbon(Mauritius) dan dua
berasal dari Hortus Botanicu, Belanda. Pada tahun 1853, tanaman tersebut berbuah
dan bijinya disebar secara gratis. Keempat tanaman tumbuh subur dan berbuah lebat.
Pada tahun 1911, kelapa sawit mulai dibudidayakan secara komersial dengan
membuat perkebunan, khususnya di Sumatera Utara, Lampung dan Aceh. Perintis
usaha perkebunan kelapa sawit di Indonesia adalah Adrien Hallet, seorang
berkebangsaan Belgia. Budidaya yang dilakukannya diikuti oleh K.Schadt yang
menandai berkembangan kelapa sawit di Indonesia. Perkembangan kelapa sawit
pertama berlokasi di pantai timur Sumatera (Deli) dan Aceh. Setelah itu,
pengembangannya menuju Sumatera Utara.
5
Pada masa pemerintahan orde baru, pengembangan perkebunan diarahkan
dalam rangka menciptakan kesempatan kerja, meningkatkan kesempatan kerja,
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan penghasil devisa. Pada 1980,luas lahan
mencapai 294.560 hektare dengan jumlah produksi CPO (crude palm oil) sebesar
721.172 ton. Setelah itu, lahan perkebunan kelapa sawit di Indonesia berkembangan
pesat, khusunya perkebunan rakyat.
Menurut Dirjen Perkebunan, produksi dan luas lahan kelapa sawit dari tahun
1986 hingga 2006 menunjukan peningkatkan yang signifikan, khusunya antara tahun
1990 hingga 2006. Total luas areal yang awalnya 1.126.677 hektare menjadi
6.074.926 hektare. Sementara itu, untuk produksi minyak sawit meningkat dari
7.000.508 ton menjadi 16.000.211 ton/tahun. Selain itu, nilai ekspor minyak sawit
juga meningalami peningkatan dari 4.110.027 ton menjadi 12.101.000 ton/tahun.
Berdasarkan data perkembangan ekspor CPO pada tahun 2005, India merupakan
negara tujuan ekspor terbesar (1.786.000 ton). Tujuan ekspor lainnya yaitu negara
negara Eropa seperti Belanda (493.000 ton).
Pada tahun 2006, sekitar 75,4% dari total luas areal perkebunan berada di
Pulau Sumatera. Lahan perkebunan kelapa sawit terluas berada di Provinsi Riau
(1.409.715 hektare). Saat ini, perkebunan kelapa sawit sudah tersebar luas di berbagai
provinsi, termasuk di Pulau jawa. Perluasan areal perkebunan kelapa sawit terus
berlanjut akibat meningkatkan harga minyak bumi. Hal ini didukung oleh kebijakan
pemerintah yang melaksanakan program Perusahaan Inti Rakyat Perkebunan (PIR-
BUN) dan Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara (PTPN) yang sebagian besar
berpusat di Sumatera Utara dan Riau.
6
Presentase Mesokrap (daging 20-65% 90-92% 60-90%
buah)
Presentase Inti Buah 4-20% 3-8% 3-15%
Kadar Minyak Rendah tinggi sedang
a. Akar
Akar tanaman kelapa sawit berfungsi sebagai penyerap unsur hara dalam
tanah dan respirasi tanaman. Selain itu, akar tanaman kelapa sawit juga berfungsi
sebagai penyangga berdirinya tanaman sehingga mampu menyokong tegaknya
tanaman pada ketinggian yang mencapai puluhan meter ketika tanaman sudah
berumur 25 tahun. Akar tanaman kelapa sawit tidak berbulu, ujungnya runcing, dan
berwarna putih atau kekuningan.
7
b. Batang
Tanaman kelapa sawit memiliki batang lurus, melawan arah gravitasi bumi,
dan dapat berbelok jika tanaman tumbang (doyong). Dalam beberapa kondisi, batang
kelapa sawit juga dapat bercabang. Fungsi utama dari batang sebagai sistem
pembuluh yang mengangkut air dan hara mineral dari akar melalui xylem serta
mengangkut hasil fotosintesi melalui floem. Selain itu, batang juga sebagai
penyangga daun , bunga, buah, dan sebagai penyimpan cadangan makanan. Tinggi
batang bertambah 45cm/ tahun. Dalam kondisi lingkungan yang sesuai, pertambahan
tinggi dapat mencapai 100cm/ tahun. Pada saat tanaman kelapa sawit berumur 25
tahun, tinggi batang kelapa sawit dapat mencapai 13-18 meter.
c. Daun
Daun merupakan pusat produksi energy dan bahan tanman bagi tanaman.
Bentuk daun, jumlah daun, dan susunannya sangat berpengaruh pada luas tangkapan
sinar matahari untuk diproses menjadi energi. Pada saat kecambah, bakal daun
pertama yang muncul adalah plumula, lalu mulai membelah menjadi helai daun tua
pada umur satu bulan. Seiring bertambahnya daun, anak daun mulai membelah pada
umur 3- 4 bulan sehingga terbentuk daun sempurna. Daun initerdiri dari kumpulan
anak daun (leaflet) yang memiliki tulang anak daun (midrib) dengan helai anak daun
(lamina). Sementara itu, tangkai daun (rachis) yang berfungsi sebagai tempat anak
daun melekat akan membesar menjadi pelepah sawit.
Pada bagian pangkal pelepah terdapat duri (spine). Awalnya, spine merupakan
barisan seludang yang gagal membentuk daun sehingga menyempit dan membentuk
duri. Urutan daun terbentuk secara teratur dan dinomori sesuai dengan kondisi daun.
Daun nomor satu ditandai dengan membuka dan mengembangnya daun secara
sempurna. Daun kedua dihitung sesuai susunan spral atau pola susun daun
(filotaksis). Pola spiral ini dihitung dari titik tumbuh mengikuti sudut divergen. Pola
spiral ini tidak mempengaruhi produktivitas atau kecepatan tumbuh kelapa sawit.
8
d. Bunga
9
e. Buah
Buah disebut juga fructus: Pada umumnya tanaman kelapa sawit yang
tumbuh baik dan subur sudah dapat menghasilkan buah serta siap dipanen pertama
kali pada umur sekitar 3,5 tahun sejak penanaman biji kecambah di pembibitan
Dengan kata lain, tanaman siap dipanen pada umur 2-5 tahun sejak penanaman di
lapangan. Buah terbentuk setelah terjadi penyerbukan dan pembuahan. Waktu yang
diperlukan mulai dari penyerbukan sampai buah matang dan siap panen adalah 56
bulan. Warna buah tergantung varietas dan umurnya. Secara anatomi buah kelapa
sawit terdiri dari dua bagian utama yaitu bagian pertama adalah perikaprium yang
terhindari epikaprium dan mesökarpium, sedangkan yang kedua adalah biji, yang
terdiri dari endokaprium, endosperm, dan lembaga atau embrio. Epikaprium adalah
kulit buah yang keras dan licin, sedangkan mesokaprium yaitu daging buah yang
berserabut dan mengandung minyak dengan rendemen paling tinggi, Sementara itu,
endokaprium merupakan tempurung berwarna hitam dan keras. Endosperm atau
disebut juga kernel merupakan penghasil minyak inti sawit, sedangkan lembaga atau
emario merupakan bakal tanaman.
10
3.2.3. Syarat Tumbuh
Produktivitas tanaman menjadi lebih baik jika unsur hara dan air tersedia
dalam jumlah yang cukup dan seimbang. Selain itu, tanaman kelapa sawit
membutuhkan intensitas cahaya matahari yang cukup tinggi untuk melakukan proses
fotosintesis Menurut Winarko, SP (2011) syarat tumbuh merupakan hal penting yang
harus sangat diperhatikan untuk mencapai produktivitas tanaman yang maksimal.
a. Iklim
b. Curah Hujan
Curah hujan optimum rata-rata yang diperlukan tanaman kelapa sawit adalah
2.000-2.500 mm/tahun dengan distribusi merata sepanjang tahun tanpa bulan kering
(defisit air) yang berkepanjangan. Curah hujan yang merata dapat menurunkan
penguapan dari tanah dan tanaman kelapa sawit. Namun, yang terpenting adalah tidak
terjadi defisit air di atas 250 mm. Bila tanah dalam keadaan kering, akar tanaman sulit
menyerap mineral dari dalam tanah. Oleh sebab itu. musim kemarau yang
berkepanjangan cenderung akan menurunkan produksi, Daerah di Indonesia yang
sering mengalami kekeringan adalah Lampung dan Jawa Barat, sedangkan
Kalimantan Timur dan beberapa lokasi lainnya hampir setiap 5-6 tahun sekali.
c. Suhu
Suhu optimum yang dibutuhkan agar tanaman kelapa sawit dapat tumbuh
dengan baik adalah 244-28 C. Sementara itu, untuk produksi tanaman kelapa sawit
11
sudah mulai terhambat. Beberapa faktor yang TBS yang tinggi, diperlukan suhu rata-
rata tahunan berkisar 25-27" C. Meskipun demikian, tanaman masih bisa tumbuh
pada suhu terendah 18° C dan tertinggi 32° C Pada suhu 15 C, pertumbuhan
mempengaruhi tinggi rendah suhu adalah lama penyinaran dan ketinggian tempat.
Makin lama penyinaran atau makin rendah suatu tempat maka makin tinggi suhunya.
Suhu berpengaruh terhadap masa pembungaan dan kematangan buah. Tanaman
kelapa sawit yang ditanam pada ketingginan di atas 500 m dpl akan berbunga lebih
lambat satu tahun dibandingkan dengan yang ditanam di dataran rendah
d. Tanah
Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh diberbagai jenis tanah seperti tanah
mineral, tanah gambut, dan pasang surut.
Tebal solum 80 cm, solum yang tebal merupakan media tanam yang baik bagi
perkembangan akar sehingga efisiensi penyerapan hara tanaman akan lebih
baik.
Tekstur tanah ringan, dihendaki memiliki pasir 20-60%, debu 10-40% dan liat
20-50%
pH tanah sangat terkait padakesediaan hara yang dapat diserap oleh akar
kelapa sawit. Kelapa sawit dapat tumbuh pada pH tanah 4-6 namun lebih
optimal pada pH tanah
a. Pemupukan
Pemupukan tanaman kelapa sawit bertujuan untuk menambah unsur hara yang
kurang atau yang tidak tersedia di tana, yang mana unsur hara tersebut dibutuhkan
oleh tanaman untuk pertumbuhan vegetative dan generatif agar didapatkan
pertumbuhan yang optimal. Menurut Sutarta dan Winanrna (2002) pemupukan
merupakan salah satu upaya untuk menyediakan unsur hara yang cukup guna
12
mendorong pertumbuhan vegetative yang sehat dan produksi TBS sehingga
mencapai produktivitas maksimum.
Pemupukan yang efektif dan efisien dapat dicapai jika dilakukan dengan
tepagt jenis dan dosis pupuk, cara pemberian pupuk, waktu pemupukan dan tempat
aplikasi. Pemupukan merupakan salah satu faltor penting yang berperan untuk
mencapai produktifitas yang tinggi, terutama dalam memenuhi persyaratan unsur
hara (Poeloengan . 2003).
b. Penyiangan
c. Pemangkasan
Dalam kegiatannya, pruning kelapa sawit harus dilakukan secara hati hati,
mengingat jumlah pelepah sangat memengaruhi banyaknya TBS(Tandan Buah
Segar) yang mampu dihasilkan oleh pohon sawit. Sejumlah penelitian telah
membuktikan semakin semakin banyak pelepah yang dimili tanaman, maka
semakin tinggi pula daya produkusinya kerena proses fotosintesis yang besar.
Namun disisi lain, pelepah yang terlalu banyak juga akan menimbulkan
kesulitan tersendiri pada saat proses pemanenan, termasuk banyak berondolan yang
tersangkut dipelepah. Sedangkan apabila jumalah pelepahnya terlalu sedikit, maka
13
jumlah bunga jantan yang dimiliki oleh pohon sawit tersebut malah akan semakin
meningkat. Idealnya, jumlah pelepah yang dimiliki tanaman kelapa sawit muda
yaitu 48-56 pelepah serta 40-48 pelepah pada pohon sawit tua.
14
yaitu dari hijau, berubah menjadi kehitaman, kemudian berubah menajdi
merah mengkilat/ orange.
Mutu buah panen ditentukan oleh fraksi matang panen. Fraksi panen ini
sangat berpengaruh terhadap rendemen minyak dan kadar asam lemak bebas
(ALB). Semakin tinggi fraksi panen ( kematangan panen) rendemen minyak
akan meningkat, sedangkan kadar mutu minyak akan semakin jelek sebagai
akibat dari naiknya kadar ALB. Fraksi matang panen terdiri dari 7 tingkatan,
yaitu :
15
b. Persiapan Panen
16
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
17
4.1.2 Pelaksanaan
Pelaksanaan PKL
4.2.Pembahasan
18
1. Pemeliharaan Kelapa Sawit
PUPUK MAKRO
JENIS PUPUK DOSIS/POKOK WAKTU APLIKASI
1. Urea 1 Kg ( 1500 gram) 2 kali dalam setahun pada
2.Rock Phospate 1.2 Kg(1200 gram) bulan Januari – April dan
3.Dolomite 2 Kg (2000 gram) Agustus- November
4.KCL 1.5 Kg (1500 gram)
PUPUK MIKRO
JENIS PUPUK DOSIS/POKOK WAKTU APLIKASI
1. Borate 0.2 Kg (200 gram)
2. ZnSO4 0.15 Kg (150 gram) 1 kali dalam setahun pada
3.CuSo4 0.15 Kg (150 gram) bulan Mei- Agustus
19
Dalam pelaksanaan pemupukan di CV. Tani Mekar Sempayang dilalukan menjadi
beberapa tahap sebagai berikut :
1. Penghitungan kebutuhan pupuk oleh mandor pupuk. Total pupuk yang diperlukan
dapat dihitung dengan rumus (total pokok dalam blok x dosis pupuk/pokok). Total
pokok perblok dapat dilihat dalam data sensus pokok.
2. Pengangkutan pupuk ke coltdiesel atau jhondere di gudang. Jumlah sak pupuk harus
sesuai dengan hasil perhitungan kebutuhan pupuk yang sudah dilakukan.
3. Pupuk yang telah diangkut ke coltdiesel atau jhondere kemudian dibawa ke areal
lokasi pemupukan. Pupuk kemudian diturunkan di setiap titian panen dengan jumlah
sak pupuk disesuaikan dengan jumlah pokok per baris. Peran mandor pupuk sangat
penting untuk mengatur jumlah sak pupuk yang diturunkan disetiap TPH.
4. Kemudian dilanjutkan dengan penaburan pupuk ke setiap piringan pokok kelapa
sawit
20
Gambar 4.1. Proses Muat dan Pengeceran Pupuk
Sumber : Dokumen Pribadi
21
b. Pengendalian Gulma
22
Herbisida dicampurkan kedalam kep berisi air 20 liter dengan alat penakar yang
sudah dikalibrasi sebelumnya. Kemudian, knapsack sprayer dibawa masuk kedalam
pasar pikul untuk disemprotkan ke gulma yang berada di piringan, pasar pikul dan
gawangan mati, metode ini biasanya disebut dengan semprot total. Penyemprotan
harus dilakukan secara perlahan untuk memastikan semua gulma harus terkena oleh
herbisida. Hasil dari penyemprotan biasanya akan terlihat setelah 7 hari ditandai
dengan gulma yang mulai menguning.
23
Menghindari tersangkutnya brondolan pada ketiak pelapah.
Memperlancar proses penyerbukan alami.
Mempermudah pengamatan buah matang saat pengerjaan panen.
24
2. Manajemen Panen Kelapa Sawit
a. Persiapan Panen
Persiapan panen berkaitan dengan penyediaan tenaga kerja dan alat panen
yang dibutuhkan. Kegiatan awal lainnyadalam persiapan panen adalah pembuatan
dan peningkatan mutu jalan. Pasalnya, jalan merupakan faktor penunjang yang
penting dalam pengangkutan hasil dari kebun ke pabrik. Akses jalan yang perlu
dipersiapkan untuk proses panen di antaranya jalan utama(main road), jalan produksi,
dan jalan pasar pikul. Jalan utama berfungsi untuk menghunbungkan satu afdeling
dengan afdeling lain atau afdeling dengan pabrik. Jalan produksi berada di tengah
perkebunan setiap afdeling. Di jalan prduksi dibuat TPH (tempat pengumpulan hasil).
Semua akses jalan perlu mendapat perhatian dan perawatan untuk menjamin
kelancaran transportasi saat panen.
Panen pada tanaman kelapa sawit suatu rangkaian pekerjaan penurunan tandan
buah segar (TBS) kelapa sawit serta pengumpulan tandan tersebut ke tempat
penampungan hasil (TPH). Kegiatan panen sangat berpengaruh terhadap mutu dan
hasil buah yang dihasilakan. Kegiatan panen kelapa sawit meliputi beberapa kegiatan
sebagai berikut :
25
Pemotongan tangkai TBS di pokok.
26
Gambar 4.7 Penumpkukan Pelepah
Sumber : Dokumen Pribadi
Pengutipan Berondolan
27
Pemotongan tangkai TBS harus dilakukan dengan menggunakan
kampak. Pemotongan tangkai TBS dilakukan rapat dengan tandan tetapi tidak
boleh sampai mengenai tandan. Tujuan dari pemotongan tangkai TBS ini
adalah untuk menjaga rendemen minyak tetap tinggi.
28
Gambar 4.9 Pengangkutan TBS dan Brondolan
Sumber : Dokumen Pribadi
c. Metode Pengancakan
Sistem panen yang di CV. Tani Mekar Sempayang yaitu sistem ancak tetap.
Setiap pemanen melaksanakan panen pada areal yang sama dikerjakan secara rutin.
Pemanen harus bertanggung jawab menyelesaikan sesuai dengan luas yang
ditentukan setiap hari tanpa ada yang tertinggal. Apabila pemanen tidak bekerja,
maka mandor harus mencari penggantinya.
29
d. Sortasi dan Pengangkutan Buah ke PKS
Setelah TBS sampai ke TPH dilanjutkan dengan proses sortasi dan pengangkutan
buah yang dilakukan oleh krani produksi. Sortasi buah dilakukan untuk memisahkan
antara tandan buah segar (TBS), buah mentah, dan buah yang telat kelewat matang
(jangkos) yang terdapat di TPH. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa buah
yang naik kedalam truk adalah TBS yang layak jual. Jumlah buah hasil sortasi
tersebut kemuadian dicatat untuk dimasukan kedalam laporan hasil penjualan.
Truk pengangkut TBS yang sudah terisi penuh kemudian menuju ke timbangan
jalan yang berguna untuk mengetahui berat TBS dan berondolan yang akan di jual ke
PKS. Setelah proses penimbangan selesai maka supir akan diberi surat jalan dan surat
pengantaran TBS lalu truk bisa berangkat ke pabrik.
30
e. Sensus Pokok
Sensus pokok ini dilakukan dengan cara masuk kedalam tiap pasar pikul lalu
menghitung jumlah pokok disetiap baris nya, kemudian data tersebut dihimpun dalam
kertas sensus yang telah dipersiapkan. Total blok yang disensus adalah 47 blok
dengan total luasan 750 ha.
31
f. Perawatan Jalan
32
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Setelah melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Industri (Prakerin) selama 5
bulan yang dimulai dari tanggal 17 Juni 2022 sampai dengan 09 November 2022 di
CV. Tani Mekar Sempayang yang borlakasi di Desa Sintong, Kecamatan Tanah
Putih, Kabupate Rokan Hilir, dapat penulis simpulkan beberapa hal sebagai berikut :
33
5.2. Saran
Pihak Sekolah
1. Demi menjamin keberhasilan kegiatan PKL,pemantauan dan perhatian
guru dan pembimbing terhadap siswa/i yang melaksanakan PKL perlu
ditingkatkan lagi, dengan tujuan agar masalah dan kendala yang timbul
selama berjalannya kegiatan PKL dapat terselesaikan.
2. Bimbingan guru dalam pembuatan dan penyusunan laporan perlu di
perhatikan lagi selama berlangsungnya Praktik Kerja Lapangan.
Pihak Perusahaan
1. Perhatian terhadap sarana Alat Pelindung Diri (APD) agar lebih
dimaksimalkan lagi.
2. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan memberikan pelatihan
yang mendukung dalam kinerja perusahaan.
34
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi, Y., Y.E. Widyastuti, I. Satyawibawa, R.H. 2012. Kelapa Sawit : Budidaya,
Pemanfaatan Hasil dan Limbah, Analisis Usaha, dan Pemasaran. Penebar Swadaya.
Jakarta
Winarna, Sutarta, E.S. 2003. Teknologi Pemupukan Kelapa Sawit. Prodising Lahan
dan Pemupukan Sawit Edisi 1. Medan
Pusat Penelitian Kelapa Sawit . 2010. Budidaya Kelapa Sawit. Balai Pustaka. Jakarta
https:// sawitindonesia.com/kegiatan-panen-perlu-tepat-waktu/
Rustam Efendi Lubis, Winarko, SP 2011. Buku Pintar Kelapa Sawit. Agro Media
Pustaka. Jakarta
35
Rustam Efendi Lubis, Winarko, SP 2011. Buku Pintar Kelapa Sawit. Agro Media
Pustaka. Jakarta
Pahan, I. 2006. Kelapa Sawit Manajemen Hulu hingga Hilir. Penebar Swadaya.
Jakarta
Naibaho, P.M. 1998. Tekonologi Pengolahan Kelapa Sawit. Pusat Penelitian Kelapa
Sawit. Medan
36
LAMPIRAN
Gambar Herbisida
37
Gambar Proses Penyemprtotan Total Gambar Penunasan Kelapa Sawit
Sumber : Dokumen Pribadi Sumber : Dokumen Pribadi
38
Gambar Sortasi Buah di TPH
Sumber : Dokumen Pribadi
39
Gambar Sensus Pokok Gambar Proses Pemeliharaan Jalan
Sumber : Dokumen Pribadi Sumber : Dokumen Pribadi
40