Vol+3+No +2++hal+252-262

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

JURNAL JIMEK Vol 3 No.

2 (Juli 2023) – E-ISSN : 2809-9427 P-ISSN : 2809-9893


JURNAL ILMU MANAJAMEN, EKONOMI DAN KEWIRAUSAHAAN

Halaman Jurnal: http://journal.amikveteran.ac.id/index.php/jimek


Halaman UTAMA Jurnal : http://journal.amikveteran.ac.id/index.php

PENGARUH BRAND IMAGE, KUALITAS PRODUK, DAN HARGA TERHADAP


KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK FASHION PADA KONSUMEN
INDONESIA

Putu Silvia Marcelina 1, Yosephine Jessica Teyseran2


Catharina Aprilia Hellyani3,
1,2,3)
Universitas Ma Chung
Email: [email protected]

Abstract. Fashion is something that is worn on the body for various purposes, such as
covering the body, accessories, and the identity of the wearer. A survey conducted in June
2020 regarding the percentage of goods that Indonesians buy the most shows that 70% of
Indonesians buy more fashion products than other products. Consumers consider many
things when choosing fashion products, both offline and e-commerce, including quality and
price. This research was conducted to study the impact of the three independent variables
studied on consumers' purchasing decisions for fashion goods in Indonesia. The purpose
of this research is to investigate what factors can change consumer decisions in buying a
product, such as brand image, quality and price. For this research, the research method
used is literature study, which collects information from various previous studies on the
same topic. The results of the study show that there are 3 factors that can change consumer
decisions in buying a product, namely: brand image, price and quality. It is hoped that this
research can serve as an additional consideration for businesses in the fashion world in
formulating brand, product and price strategies

Keywords: Brand Image, Product Quality, Price, Purchase Decision

Abstrak. Fashion adalah sesuatu yang dipakai di tubuh untuk berbagai tujuan, seperti
sebagai penutup tubuh, aksesoris, dan identitas pemakainya. Sebuah survei yang dilakukan
pada Juni 2020 tentang presentase barang yang paling banyak dibeli orang Indonesia
menunjukkan bahwa 70% masyarakat Indonesia lebih banyak membeli produk fashion
daripada produk-produk yang lainnya. Konsumen mempertimbangkan banyak hal saat
memilih produk fashion, baik secara offline maupun e-commerce, termasuk kualitas dan
harga. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari dampak dari ketiga variable bebas yang
diteliti terhap keputusan pembelian pelaggan untuk barang fashion pada konsumen di
Indonesia. Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk menyelidiki faktor apa saja yang
dapat mengubah keputusan konsumen dalam membeli suatu produk, seperti citra merek,
kualitas dan harga. Untuk penellitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah studi
literatur, yaitu mengumpulkan informasi dari berbagai penelitian sebelumnya dengan topik
yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 faktor yang dapat mengubah
keputusan konsumen dalam membeli suatu produk yaitu: citra merek, harga dan kualitas.
Penelitian ini diharapakan agar bisa sebagai tambahan pertimbangan bagi pelaku usaha di
dunia fashion dalam menyusun strategi brand, produk dan harga.

Kata Kunci: Brand Image, Kualitas Produk, Harga, Keputusan Pembelian

Received April 30, 2023; Revised Mei 30, 2023; Accepted Juni 13, 2023
Laily Nurfiana Wardhani, [email protected]
E-ISSN : 2809-9427 P-ISSN : 2809-9893

1. PENDAHULUAN
Fashion adalah sesuatu yang digunakan di tubuh dengan berbagai tujuan
diantaranya, sebagai penutup tubuh, aksesoris dan identitas pemakainya. Berbagai brand
fashion ternama berlomba-lomba untuk menciptakan produk seperti tas, sepatu, dompet,
kaos dan topi untuk menarik hati para pelanggannya agar tetap bertahan bahkan
mendatangkan pelanggan baru. Dunia mode yang paling cepat berkembang saat ini adalah
pakaian, karena model pakaian berubah lebih cepat dan memiliki lebih banyak style. Tren
mode fashion berbagai merek dan jenis seperti gaya kasual, mewah, klasik hingga
bohemian. Jenis-jenis fashion ini dipengaruhi oleh gaya dan minat dari penggunanya
(Febri, 2020).
Menurut data statista tempo.co, telah dilakukan survei mengenai presentase produk
yang paling sering dibeli oleh masyarakat Indonesia pada juni 2020. Hasilnya, 70%
masyarakat Indonesia lebih banyak membeli produk fashion. Selain fashion, terdapat
produk elektronik sebesar 64% dan makanan minuman sebesar 57% (Esterina Christy,
2020).
Dilansir dari Populix, yang telah melakukan sebuah survei, terdapat list 10 merek
fashion yang terfavorit dan sering digunakan oleh kalangan masyarakat di Indonesia.
Berdasarkan hasil survei tersebut, merek fashion yang berada pada peringkat pertama
adalah Adidas. Hal ini ditunjukan dengan adanya 40% responden menyatakan bahwa
Adidas adalah brand yang sangat sering digunakan. Di posisi kedua, terdapat produk H&M
dengan jumlah responden 39% yang mengatakan bahwaa H&M adalah produk terfaforit.
Posisi ketiga, keempat dan kellima diduduki oleh Converse, Uniqlo dan Nike (Azkiya
Dihni, 2022).
Brand image adalah ingatan yang mucul pada benak konsumen ketika mereka melihat
suatu produk. Perusahaan yang ingin meningkatkan kemungkinan calon konsumen untuk
membeli produknya, maka perusahaan tersebut haruslah berusaha untuk menciptakan
sebuah citra perusahaan yang positif dan baik di mata masyarakat agar merek terebut dapat
tertanam di benak dengan kesan yang baik di mata calon konsumen (Anwar et al., 2022).
Citra merek dapat dibentuk oleh faktor-faktor seperti atribut produk, minat konsumen, dan
kepribadian merek. (Sari & Nuvriasari, 2018).
Kualitas adalah tingkat baik dan buruknya dari produk atau jasa yang dijual oleh
perusahaan. Kualitas produk atau jasa yang baik dapat dikatakan ada apabila produk yang
ditawarkan memenuhi harapan yang dinginkan oleh calon pelanggan ketika membeli
sebuah produk. Perusahaan yang mampu menghasilkan produk atau jasanya sejalan dengan
pengorbanan (uang) konsumen untuk membeli produk yang dijual maka akan membangun
hubungan jangka panjang yang bagus dan mendorong konsumen untuk percaya terhadap
merek perusahaan (Anggraeni et al., 2016). Kualitas sangat penting bagi konsumen untuk
memutuskan membeli produk dari suatu perusahaan. Semakin bagus dan berkualitas
produk yang dijual oleh perusahaan, semakin baik dan besar pula peluang calon konsumen
untuk memutuskan membeli produk tersebut. (Anggraeni et al., 2016).
Harga adalah suatu hal yang harus dibayar oleh konsumen ketika ingin menggunakan
atau menikmati produk dan jasa yang dijual oleh perusahaan. Harga memainkan peran
besar dalam membuat konsumen untuk membeli lagi atau tidak produk yang dibeli
sebelumnya. Penelitian yang telah dilakukan oleh Siregar dan Mappadeceng (2020)
menemukan bahwa harga merupakan salah satu dari banyaknya faktor yang mempengaruhi
niat beli dan pembelian konsumen. Untuk meningkatkan kemungkinan konsumen dalam
melakukan pembelian, maka harga yang ditetapkan harus sesuai dengan kualitas dan
kemudahan menggunakan produk yang ditawarkan (Ilyas, 2021)
Prosedur Clearance In dan Clearance Out TugBoat – Tongkang
PT. Patria Maritime Lines Oleh
PT. Barito Samudra Sejahtera Cabang Banjarmasin

Hasil survei lain yang membuktikan bahwa masyarakat Indonesia lebih suka belanja
produk fashion adalah survei dari JakPat yang menyatakan masyarakat Indonesia
tampaknya sering berbelanja produk fashion di e-commerce. Survei tersebut menunjukkan
bahwa di semester pertama tahun 2022, terdapat 58% responden memilih e-commerce
sebagai tempat untuk berbelanja produk fashion. Sedangkan sebanyak 29% orang memilih
untuk berbelanja langsung ke toko fisik (offline). Survei ini dilakukan oleh JakPat terhadap
responden di Indonesia yang berbelanja secara online selama semester pertama di tahun
2022 sebanyak 1.420 orang. Kelompok usia milenial sebanyak 50% responden, sebesar
36%, dari kelompok Gen Z dan sebesar 15% dari kelompok Gen X. Selain itu, responden
yang berada di luar Pulau Jawa sebanyak 41%, dari pulau jawa sebanyak 35% dan 24%
dari Jakarta dan sekitarnya (Ahdiat, 2022).
Dalam memutuskan produk fashion apa yang ingin dibeli baik secara offline ataupun
melalui e-commerce, konsumen mempertimbangkan banyak hal, termasuk kualitas dan
harga dari barang tersebut. Namun, konsumen menghadapi beberapa kendala saat membeli
produk fashion melalui e-commerce. Pertama, konsumen tidak bisa mencoba produk
terlebih dahulu tersebut sebelum mengambil keputusan pembelian, terutama produk fesyen
yang memiliki ukuran tertentu. Kedua, konsumen tidak dapat secara langsung melihat,
memegang, dan merasakan struktur produk, sehingga konsumen hanya dapat menilai
produk asli berdasarkan foto yang dipajang oleh perusahaan. (Putri, 2021).
Berdasarkan penelitian Sysilia Febri (2020) menemukan bahwa ketiga variabel bebaas
yang diteliti mempengaruhi keputusan pembelian Brand Fashion Uniqlo secara positif dan
signifikan. Selanjutnya, penelitian Devi Puspita Sari dan Audita Nuvriasir (2018) juga
menunjukkan bahwa ketiga variabe tersebut berpengaruh secara positif dan signifikan
secara bersamaan. Dari ketiga variabe yang ada seperti harga dan citra merek, kualitas
produk Eiger merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya pada keputusan pembelian.
Beberapa sumber tersebut melatarbelakangi pengambilan judul Pengaruh Brand
Image, Kualitas Produk, dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian fashion pada
konsumen Indonesia. Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk menyelidiki faktor apa
saja yang dapat mengubah keputusan konsumen dalam membeli suatu produk, seperti citra
merek, kualitas dan harga sebagai tambahan pertimbangan bagi pelaku usaha di dunia
fashion dalam menyusun strategi brand, produk dan harga.

2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Brand Image
Brand image menjadi salah satu kesan utama dari konsumen terhadap
suatu produk yang telah digunakan dan diingat oleh konsumen. Firmansyah
(2019) mengungkapkan brand image adalah citra yang tercipta di pikiran
konsumen ketika mengingat merek suatu lini produk tertentu. Pengalaman
tersebut kemudian dideskripsikan, disajikan atau ditunjukkan dalam merek
sehingga terbentuk citra merek positif atau negatif tergantung pada pengalaman
dan citra merek atau perusahaan sebelumnya yang berbeda. Adapun indikator
pada brand image menurut Reven dan Ferdinand (2017) (Loviga & Febriyantoro,
2023).
1. Merek terkenal. Merek yang banyak dikenal orang akan mendapat kesan baik
karena banyak orang yang mengetahui produk tersebut.
2. Reputasi merek baik. Merek yang tidak pernah terlibat isu dan selalu
mendapat pujian serta respon positif dari konsumen.
3. Daya tarik. Merek yang memiliki daya tarik yang kuat dan menarik perhatian
konsumen.
4. Kesetiaan. Merek yang telah banyak memiliki penggemar setia.

254 JURNAL JIMEK Vol 3 No. 2 (Juli 2023)


E-ISSN : 2809-9427 P-ISSN : 2809-9893

2.2. Kualitas Produk


Kualitas produk harus diupayakan oleh setiap produsen jika menginginkan
produknya mampu bersaing di pasar sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
konsumen. Kotler dkk. (2018) berpendapat bahwa kualitas produk sebagai
kemampuan produk untuk melampaui atau memuaskan harapan pelanggan, yang
mengarah pada keputusan pembelian karena harapan pelanggan pasti berbeda
(Mulyati, 2020). Menurut Reven dan Ferdinand (2017), terdapat beberapa tolak
ukur dari kualitas produk sebagai berikut (Loviga & Febriyantoro, 2023).
1. Ketahanan produk. Semakin lama produk tersebut digunakan, semakin baik
kualitasnya, begitupun sebaliknya.
2. Keandalan produk. Tingkat kerusakan pada produk yang lama.
3. Kenyamanan produk. Produk dirasa nyaman saat digunakan beraktivitas.
4. Bahan yang sesuai. Bahan yang memuaskan serta cocok saat digunakan

2.3. Harga
Harga menjadi hal utama yang dilakukan konsumen untuk melakukan
pertimbangan atau perbandingan sebelum membeli suatu produk. Menurut Kotler
dan Armstrong (2016), harga merupakan sejumlah nilai atau uang yang dibayarkan
oleh konsumen terhadap suatu barang atau jasa. Jumlah uang yang dibayar
konsumen tersebut digunakan untuk memiliki atau menggunakan produk atau jasa
tersebut Indikator dari harga menurut Reven dan Ferdinand (2017) sebagai berikut
(Loviga & Febriyantoro, 2023).

1. Keterjangkauan. Konsumen dapat mencapai harga yang telah ditetapkan oleh


perusahaan.
2. Kesesuaian dengan kualitas produk. Konsumen mendapatkan produk dengan
harga dan kualitas yang seimbang.
3. Daya saing harga. Konsumen seringkali membandingkan harga produk dengan
yang lainnya.
4. Potongan harga. Konsumen cenderung senang jika mendapatkan diskon atau
potongan harga dari produk tersebut.

2.4. Keputusan Pembelian


Setiap orang dalam melakukan berbagai aktivitas akan merencanakannya
terlebih dahulu, kemudian akan berujung kedalam pengambilan keputusan. Begitu
halnya dengan membeli barang, setiap orang akan merencanakan pembelian
tersebut dan jika merasa tepat maka akan mengambil keputusan pembelian.
Menurut Kotler dan Armstrong (2016), keputusan pembelian merupakan tahapan
dimana konsumen benar-benar membeli produk tersebut dan telah melalui proses –
proses sebelum akhirnya memutuskan untuk melakukan pembelian. (Somantri et
al., 2020). Untuk mengukur keputusan pembelian dibutuhkan indikator sebagai
berikut.

1. Kemantapan pembelian. Telah melalui berbagai tahapan sehingga memutuskan


untuk melakukan pembelian.
2. Membeli tanpa pertimbangan. Konsumen langsung membeli produk tersebut
karena sudah yakin dan tanpa mempertimbangkan hal lain lagi.
Prosedur Clearance In dan Clearance Out TugBoat – Tongkang
PT. Patria Maritime Lines Oleh
PT. Barito Samudra Sejahtera Cabang Banjarmasin

3. Melakukan pembelian. Konsumen melakukan pembelian secara berulang dan


dalam waktu jangka panjang.
4. Memberikan rekomendasi. Konsumen yang membeli dan bahkan menjadi
pelanggan setia produk tersebut merekomendasikan ke orang lain untuk
melakukan pembelian juga.

2.5. Kerangka Berpikir

Brand Image
(X1)

Kualitas Produk Keputusan


(X2) Pembelian (Y)

Harga (X3)

Gambar 1. Model Penelitian


Sumber: (Kusuma et al., 2022), (Fasha & Madiawat, 2020), (Loviga & Febriyantoro,
2023), (Sari & Nuvriasari, 2018), (S, 2020)

3. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian berupa studi literatur atau tinjauan
pustaka. Menurut M. Nazir (1998), penelitian kepustakaan adalah suatu teknik
pengumpulan data dimana buku, catatan, laporan, literatur dan kaitannya dengan topik
yang diangkat oleh peneliti diteliti. Disebutkan juga bahwa peneliti dapat
mengumpulkan data sebanyak mungkin dari literatur yang relevan untuk mencapai
hasil penelitian yang objektif dan dapat ditarik kesimpulan di akhir (Abdhul, 2022).
Kesimpulan akhir tersebut dapat digunakan untuk menyimpulkan: (1) Bagaimana
pengaruh brand image terhadap keputusan pembelian produk fashion pada konsumen
Indonesia, (2) Bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian
produk fashion pada konsumen Indonesia, (3) Bagaimana pengaruh harga terhadap
keputusan pembelian produk fashion pada konsumen Indonesia.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


1.1 Brand Image terhadap Keputusan Pembelian Produk Fashion
Dalam proses mengkaji literatur 5 jurnal terdahulu dengan variabel brand
image, studi literatur penelitian dari Sysilia Febri Tri S. (2020) terhadap prouk
fashion H&M dengan hasil dari penelitian ini adalah brand image memiliki
pengaruh yang kuat dan relevan terhadap kepuasan pelanggan. Berdasarkan data
dari 96 konsumen di Tunjungan Plaza Surabaya, mereka telah sadar akan
keberadaan merek dari H&M dan beberapa dari konsumen merasa puas terhadap
produk merek H&M sehingga melakukan pembelian. Hasil ini diperkuat oleh teori
dari Kotler dan Keller (2016) yang mendefinisikan brand image sebagai “Persepsi
dan keyakinan konsumen yang tercermin sebagai asosiasi dalam memori
konsumen.” Brand image dapat terbentuk ketika konsumen merasa puas dengan
pengalaman membelinya yang kemudian akan berpengaruh untuk melakukan

256 JURNAL JIMEK Vol 3 No. 2 (Juli 2023)


E-ISSN : 2809-9427 P-ISSN : 2809-9893

pembelian di kemudian hari. Hal ini dapat meningkatkan brand image produk
H&M jika konsumen membeli secara berulang dan bahkan memberikan ulasan
yang baik ke merek tersebut.
Menurut penelitian dari Syita Salwa Kusuma, Andi Wijayanto dan Sari
Listyorini (2022) yang menyatakan bahwa brand image juga memiliki pengaruh
yang cukup kuat terhadap keputusan pembelian. Hasil dari 100 konsumen yang
pernah membeli Uniqlo di DP Mall Semarang menunjukkan bahwa Uniqlo telah
memiliki brand image yang baik dan cukup besar dalam mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen. Selain itu, beberapa konsumen juga telah melakukan
pembelian yang berulang kali terhadap produk Uniqlo. Merek Uniqlo mendapat
respon positif dari konsumen Indonesia mulai dari brand image yang terjaga baik
hingga saat ini. Konsumen tidak ragu untuk membeli produk Uniqlo dan mampu
meningkatkan jumlah pembelian dari waktu ke waktu. Ditambah lagi produk
Uniqlo yang mampu bersaing secara global dengan banyaknya pesaing yang
sejenis. Ini salah satu yang membuat Uniqlo memiliki brand image yang baik di
mata konsumen.
Penelitian selanjutnya dari Haekal Fikrrizaldy Fasha, Putu Nina
Madiawati (2019) yang didapatkan bahwa informasi yang diperoleh dari 100
responden tentang brand image Zara di kota Bandung berada pada kategori tinggi
yang menandakan bahwa brand image Zara telah terbentuk dibenak konsumen
maupun melalui pengalaman langsung konsumen di kota Bandung. Zara yang
selalu membangun dan meningkatkan kekuatan mereknya agar mudah diingat di
benak konsumen dapat dikatakan berhasil. Hal ini dibuktikan dengan pendekatan
yang dilakukan Zara terhadap konsumennya melalui kenyamanan dan loyalitas
yang ditawarkan Zara. Konsumen merasa puas dengan hal tersebut, terlebih Zara
juga merupakan brand global yang bersaing dengan yang lainnya.
Hasil penelitian dari Laura Theodora Loviga, Mohamad Trio Febriyantoro
(2023) yang menghasilkan bahwa variabel brand image berpengaruh terhadap
keputusan pembelian produk merek Erigo. Dari 112 responden, data terbanyak
berada di kalangan generasi Z yang ternyata lebih sering menggunakan produk
Erigo dari responden usia lainnya. Erigo telah berdiri sejak tahun 2013 yang
merupakan brand asal Indonesia yang dapat membuktikan popularitasnya dengan
brand image yang cukup baik di mata konsumen. Hal ini dikarenakan masyarakat
Indonesia terutama generasi Z mendukung terhadap produk lokal yang ada dan
membantu untuk meningkatkan agar dapat bersaing secara global. Brand image
yang terbentuk dapat dijadikan pengalaman oleh konsumen terutama produk
Erigo sendiri dan dapat dipertahankan untuk peningkatan selanjutnya agar
konsumen selalu merasa yakin untuk membeli produk Erigo. Penelitian
berikutnya oleh Devi Puspita Sari dan Audita Nuvrasiri (2018) yang menghasilkan
bahwa brand image relevan terhadap keputusan pembelian produk merek Eiger.
Hal ini menunjukkan bahwa brand image Eiger yang baik dapat meningkatkan
sikap konsumen terhadap keputusan pembelian, dimana branding yang baik
menciptakan brand image yang kuat dibenak konsumen. Dengan
mempertahankan keunggulan brand image perusahaan, konsumen dapat
menunjukkan loyalitas merek sedemikian rupa sehingga menciptakan kepuasan
sekaligus komitmen terhadap merek tersebut. Konsumen Eiger yang telah
melakukan pembelian akan terus mengingat produk tersebut karena brand image
yang telah tertanam di benak konsumen. Selain itu, brand image yang baik akan
selalu dipercaya oleh konsumen hingga selalu melakukan pembelian terhadap
produk Eiger.
Prosedur Clearance In dan Clearance Out TugBoat – Tongkang
PT. Patria Maritime Lines Oleh
PT. Barito Samudra Sejahtera Cabang Banjarmasin

1.2 Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Produk Fashion


Studi literatur dari 5 jurnal terdahulu menghasilkan beberapa penelitian
terkait kualitas produk, seperti penelitian dari Sysilia Febri Tri S. (2020)
menghasilkan bahwa kualitas produk memiliki pengaruh yang kuat dan relevan
terhadap kepuasan pelanggan. Konsumen di Tunjungan Plaza Surabaya merasa
puas terhadap kualitas produk dari merek H&M, dikarenakan memiliki kualitas
yang baik serta menggunakan bahan yang aman digunakan bahkan untuk pakaian
bayi sekaligus. Hasil ini diperkuat oleh teori Feingenbaum dalam Marwanto
(2015) yang mengatakan bahwa kualitas produk adalah campuran dari desain
pemasaran dan produksi barang yang dihasilkan dari pemasaran. Kualitas produk
yang dimiliki H&M sudah dipercaya konsumen karena menggunakan bahan baku
yang ramah lingkungan dan berkualitas tinggi bahkan bisa di daur ulang. Kualitas
produk menjadi salah satu pertimbangan konsumen untuk mengambil tindakan
pembelian. Kualitas yang bagus harus sesuai dengan kebutuhan konsumen juga.
Penelitian dari Syita Salwa Kusuma, Andi Wijayanto dan Sari Listyorini
(2022) menghasilkan penelitian bahwa kualitas produk memiliki pengaruh
keputusan pembelian. Hal ini dikarenakan produk Uniqlo mengutamakan bahan
yang ramah lingkungan dan memiliki kualitas produk yang awet atau tahan lama.
Selain itu, kualitas produk ini juga di desain agar penggunanya merasa nyaman.
Alhasil, produk Uniqlo saat ini banyak digemari masyarakat Indonesia. Kualitas
yang baik harus setara dengan harga dan manfaat yang ditawarkan agar konsumen
merasa puas. Kebanyakan konsumen produk fashion berasal dari kalangan anak
muda agar selalu terlihat fashionista dan berkelas dengan produk-produk pilihan
mereka. Maka, kualitas produk menjadi salah satu faktor penting dalam
melakukan pembelian.
Studi literatur dari penelitian Haekal Fikrrizaldy Fasha, Putu Nina
Madiawati (2019) yang menyatakan bahwa dari hasil pengolahan data 100
responden, kualitas produk Zara di Bandung tergolong tinggi yang membuktikan
bahwa kualitas produk Zara telah sesuai dengan harapan konsumen. Berbagai
inovasi untuk kualitas produk juga telah dilakukan Zara dan mengutamakan tujuan
disetiap penjualan dalam desainnya. Misalnya, menyesuaikan dalam hal kondisi
geografis di suatu negara yang akan didistribusikan. Produk Zara mampu
memberikan kesan yang baik kepada konsumen, maka kualitas yang ditawarkan
pun harus setara dengan harapan konsumen. Tidak hanya modelnya yang trendy,
tetapi desain yang menarik, nyaman, dan berkualitas. Maka, konsumen akan terus
melakukan pembelian secara berulang ketika semuanya terpenuhi.
Hasil penelitian dari Laura Theodora Loviga, Mohamad Trio Febriyantoro
(2023) kualitas produk memiliki pengaruh kuat terhadap keputusan pembelian
konsumen Erigo. Desain dari Erigo sendiri menggunakan bahan yang berkualitas
serta desain yang artistik mampu memikat konsumen untuk melakukan
pembelian. Maka, tidak heran jika para Gen Z menggemari produk tersebut karena
desainnya yang trendy. Kualitas yang baik akan meningkatkan persepsi konsumen
terhadap brand tersebut. Maka, perusahaan perlu menciptakan produk dengan
kualitas yang baik dan membuat konsumen merasa nyaman saat
menggunakannya. Hal ini dapat berpengaruh terhadap keputusan pembelian
dalam jangka panjang.
Menurut penelitian dari Devi Puspita Sari dan Audita Nuvriasari (2018),
menghasilkan kualitas produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
keputusan pembelian produk merek Eiger. Kualitas produk Eiger mengutamakan
kenyamanan dan inovasi produk yang terus dikembangkan. Kualitas produk yang
baik dapat meningkatkan sikap pembelian pada konsumen karena kualitas produk

258 JURNAL JIMEK Vol 3 No. 2 (Juli 2023)


E-ISSN : 2809-9427 P-ISSN : 2809-9893

menjadi salah satu pertimbangan yang paling utama bagi konsumen dalam
melakukan keputusan pembelian. Kualitas produk Eiger dapat menjadi
pertimbangan konsumen dalam pembelian. Selain kualitas yang baik, produk
Eiger juga perlu mempertahankan positioning produknya di dalam pasar agar
konsumen dapat terus percaya terhadap produk tersebut.

1.3 Harga terhadap Keputusan Pembelian Produk Fashion


Hasil studi literatur 5 jurnal terdahulu terkait harga menghasilkan
penelitian, seperti dari Sysilia Febri Tri S. (2020) sebagai hasilnya menyatakan
bahwa persepsi harga memiliki pengaruh yang kuat tetapi tidak relevan terhadap
kepuasan pelanggan. Harga yang ditetapkan telah sesuai dengan produk dan dapat
menjadi tolak ukur yang valid bagi pelanggan dan agen pemasaran, serta kepuasan
pelanggan. Hal ini didukung oleh teori Purborin (2012) harga yang diciptakan oleh
suatu merek dapat menimbulkan penilaian positif terhadap merek tersebut. Harga
suatu merek tidak selalu soal mahal atau murah, tetapi mengenai tingkat
keunggulan dan persaingan juga. Produk H&M yang telah mampu bersaing
dengan produk fashion lain tentu memiliki tingkat harga yang sesuai dengan yang
ditawarkan seperti kualitas dan manfaatnya. Saat ini, produk H&M masih terus
menjadi produk favorit konsumen Indonesia.
Penelitian selanjutnya dari Syita Salwa Kusuma, Andi Wijayanto dan Sari
Listyorini (2022) yang menyatakan bahwa harga sangat dekat dengan keputusan
pembelian. Harga yang ditawarkan Uniqlo telah memenuhi harapan konsumen
dan juga sebanding dengan kualitas dan manfat yang diberikan. Sehingga, harga
juga mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dan menjadi acuan untuk
melakukan pembelian secara berulang. Produk Uniqlo yang terkenal dengan
pakaian simpel dan berkualitas ini memiliki harga yang masih bisa diterima
konsumen Indonesia. Maka, Uniqlo menjadi salah satu produk favorit konsumen
Indonesia dan telah sesuai dengan kualitas serta manfaat yang didapatkan
konsumen.
Studi literatur dari penelitian Haekal Fikrrizaldy Fasha, Putu Nina
Madiawati (2019), penelitian tersebut berdasarkan data dari 100 responden, harga
produk merek Zara di kota Bandung sudah berada pada kategori tinggi yang
membuktikan bahwa harga produk Zara sesuai dengan kualitas dan manfaat,
sehingga konsumen merasa puas dan tidak ada masalah terkait harga yang telah
ditetapkan. Tanggapan konsumen terkait harga Zara dengan kualitas yang
diberikan sudah sesuai. Hal ini juga diperkuat karena Zara yang mampu bersaing
dengan produk lain dan telah sesuai dengan harapan konsumen. Maka, konsumen
tidak ragu untuk melakukan pembelian terhadap produk Zara.
Penelitian berikutnya oleh Laura Theodora Loviga, Mohamad Trio
Febriyantoro (2023) dengan hasilnya yaitu harga tidak memiliki pengaruh yang
relevan terhadap keputusan pembelian pada konsumen Erigo. Konsumen dari
Erigo menghiraukan harga karena harga yang ditawarkan Erigo masih pada batas
normal. Harga menjadi salah satu faktor keputusan pembelian oleh konsumen
terhadap suatu produk. Penawaran harga yang diberikan tentunya memiliki
pengaruh untuk menarik konsumen. Konsumen akan beranggapan jika produk
mahal maka kualitas yang digunakan juga tinggi, begitupun sebaliknya. Maka,
kedua hal ini harus seimbang.
Menurut penelitian dari Devi Puspita Sari dan Audita Nuvriasari (2018)
yang menunjukkan harga memiliki pengaruh yang relevan terhadap keputusan
pembelian produk merek Eiger. Harga yang ditawarkan Eiger telah sesuai dengan
harapan konsumen dan harga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi
Prosedur Clearance In dan Clearance Out TugBoat – Tongkang
PT. Patria Maritime Lines Oleh
PT. Barito Samudra Sejahtera Cabang Banjarmasin

keputusan pembelian karena keseimbangan harga dan kualitas produk harus


sesuai agar konsumen menerima produk yang ditawarkan dan mendorong
konsumen untuk melakukan keputusan pembelian dalam jangka panjang. Ketiga
variabel seperti brand image, kualitas produk dan harga harus seimbang agar
produk yang ditawarkan mampu menarik konsumen untuk melakukan pembelian.
Konsumen akan terus melakukan pembelian jika produk yang dibeli sesuai dengan
harapan mereka dan dapat digunakan dalam jangka panjang
5. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Brand image dari produk fashion H&M, Uniqlo, Zara, Erigo dan Eiger mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini
menunjukkan bahwa kelima merek fashion tersebut telah menunjukkan brand
image yang baik di mata konsumen di Indonesia. Dengan mempertahankan
keunggulan brand image kelima produk tersebut, konsumen mampu menunjukkan
perilaku loyal terhadap brand fashion tersebut dan berkomitmen dalam jangka
panjang terhadap brand tersebut.
2. Kualitas produk dari produk fashion H&M, Uniqlo, Zara, Erigo dan Eiger
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini
menunjukkan bahwa kelima merek fashion tersebut memiliki kualitas produk yang
dapat dipercaya oleh konsumen dan telah dibuktikan melalui pembelian sekali atau
beberapa kali dari kelima produk tersebut. Kualitas produk yang baik mampu
meningkatkan sikap pembelian yang berulang-ulang dari konsumen terhadap
produk tersebut.
3. Harga dari produk fashion H&M, Uniqlo, Zara, Erigo dan Eiger mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Walaupun kelima
merek tersebut memiliki harga yang berbeda-beda, tetapi konsumen Indonesia
dapat menerima hal tersebut. Kesesuaian harga dengan kualitas produk harus
seimbang agar produk-produk yang ditawarkan dapat diterima oleh konsumen dan
tentunya merasa puas.

260 JURNAL JIMEK Vol 3 No. 2 (Juli 2023)


E-ISSN : 2809-9427 P-ISSN : 2809-9893

REFERENCES
Abdhul, Y. (2022). Studi Literatur: Cara Membuat dan Contoh.
https://deepublishstore.com/blog/studi-literatur/
Ahdiat, A. (2022). Banyak Konsumen Lebih Pilih E-Commerce untuk Belanja Fashion.
https://databoks.katadata.co.id/infografik/2022/09/08/banyak-konsumen-lebih-pilih-
e-commerce-untuk-belanja-fashion
Anggraeni, D., Kumadji, S., & Sunarti, S. (2016). PENGARUH KUALITAS PRODUK
TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN ( Survei pada
Pelanggan Nasi Rawon di Rumah Makan Sakinah Kota Pasuruan). Jurnal
Administrasi Bisnis S1 Universitas Brawijaya, 37(1), 171–177.
Anwar, A. F., Darpito, S. H., & Nurrohim, H. (2022). Pengaruh Brand Image, Perceived
Quality, Perceived Price terhadap Niat Beli Survei Pada Generasi Muda Calon
Konsumen Produk Thrift di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Manajemen
Kesatuan, 10(2), 327–336. https://doi.org/10.37641/jimkes.v10i2.1422
Azkiya Dihni, V. (2022). 10 Merek Fesyen Favorit Masyarakat Indonesia, Siapa
Juaranya? https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/03/15/10-merek-fesyen-
favorit-masyarakat-indonesia-siapa-juaranya
Esterina Christy, F. (2020). Orang Indonesia Lebih Suka Belanja Pakaian.
https://data.tempo.co/data/953/orang-indonesia-lebih-suka-belanja-pakaian
Fasha, H. F., & Madiawat, P. N. (2020). Pengaruh Brand Image, Kualitas Produk dan
Harga Terhadap Loyalitas Konsumen melalui Kepuasan Konsumen sebagai Variabel
Intervening Produk ZARA di Kota Bandung. E-Proceeding of Management, 1(2),
274–282.
Ilyas, M. A. (2021). PENGARUH HARGA DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP
NIAT BELI ULANG DENGAN KEPUASAN KONSUMEN SEBAGAI MEDIASI
(Studi Kasus pada PT. Citra Mulia Madura). 26–27.
Kusuma, S. S., Wijayanto, A., & Listyorini, S. (2022). Pengaruh Brand Image, Kualitas
Produk dan Harga terhadap Keputusan Pembelian pada Merek Uniqlo (Studi pada
Konsumen Uniqlo Dp Mall Semarang). Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 11(4), 807–
813. https://doi.org/10.14710/jiab.2022.35892
Loviga, L. T., & Febriyantoro, M. T. (2023). Pengaruh Citra Merek, Harga, Dan Kualitas
Produk Terhadap Pembelian Produk Erigo. Bussman Journal: Indonesian Journal of
Business and Management, 3(1), 341–355.
Mulyati, S. (2020). Winter journal: Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian HP iPhone. Imwi Student Research Journal, 1(1), 22–30.
Putri, G. E. (2021). Faktor-Faktor Mempengaruhi Keputusan Pembelian Produk Fashion
Secara Online Melalui E-Commerce. Jurnal Universitas Negeri Yogyakarta, 16(1),
1–9.
S, S. F. T. (2020). Analisis pengaruh citra merek, persepsi harga, dan persepsi kualitas
terhadap loyalitas merek. 2(2), 170–179.
Sari, D. P., & Nuvriasari, A. (2018). Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk Dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian Produk Merek Eiger. Jurnal Penelitian Ekonomi
Dan Bisnis, 3(2), 73–83.
Thabroni, G. (2022). Brand Image (Citra Merek): Pengertian, Indikator, Manfaat, dsb.
https://serupa.id/brand-image-citra-merek-pengertian-indikator-manfaat-dsb/
Prosedur Clearance In dan Clearance Out TugBoat – Tongkang
PT. Patria Maritime Lines Oleh
PT. Barito Samudra Sejahtera Cabang Banjarmasin

262 JURNAL JIMEK Vol 3 No. 2 (Juli 2023)

You might also like