2720 9392 1 PB
2720 9392 1 PB
1
Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Raden Intan Lampung
Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 7, Nomor 2, April 2020 443
tanaman obat yang dimanfaatkan yaitu akar, batang, daun, rimpang, umbi, bunga
dan buah dengan cara pengolahan yang bervariasi seperti: direbus, diparut, mipis,
ditumbuk, diremas, dimakan dan diminum langsung, digunakan langsung,
diteteskan, diseduh dan dijus.
Kata Kunci : Obat Tradisional, Tanaman Obat
Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 7, Nomor 2, Juni 2020 444
HASIL Lamiaceae, Poaceae, Arecaceae,
Berdasarkan penelitian yang Piperaceae, Myrtaceae, Basellaceae,
telah dilakukan di Kecamatan Kebun Lauraceae, Menispermaceae,
Tebu Kabupaten Lampung Barat dengan Oxalidaceae, Annonaceae, Rutaceae,
metode wawancara dan observasi Mackinlayaceae, Thymelaeaceae,
dengan masyarakat, diperoleh 42 jenis Acanthaceae, Muntingiaceae,
tanaman obat yang terbagi ke dalam 25 Urticaceae, Campanulaceae,
famili, yaitu Zingiberaceae, Asteraceae, Xantrorrhoeaceae, Solanaceae,
Rubiaceae, Euphorbiaceae, Fabaceae, Apiaceae.
PEMBAHASAN
Pemanfaatan tanaman obat Telah berabad-abad manusia
paling banyak terdapat pada famili sudah mengenal tanaman sebagai
Zingiberaceae. Berdasarkan hasil penghasil bahan obat-obatan.
wawancara, jenis tanaman yang Tanaman obat ini ternyata dapat
berasal dari famili tersebut sangat meringankan rasa sakit, secara turun-
banyak dan mudah diperoleh serta temurun pengetahuan ini
dapat mengobati berbagai macam dipertahankan dan diwariskan
penyakit. Selain itu, famili (Pasorong, 2015). Tanaman obat
Zingiberaceae merupakan kelompok merupakan jenis tanaman yang
tanaman obat yang paling banyak sebagian atau seluruh tanaman
digunakan, hal ini disebabkan karena digunakan sebagai obat, bahan atau
tanaman tersebut lebih mudah ramuan obat-obatan (Hamzari, 2008).
dibudidayakan dan dapat tumbuh di Tanaman obat ini digunakan
berbagai jenis tanah. sebagai obat luar dengan cara dibakar,
ditumbuk, ditempel, ditetes, dioles, jenis tanaman obat yang digunakan
ditambahkan garam, gula, cuka dan haruslah tepat. Setiap tanaman obat
minyak kelapa. Pengolahan tanaman memiliki efek farmakologi yang sangat
obat ini memang sederhana, namun beragam, serta pemakaian yang salah
Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 7, Nomor 2, Juni 2020 445
dapat berakibat fatal (Siswanto, obat dibanding dengan kulit, akar dan
2004). batang. Selanjutnya masyarakat
Farmakologi adalah ilmu menilai bahwa daun dipercaya
pengetahuan yang berhubungan memiliki khasiat sebagai obat
dengan obat-obatan, yang memiliki dibandingkan bagian tanaman obat
keanekaragaman struktur kimia lain. Hal ini, karena daun mengandung
metabolit sekunder tinggi serta klorofil yang di dalamnya terdapat
menjadi sumber senyawa obat yang senyawa antioksidan, antiperadangan
tak terbatas. Metabolit sekunder dan zat yang bersifat menyembuhkan
adalah senyawa organik yang penyakit (Mamahani, 2016).
disintesis oleh tanaman dan Masyarakat di Kecamatan Kebun
merupakan sumber senyawa obat, Tebu Kabupaten Lampung Barat
digolongkan atas alkaloid, terpenoid, mengolah tanaman obat dengan
steroid, fenolik, flavonoid dan saponin beberapa cara yakni direbus, diparut,
(Saifudin, 2014). mipis, ditumbuk, diremas, dimakan
Beberapa manfaat dari dan diminum langsung, digunakan
kandungan senyawa metabolit langsung, diteteskan, diseduh dan
sekunder ini berpotensi sebagai dijus. Pengolahan tanaman obat yang
antioksidan, antikanker, antiinflamasi, sering dilakukan oleh masyarakat di
antimikroba, antidiabetes dan Kecamatan Kebun Tebu Kabupaten
antitripanosoma (Gunawan, 2016). Lampung Barat yaitu dengan cara
Kandungan senyawa metabolit direbus.
sekunder ini dapat mengobati berbagai Upaya untuk menjaga keutuhan
jenis penyakit berupa gangguan pengetahuan tentang cara pengolahan
perut/perncernaan, penyakit dan penggunaan tanaman obat
kulit/luka/memar, gangguan otot, tersebut aparat desa dan masyarakat
gangguan kepala, penyakit dalam, di Kecamatan Kebun Tebu Kabupaten
gangguan pernafasan, membersihkan Lampung Barat mewajibkan disetiap
darah/menetralkan darah, sakit gigi pekarang rumah harus menanam
dan iritasi mata (Rahmiyani, 2015). tanaman obat atau yang sering dikenal
Bagian tanaman obat yang dengan istilah TOGA (Tanaman Obat
dimanfaatkan yaitu, akar, batang, Keluarga) (Muhlisah, 2007).
daun, rimpang, buah, bunga dan umbi Pengetahuan lokal masyarakat
dengan pemanfaatan dan pengolahan di kecamatan Kebun Tebu mengenai
yang bervariasi. Bagian tanaman yang tanaman obat tradisional dan
paling banyak digunakan yaitu daun pengobatan tradisional lebih banyak
sekitar 49%, rimpang 24%, buah diketahui berdasarkan pengalaman,
16%, batang 6%, akar 3%, umbi 2% komunikasi serta interaksi sosial
dan yang paling jarang digunakan masyarakat yang ada di sekitarnya.
adalah bagian bunga hanya 1%. Yang palingutama hal-hal tentang
penggunaan pada daun merupakan pengetahuan diperoleh dari hasil
yang terbanyak dikarenakan komunikasi masyarakat sekitar
perbedaan ketersediaan daun yang ataupun dari keluarga sendiri.
lebih banyak jika dibandingkan dengan Sedangkan untuk informasi
bahan lainnya, seperti akar, buah, berdasarkan hasil bacaan dari buku
bunga dan batang. Juga terdapat sangat terbatas.
keuntungan menggunakan daun
sebagai obat karena serat pada daun KESIMPULAN
lunak sehingga lebih mudah ketika Berdasarkan hasil penelitian
diekstrak. dan pembahasan dapat disimpulkan
Masyarakat menganggap bahwa bahwa masyarakat di Kecamatan
daun banyak mengandung obat dalam Kebun Tebu Kabupaten Lampung Barat
mengobati berbagai penyakit. Daun mengolah tumbuhan obat dengan
adalah bagian yang paling mudah beberapa cara yakni direbus, diparut,
diperoleh dan mudah diramu sebagai mipis, ditumbuk, diremas, dimakan
Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 7, Nomor 2, Juni 2020 446
dan diminum langsung, digunakan Gunung Sesean Kabupaten Toraja
langsung, diteteskan, diseduh dan Utara. Universitas Hasanuddin.
dijus.Untuk menjaga keutuhan Makassar.
pengetahuan tentang cara pengolahan Rahmiyani, I. (2015). Inventarisasi dan
dan penggunaan tumbuhan obat skrining fitokimia tumbuhan obat
aparat desa berkhasiat antiinflamasi yang
digunakan oleh masyarakat
dan masyarakat di Kecamatan Kebun kampung naga. Jurnal Kesehatan
Tebu Kabupaten Lampung Barat Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-
mewajibkan disetiap pekarangan rumah ilmu Keperawatan, Analis
harus menanam tanaman obat atau Kesehatan dan Farmasi, 13(1).
yang sering dikenal dengan istilah Saifudin, A. (2014). Senyawa alam
TOGA (Tanaman Obat Keluarga). metabolit sekunder. Yogyakarta:
Deepublish.
SARAN Siswanto. (2004). Penanganan Hasil
Penelitian selanjutnya disarankan Panen Tanaman Obat Komersial.
agar meneliti kandungan tanaman obat Jakarta: Penebar Swadaya.
tersebut secara spesifik. Tjitrosoepomo, G. (2005). Taksonomi
Tanaman obat-obatan.
DAFTAR PUSTAKA Yogyakarta: Gadjah Mada
Arikunto, s. (2002). Manajemen University Press.
Penelitian. jakarta: Rineka Cipta. Wardiah, W., Hasanuddin, H., &
Gunawan, G., Chikmawati, T., Sobir, Muthmainnah, M. (2015).
S., & Sulistijorini, S. (2016). Etnobotani Medis Masyarakat
Fitokimia genus Baccaurea Kemukiman Pulo Breueh Selatan
spp. Bioeksperimen: Jurnal Kecamatan Pulo Aceh Kabupaten
Penelitian Biologi, 2(2), 96-110. Aceh Besar. Jurnal EduBio
Hamzari, H. (2008). Identifikasi Tropika, 3(1).
Tanaman Obat-obatan Yang
Dimanfaatkan Oleh Masyarakat
Sekitar Hutan Tabo-tabo. Jurnal
Hutan dan Masyarakat, 3(2),
8206.
Hurlbert, S. H. (1971). The nonconcept
of species diversity: a critique and
alternative
parameters. Ecology, 52(4), 577-
586.
Mamahani, A. F. (2016). Etnobotani
Tumbuhan Obat Masyarakat
Subetnis Tonsawang Di
Kabupaten Minahasa Tenggara
Provinsi Sulawesi
Utara. Pharmachon, 5(2).
Muhlisah, f. (2007). Tanaman obat
keluarga (TOGA). Jakarta:
Penebar Swadaya.
Pasorong, Y. S., Tambaru, E., Umar, M.
R., & Masniawati, A. (2015).
Identifikasi Tumbuhan Berkhasiat
Obat dan Potensi Pemanfaatannya
Pada Beberapa Desa di Sekitar
Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 7, Nomor 2, Juni 2020 447