472-Article Text-951-1-10-20230628
472-Article Text-951-1-10-20230628
472-Article Text-951-1-10-20230628
ANALISIS IMPLEMENTASI
PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
DAN PROFIL PELAJAR RAHMATAN LIL`ALAMIN
PADA KMA NO. 347 TAHUN 2022
Nahdiah Nur Fauziah1, Ningsi2, Laila Nazilatul Husna3, Rofiq Hidayat4
1
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah/UIN KH Achmad Siddiq Jember
e-mail: [email protected]
2
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah/UIN KH Achmad Siddiq Jember
e-mail: [email protected]
3
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah/UIN KH Achmad Siddiq Jember
e-mail: [email protected]
4
UIN KH Achmad Siddiq Jember
e-mail: [email protected]
ABSTRACT
Since the implementation of the independent curriculum, the Pancasila Student Profile
Strengthening Project (P5) and the Rahmatan Lil Alamien Student Project (PPRA)
have become mandatory programs for all schools, including at MIN 1 Banyuwangi as
a madrasah that implements the Independent Curriculum. The purpose of this article
is to analyze the implementation of P5 and PPRA in the Independent Curriculum based
on KMA No. 347 in 2022. This research uses a qualitative approach with a case study
type. Selection of sources using purposive and data collection techniques with
observation, interviews, and documentation. The data analysis technique used is data
condensation, data presentation, and drawing conclusions. Data validation using
triangulation of sources and techniques. From the results of research observations, the
implementation of Pancasila student projects with the theme of entrepreneurship in 4th
grade where the implementation was in front of the class received enthusiasm from
students. In one class it was divided into 3 groups including the Diponegoro group
making fried rice, Kartini's group making fruit ice and the Cut Nya' Dien group making
jasuke (corn milk cheese). In groups, they work together to make food and drinks, as
well as in arranging and serving food, they look very good at it. Based on KMA No.
347 of 2022 the P5 value that is applied is Mutual Cooperation, Creative and
Independent. Meanwhile, the PPRA values applied are circumstance (ta'addub),
exemplary (qudwah), and deliberation (shura).
ABSTRAK
Sejak diberlakukannya kurikulum merdeka Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
(P5) dan Proyek Pelajar Rahmatan Lil Alamien (PPRA) menjadi program yang wajib
diselenggarakan bagi semua sekolah tidak terkecuali di MIN 1 Banyuwangi sebagai
madrasah yang menerapkan Kurikulum Merdeka. Tujuan dari artikel ini adalah untuk
AKSELERASI: Jurnal Pendidikan Guru MI
PENDAHULUAN
Betapa pentingnya proses mencerdaskan kehidupan bangsa yang telah termaktub dalam
Pembukaan Undang - Undang Dasar 1945. Maka dapat kita ketahui bahwa pendidikan itu sangat
penting. Dalam pendidikan diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
meningkatkan kemajuan bangsa dan melestarikan kebudayaan. Pendidikan memiliki rambu-rambu
yang berfungsi untuk mempermudah pelaksanaan pendidikan kepada anak. Rambu-rambu tersebut
dinamakan dengan kurikulum. Kurikulum merupakan sarana yang sangat penting bagi keberhasilan
pendidikan. Kurikulum merupakan sarana yang sangat penting bagi keberhasilan pendidikan. Tanpa
kurikulum yang tepat dan sesuai, akan sulit untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan
(Utami, 2013). Kurikulum dievaluasi secara berkala sesuai dengan kebutuhan zaman, iptek,
masyarakat dan kemampuan lulusan. Oleh karena itu reformasi kurikulum tidak dapat dihindari.
Nyatanya, pesatnya perkembangan teknologi tidak lagi menempatkan sektor pendidikan pada “zona
nyaman” kurikulum saat ini (Barlian & Solekah, 2022).
Menurut (Wahyudin, 2014) kurikulum dipandang sebagai tujuan, konteks, dan strategi
pembelajaran melalui program pengembangan alat atau bahan pembelajaran, interaksi sosial, dan
teknik pembelajaran yang sistematis dalam suatu lembaga pendidikan. Oleh karena itu, peran
kurikulum sangat penting agar peserta didik dapat mencapai tujuan pendidikannya secara terstruktur
dan berkelanjutan. Melihat perkembangan internet dan teknologi yang sangat pesat dapat menjadikan
momen kemerdekaan belajar sebagai peluang. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi yang biasa disingkat dengan Kemendikburistek telah menerbitkan kebijakan dalam
pengembangan Kurikulum Merdeka yang ditawarkan kepada satuan pendidikan sebagai opsi
tambahan terkait pelaksanaan pemulihan pembelajaran dan peningkatan mutu pendidikan pada
program tahfidz TPQ Nurul Ilmi. Sehingga alasan tersebut menjadikan peneliti tertarik untuk
meneliti di MIN 1 Banyuwangi terkait kurikulum merdeka.
Penelitian terkait Kurikulum Merdeka dan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan
Profil Pelajar lil`Alamin mengacu pada penelitian sebelumnya oleh (Aulia, 2023,) dengan judul
“Analisis Kebijakan Kurikulum Merdeka Melalui Implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila di Sekolah Dasar”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan P5 melalui tema
kewirausahaan dapat membantu siswa mengembangkan kompetensi dan karakter profil pelajar
pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia,
berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa P5 merupakan kegiatan kokurikuler berbasis proyek yang dirancang untuk
memperkuat kompetensi dan karakter siswa sesuai dengan profil pelajar pancasila dalam kurikulum
merdeka.
Penelitian sebelumnya juga diteliti oleh (Saraswati et al., 2022) dengan judul “Analisis
Kegiatan P5 di SMA Negeri 4 Kota Tangerang sebagai Penerapan Pembelajaran Terdiferensiasi pada
Kurikulum Merdeka” bahwa kegiatan P5 ini dilaksanakan dengan 2 tahapan diantaranya tahapan
konseptual dan tahapan kontekstual. Pada tahapan konseptual, guru memberikan literatur dan LKPD
sebagai sumber belajar serta memberikan arahan tema kepada siswa yang mencakup gaya hidup
berkelanjutan, suara demokrasi, berekayasa dan berteknologi untuk membangun NKRI, bangunlah
jiwa dan raganya, bhineka tunggal ika, kearifan lokal, dan kewirausahaan. Kemudian pada tahapan
kontekstual, siswa melakukan kegiatan lapangan yang sesuai dengan tema. Namun dalam penelitian
tersebut belum ada yang membahas tentang implementasi P5 dan PPRA dalam kurikulum merdeka
berdasarkan KMA 347 tahun 2022 di sekolah dasar. Kebanyakan pada penelitian sebelumnya peneliti
melakukan studi literatur di sekolah menengah atas, sehingga kurang menggambarkan secara rinci
bagaimana implementasi P5 dan PPRA dalam kurikulum merdeka berdasarkan KMA 347 tahun 2022
di madrasah.
Berdasarkan dari uraian dan penjelasan latar belakang masalah tersebut, peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Implementasi Profil Pelajar Pancasila dan Profil
Pelajar Rahmatan Lil`Alamin Pada KMA No. 347 Tahun 2022”.
METODE
Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan
suatu penelitian yang digunakan untuk memahami suatu fenomena atau keadaan tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian dengan melibatkan pengumpulan data yang bersifat deskriptif dan
naratif dengan jenis penelitian lapangan (Mulyana, 2010). Penelitian kualitatif sifatnya mendasar dan
alamiah untuk mendapatkan pemahaman lebih mendalam serta kontekstual terhadap keadaan sosial
yang sedang diteliti. Alasan peneliti menggunakan jenis penelitian ini karena penelitian deskriptif
kualitatif menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
pelaku dan pelaku yang dapat diamati.
Adapun waktu dan tempat penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 Maret 2023 di lembaga
MIN 1 Banyuwangi. Dan subjek penelitian ditentukan dengan teknik purposive (Sugiyono,
2018:138) dengan informan ini antara lain kepala sekolah, waka kurikulum, wali kelas IV dan siswa
kelas IV. Teknik pengumpulan data kualitatif yang digunakan antara lain: Observasi, Wawancara,
dan Dokumentasi.
Setelah data dari lapangan diperoleh langkah selanjutnya adalah teknik analisis data dengan
menyusun dan menelaah data yang diperoleh menjadi sebuah informasi yang digunakan sebagai
acuan. Analisis informasi merupakan proses mencari serta menyusun secara sistematis informasi
yang diperoleh dari asil wawancara, catatan lapangan, serta bahan-bahan lain, sehingga gampang
dimengerti, serta temuannya bisa diinformasikan kepada orang lain. Analisis data diakukan dengan
mengorganisasikan informasi, menjabarkannya dan memilah mana yang berarti serta hendak
dipelajari, dan membuat kesimpulan yang bisa dikisahkan kepada orang lain. Analisis data dalam
penelitian ini peneliti menggunakan Milles, Huberman, dan Saldana (2014) berupa kondensasi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Selanjutnya validitas data menggunakan triangulasi
sumber dan teknik.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kurikulum Merdeka adalah sebuah konsep pendidikan alternatif yang bertujuan untuk
memberikan kebebasan dalam belajar kepada para siswa. Konsep ini mendorong siswa untuk
menjadi mandiri, kreatif, dan aktif dalam menggali pengetahuan dan pengalaman mereka sendiri.
Dalam Kurikulum Merdeka, pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa, di mana siswa diberikan
kebebasan untuk menentukan minat, tujuan, dan metode belajar mereka sendiri. Mereka dapat
mengambil inisiatif dalam mengeksplorasi topik-topik yang menarik bagi mereka dan memilih cara
terbaik untuk memperoleh pengetahuan.
Kurikulum Merdeka juga mendorong penggunaan sumber daya yang beragam, termasuk
buku teks, materi online, eksperimen, kunjungan lapangan, dan interaksi dengan komunitas di
sekitar. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan pemahaman yang lebih luas dan mendalam, serta
keterampilan berpikir kritis dan analitis.
Dalam Kurikulum Merdeka, penilaian lebih menekankan pada proses belajar dan
perkembangan individu, bukan hanya pada hasil akhir atau nilai. Siswa diajak untuk merefleksikan
kemajuan mereka, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka, serta mengambil langkah-
langkah untuk terus berkembang. Meskipun Kurikulum Merdeka menawarkan kebebasan dalam
belajar, masih diperlukan panduan dan bimbingan dari pendidik. Guru berperan sebagai fasilitator
dan mentor yang membantu siswa dalam menentukan tujuan pembelajaran yang realistis,
memberikan arahan, serta memberikan umpan balik yang konstruktif. Kurikulum Merdeka telah
AKSELERASI: Jurnal Pendidikan Guru MI
diterapkan dalam beberapa sekolah atau program pendidikan di beberapa negara. Konsep ini
bertujuan untuk membantu siswa menjadi pembelajar seumur hidup yang memiliki motivasi intrinsik
dan kemampuan untuk terus belajar dan berkembang.
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang biasa disebut dengan P5 merupakan sebuah
pendekatan pembelajaran melalui proyek dengan sasaran utama mencapai dimensi profil pelajar
pancasila. Peserta didik akan belajar menelaah tema-tema tertentu yang menjadi prioritas setiap
tahunnya (Sekretariat Negara Republik Indonesia, 2022). Dalam pelaksanaan Proyek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (PPRA) di madrasah terdapat
beberapa langkah, diantaranya: 1) membentuk tim fasilitator proyek, 2) mengidentifikasi tingkat
kesiapan madrasah, 3) merancang dimensi, tema, dan alokasi waktu, 4) menyusun modul proyek, 5)
merancang strategi pelaporan proyek (Hidayat, 2023).
Berdasakan Langkah tersebut, berdasarkan hasil wawancara, Kepala Madrasah menunjuk
waka kurikulum sebagai ketua tim fasilitator dan segera melakukan scanning untuk mengetahui
apakah madrasah siapa atau tidak. Selanjutnya dari hasil rapat, tim fasilitator menentukan tema yaitu
kewirausahaan dan dilaksanakan di tanggal 16 maret 2023 dengan menujuk Bapak Tamanhuri
sebagai PJ atau penanggungjawab. Baru setelah itu tim fasilitator Menyusun modul dan Menyusun
laporan.
Berdasarkan hasil peneltian diperoleh data sebagai berikut:
dengan baik dengan perencanaan yang lebih matang dan bisa mengeksplorasi tema lain yang lebih
beragam.
Sedangkan perangkat ajar yang digunakan sudah sesuai dengan KMA No. 347 tahun 2022,
yaitu menggunakan modul P5 dari Kemendikbudristek dan modul dari Kemenag.
Pada dasarnya kewirausahaan merupakan suatu kemampuan berpikir kritis dan berperilaku
inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat dan kiat dalam
menghadapi tantangan hidup.(Isrososiawan, 2013).
DAFTAR PUSTAKA
Akhmadi, A. (2022). Strategi Pengembangan Profil Pelajar Pancasila Rahmatan Lil “Alamin Melalui
Layanan Bimbingan dan Konseling di Madrasah. Jurnal Perspektif, 15(2). 121–130
Aulia, D. (2023). Analisis Kebijakan Kurikulum Merdeka Melalui Implementasi Proyek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila di Sekolah Dasar. Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Sekolah Dasar
(JP2SD), 11(1), 122-133.
AKSELERASI: Jurnal Pendidikan Guru MI
Barlian, U. C., & Solekah, S. (2022). Implementasi Kurikulum Merdeka dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan. JOEL: Journal of Educational and Language Research, 1(12), 2105–2118.
Fauzi, A. (2022). Implementasi Kurikulum Merdeka Di Sekolah Penggerak. Pahlawan: Jurnal
Pendidikan-Sosial-Budaya, 18(2), 18–22. https://doi.org/10.57216/pah.v18i2.480
Hidayat, R. (2022). Analisis Pelaksanaan Proyek Profil Pelajar Rohmatan Lil Alamien (PPRA) di
Madrasah. Diskusi Periodik.
Isrososiawan, S. (2013). Peran Kewirausahaan dalam Pendidikan. Society, 4(1), 26–49.
https://doi.org/10.20414/society.v4i1.329
Maulida, V. N. (2023). Implementasi Kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada
Kelas IV di SD Muhammadiyah 4 Batu. Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah
Malang
Miles, M. B, Huberman, A.M, & Saldana, J. (2014). Qualitative Data Analysis, A. Methods
Sourcebook, Edition 3. USA: Sage Publications.
Mufid, M. (2023). Penguatan Moderasi Beragama dalam Proyek Profil Pelajar Rahmatan Lil ‘Alamin
Kurikulum Merdeka Madrasah. QuranicEdu: Journal of Islamic Education, 2(2), 141-154.
Mukni’ah, M. (2019). Tentang Penerapan Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak.
Jurnal Tarbiyatuna, 10(2), 137–146. https://doi.org/10.31603/tarbiyatuna.v10i2.2696
Mukti, Ali. (n.d.). Makalah Diskusi Periodik. In Lpm.Uinkhas.Ac.Id.
https://lpm.uinkhas.ac.id/download/file/Makalah_Ali_Mukti_fix.pdf
Mulyana, Deddy. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja. Rosdakarya.
Saraswati, Diah Ayu et al. (2022). Analisis Kegiatan P5 di SMA Negeri 4 Kota Tangerang sebagai
Penerapan Pembelajaran Terdiferensiasi pada Kurikulum Merdeka. Jurnal Pendidikan Mipa,
12(2), 185–191. https://doi.org/10.37630/jpm.v12i2.578
Sekretariat Negara Republik Indonesia, (2022) Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia
No.347 Tahun 2022 tentang Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung: Alfabeta.
Tim Penyusun (2021). Panduan Pengembangan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Http://Ditpsd.Kemdikbud.Go.Id/Hal/Profil-Pelajar-
Pancasila.
Wahyudin, D. (2014). Manajemen Kurikulum, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Yusuf, A. (2013). Produktivitas Kerja Guru Ditinjau dari Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah,
Iklim Kerja Organisasi Sekolah, dan Motivasi Kerja Guru di SMP Negeri Se-Kota
Semarang. Lembaran Ilmu Kependidikan, 42(2), 107-115.